Anda di halaman 1dari 7

Nama/Nim : Zuhria Iyonu/1924008

Kelas : MPI 3A

Mata Kuliah : Filsafat Manajemen Pendidikan

Judul : Komunikasi Dalam Organisasi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sejak bangun tidur
hingga berangkat tidur lagi. Ini berarti tidak ada aktifitas tanpa komunikasi secara
langsung maupun tidak langsung, verbal maupun nonverbal, begitu juga dengan
organisasi. Organisasi menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur administrasi,
padahal fungsi komunikasi dalam organisasi jauh lebih dari itu dan mempunyai banyak
sekali manfaat yang dapat dicapai, dengan demikian sangatlah jelas bahwa dengan
kegiatan “komunikasi” sangat penting dalam kehidupan berorganisasi, sebelum kita
uraikan teknikteknik komunikasi, coba kita lihat

peran komunikasi dalam organisasi sebagai berikut :

1. komunikasi dalam perusahaan sebagai titik sentral


2. Dalam setiap proses komunikasi, hubungan kemanusiaan merupakan proses yang
menyangkut kepribadian, sikap dan tingkah laku yang terjadi pada orang-orang yang
terlibat
3. Organisasi melaksanakan komunikasi persuasif dua arah disemua bidang kegiatan
dengan maksud memberikan motivasi kerja, bertanggung jawab dan produktif
4. Atas dasar pengertian tersebut terlihat bahwa komunikasi timbal balik dalam suatu
organisasi merupakan proses integrasi antar manusia yang brersifat manusiawi yang
menuju perasaan lahir batin.

Komunikasi dalam suatu organisasi selalu merupakan komunikasi timbal balik, demi
kepentingan semua pihak. Dalam berkomunikasi kita menciptakan persamaan pengertian,
ide, pemikiran, dan sikap tingkah laku kita terhadap orang lain. Jadi komunikator dan
komunikan mempunyai kesamaan dan kesepakatan pesan sehingga menimbulkan suatu
pengertian.

Salah satu respon yang penting dalam penyampaian informasi adalah kesediaan bekerjaan
atau pemberian dukungan dari penerima informasi sesuai dengan harapan sumber
informasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah di
lingkungan suatu organisasi. Untuk itu komunikasi sangat penting artinya dalam
menciptakan dan mengembangkan jaringan kerja (network) baik internal maupun
eksternal yang berpengaruh pada kinerja organisasi dalam mewujudkan eksistensi
organisasi tersebut.
Fungsi komunikasi yang begitu penting tersebut telah menyadarkan kita bahea
sebenarnya komunikasilah yang menyebabkan terjadinya perubahan peradaban dari satu
kurun waktu ke kurun waktu selanjutnya, di samping komunikasi memberikan
kesempatan kepada manusia untuk dapat mengemukakan gagasan serta keinginannya
kepada orang lain. Apalagi jika dilihat proses terjadi komunikasi, dimana proses tersebut
tidak hanya melibatkan antara penyampai dengan penerima. tetapi menggunakan berbagai
instrumen yang dimaksudkan agar pesan yang disampaikan berhasil secara efektif.

PEMBAHASAN

A. Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks dalam
kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya
dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.

Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatus
yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna
umum atau bersama-sama.

Dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan adanya komunikasi organisasi yang mampu
mengembangkan sikap anggota untuk merubah pola pikir dan pola perilakunya sehingga
sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dari organisasi tersebut. Redding dan Sanborn
dalam Arni Muhammad mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman
dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Sedangkan Zelko dan Dance
mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling bergantung
yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Catrin Johansson
menyatakan a wide definition of organizational communication is used, including
internal, external, informal and formal communication with processes ranging from
intraindividual to mass mediated communication (2007,93).

Pengertian-pengertian komunikasi organisasi itu menunjukkan bahwa dalam organisasi


ada :

a. komunikasi internal dan eksternal, di mana komunikasi internal menunjuk pada


komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri dan komunikasi eksternal
yang menunjuk pada komu nikasi antara organisasi dengan lingkungan luarnya
b. dalam komunikasi organisasi itu ada aliran pesan yang mengarah pada tujuan
organisasi itu dengan media yang digunakan dalam penyampaian pesan tersebut
c. komunikasi organisasi akan mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya.

Oleh karena itu setiap organisasi tidak dapat meninggalkan komunikasi organisasi,
dengan komunikasi organisasi semua elemen dalam organisasi terintegrasi ke dalam di
mana integrasi ini akan memperkuat organisasi untuk menjaga keberlangsungan dalam
mencapai tujuan. Komunikasi organisasi bukan hanya sekadar alat untuk mencapai
tujuan, tetapi lebih dari itu, komunikasi organisasi merupakan suatu proses yang
memunculkan adanya suatu makna yang dipahami secara bersama dan menjadi pola pikir
dan pola perilaku yang sama dari anggota organisasi tersebut. Tanpa adanya pemaknaan
akan tujuan organisasi, maka tujuan organisasi hanya merupakan slogan yang tidak
berarti sama sekali. Iklim organisasi dapat terlihat dari hubungan antara pengurus
organisasi dengan anggota-anggota.

Hubungan yang akrab akan menumbuhkan adanya saling keterbukaan dalam menghadapi
situasi sulit yang dialami oleh suatu organisasi. Dengan keterbukaan dalam melibatkan
anggota dan didukung oleh iklim organisasi yang hangat, partisipasi anggota untuk
terlibat dalam masalah-masalah yang dihadapi organisasi sangat dimungkinkan.
Keterlibatan anggota dalam pemecahan masalah organisasi akan memudahkan pengurus
untuk mengkoordinasikan strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
disepakati.

Dalam komunikasi organisasi dikenal pula adanya komunikasi internal dan komunikasi
eksternal. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi internal adalah komunikasi yang
terjadi dalam organisasi itu, misalnya komunikasi antara pengurus dan anggota.
Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi dengan organisasi lain,
atau dengan lingkungannya.

I. Fungsi Komunikasi Organisasi

Menurut Sendjaja (1994), fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu ;

Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi,


dimana setiap anggota organisasi diharapkan mampu memberi dan menerima
informasi dengan baik guna kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi
tugasnya.

Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang berlaku


dalam suatu organisasi. (Baca juga: Komunikasi Sosial)

Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan pemimpin
organisasi lebih memilih menggunakan cara persuasif dari pada perintah kepada
bawahannya. Hal ini dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus
akan menyebabkan seseorang lebih menghargai suatu tugas yang dibebankan
kepadanya.

Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran yang memungkinkan setiap


anggota organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan pegerjaanya dengan baik.
Secara lebih jelas jaringan komunikasi pada suatu organisasi dapat dilihat pada gambar
berikut ini:

Secara umum, jaringan komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan atas jaringan
komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal (grapevine communication).

A. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah, yaitu komunikasi yang menyalurkan informasi dari
eselon atas ke eselon bawahnya atau ke anggota sistem sosial.
Fungsi dari komunikasi ini adalah untuk :
1) Menjelaskan dan membangun dukungan pelaksanaan visi, misi dan strategi
organisasi.
2) Memberi perintah kepada pengikut
3) Menjelaskan kebijakan dan pelaksanannya
4) Memberikan balikan

B. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas, yaitu komunikasi yang menyalurkan


informasi dari anggota organisasi atau eselon bawah ke eselon atasannya.
Komunikasi vertikal berfungsi untuk:
1) Mengumpulkan Informasi yang berharga.
2) Memberikan kesempatan kepada para pengikut untuk mengemukakan keluhan dan
mengajukan pertanyaan.
3) Memperoleh balikan
4) Mengemukakan problem pelaksanaan tugas

C. Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi yang menyalurkan informasi dari unit kerja
yang eselonnya sama.
Komunikasi horizontal berfungsi untuk:
1) Mengkoordinasikan aktivitas
2) Berbagai informasi
3) Memecahkan problem dan konflik
4) Mengembangkan kerjasama dan saling mengerti.

Melihat uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa komunikasi organisasi bicara
tentang pentingnya komunikator dalam memilih media yang akan digunakan dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan.
Komunikator hanya menyampaikan pesan dan memilih media supaya pesan dapat
diterima oleh komunikan, tanpa harus memperhitungkan bagaimana kelanjutan dari pesan
yang disampaikan. Budaya organisasi mengutamakan inovasi dan kretivitas anggota.

Komunikasi yang bersifat “top-down” hanya memberikan instruksi-instruksi yang


memerlukan pengembangan lebih lanjut, sedangkan para pengurus hanya melakukan apa
yang digariskan oleh atasannya. Ini dikarenakan budaya hirarkhi organisasi yang
membelenggu anggota untuk tidak berkreasi. Budaya organisasi memberi keluwesan
anggota untuk mengembangkan potensi yang ada sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam organisasi. Budaya organisasi yang dipadukan dengan komunikasi
organisasi akan menimbulkan rasa keterlibatan anggota dalam menjaga kelangsungan
hidup organisasi.

B. Komunikasi Dalam Organisasi Menurut Para Ahli

1) Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Pace & Faules

Pace dan Faules adalah salah satu ilmuwan yang merumuskan tentang definisi
komunikasi organisasi. Mereka menyebutkan bahwa komunikasi organisasi
merupakan sebuah perilaku pengorganisasian yang terjadi (di dalam suatu organisasi)
dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu melakukan transaksi dan
memberi makna atas apa yang telah terjadi.

2) Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Arnold & Feldman

Arnold dan Feldman juga telah mengemukakan definisi mengenai komunikasi


organisasi. Arnold dan Feldman mengungkapkan definisi komunikasi organisasi yang
lebih sederhana. Mereka menjelaskan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu
proses pertukaran informasi di antara orang-orang yang ada di dalam sebuah dalam
organisasi, yang melalui proses atau tahapan secara umum meliputi tahapan-tahapan:
attention (atensi), comprehension (komprehensi), acceptance as true (penerimaan
sebagai sebuah kebenaran), dan retention (retensi atau penyimpanan).

3) Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Frank Jefkins

Frank Jefkins juga mendefinisikan komunikasi organisasi. Menurutnya, komunikasi


organisasi adalah suatu bentuk komunikasi yang direncanakan antara sebuah
organisasi dengan publiknya atau masyarakat luas tempat ia berada untuk mencapai
tujuan tertentu. Dari pengertian ini, maka yang dianggap sebagai sebuah pelaku
komunikasi organisasi adalah organisasi sebagai sebuah institusi, yang berarti
dianggap sebagai satu kesatuan pihak yang sedang berhadapan dengan sasaran
komunikasi tertentu yang berada di luar dirinya. Interaksi atau komunikasi antar
anggota organisasi, interaksi antar anggota dengan pemimpin, dapat disimpulkan
bukan merupakan suatu komunikasi organisasi.
C. Komunikasi Dalam Organisasi Serta Efek Hubungan Iptek

1. Sebagai Alat Bantu Komunikasi


Pengaruh teknologi dalam komunikasi organisasi yang pertama pastinya adalah
sebagai alat bantu komunikasi. Teknologi akan membantu komunikasi berlangsung
lebih efektif dan efisien dalam komunikasi kepemimpinan . Tentunya hal ini
membuktikan bahwa adanya teknologi dalam komunikasi samgat berpengaruh positif
bagi berlangsungnya komunikasi. Bisa jadi hal inilah yang nantinya akan berpengaruh
dalam keberlangsungan sebuah organisasi

2. Perubahan budaya kerja

Ternyata teknologi komunikasi juga dapat bepengaruh pada perubahan budaya kerja
dalam komunikasi organisasi . Bagaimana tidak, sebab saat ini banyak organisasi
yang mewajibkan anggota mereka yang hadir untuk memperlihatkan kehadiran
melalui foto. Jika sudah begini maka tentu tidak ada lagi yang namanya titip-titip
absensi sebagaimana saat teknologi yang canggih belum hadir. Hal ini tentu akan
membawa dampak pada perubahan perilaku kerja sekaligus juga mendisiplikan para
anggota organisasi.

3. Proses Lebih Cepat

Seperti yang telah disampaikam sebelumnya, teknologi sifatnya bukan menghambat


namun malah dapat mempercepat proses. Teknologi komunilasi sebagai kasalitator
dalam proses komunikasi. Dimana informasi yang sifatnya urgent atau hal-hal yang
berkaitan dengan oenanganan cepat akan bisa sampai kepada anggota dengan cepat
pula. Sehingga hal ini tentu akan berdampak pada ketepatan dan keepatan penanganan
pasca informasi diterima.

4. Pola Komunikasi

Bisa dikatakan kehadiran teknolohi komunikasi pastinya akan berpengaruh pada pola
komunikasi yang digunakan. Teknologi mampu membuat anggota dalam organisasi
lebih dekat dan erat satu sama lain menjadi penyebab keberhasilan dalam komunikasi.
Sebab jalinan hubungan mereka tidak hanya terjalin di dalam forum. Mereka dapat
bertukar informasi melalui kontak person, tentunya tidak akan ada kecenderungan
untuk bersikap pasif.

5. Mempercepat Kemajuan Organisasi

Pengaruh lain dari hadirnya teknologi komunikasi tidak lain adalah dapat memberikan
kecepatan organisasi dalam mencapai kemajuan serta contoh komunikasi tidak efektif.
Jika teknologi di gunakan dengan bijak seksama dan sesuai dengan fungsinya. Maka
tentu kemajuan serta apa yang dicita-citakan oleh sebuah organisasi akan dengan
mudah dapat dicapai. Tentunya hal ini juga membutukam dukungan dari para
pengguna teknologi komunikasi dalam memajukan organisasinya.
PENUTUP

Komunikasi dalam organisasi menjadi titik sentral dalam setiap proses dan hubungan
kemanusiaan yang menyangkut kepribadian, sikap,dan tingkah laku Komunikasi
merupakan satu hal penting untuk menunjang kesuksesan organisasi baik dalam
meningkatkan kinerja organisasi maupun adaptasi organisasi terhadap setiap
perubahan lingkungan bisnis yang ada sehingga organisasi bisa tetap survive bahkan
meraih keunggulan kompetitifnya. Melalui komunikasi yang baik antar individu dan
pihak-pihak yang terlibat langsung dalam organisasi maupun diluar organisasi,
organisasi dapat memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. Untuk
mengembangkan komunikasi yang baik ini diperlukan peran aktif manajer maupun
bawahan melalui aplikasi beberapa teknik yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai