Anda di halaman 1dari 16

Landasan Pembelajaran Tematik

(Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Tematik)

Dosen Pengampu:
Nani Zahrotul Mufidah, M.pd.I

Disusun Oleh :

Ulfatul Hasanah (0401)

Ulfatur Rizko (0402)

Nuril Lukluil M. (0389)

Khoirul Umam (0380)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran
bagi kita semua.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yakni ibu/bapak Nani Zahrotul Mufidah, M.Pd.I yang telah membimbing serta
mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang
berjudul “Landasan Pembelajaran Tematik” dan juga terima kasih yang
sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga terselesaikan makalah ini.

Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun materiil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman
sekalian.

Kraksaan, 01 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah ………………………………………………………….....2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pembelajaran Tematik …………………….………………............3
2.2 Ciri Khas, Manfaat, Tujuan, dan Peranan Pembelajaran Tematik.................4
2.3 Implikasi Pembelajaran Tematik……...........................................................6
2.4 Keunggulan Pembelajaran Tematik…….......................................................7
2.5 Karakteristik Pembelajaran Tematik ……..…..….………….……....…......8
2.6 Prinsip - Prinsip Pembelajaran Tematik………………………………….....9
2.7 Pentingnya Pembelajaran Tematik……………………………………….....9
2.8 Landasan Pembelajaran Tematik…................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….………..12
3.2 Saran………………………………………………………….……………12
Daftar Pustaka………………………………….……………………………..…13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada


tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum
sebelumnya, yang menjadi titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah
peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang mencakup aspek
kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan. Kemudian, kedudukan kompetensi
yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi pelajaran yang
dikembangkan dari kompetensi. Dapat dibahas itu Kurikulum 2013 pula pada
proses pembelajaran tematik seperti yang dibahas dalam Permendikbud No. 57
Tahun 2014, itulah setiap mata pelajaran yang disajikan dengan tema.
Penetetapan pendekatan Tematik dalam pembelajaran di Mi/SD Di
karenakan perkembangan peserta didik pada kelasa rendah sekolah dasar, pada
umumnya berada pada tingkat perkembangan yang masih melihat segala sesuatu
sebagai satu keutuhan (holistik) serta baru mampu memahami hubungan anatara
konsep secara sederhana. Oleh karena itu proses pembelajaran masih bergantung
pada objek konkrit dan pengalaman yang di alami secara langsung. Pembelajaran
yang dilakukan dengan mata pelajaran terpisah akan menyebabkan kurang
mengembangkan anakuntuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta
didik mengaitkan kosep dengan kehidupan nyata mereka sehari-hari. Akibatnya,
para siswa tidak mengerti manfaat dari materi yang dipelajarinya untuk kehidupan
nyata, sehingga strategi untuk memberikan pengetahuan yang menyeluruh
menggunakan pembelajaran tematik.
Sesuai dengan prinsip perkembangan bahwa perkembangan fisik anak tidak
bisa dipisahkan dari perkemabangan mental, sosial, dan emosionalnya, karena
perkembangan yang secara psikologis akan mempengaruhi anak untuk
menyesuaikan perkembangan kemampuannya. Perkemabnag untuk mencapai
pengalaman dalam diri peserta didik itu akan terpadu dengan pengelaman yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan, dan lingkungan dengan alam
sekitarnya. Pada tahap berpikir dengan operasional konkrit maka penerapan

1
pendekatan pembelajaran terpadu (tematik) dipandang tepat dan sesuai sebagai
model pembelajaran siswa di SD/MI, terutama di kelas awal. Di dalam
pembelajaran tematik dapat dikebangkan berbagai macam kecerdasan sekaligus
secara holistik, dimana model tematik tidak hanyamenekankan pada ranah
kognitif saja, tetapi juga meliputi afektif dan psiko motor dan ranah sosial.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian pembelajaran tematik?
2. Bagaimana Ciri, manfaat, tujuan, dan peranan pembelajaran tematik
3. Bagaimana Implikasi Pembelajaran Tematik SD/MI?
4. Bagaimana Keunggulan Pembelajaran Tematik SD/MI?
5. Bagaimana Karakteristik Pembelajaran Tematik SD/MI?
6. Bagaimana Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik?
7. Bagaimana Pentingnya Pembelajaran Tematik SD/MI?
8. Bagaimana Landasan Pembelajaran Tematik?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran tematik.
2. Untuk memahami karakteristik, ciri, tujuan, serta peranan pembelajaran
tematik.
3. Untuk mengetahui Implikasi Pembelajaran Tematik SD/MI.
4. Untuk mengetahui Keunggulan Pembelajaran Tematik SD/MI.
5. Untuk mengetahui Karakteristik Pembelajaran Tematik SD/MI.
6. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik.
7. Untuk mengetahui Pentingnya Pembelajaran Tematik SD/MI.
8. Untuk mengetahui Landasan Pembelajaran Tematik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pembelajaran Tematik

Pembelajaran adalah kegiatan seorang anak untuk mendapatkan pengetahuan


dan keterampilan.1 Tematik adalah konsep umum yang dapat mengumpulkan
beberapa bagian dalam satu hal. Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai
sebuah kegiatan belajar dengan tidak memisahkan mata pelajaran, tetapi
menggunakan tema untuk menyatukannya. Kemudian menurut Poerwadarminta
berpendapat bahwa pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu di
defenisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan,
konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun satu
mata pelajaran.2
Penerapan pembelajaran tematik dapat memberikan keterhubungan antara satu
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya dalam rangka memperbaiki dan
meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Penyajian materi yang tidak
didasarkan keterkaitan antara konsep akan mengakibatkan pemahaman yang
sukar, parsial, dan tidak mendasar. Penerapan pembelajaran tematik dapat
membantu peserta didik dalam membangun kebermaknaan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat. Hubungan antar satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lainnya bagi peserta didik merupakan hal yang penting
dalam belajar, sehingga apa yang dipelajari oleh peserta didik akan lebih
bermakna, lebih mudah diingat, dan lebih mudah dipahami, diolah serta
digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupannya.

1
Maulana Arafat Lubis & Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI, (Yogyakarta:
Samudra Biru, 2019), hlm 6.
2
Ibadullah Malawi dan Ani Kardawati, Pembelajaran Tematik (Jawa Timur: Media Grafika, 2017),
hlm. 1.

3
Dari beberapa pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 yang
memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga peserta didik
mendapatkan pengalaman bermakna.

2.2 Ciri Khas, Manfaat, Tujuan, dan Peran Pembelajaran Tematik SD/MI

a. Ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :3


1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat fragmatis sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam
lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang
lain.
b. Manfaat pembelajaran tematik antara lain :
1. Dengan menggabungkan kompetensi dasar dan indikator serta
isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karna tumpang
tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai saran atau
alat, bukan tujuan akhir.
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat
pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-
pecah.
3
Retnowidya Ningrum, “Model Pembelajaran Tematik Di MI/SD” diakses pada tanggal 07
september 2019, pukul 12.15 wib

4
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka
penguasan konsep semakin baik dan meningkat.
c. Tujuan Pembelajaran Tematik :4
1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic
tertentu.
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih
mendalam da berkesan.
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi
peserta didik.
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi
dalam situasi nyata seperti bercerita, bertanya, menulis
sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
yang disajikan dalam konteks yang tema yang jelas.
7. Guru dapat menghemat waktu, karna mata pelajaran yang
disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan.
8. Budi pekerti dapat di tumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
d. Peran pembelajaran tematik antara lain :
1. Peserta didik lebih mudah memusatkan perhatian pada satu
tema atau topik tertentu.
2. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan
mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam
tema yang sama
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan. Peserta didik lebih bergairah belajar karena mereka

4
Wahidumurni, Metodologi Pembelajaran IPS: Pengembangan Standar Proses Pembelajaran IPS
di Sekolah/ Madrasah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2017), hlm. 36.

5
bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
4. Kompetensi berbahasa bisa lebih dikembangkan dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi
peserta didik.
5. Peserta didik lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

2.3 Implikasi pembelajaran Tematik SD/MI

1. Implikasi bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam


menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.

2. Implikasi bagi siswa


a) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara
individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
b) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi
secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan
penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
a) Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa
baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari,
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
b) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik
yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan
pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di
lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).

6
c) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
4. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan
pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang
tersebut meliputi:
a) Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan.
b) Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan
dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.
c) Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk
ditikar/karpet
d) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
e) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya
peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.5

2.4 Keunggulan Pembelajaran Tematik SD/MI


Dalam pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan tema ini,akan di
peroleh beberapa manfaat, yaitu:
1. Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajaran, Karena
mata pelajaran disajikan dalam satu unit.
2. Menghemat pelaksanaan pembelajaran tematik dilaksanakan secar
terpadu antara beberapa mata pelajaran.
3. Anak didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab
isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat,bukn
tujuan akhir.

5
Mohammad Muklis, Pembelajaran Tematik, Vol. IV No. 1, (Samarinda: Fenomena,2013), hlm.
69-70.

7
4. Keterkaitan anatara satu mata pelajaran dengan lainnya akan
menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung
dengan pandangan dari berbagai perspektif.6

2.5 Karakteristik Pembelajaran Tematik SD/MI

Sebagai suatu model proses, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-


karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa


Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal
ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-
kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung
kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar
untuk memahami hal- hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan
siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian,
Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

6
Abdul. Kadir dan Hanun Asrokah, Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Grafindo Persada, 2014),
hlm. 26.

8
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

2.6 Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebgai berikut:
1. Peserta didik mencari tahu, bukan di beri tahu.
2. Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu tampak. Focus
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema-
tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik.
3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar
yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
4. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai
dengan karakteristi kegiatan yang dilakukan.
5. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dari hal-hal
yang konkret menuju ke abstrak.

2.7 Pentingnya Pembelajaran Tematik SD/MI


Melalui pembelajaran tematik, peserta didik sekolah dasar menjadikan peserta
didik sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran tematik menekankan kegiatan
peserta didik sebagai bagian penting untuk mendapatkan pengetahuan baru dan
pengalaman baru. Melalui pengalaman langsung, peserta didik akan mendapatkan
sesuatu yang lebih bermanfaat dalam pengembangan rasa ingin tahu, sekaligus
menjadi bagian dari keterampilan dikehidupannya sehari-hari. Maka dari itu
belajar dengan cara mengeksplorasi menjadi bagian terpenting untuk kehidupan
sehari-hari dan sebagai salah satu ciri khas pembelajaran tematik.

2.8 Landasan Pembelajaran Tematik

9
Landasan Pembelajaran tematik mencakup:

1. Landasan filosofis

Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu:
progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme
memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas,
pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
pengalaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa
(direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini,
pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia
mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena,
pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja
dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-
masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu
proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh
rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya.
Sementara aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,
potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

2. Landasan psikologis

Dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi


perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan
diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang
diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan
tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi
dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan
kepada siswa dan bagaimanapula siswa harus mempelajarinya.

3. Landasan yuridis

Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau


peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.
Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

10
Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya.7

7
Depdiknas, Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah dasar ,(Jakarta: Depdiknas, 2006),
hlm. 3.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang diterapkan dalam


kurikulum 2013 yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman bermakna.

Pembelajaran tematik berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta


didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema
serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan
materi yang nyata dan bermakna bagi peserta didik.

Landasan pembelajaran tematik meliputi landasan filosofis, psikologis dan


yuridis.

3.2 SARAN

1) Bagi para pendidik

Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan benar tentang Landasan
Pembelajaran Tematik supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar terjadi
komunikasi yang baik dan tepat antara pendidik dengan peserta didik.

2) Bagi calon pendidik

Para calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan


secara seksama mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat pendidik
terjun ke lapangan tidak terjadi kekeliruan dalam Landasan Pembelajaran Tematik
terhadap peserta didik dengan pedidik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat dan Azizan, Nashran, Pembelajaran Tematik SD/


MI: Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS, Yogyakarta: Samudra Biru,
2019
Retnowidya Ningrum, “Model Pembelajaran Tematik Di MI/SD” diakses
pada tanggal 07 september 2019.
Depdiknas, 2006, Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah
dasar, Jakarta: Depdiknas
Kadir, Abdul dan Hanun Asrokah, 2014, Pembelajaran Tematik, Jakarta:
Grafindo Persada.
Malawi, Ibadullah dan Ani Kardawati, 2017, Pembelajaran Tematik, Jawa
Timur: Media Grafika.
Muklis, Mohammad, 2013, Pembelajaran Tematik, Vol. IV No. 1,
Samarinda: Fenomena

13

Anda mungkin juga menyukai