Anda di halaman 1dari 1

Pelaksanaan Adiwiyata Mandiri yang Masih Belum Sepenuh Hati

Sekolah adiwiyata adalah sebuah pilihan dari sekolah tertentu untuk menerapkan program
adiwiyata. Pelaksanaannya memerlukan sosialisasi mengenai peraturan dan pelbagai hal yang
berkaitan dengan adiwiyata. Pihak pelaksananya seharusnya mampu melaksanakan peraturan
yang mendasari program tersebut. Namun, ada beberapa oknum yang berada dalam sekolah
adiwiyata yang belum melaksanakan aturan yang ada.
Sekolah adiwiyata memiliki dasar peraturan yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
Dalam pelaksanaannya terdapat banyak pro dan kontra karena kesulitan dalam pembiasaannya.
Selain didasari berbagai peraturan, sekolah adiwiyata juga harus memiliki komitmen dalam
penerapan adiwiyata. Seperti yang dikemukakan Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup,
Sam’ani, “Warga sekolah harus punya komitmen untuk berprilaku peduli dan berbudaya
lingkungan. Dan sasaran Adiwiyata adalah lingkungan pendidikan formal setingkat SD, SMP,
SMA. Kriteria penilaian penghargaan meliputi 4 aspek, yakni aspek kebijakan sekolah berbasis
lingkungan hidup, aspek kegiatan lingkungan di sekolah berbasis partisipatif. Kemudian juga
aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan,” demikian
pentingnya komitmen dalam terlaksananya adiwiyata di dalam sekolah.
Sekolah yang menerapkan program adiwiyata berarti sudah memahami benar kalau
dalam pelaksanaannya diperlukan sebuah komitmen bersama. Akan tetapi, masih ada saja pihak-
pihak tertentu yang menyalahi aturan-aturannya. Pelanggaran itu dapat berupa masih
digunakannya plastik dalam lingkup sekolah,

Anda mungkin juga menyukai