Anda di halaman 1dari 16

TENTANG STRATEGI PELAYANAN DI KOMUNITAS

ditulis untuk memenuhi target mata kuliah Asuhan kebidanan komunitas

DOSEN PEMBIMBING

Siti Qomariah, SST.,M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam menyusun makalah ini
kami mendapat dari berbagai sumber buku.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami ibuSiti
Qomariah, SST.,M.Kes. Yang telah memberikan bimbingan dan juga arahan
kepada kami dalam pembuatan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi
semua orang dan dapat dijadikan sebagai penambah ilmu pengetahuan kita, baik
anda yang membacanya maupun kami yang membuatnya. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat ini belum sempurna dan masih perlu ditingkatkan lagi.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbar, 13 Maret 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS ........................ 3
A. Pendekatan Edukatif Dalam Peran Serta Masyarakat.......................... 3
B. Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. .................. 4
C. Menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada
dimasyarakat ...................................................................................... 6
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN ........................................... 7
A. Tugas Dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas ............................. 7
B. Tugas Tambahan Bidan Di Komunitas ............................................... 8
C. Bidan Praktek Swasta ........................................................................ 8
BAB III PENUTUP .................................................................................... 11
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bagian dari
kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberikan
pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat di wilayah
tertentu. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada di
dalam keluarga dan masyarakat .Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk
sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
,politik, sosial, budaya dan lingkungan sekitarnya
Setiap petugas kesehatan yang bekerja dimasyarakat perlu memahami
masyarakat yang di layaninya ,baik keadaan budaya maupun tradisi setempat
sangat menentukan pendekatan yang di tempuh. Pendekatan yang akan digunakan
oleh bidan harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan dan tugas dan
tanggung jawab bidan agar masyarakat mau membuka hatinya untuk bekerja sama
dengan bidan sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang bermutu di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa sajastrategi pelayanan kebidanan di komunitas?
2. Bagaimana pendekatan edukati dalam peran serta masyarakat?
3. Apa saja Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat?
4. Bagaimana menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan pontesial yang
dimasyarakat?
5. Apa tugas dan tagung jawab bidan dikomunitas?
6. Apa tugas utama bidan dikomunitas?
7. Apa tugas tambahan bidan dikomunitas?
8. Apa tugas bidan praktik swasta?

1
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan umum untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1. Mengetahui strategi pelayanan kebidanan di komunitas.
2. Mengetahui pendekatan edukati dalam peran serta masyarakat.
3. Mengetahui Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
4. Mengetahui menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan pontesial
yang dimasyarakat.
5. Menjelaskan tugas dan tagung jawab bidan dikomunitas.
6. Menjelaskan tugas utama bidan dikomunitas.
7. Menjelaskan tugas tambahan bidan dikomunitas.
8. Menjelaskan tugas bidan praktik swasta.

2
BAB II
PEMBAHASAN

STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS


A. Pendekatan Edukatif Dalam Peran Serta Masyarakat
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup
masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial
budaya dll. Sebagian masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat
sehingga perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan
dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat
terhadap kemampuan yang mereka miliki.
Definisi dari penedekatan edukatif dalam peran serta masyarakat yaitu
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah
dengan partisipasi aktif individu, kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk
memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan
faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat.
Pada saat petugas kesehatan melaksanakan pendekatan edukatif dalam peran
serta masyarakat pastilah mempunyai tujuan. Tujuan pendekatan edukatif antara
lain :
1. Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan
masalah kebidanan komunitas.
2. Mengembangkan kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan
memecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas
kemampuan.
Pendekatan edukatif mempunyai strategi dasar yang dipakai dalam
mememnuhi pelayanan kebidanan komunitas, yaitu :
1. Mengembangkan provider.
Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental positif terhadap
pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk mensukseskan.
Langkah-langkah pengembangan provider :

3
1) Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.
Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan
kebijakan nasional atau regional. Bentuknya pertemuan perorangan,
dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa pejabat yang berpengaruh.
2) Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat
administrasi sampai dengan tingkat desa. Tujuan yang akan dicapai
adalah adanya kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan
kebijakan serta pola pelaksanaan secara makro. Berbentuk lokakarya,
seminar, raker, musyawarah.
3) Pengumpulan data oleh sektor kecamatan/desa. Merupakan pengenalan
situasi dan masalah menurut pandangan petugas/provider. Macam data
yang dikumpulkan meliputi data umum , data khusus dan data perilaku.
2. Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat
untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya
sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk
menentukan masalah, merencanakan alternatif, melaksanakan dan menilai
usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya
meliputi pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian serta pemantapan dan pembinaan. (Karwati, Dkk,
2015).

B. Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.


Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan
menentukan prioritas dari kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan
masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas
berdasarkan atas sumber – sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal
dari luar secara gotong royong.
Agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, bidan harus dapat melakukan komunikasi yang baik dengan
masyarakat. Komunikasi tersebut melibatkan lebih banyak proses mendengarkan
dan pada proses berbicara, merupakan suatu proses interaksi yang tetap yang

4
ditujukan untuk suatu kesepakatan. Komunikasi yang baik akan membentuk
pengetahuan dan tanggung jawab orang-orang yang terlibat didalamnya
Komunikasi yang baik dapat menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dan
memperlihatkan pandangan dan opini mereka dihargai. Selanjutnya hal ini dapat
membuat masyarakat mau mengambil keputusan sendiri dan mengusulkan ide-
idenya. Bebrapa hal yang perlu diperhatikan seorang bidan dalam berkomunikasi
kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Jangan terlalu banyak bicara, cobalah untuk tidak menyela
2. Jangan meneruskan kaliamt mereka/mengantisipasi apa yang sedang
mereka ucapkan
3. Tanyakan apabila anda merasa kurang jelas
4. Lebih baik membicarakan sesuatu dengna cara tatp muka, daripada
berkomunikasi secara tertulis.
Ada 3 jenis pendekatan :
1. Specifict Content Approach
yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan masalah,
melalui proposal program kepada instansi yang berwenang. Contoh :
pengasapan pada kasus DBD
2. General Content objective
yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang
kesehatan dalam wadah tertentu. Contoh : posyandu meliputi KIA,
imunisasi, gizi, KIE dsb.
3. Proses Objective approach
masyarakat sebagai pengambil prakarsa kemudian dikembangkan sendiri
sesuai kemampuan. Contoh : kader .(Meilani, dkk, 2013).

C. Menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada di


masyarakat.
Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan rendahnya status sosial –
ekonomi yang akibatkan ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri
sendiri (self care) sehingga apabila berlangsung terus akan berdampak pada status
kesehatan keluarga dan masyarakat juga produktivitasnya.

5
Definisi dari program ini yaitu :
1. Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat,
membantu menumbuhkan kemampuan orang, berkomunikasi dan
menguasai lingkungan fisiknya.
2. Pengembangan manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan
potensi dan kemampuan manusia mengontrol lingkungannya.

Langkah – langkah dari program ini antara lain.


1. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan
2. Tingkatkan mutu potensi yang ada
3. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.
4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Prinsip – prinsip dalam mengembangkan masyarakat :


1. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat.
2. Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan, dan
dorongan agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya.
4. Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai
katalisator untuk mempercepat proses.

Bentuk – bentuk program masyarakat :


2. Program intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi
dengan dinas terkait/kerjasama lintas sektoral.
3. Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada
salah satu instansi/departemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk
melaksanakan kegiatan tersebut/kerjasama lintas program
4. Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha –
usaha terbatas di wilayah tertentu dan program disesuaikan dengan
kebutuhan wilayah tersebut.( Syafrudin., 2014).

6
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN

A. Tugas Dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas


1. Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan..
1) Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar profesional.
2) Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal dengan
komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan
klien/keluarga.
3) Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan komplikasi,
patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan
komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan
klien/keluarga.
5) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui
normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan
melibatkan klien/keluarga.
6) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan klien/keluarga.
7) Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan
gangguan sistem reproduksi dengan melibatkan klien/keluarga.
8) Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas melibatkan
klien/keluarga.
9) Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan
klien/keluarga.
10) Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan.

2. Pengelola pelayanan KIA/KB.


1) Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat diwilayah kerjanya dengan melibatkan keluarga dan
masyarakat.

7
2) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan
dan program sektor lain diwilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain
yang berada diwilayah kerjanya.
a. Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.
Melaksanakan bimbingan/penyuluhan, pendidikan pada klien,
masyarakat dan tenaga kesehatan termasuk siswa
bidan/keperawatan, kader, dan dukun bayi yang berhubungan
dengan KIA/KB
b. Penelitian dalam asuhan kebidanan. Melaksanakan penelitian
secara mandiri atau bekerjasama secara kolaboratif dalam tim
penelitian tentang askeb. (Yulifah, dkk, 2014)

B. Tugas Tambahan Bidan Di Komunitas


1. Upaya perbaikan kesehatan lingkungan.
2. Mengelola dan memberikan obat – obatan sederhana sesuai dengan
kewenangannya.
3. Survailance penyakit yang timbul di masyarakat.
4. Menggunakan tehnologi tepat guna kebidanan.

C. Bidan Praktek Swasta


Praktek pelayanan bidan perorangan(swasta), merupakan penyedia layanan
kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan,
khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat
pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari
pelayanan bidan, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas,
persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek, seperti perizinan,
tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus
sesuai dengan standar.
Setelah bidan melaksanakan pelayanan di lapangan, untuk menjaga kualitas
dan keamanan dari layanan bidan, dalam memberikan pelayanan harus sesuai

8
dengan kewenangannya. Pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan organisasi Ikatan Bidan memiliki kewenangan untuk
pengawasan dan pembinaan kepada bidan yang melaksanakan praktek perlu
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Penyebaran dan pendistribusian bidan yang melaksanakan praktek perlu
pengaturan agar terdapat pemerataan akses pelayanan yang sedekat mungkin
dengan masyarakat yang membutuhkannya. Tarif dari pelayanan bidan praktek
akan lebih baik apabila ada pengaturan yang jelas dan trasparan, sehingga
masyarakat tidak ragu untuk datang ke pelayanan bidan praktek perorangan
(swasta). Informasi dari jasa pelayanan bidan untuk masyarakat perlu pengaturan
yang jelas, agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas, sehingga
konsumen bidan praktek swasta mendapatkan kepuasan akan layanan yang
diterimanya.

Kompetensi minimal bidan praktek swasta meliputi :


1. Ruang lingkup profesi
a. Diagnostik (klinik, laboratorik)
b. Terapy (promotif, preventif)
c. Merujuk
d. Kemampuan komunikasi interpersonal
2. Mutu pelayanan
a. Pemeriksaan seefisien mungkin
b. Internal review
c. Pelayanan sesuai standar pelayanan kebidanan dan etika profesi
d. Humanis (tidak diskriminatif)
3. Kemitraan
a. Sejawat/kolaborasi
b. Dokter, perawat, petugas kesehatan yang lain, psikolog, sosiolog
c. Pasien, komunitas
4. Manajemen
a. Waktu
b. Alat

9
c. Informasi/MR
d. Obat
e. Jasa
f. Administrasi/regulasi/Undang-Undang
5. Pengembangan diri
a. CME (Continue Midwifery Education)
b. Information Search (Pujiati, (2015)

10
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Strategi pelayanan kebidanan di komunitas ada 3 yaitu:
1. Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat
2. Pelayanan Yang Berorentasi Pada Kebutuhan Masyarakat
3. Menggunakan/Memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada di
masyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola
hidup masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi,
sosial budaya dll. Sebagian masalah komunitas merupakan hasil perilaku
masyarakat sehingga perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan kader
kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri
masyarakat terhadap kemampuan yang mereka miliki.
Pelayanan yang berorentasi pada kebutuhan masyarakat adalah proses
dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber
yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong.
Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma pembanguann yang
memfokuskan perhatiannya pada semua aspek yang prinsipil dari manusia di
lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (SDM), yakni aspek material
dan fisik sampai pada aspek manajerial. Pemberdayaan masyarakat terkait dengan
pemebrian akses pada masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak
masyarakat bagi peningkatan hidup social, ekonomi, politik dan kesehatan.
Untuk melaksanakan program strategi pelayanan kebidanan di dalam
komunitas, bidan tidak terlepas dari tugas dan tangggung jawabny kebidanan.
Tugas dan tanggung jawab kebidanan. Bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : pelayanan kebidanan,
pelayanan keluarga berencana, dan pelayanan kesehatan masyarakat.

11
B. Saran
Diharapkan pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai bacaan
tentang strategi pelayanan kebidanan dikomunitas. Dan mampu memahami isi
dari makalah ini sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karwati, Dkk, (2015). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas), TIM :


Jakarta Timur

Meilani, Niken dkk, (2013). Kebidanan Komunitas. Fitramaya. Yogyakarta.

Syafrudin dan Hamidah. (2014). Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta.

Yulifah, Tri johan dkk, (2014). Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika.
Jakarta Selatan.

Pujiati, Sri Mujiwati, (2015). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas), TIM


: Jakarta Timur.

13

Anda mungkin juga menyukai