PERTEMUAN 2
Masalah Standar Audit dan
Etika Profesi
Standar yang dihasilkan oleh komite tersebut diberi nama Norma Pemeriksaan
Akuntan. Sebagaimana tercermin dari nama yang diberikan, standar yang
dikembangkan pada saat itu lebih berfokus ke jasa audit atas laporan keuangan
historis. Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis di awal dekade tahun
sembilan puluhan kemudian menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan
mutu jasa audit atas laporan keuangan historis, jasa atestasi, dan jasa akuntansi dan
review. Di samping itu, tuntutan kebutuhan untuk menjadikan organisasi profesi
akuntan publik lebih mandiri dalam mengelola mutu jasa yang dihasilkan bagi
masyarakat juga terus meningkat. Respon profesi akuntan publik terhadap berbagai
tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan penting yang dibuat oleh IAI
pada pertengahan tahun 1994 : (1) perubahan nama dari Komite Norma
Pemeriksaan Akuntan ke Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan (2)
perubahan nama standar yang dihasilkan dari Norma Pemeriksaan Akuntan ke
Standar Profesional Akuntan Publik.
SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika.
Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP ini terdiri dari :
Definisi Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berati adat istiadat/ kebiasaan yang
baik. Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi
(Maryani dan Ludigdo, 2001).
Etika merupakan aturan yang mengikat secara moral hubungan manusia yang
dapat dituangkan dalam aturan hukum, pedoman maupun etika profesional.
Beberapa ahli filsafat memandang moralitas sebagai hukum benar salah yang
terkait dengan nilai dan prilaku manusia, dan etika adalah studi di bidang
tersebut. Etika atau moral sering dipertukarkan, merupakan bidang
ilmu filsafat dan psikologi, yang digunakan pula dalam dunia bisnis dan
profesi akuntan.
Kode Etik Profesional
Kode etik profesional disusun sebagai bagian dari hubungan yang khusus antara
anggota profesi dan klien mereka. Praktisi profesional tidak menjauhi orang-orang
yang mereka layani. Klien harus mempercayai para profesional berdasarkan perilaku
yang etis. Kepercayaan akan meningkat bila para profesional melayani klien dengan
jujur, rajin untuk tidak bertindak berdasrkan aturan ketat dan perilaku yang etis.
Kepercayaan juga akan meningkat jika organisasi yang membutuhkan jasa
profesional yakin bahwa para profesional yang melanggar kode etik mereka akan
dikenakan sanksi oleh rekannya. Jadi, setiap profesi apapun , kode etik yang
ditetapkan oleh lembaga profesional akan menambah nilai bagi profesi yang
bersangkutan ( Sawyer,2005).
Beragam masalah etis berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan auditing.
Banyak auditor menghadapi masalah serius karena mereka melakukan hal-hal kecil
yang tak satu pun tampak mengandung kesalahan serius, namun ternyata hanya
menumpuknya hingga menjadi suatu kesalahan yang besar dan merupakan
pelanggaran serius terhadap kepercayaan yang diberikan.
Untuk itu pengetahuan akan tanda-tanda peringatan adanya masalah etika akan
memberikan peluang untuk melindungi diri sendiri, dan pada saat yang sama, akan
membangun suasana etis di lingkungan kerja.
Masalah-masalah etika yang dapat dijumpai oleh auditor yang meliputi permintaan
atau tekanan untuk:
Dalam menetapkan suatu imbalan kepada jasa audit ada beberapa pertimbangan
yang harus dipertimbangakan :
Jasa – jasa non audit yang dilarang berdasarkan aturan BAPEPAM-LK antara lain jasa
dalam pemmbukuan dan akuntansi lainnya, jasa dalam pembuatan sistem informasi
keuangan, jasa penanksiran penilai laporan keuangan, jasa aktuaria/analisis, jasa
audit internal, jasa penasehat investasi, jasa hukum, dan lain-lain. Selain aturan
yang dibuat BAPEPAM –LK, BUMN ataupun bank juga membutuhkan Komite audit.
Dengan adanya anggota komite audit dapat membantu dalam meningkatkan
independensi serta keuntungan perusahaan.
Bantuan dalam menjaga independensi dan intergritas suatu audit dalam perusahaan
dapat dilakukan seperti menggunakan perlindungan kertas kerja atau surat
pernyataan. Dalam kertas kerja seorang auditor berisikan tentang auditor harus
menjaga intergritas auditnya, menjaga kerahasiaan klien dengan pengecualian
kewajiaban hukum dan review dari KAP yang terkait, serta memberikan keuntungan
bagi perusahaan
2.5 Hubungan antara standar audit, etika dan kode etik
Audit membutuhkan pengabdian yang besar pada masyarakat dan komitmen moral
yang tinggi. Masyarakat menuntut untuk memperoleh jasa para auditor publik
dengan standar kualitas yang tinggi, dan menuntut mereka untuk bersedia
mengorbankan diri.Itulah sebabnya profesi auditor menetapkan standar teknis dan
standar etika yang harus dijadikan panduan oleh para auditor dalam melaksanakan
audit.
Standar etika diperlukan bagi profesi audit karena auditor memiliki posisi sebagai
orang kepercayaan dan menghadapi kemungkinan benturan-benturan kepentingan.
Kode etik atau aturan etika profesi audit menyediakan panduan bagi para auditor
profesional dalam mempertahankan diri dari godaan dan dalam mengambil
keputusan-keputusan sulit. Jika auditor tunduk pada tekanan atau permintaan
tersebut, maka telah terjadi pelanggaran terhadap komitmen pada prinsip-prinsip
etika yang dianut oleh profesi. Oleh karena itu, seorang auditor harus selalu
memupuk dan menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah takluk pada godaan dan
tekanan yang membawanya ke dalam pelanggaran prinsip-prinsip etika secara
umum dan etika profesi. etis yang tinggi; mampu mengenali situasi-situasi yang
mengandung isu-isu etis sehingga memungkinkannya untuk mengambil keputusan
atau tindakan yang tepat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif bagi akuntan publik
dan kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit PT Sunprima Nusantara
Pembiayaan (PT SNP). Sanksi tersebut berupa pembatalan pendaftaran kepada
Akuntan Publik (AP) Marlinna, Akuntan Publik (AP) Merliyana Syamsul, dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing, Eny dan Rekan.
Lebih lanjut OJK juga telah berkoordinasi dengan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
(P2PK) Kementerian Keuangan terkait dengan pelaksanaan audit oleh KAP Satrio,
Bing, Eny dan Rekan pada PT SNP. Berdasarkan hasil pemeriksaan P2PK, kedua AP
tersebut dinilai telah melakukan pelanggaran berat dan telah dikenakan sanksi oleh
Menteri Keuangan.
Kredit macet atau fraud di laporan keuangan juga bisa disebabkan oleh pimpinan
perusahaan yang tidak berintegritas. “Terkadang auditor memang diberikan data
data yang salah. Auditor ditipu oleh manajemen perusahaan,” ujar Tarkosunaryo di
Jakarta
Lanjut dia, menerangkan pihak regulator juga harus mensyaratkan agar penanggung
jawab laporan keuangan di setiap perusahaan lebih diatur. Salah satunya harus
menjadi anggota organisasi profesi yang terikat dengan kode etik profesi. “Saat ini
tidak ada kewajiban itu sehingga mudah saja pimpinan perusahaan melakukan fraud
atas laporan keuangannya,” ujarnya.
Pencairan dan monitoring kredit sepenuhnya bisa dikendalikan pihak bank. Sehingga
bank bisa mengawasi debiturnya day to day. Karena peran auditor itu terbatas
sesuai penunjukan. “Kemudian OJK selaku otoritas agar melakukan pembinaan dan
pengawasan untuk lembaga keuangan demi meningkatkan mitigasi risiko kredit
macet,” ujarnya.
https://ekbis.sindonews.com/read/1342733/178/ojk-jatuhkan-sanksi-keteledoran-akuntan-publik-di-kasus-snp-
1538399949
Rangkuman
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berati adat istiadat/ kebiasaan yang
baik. Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi
(Maryani dan Ludigdo, 2001).
Etika merupakan aturan yang mengikat secara moral hubungan manusia yang
dapat dituangkan dalam aturan hukum, pedoman maupun etika profesional.
Beberapa ahli filsafat memandang moralitas sebagai hukum benar salah yang
terkait dengan nilai dan prilaku manusia, dan etika adalah studi di bidang
tersebut. Etika atau moral sering dipertukarkan, merupakan bidang
ilmu filsafat dan psikologi, yang digunakan pula dalam dunia bisnis dan
profesi akuntan.
Kode etik profesional disusun sebagai bagian dari hubungan yang khusus antara
anggota profesi dan klien mereka. Praktisi profesional tidak menjauhi orang-orang
yang mereka layani. Klien harus mempercayai para profesional berdasarkan perilaku
yang etis. Kepercayaan akan meningkat bila para profesional melayani klien dengan
jujur, rajin untuk tidak bertindak berdasrkan aturan ketat dan perilaku yang etis.
Kepercayaan juga akan meningkat jika organisasi yang membutuhkan jasa
profesional yakin bahwa para profesional yang melanggar kode etik mereka akan
dikenakan sanksi oleh rekannya. Jadi, setiap profesi apapun , kode etik yang
ditetapkan oleh lembaga profesional akan menambah nilai bagi profesi yang
bersangkutan ( Sawyer,2005).
Latihan
1. Buatlah makalah dan presentasikan tentang Masalah Standar Audit dan Etika
Profesi!
3. Bukalah sesi tanya jawab dan pertanggungjawabkan apa yang telah kelompok
anda sampaikan!