Review Laut Dan Hutan Sebagai Lumbung Pangan Nasional
Review Laut Dan Hutan Sebagai Lumbung Pangan Nasional
(Tugas ISBD)
Nama Anggota :
Fakultas Hukum
Universitas Pancasila
Laut dan Hutan Seabagai Lumbung Pangan Nasional
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil sejumlah kesimpulan.
Terutama tentang kesadaran akan pentingnya laut dan hutan sebagai lumbung
pangan nasional. Sebagaimana diketahui laut dan hutan Indonesia kaya akan
keanekaragaman hayati yang diperlukan manusia untuk keperluan hidup.
Laut dan hutan merupakan kekayaaan yang sangat berharga untuk bangsa
Indonesis. Dimana sejak zaman dahulu telah dimanfaatkan oleh manusia untuk
menunjang kebutuhan hidup. Laut dengan beragam kekayaannya dan hutan
dengan beribu manfaatnya untuk manusia. Laut dan hutan seharusnya dijaga
dan dilestarikan untuk keberlanjutan hidup para generasi penerus bangsa dimasa
yang akan datang. Namun, faktanya yang terjadi adalah sebaliknya. Manusia
dengan segala kerakusannya merusak semua itu. Laut yang indah dan tempat
hidup segala jenis biota laut malah dipenuhi sampah, menggunakan bahan kimia
untuk menangkap ikan, dan banyak lagi hal yang dilakukan manusia merusak
ekosistem laut. Begitu pula dengan hutan, saat ini kawassan hutan Indonesia
semakin menurun akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Kerusakan hutan dimana-mana, konflik ruang antar satwa, kebakaran hutan,
kepunahan ragam tumbuhan asli, terjadi banjir akibat kurangnya daerah resapan
air dan krisis air bersih akibat pengurangan kawasan hutan. Untungnya
masyarakat adat masih menjaga dan melestarikan kearifan local yang ada.
Menjaga ekosistem agar dapat terus berjaalan dan berlanjut untuk waktu-waktu
kedepan.
Topik ini relevan dengan materi pembelajaran Bab 8 “Manusia dan
Lingkungan”. Manusia yang seharusnya menjaga dan melestarikan sumber daya
yang ada. Lingkungan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kualitas
suatu lingkungan juga menentukan kualitas manusia tersebut. Jika lingkungan
tidak memiliki kualitas yang baik, maka akan mencerminkan manusia yang
mendiami lingkungan tersebut. Problema yang terjadi adalah keinginan manusia
yang tidak pernah puas dan pada akhirnya malah merusak lingkungan. Inilah
yang menjadi permasalahn yang sulit untuk pelestarian alam. Manusia-manusia
seharusnya bertanggungjawab pada sumber daya yang ada, bukan malah acuh
dan malah merusak untuk kepentingan dan kepuasan pribadi.
Saran :
Menurut kami, pembelajaran tentang pemberdayaan dan pelestarian yang
baik masing sangat minim. Seharusnya pembelajaran pemberdayaan dan
pelestarian lingkungan bukan hanya teori, tapi perlu dilakukan praktik.
Misalnya, seperti melakukan program penanaman pohon, program mendaur
ulang sampah, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan. Pemberdayaan dan
pelestarian lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. Terutama pada laut dan
hutan yang merupakan kekayaan yang sangat berharga untuk bangsa kita.
Penanaman tentang pentingnya hutan dan laut juga diperlukan untuk
menumbuhkan kesadaran begitu bermanfaatnya laut dan hutan dalam kehidupan
manusia.
Daftar Bacaan :
Buku Teks
Food and Agriculture Organization of the United Nations, Fishing Gears
Types: Surrounding Nets Without Purse Lines.ISSCFG Code 01.2 –standard
abbreviation: LA, T.t
Keraf, Sonny, Etika Lingkungan Hidup.Jakarta: Kompas Media Nusantara,
2010.
Kusnadi, Rokat Pangkalan di Pasean Madura.Seri Kertas Kerja, Vol. 15
Pusat Kajian Madura Lembaga Penelitian, Universitas Jember, 1993.
Mariane I., Kearifan Lokal Masyarakat Adat. Jakarta: Rajawali Press, 2014.
PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Peran Sektor
Kehutanan dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional. Pidato
Menteri KLH.Jakarta: PPID Kementerian LHK, 2012.
Jurnal
Dyah Respati Suryo Sumunar, Suparmini, dan Sriadi Setyawan,
Masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan. Jurnal Penelitian Humaniora,
Vol. 22 No. 2, Oktober (2017): 111 –124.
Jasardi Gunawan dan Irwansyah, Dinamika Kepemilikan Tanah
Masyarakat Adat Cek Bocek Selesek Reen Sury. Jurnal: Kemudi: Jurnal
Ilmu Pemerintahan Vol. 3 No. 1, Agustus (2018)
Natal Kristiono, Pola Kehidupan Masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan
Bali. Jurnal Integralistik,No. 2/Th. XXVIII/2017, Juli –Desember (2017): 158
–175.
Sabaria Niapele, Bentuk Pengelolaan Hutan Dengan Kearifan Lokal Masyarakat
Tugutil (Studi Kasus Masyarakat Adat Tugutil di Dusun Tukur-tukur di
Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur). Jurnal Ilmiah
Afribisnis dan Perikanan(Agrikan UMMU-Ternate), Vol. 6 Edisi 3, Januari
(2014): 62 –72.
Syahyuti, dkk, Kedaulatan Pangan Sebagai Basis untuk Mewujudkan
Ketahanan Pangan. Dalam Journal Forum Agro Ekonomi, Vol. 33 No. 2,
ISSN 0216-4361, E-ISSN 2580-2674 (2015).
Takiddin, Nilai-nilai Kearifan Budaya Lokal Orang Rimba (Studi Pada
Suku Minoritas Rimba di Kecamatan Air Hitam Provinsi Jambi). Jurnal
Sosio Didaktika, Vol. 1 No. 2, Desember (2014): 161-169.
Perturan Perundang-Undangan
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, LN.RI No. 140 Tahun 2009, TLN. No. 5059.
UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, LN. RI, Tahun 2012, No. 227, TLN
No. 5360 (Pemerintah Indonesia, 2012).
PP No. 17 Tahun 2015 Tentang Pangan dan Gizi , LN. RI, Tahun 2015,
No. 15, (Pemerintah Indonesia, 2015).
Internet
Abe Ngingi, Kearifan Lokal Masyarakat Adat dalam Menjaga Hutan,
Menjamin Kelestarian Hutan Indonesia, https://www.compasiana.com
(2015), diakses 10 Juni 2020.
Agatha Olivia Viktoria dan Ekarina, Masalah Ketahanan Pangan
Diragukan Beres dalam 100 Hari Pemerintahan Baru. https://katadata.co.id
(2019), diakses 15 Juni 2020.
Ajrul Arin Partiwi dan Sukamdi, Pengaruh Dinamika Penduduk
Terhadap Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Baratdan Jawa Timur.
https://media.neliti.com/ (T.t) diakses20 Juni 2020.
Antara-Maluku, Nelayan Maluku Utara Masih Praktikkan Kearifan
Lokal. Dalam https://www.antaranews.com (2018), diakses 1 Juli 2020.
Bitar, Rantai Makanan, https://www.gurupendidikan.co.id/ (2020), diakses 5
Juni 2020.
Briand, F.; Cohen, J. E. "Environmental correlates of food chain length" (PDF).
Science(4829): 956–960, (1987), doi:10.1126/science.3672136diakses 25
Juni 2020.
Christopel Paino, Hutan Sebagai Sumber Ketahanan Pangan, Bisa
Diwujudkan? Dalam Mongabay, Situs Berita Lingkungan, tanggal 25
July, https://www.mongabay.co.id (2018) diakses 06 Juli 2020
Katadata, Laut Indonesia, Lumbung Pangan Rakyat,
https://www.Katdata.co.id (2016) diakses 04 Juli 2020.
Kataknews, Roah Segara, Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Lombok Barat
Harmoni dengan Alam, https://www.kataknews.com (2020) diakses pada 7 Juli
2020.
Lukita, Brigita Maria, ASEAN untuk Lumbung Pangan Dunia, Kompas.com
(2012) diakses 03 Juli 2020
Nurman Insan, Jenis-jenis Padi yang Ditanam Petani,
https://ceritanurmanadi.wordpress.com (2011), diakses 5 Juli 2020.
Mohamad Taufik, Tiga Varietas Padi Organik Asli Banyuwangi sudah
Didaftarkan di Kementan, https://banyuwangi.merdeka.com (2016), diakses 2
Juli 2020.
Odum, E. P.; Barrett, G. W., Fundamental Ecology, Fundamentals
of ecology. Brooks/Cole. ISBN978-0-534-42066-6, diakses 5 Juli 2020.
Post, D. M.; Pace, M. L.; Haristis, A. M., Parasites Dominate Food,
"Parasites dominate food web links". Proceedings 42of the National
Academy of Sciences. 103(30): 11211–11216. doi:10.1073/pnas.0604755103,
diakses 1 Juli 2020.
PR. Wire (editor), Laut Dukung Ketahanan Pangan,
https://www.antaranews.com (2014), diakses 04 Juli 2020.