Sap K.2 TK.2B
Sap K.2 TK.2B
Oleh :
Kelompok 2
1. Alif Akira
2. Desty Alma
3. I Nyoman Janu Arimbawa
4. Kardinah Dwi Septyaningrum
5. Larasati
6. Mariana
7. Ni Putu Puspa Amerti Putri
8. Siti Haula
9. Widiawati
No Penyaji Audiens
1 Mengucapkan salam Menjawab salam
2 Memperkenalkan diri Memperhatikan
3 Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Tabel 2. Penyajian : 15 Menit
No Penyaji Audiens
1 Menjelaskan pengertian lansia Mendengarkan, memperhatikan
2 Menjelaskan tipe lansia Mendengarkan, memperhatikan
3 Menjelaskan peran keluarga Mendengarkan, memperhatikan
dalam perawatan lansia
4 Tugas perkembangan keluarga Mendengarkan, memperhatikan
dengan lansia
No Penyaji Audiens
1 Memberi kesempatan kepada Bertanya
audiens untuk bertanya
2 Bertanya Menjawab
I. Evaluasi
Lisan :
1. Jelaskan pengertin lansia
2. Sebutkan tipe- tipe lansia
3. Jelaskan peran keluarga dalam perawatan lansia
4. Jelaskan tugas perkembangan keluarga dengan lansia
J. Referensi
AdiRianto, 1998, PelayananKesehatanUsiaLanjutolehmasyarakat di
PropinsiJawaTimur, Depkes Bandung.
LAMPIRAN
A. PENGERTIAN
Menurut Undang-Undang No. 13/ tahun 1998 tentang kesejahteraan
lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Sementara itu WHO menyatakan bahwa
lanjut usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45-59 tahun.
Menua (manjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho,
2008).
B. TIPE LANSIA
Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup,
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho,
2008). Adapun tipe lansia yaitu :
1. Tipe arif bijaksana
Lansia yang kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah,
rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi
panutan.
2. Tipe mandiri
Lansia mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi
undangan.
3. Tipe tidak puas
Terjadi konflik lahir batin pada lansia yakni menentang proses
penuaan sehingga lansia akan menjadi pemarah, tidak sabar, mudah
tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut.
4. Tipe pasrah
Lansia akan menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan
agama dan melakukan pekerjaan apa saja.
5. Tipe bingung
Lansia yang mudah kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri,
minder, menyesal, pasif, dan bersikap acuh tak acuh.