Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL PADA Ny.

D
DENGAN DISTRESS SPIRITUAL HIV AIDS

DOSEN PEMBIMBING:

IDAWATI MANURUNG, S. Kp. M. Kes

DISUSUN OLEH:
Nama : SALSABILA INDAH PURWANINGRUM
NIM : 1914301013
Kelas : Reguler 1 Tk2

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK TANJUNGKARANG


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI STR. KEPERAWATAAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
Ny.D umur 32th dirawat Di IGD RS Pada tanggal 09 maret 2021 . karena adanya gangguan

distress spiritual , , gejala yang muncul Menolak berinteraksi dengan orang terdekat , Merasa

bersalah dan merasa terasing , tidak mampu beribadah , tidak mampu beraktivitas . Pasien

mengatakan beribadah kurang focus , dan kurang percaya diri . Pasien mengatakan nafsu

makan menurun, Pasien mengatakan lemas, Pasien mengatakan menghabiskan porsi makan ½

porsi makan di Rs , penurunan berat badan pada pasien, BB 35 kg, Pasien tampak kurus dan

tampak pucat . Pasien mengatakan BAB 5x/hari, warna gelap, jenis feses cair, BAK 5-6x/hari

warna kuning dan berbau khas. Klien mengalami gangguan dalam pemenuhan aktivitas

sehari-hari karena penurunan minat. Lama tidur pasien 6 jam/hari, Pasien mengatakan

mengeluh tidak nyaman, Pasien mengatakan kesepian . Hasil pemeriksaan di dapatkan Suhu :

36,0C.; Nadi : 80X MENIT.; Pernafasan : 26×/MENIT ; Tekanan Darah : 110/70 .

-
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
1. Nama Klien : Ny.D
2. Usia : 32 Th
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama / Keyakinan : Islam
`5. Pendidikan : SMA
6. Suku Bangsa : Indonesia
7. Alamat. : jl . bukit cemara
6. Pekerjaan : Tidak bekerja
7. No. MR : 00430467890
8. Tanggal Masuk RS : 09 Maret 2021
9. Tanggal Pengkajian : 10 Maret 2021
Keluhan Utama : klien mengalami gangguan spiritual

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan beribadah kurang focus , dan kurang
percaya diri

B. Riwayat kesehatan lalu : Penderita sebelumnya telah dirawat sebagai penderita


HIV/AIDS

C. Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada Riwayat Kesehatan keluarga


III. Pengkajian Fokus :
a. Oksigenasi :RR klien 26x/menit
b. Cairan :Klien tidak mengalami gangguan pada cairan
c. Nutrisi : Klien mengatakan hanya menghabiskan ½ porsi dari
makanan RS, berat badan menurun

d. Eliminasi : Pasien mengatakan BAB 5x/hari, warna gelap, jenis


feses cair, BAK 5-6x/hari warna kuning dan berbau khas.

e. Aman-Nyaman : Klien mengalami gangguan dalam pemenuhan

aktivitas sehari-hari karena penurunan minat.

F, istirahat dan tidur : Lama tidur pasien 6 jam/hari

IV. Pemeriksaan Fisik :


A. Keadaan Umum Pasien :
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
- TD : 100/70 mmHg
- N : 80x/mnt
- RR : 26x/mnt
- T: 36 C
- BB : 35 kg
- TB : 145 cm
B. Tanda-tanda Vital : Suhu : 36,0C.; Nadi : 80X MENIT.; Pernafasan : 26×/MENIT ;
Tekanan Darah : 110/70

B. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


1. Kepala : Kepala simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi
2. Rambut : Rambut panjang bewarna hitam, bersih
3. Leher : Pada leher tidak terdapat pembengkakan tiroid, nadi teraba,
4. Mata : Mata simetris, tidak terdapat kotoran, konjungtiva ananemis, pupil
isokotor, reflek cahaya positif.
5. Hidung : Tidak kotor, hidung simetris, tidak ada perdarahan, terpasang nasal
kanul
6. Telinga : Telinga simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat perdarahan,
tidak terdapat gangguan pendengaran.
7. Mulut : Terdapat luka pada mulut, mukosa bibir kering, klien dapat menelan,
tidak ada sariawan.
8. Dada : Terdapat nyeri pada bagian dada dan punggung
9. Paru- paru : Simetris, tidak terdapat luka, pola nafas sesak
10. Jantung : Tidak terdapat pembesaran, tidak terdapat nyeri tekan, suara jantung
normal, tidak terdapat uara bunyi tambahan
11. Abdomen : Terdapat nyeri bagian abdomen, tidak ada pembesaran limfa
12. Genetalia : Luka pada mulut dan labia mayora
13. Ekstermitas Atas dan Bawah : Mengalami pergerakan baik, fungiologis normal,
tidak terdapat edema, kekuatan otot baik, tidak ada luka.

VI. Pemeriksaan Penunjang :


Pemeriksaan penunjang

1) Faktor reumatoid : positif pada 80 – 95% kasus.

2) Fiksasi lateks : positif pada 75% dari kasus-kasus khas.

3) Reaksi-reaksi aglutinasi : positif pada lebih dari 50% kasus-


kasus khas.

4) LED : umumnya meningkat pesat (80-100 mm/h) mungkin

kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat.

5) Protein C-reaktif : positif selama masa eksaserbasi.

6) SDP : meningkat pada waktu timbul proses inflamasi.

7) Ig (Ig M dan Ig G) : peningkatan besar menunjukkan proses

autoimun sebagai penyebab AR.

8) Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembekakan pada

jaringan lunak, erosi sendi dan osteoporosis dari tulang yang

berdekatan (perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista

tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan

osteoartistik yang terjadi secara bersamaan.

9) Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium.

10) Artoskopi Langsung : visualisasi dari area yang menunjukkan

irregularitas / degenerasi tulang pada sendi.

11) Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang

lebih besar dari normal : buram, berkabut, munculnya warna

kuning (respon inflamasi, produk-produk pembuangan

degeneratif); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan

komplemen (C3 dan C4).

12) Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi

dan perkembangan panas.

VII. Terapi saat ini ( tulis dengan rinci) :

ANALISA DATA

Analisa data Masalah Etiologi


DS: - klien mengatakan merasa bersalah Keputuasaan Tidak percaya diri
- Klien merasa terasing
- Klien mengatakan hidupnya terasa
tidak / kurang bermakna
DO : pasien menolak berinteraksi dengan orang
terdekat ( merasa minder , berkecil hati )

DS: Gangguan Rasa Gejala penyakit


nyaman
- Pasien mengatakan mengeluh tidak nyaman
- Pasien mengatakan kesepian

DO

- Pasien merasakan tidak nyaman dengan


keadaan kesehatannya yang dialaminya
- Pasien tampak gelisah

DS Deficit nutrisi Ketidakmampuan


Menelan Makanan
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan menghabiskan porsi
makan ½ porsi makan di RS

DO

- Penurunan berat badan pada pasien, BB 35


kg
- Pasien tampak kurus
- Pasien tampak pucat

Mukosa bibir kering


DIAGNOSA KEPERAWATAN
DISTRES SPIRITUAL
ANSIETAS
KETIDAKEFEKTIFAN KOPING

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Distress . Setelah dilakukan1. 1. Kaji adanya indicator .1. Agar dapat
spiritual tindakan langsung status spiritual mengetahui
keperawatan pasien bagaimana status
selama 3x24 jam spiritual pasien
2. Komunikasikan
diharapkan pasien 2. Agar pasien
kebutuhan nutrisi dengan
menunjukkan dapat terpenuhi
ahli gizi
kesehatan spiritual status gizinya
dengan kriteria 3. Buat peubahan yang 3. Agar pasien
hasil : diperlukan segera untuk mendapatkan
membantu memenuhi kebutuhan
1.Mengungkapkan
kebutuhan pasien nutrisinya depat
tentang keyakinan,
4. Jaga privasi dan beri cepat
arti hidup dan
waktu kepada pasien untuk 4. Agar
kedamaian diri
mengamati praktik mengurangi
2. Memahami keagamaan
kesalahpahaman
bahwa penyakit
5. Terbuka terhadap antara pasien
adalah sesuatu
ungkapan pasien tentang dengan tim medis
tantangan terhadap
kesepian dan sehingga dapat
system keyakinan
ketidakberdayaan 6. bekerjasama
3. Memahami Ungkapkan empati terhadap dengan baik
bahwa terapi perasaan klien 5. Agar pasien
bertentangan dapat percaya
7. Beri jaminan kepada
dengan system dengan tim medis
pasien bahwa perawat selalu
kepercayaan
ada untuk mendukung 6. Agar pasien
4. Menunjukkan pasien saat pasien merasakan
teknik koping untuk merasakan penderitaan bahwa tim medis
juga dapat
menghadapi 8. Anjurkan kunjungan
merasakan apa
distress spiritual pelayanan keagamaan
yang dirasakan
5.Mengungkapkan
9. Beri artikel keagamaan oleh pasien
penerimaan
yang diinginkan
terhadap 7. Agar
keterbatasan ikatan pasientidak
budaya atau merasa kesepian
keagamaan 8. Agar
kebutuhan
6. Mendiskusikan
spiritual pasien
praktik dan keluhan
spiritual

7. Pasien menjelang
ajal akan :
a.Mengungkapkan
penerimaan atau
kesiapan
menghadapi
kematian
b. Berbahagia
dengan hubungan
sebelumnya
c.Mengungkapkan
kasih sayang
terhadap orang
terdekat

ANSIETAS Setelah dilakukan 1. Pantau tanda 1. Agar


tindakan tanda vital dan mengetahui

keperawatan ansietas kondisi pasien

selama 3x24 jam 2. Instrusikan pasien 2. Agar pasien

diharapkan ansietas tentang merasa lebih

berkurang dengan penggunaan nyaman dan


teknik relaksasi tenang
kriteria hasil :
3. Berikan obat 3. Agar
1. Klien mampu untuk ansietas
mengidentifikasikan mengurangi dapat
dan ansietas berkurang
mengungkapkan 4. Gunakan 4. Agar
gejala cemas pendekatan yang pasien tidak
tenang dan merasa
2. Mengidentifikasi,
meyakinkan terganggu
mengungkapkan
5. Nyatakan dengan dan bisa
dan menunjukkan
jelas tentang percaya
teknik untuk
harapan terhadap dengan tim
mengontrol cemas
perilaku pasien medis
3. Vital sign dalam
6. Bantu pasien 5. Agar
batas normal untuk pasien tidak

4. Postur tubuh, mengidentifikasik salah paham

ekspresi wajah, an situasi yang dengan


mencetutaskan penjelasan
bahasa tubuh dan
ansietas yang
tingkat aktivitas
7. Dorong pasien diberikan
menunjukkan
untuk 6. Agar pasien
berkurangnya
mengungkapkan dapat
ansietas
secara verbal mengetahui
pikiran dan
perasaan untuk
mengekteralisasik
an ansietas
8. Dampingi pasien
untuk
meningkatkan
keamanan dan
mengurangi rasa
takut
9. Dorong keluarga
untuk menemasi
klien
10. Sarankan terapi
alternative untuk
mengurangi
ansietas yang
dapat diterima
pasien
11. Jelaskan
prosedur dan
semua yang
dirasakan selama
prosedur

Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. 1. Menginformasikan pasien


koping tindakan alternative atau solusi lain
keperawatan penanganan
selama 3x24 jam
2. Memfasilitasi pasien
diharapkan pasien
untuk membuat keputusan
menunjukkan
3. Bantu pasien
koping yang efektif
mengidentifikasik an
dengan kriteria
keuntungan, kerugian dari
hasil :
keadaan
1.
Mengidentifikasikan 4. Bantu pasien untuk
pola koping yang identifikasi bermacam
efektif macam nilai kehidupan 5.
Bantu pasien identifikasi
2. Mengungkapkan
strategi positif untuk
secara verbal
mengatur pola nilai yang
tentang koping
dimiliki 6.
yang efektif
Anjurkan pasien untuk
3. Mengatakan mengidentifikasi gambaran
penurunan stress 4. perubahan peran yang
Klien mengatakan realistis
telah menerima
7. Gunakan pendekatan
tentang
tenang dan meyakinkan
keadaannya
8. Hindari pengambilan
5. Mampu
mengidentifikasikan
Kekeputusan pada saat pasien
strategi tentang berada dalam stress berat 9.
koping Berikan informasi aktual
yang terkait dengan
diagnosis terapi dan
prognosis

10. Bantu penyaluran


kemarahan dan rasa
bermusuhan secara
konstruktif

Anda mungkin juga menyukai