Anda di halaman 1dari 27

Jurnal String Vol.1 No.

2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PT.FM


GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING MENGGUNAKAN METODE
WARD&PEPPARD

Heri Satria Setiawan


Program Studi Teknik Informasi, Universitas Indraprasta PGRI
Email: heri.satria71@yahoo.com

Abstrak
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung strategi
bersaing bisnis. Makin berkembangnya aktifitas bisnis menuntut adanya pemanfaatan yang
optimal atas berbagai sumber daya yang tersedia. Seiring dengan makin pesatnya Teknologi
Informasi, maka Teknologi Informasi manjadi yang tak terpisahkan dalam rangkaian bisnis
perusahaan secara keseluruhan. Saat ini SI/TI yang tersedia di PT. FM belum dimanfaatkan
secara optimal sehingga diperlukan Sistem Informasi yang mendukung kepuasan pelanggan,
komputerisasi yang mempermudah pekerjaan serta ketersediaan data yang selalu ontime dan
realtime. Untuk itu diperlukan alignment TI dengan bisnis perusahaan. TI harus mampu
mendukung bisnis usaha, bahkan menciptakan peluang baru untuk meningkatkan daya saing.
Metode yang digunakan berupa pengumpulan data, analisa, perumusan strategy-i, penetapan
rencana implementasi menggunakan metodologi Ward & Peppard. Hasil akhir berupa usulan
perbaikan SI/TI yang dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembangan SI/TI dimasa
mendatang serta untuk mengantisipasi persaingan dalam industri. Kata kunci: perencanaan
strategis, sistem informasi, teknologi informasi

Pendahuluan
Adanya persaingan yang ketat diera globalisasi serta tuntuan dari konsumen maka organisasi
harus meningkatkan kualitas layanan dan kemampuan bersaing, berupa transformasi cara
berusaha (efisiensi, efektifitas, produktifitas) sehingga menyebabkan pelanggan menjadi
loyal. Kombinasi dari prosedur kerja, informasi, orang dan Teknologi Informasi untuk
memenuhi tujuan organisasi. Perussahaan merancang untuk mengambil peluang perubahan
lingkungan bisnis meliputi pembuatan strategi Sistem Informasi (Strategic Information
System), peningkatan usaha yang saling berkelanjutan (Continuous Improvement),
reeingneering proses bisnis (Business Process Reengineering), melakukan aliansi bisnis
(Business Alliances), melakukan perdagangan secara elektronik (Electronic Commerse) .
Manajemen modern berfokus pada kepuasan pelanggan, untuk itu perusahaan perlu membuat
perencanaan strategik SI & TI dengan memperhatikan kualitas produksi, layanan online,
pelatihan SDM serta pemeliharaan infrastuktur jaringan.
Teknologi Informasi telah berkembang menjadi alat bantu manusia dalam pelaksanaan
aktifitas dan perusahaan, untuk bersaing dalam pasar, transformasi organisasi, meningkatkan
jaringan bisnis, dan yang tak terlupakan juga sebagai alat untuk melayani konsumen.
Penggunaan TI dalam suatu organisasi diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
(efisiensi), mempercepat proses (effectiveness), dan memberikan dukungan informasi kepada
pihak manajemen dalam pengambilan keputusan (competitiveness).
Permasalahan
PT. FM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Perusahaan harus memiliki
perencanaan yang terarah, tujuan yang jelas dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Semua itu terkait dengan bagaimana organisasi memilih strategik aplikasi dan kebijkan yang
tepat dengan menyeimbangkan kepentingan bisnis dan dukungan pemanfaatannya teknologi
informasi secara optimal. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa aplikasi yang tersedia
belum terpakai dan infrastruktur yang ada kurang memadai serta belum terdapat adanya
keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi SI & TI.

130
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Pengembangan SI (System Development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada.Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal
antara lain adanya permasalahan – permasalahan yang timbul di sistem yang lama, dapat
berupa ketidakberesan ataupun pertumbuhan organisasi, untuk meraih kesempatan
(opportunities) maupun adanya intraksi – intraksi (directives).Dengan dikembangkannya
sistem yang baru maka diharapkan akan terjadi peningkatan – peningkatan di sistem yang
baru , misalnya berupa peningkatan kinerja (performance), informis, ekonomis, pengendalian
(control), efisiensi, pelayanan (service).Proses bisnis yang efisien pada organisasi merupakan
suatu keharusan yang harus dilakukan pada era globalisasi ini, mengingat situasi persaingan
yang begitu kompetitif.

Tinjauan Pustaka
Untuk mencapai visi dan misinya, organisasi perlu menentukan strategi Perencanaan Strategis
Sistem Informasi yang berjalan seiring dengan perencanaan strategis bisnis organisasi.
Integrasi visi, misi, dan strategi antara bisnis dan SI akan menjawab kebutuhan pada semua
tingkatan organisasi.SI merupakan kumpulan dari komponen – komponen organisasi yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan pengalihan informasi yang memiliki unsur
keterkaitan satu sama lainnya (bisa tanpa TI). TI adalah subsistem dari sistem informasi
berupa teknologi komunikasi menggunakan komputer yang menyebabkan SI dapat dibangun
dan diaplikasi. Manajemen informasi lebih menunjukan ke aktifitas pengelolaan informasi.
SI berperan dalam kompetisi dengan memperhatikan tiga perpektif yang menunjukkan posisi
bersaing sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:

Keberhasilan
- Lingkungan bisnis bisnis
- Lingkungan perusahaan
- Lingkungan TI

Gambar 1. Tiga Perspektif Keberhasilan


isnis B

Keberhasilan bisnis perusahaan sangat dipengaruhi oleh 1). Lingkungan bisnis, lingkungan
industri spesifik dimana organisasi berada, termasuk karakteristik dari industri yang ada
disekitarnya dan bagaimana organisasi dapat bersaing dalam lingkungan industri ini. 2).
Lingkungan organisasi/perusahaan yang menunjukkan karakteristik organisasi itu sendiri
secara umum, track record, kekuatan dan kelemahannya. 3). Lingkungan Teknologi
Informasi. Menunjukkan bahwa implementasi TI perlu pada organisasi dalam rangka
mencapai keuntungan bersaing (competitive advantage).
Disini akan terlihat, Sistem Informasi dalam organisasi akan mempermudah usaha kegiatan
perusahaan seperti Sistem Informasi keuangan terpadu, Sistem Informasi kepegawaian,
Sistem Informasi Manufakturing, Sistem Informasi Pengambilan Keputusan dan lain lain.SI
yang efektif adalah sistem yang mendorong dan berperan sebagai enabler bekerjanya strategi
bisnis suatu organisasi. Pada sisi lain SI memberi peluang terhadap proses bisnis sehingga
diperlukan redefinisi strategi bisnis perusahaan agar dapat memenangkan persaingan. SI
dirancang untuk mendukung organisasi, antara lain meningkatkan produktifitas kerja,
meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan daya saing, mencapai tujuan organisasi,
membuat keputusan yang lebih baik dan efektif, mengakses informasi sebanyak-banyaknya
serta meningkatkan kreatifitas dan inovasi.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi merupakan proses identifikasi
portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan

131
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya.Sasaran utama dari upaya penerapan SI/TI
dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi
berbagai proses yang mengolah informasi, yang diukur dengan produktifitas. Kedua,
meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna
pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing/meningkatkan keunggulan
kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis. Keuntungan kompetisi dengan
melakukan segala hal secara lebih baik dan menawarkan produk atau jasa baru kepada
konsumen.
Diperlukan suatu alignment atau batasan yang menghubungkan antara strategi bisnis dengan
strategi SI/TI. Dengan adanya strategi algnment ini akan dapat mempermudah dalam
memberikan arah yang tepat terhadap proses PSSI. Strategik SI menekankan pada penentuan
aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan. Strategi TI lebih menekankan pada
pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian yang terkait.

Gambar 2. Hubungan antara Strategi Bisnis, SI dan TI (sumber Ward Peppard)


Faktor-faktor atau arahan yang dapat digunakan untuk menentukan metodologi perencanaan
sistem informasi yang tepat bagi perusahaan : 1) Memiliki mekanisme dalam penilaian dan
pengintegrasian paket sistem informasi. Tahapan-tahapan dalam proses analisis lingkungan
internal dan eksternal bisnis dan SI/TI serta analisa terhadap opsi-opsi target sangat jelas dan
mencapai sasaran serta memberikan deriverable yang memuaskan; 2) Kompleksitas Proses.
Dengan kompleksitas proses perencanaan sistem informasi yang rendah diharapkan dapat
diterapkan secara fleksibel dalam berbagai kondisi perusahaan dan dapat melibatkan
manajemen secara komperhensif. Namun pada beberapa bagian tingkatan detail dari suatu
proses sangatlah diperlukan, untuk itu dibutuhkan penyusunan detail proses yang teratur; 3)
Fleksibilitas Proses. Proses dapat diterapkan secara fleksibel pada bermacam-macam kondisi
lingkungan dan objective perusahaan; 4).Pendekatan terhadap staf dan kebiasaannya.
Dalam melakukan perubahan terhadap suatu organisasi kendala yang dihadapi adalah faktor
human resistant, sehingga diperlukan metodologi perencanaan SI yang dapat mengatasi
masalah ini; 5) Dapat menghasilkan application development life cycle yang efisien dan
efektif. Berorientasi terhadap pemenuhan kebutuhan bisnis daripada hanya kebutuhan secara
tehnis saja; 6) Memiliki rencana yang jelas pada tahap akhir pengembangannya, yaitu tahapan
maintanance dan monitoring & control; 7) Memiliki keterkaitan yang jelas dengan
132
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

perancangan bisnis dan pengembangan kebijakan. Hal ini untuk menjaga komitmen dengan
pihak manajemen; 8) Deliverable yang jelas dan dapat dengan cepat dihasilkan pada tiap-tiap
tahapannya.
SPIS ini lebih bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan faktor-faktor di atas, yaitu memiliki
kompleksitas proses yang rendah dan memiliki tahapan-tahapan yang jelas, sehingga
deliverable dari tiap tahapannya dapat dihasilkan dan di-review oleh pihak manajemen.
Selain itu juga memiliki orientasi terhadap pemenuhan kebutuhan bisnis dan terkait dengan
kebijakan perusahaan. Langkah – langkah perencanaan SI/TI dikemukakan dengan jelas serta
dilengkapi dengan alat bantu yang sesuai untuk digunakan pada masing – masing tahap.
Metodologi dari Ward lebih detil mencakup penentuan kebutuhan informasi dan bisnis,
penentuan target SI, menentukan dan memilih strategi SI saat ini dan nantinya.
Yang merupakan kelebihan dari metodologi versi John Ward adalah: 1). Adanya alur logis
rencana strategis SI yang mudah dan relatif lengkap, yakni identifikasi lingkungan eksternal
dan internal bisnis maupun SI/TI organisasi; mencari kesenjangan (gap) informasi, membuat
stratgei SI yang mendukung bisnis, membuat strategi manajemen SI/TI dan pemetaan beserta
analisis strategi berupa aplikasi saat ini dibandingkan dengan usulan. 2). Tersedianya alat
pemrosesan renstra berupa diagram / kuadran, teori pendukung, batasan, dan grafik / tabel
yang lengkap dan mendukung penciptaan strtegi SI/TI yang baik. 3). Tools dan teori yang ada
dapat memberikan gambaran mengenai keadaan lingkungan eksternal bisnis yang dapat
dimanfaatkan oleh organisasi dalam meraih peluang dan meningkatkan keunggulan
kompetitif dari lingkungan eksternal. 4). Adanya prosedur yang merekam kegiatan dan
prroses internal non teknis SI/TI organisasi, berupa budaya organisasi SI/TI, pelatihan staf,
pertimbangan penggunaanmetode tertentu dalam melaksanakan projek, dan
mempertimbangkan bagi investasi SI/TI.

Metodologi Penelitian
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan metoda Wall & Pepperd dimana
pendekatan ini dimana dimulai dari kondisi investasi SI & TI dimasa lalu yang kurang
bermanfaan bagi tujuan bisnis perusahaan.Untuk membahas permasalahan dalam penelitian
dipakai metodologi yang mengadopsi dari buku Strategic Planning for Information System.
Metodologi versi ini terdiri tahapan masukan dan tahapan keluaran. Tahap masukan dari
metodologi ini terdiri dari: 1) Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspekaspek
strategis bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis
organisasi; 2) Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek politik, ekonomi,
industri dan iklim bersaing perusahaan; 3) Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup
kondisi SI/TI organisasi dari perpektif bisnis saat ini, kematangannya (maturity), kontribusi
terhadap bisnis, sumber daya, dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana
portofolio dari SI/TI yang ada saat ini; 4) Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup
tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor,
pelanggan dan pemasok.Tahap keluarannya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menghasilkan dokumen perencanaan strategis yang isinya terdiri dari: 1) Strategi SI bisnis,
yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi unit bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk
mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur aplikasi; 2)
Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan SDM
SI/TI; 3) Strategi manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan
melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan SI/TI yang dibutuhkan.

133
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Gambar 3. Skema Motodologi PSSI


(sumber: Ward Peppard)

Tahapan Penelitian
Secara umum tahapan dalam melakukan penyusunan rencana strategik teknologi informasi :
Tahap pertama persiapan dan pengumpulan data, yaitu melakukan identifikasi terhadap nara
sumber, mengumpulkan dan melakukan pengambilan data, serta identifikasi
literatur/referensi.Tahap kedua analisis, menelaah kebutuhan bisnis dan informasi dengan
mengidentifikasi informasi organisasi, analisa lingkungan eksternal maupun internal
organisasi. Informasi yang diperoleh untuk mendapatkan kondisi saat ini. Teknik atau model
analisis yang digunakan untuk melakukan analisa antara lain Five Force Model Porter, PEST,
Value Chain, CSF, Balance Scorecard, Strategic Option Generator, SWOT, Trend,, IT
Governance. Dengan menggunakan teknik analisis yang tepat akan dapat membantu
memahami kondisi bisnis SI/TI yang ada.Tahap ketiga, perumusan strategik. Berdasarkan
rancangan arsitektur yang akan diimplementasikan, disusun strategi pengembangan teknologi
informasi dengan memperhatikan parameter – parameter kunci yang diperlukan untuk
merumuskan strategi tersebut berupa pengembangan strategik, penentuan peluang SI &
TI.Tahap keempat, penetapan rencana implementasi menetapkan rencana implementasi
dengan menyusun jadwal penerapan berdasarkan prioritas, kondisi dan kemampuan organisasi
saat ini.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Identifikasi narasumber dilakukan berdasarkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Adapun
narasumber berasal dari direktur PT.FM Soichi Takahara, rekan – rekan IT, dan pengguna.
Analisa dan Usulan PSSI
Strategi SI/TI yang akan direncanakan merupakan bagian dari suatu strategi bisnis yang lebih
umum. Oleh sebab itu rencana strategis bisnis PT. FM menjadi acuan utama dalam
penyusunan rencana strategis TI untuk mencapai tujuan bisnis organisasi.

External:
134
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Pemerintah (Depkeu, Depnaker, Deperindag,


Imigrasi,,kepolisian), Konsumen/pelanggan,
Supplier/vendor, Perusahaan transportasi
Perusahaan otomotif/otoparts, Konsultan/auditor

Internal: Pemegang saham, Karyawan

Gambar 4. Stakeholder PT.FM

Proses bisnisnya digambarkan sebagai berikut:

Outsource

Supplier Gudang Produksi Gudang Customer


MPS

PO MRP OS

Purchase PPIC Marketing


BOM

R&D

Gambar 5. Proses Bisnis PT. FM

Analisis kebutuhan bisnis dan informasi perusahaan dilakukan untuk memahami secara
mendalam mengenai gambaran perusahaan seperti visi, misi, analisa lingkungan, potensi SI &
TI dalam mendukung strategi perusahaan.
Berdasarkan Corporate Plan dalam bidang TI, maka disusun rencana strategis bagi
pengembangan SI yang berupa meningkatkan disiplin dalam mengoperasikan sistem – sistem
yang telah diimplementasikan, memelihara dan mengkaji sistem –sistem yang telah
diimplementasikan yang selalu mengikuti perkembangan dan kebutuhan organisasi, menjaga
data yang selalu online dan realtime, tersedianya informasi keuangan yang mutakhir, cepat,
dan akurat, dan terbentuknya organisasi serta sistem dan teknologi informasi yang terintegrasi
antara perusahaan, supplier dan konsumen. Tercitanya kerjasama yang saling menguntungkan
dengan pihak ketiga dan memperkuat posisi pemasaran dengan pengembangan produk yang
inovatif didukung teknologi dan SDM yang handal.
Dari penurunan strategi terhadap kebutuhan SI tersebut maka dirumuskan:
Visi SI/TI yaitu “Menyediakan informasi dan teknologi yang berkualitas untuk mendukung
operasi bisnis yang efektif, meningkatkan hubungan dengan pihak luar”.
Misi SI/TI dirumuskan menjadi “menyediakan informasi berkualitas melalui sistem dan
teknologi yang fleksibel dan menjadikan lingkungan kerja yang baik”.
Dari pemahaman tersebut maka strategi SI yang perlu ditempuh untuk mencapai visi dari
fungsi SI yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya adalah dengan berupaya
menempatkan SI perusahaan dalam peran berikut: 1) Secara internal berfungsi sebagai
enabler untuk pengambilan keputusan yang efektif melalui penyediaan informasi bisnis yang
berkualitas dan memudahkan akses terhadap informasi dan pengetahuan; 2) Secara eksternal
berfungsi sebagai enabler bagi bekerjanya strategi bisnis perusahaan untuk meningkatkan
kualitas hubungan dengan customer dan meningkatkan aliansi dengan partner strategis.
135
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Target sistem berupa kepuasan layanan pelanggan, pengendalian sumber – sumber biaya dan
pendapatan, pengambilan keputusan yang akurat dan tepat waktu, optimasi sistem internal
perusahaan.
Dari hasil pengamatan, tingginya biaya produksi dan non produksi dapat disebabkan oleh hal-
hal berikut:
1. Penggunaan komputer untuk mendukung pekerjaan sehari – hari kurang optimal.
2. Infrastruktur jaringan LAN, internet dan email sudah tersedia, namun penggunaan
sebatas sebagai media untuk berbagi sumber daya seperti printer dan file, sedangkan
internet hanya digunakan untuk mencari informasi umum dan email. Jaringan antar pabrik
kadang terputus.
3. Beberapa modul dalam Aplikasi Sistem Informasi belum terpakai.
4. Masalah data, seperti :
a. Data WIP yang digunakan dalam perhitungan MPS hanya data proses perakitan F/G
yang masih berjalan sedangkan data proses WIP sub F/G diabaikan.
b. Dalam melakukan perhitungan MPS dibutuhkan data kapasitas produksi. Kadang
perubahan kapasitas produksi seperti perubahan jumlah mesin dan jumlah SDM tidak
diperbaharui, akibatnya MPS yang disusun kurang sesuai dengan kapasitas produksi
yang ada, sehingga membuat biaya produksi tingggi.
c. Data stok yang masih kurang akurat.
d. Data keuangan yang masih terdapat selisih.
e. Revisi PO yang selalu dilakukan tiap bulan.
f. BOM tidak mutakhir.
g. Pembuatan jadwal pengiriman material harian sering terlambat.
h. Lamanya waktu harian yang dibutuhkan untuk mengetahui status pengiriman harian.
i. Bagian cost control yang kurang dapat memprediksi cost estimate produk baru,
produksi di meiwa atau diborongkan.
j. Peraturan perpajakan mengikuti peraturan Indonesia.
5. Penggunaan kertas dokumen yang didistribusikan yang tidak efisien.
6. Kemampuan SDM yang terbatas, sering terjadi Human Error.
7. Kapasitas mesin produksi yang sudah tidak memadai.
Analisa Bisnis dan SI/TI Saat Ini
Analisis lingkungan bisnis eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman sehingga
menjadi faktor – faktor strategi eksternal atau EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis
Summary).
Analisa Five Force Model Porter
Mengidentifikasi ancaman – ancaman atau tekanan tekanan kompetisi (Competitive Force
Model) dari lingkungan bisnis eksternal.
Pemain baru:
AAA,

Customer
Supplier: Intraindustry
Ateja, AbdiMetal Fuji seat Indonesia
Rivaly SBU

Substitute:

Gambar 6.
Five Force Model Porter PT. FM

136
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Analisa PEST
Analisa lingkungan bisnis eksternal berdasarkan hasil analisa bidang politik, ekonomi, sosial
dan perkembangan teknologi.
Analisa lingkungan bisnis internal meliputi identifikasi variabel – variabel kekuatan dan
kelemahan dari aspek lingkungan dalam perusahaan.

Politik
Peluang : keadaan politik relatif aman dan terkendali, dukungan dari pemerintah, WTO, Apindo
Ancaman : peraturan ketenagakerjaan dan industri

Ekonomi
Peluang : pertumbuhan ekonomi, keringanan pajak
Ancaman : inflasi, daya beli masyarakat


Sosialbudaya
Peluang : pola hidup masyarakat, keinginan pelanggan,

Ancaman : masalah lingkungan, SPSI


Teknologi
Peluang : perkembangan teknologi internet, sistem terintegrasi ERP, eCommerse, opensource
Ancaman : perkembangan teknologi yang pesat, terbatasnya kemampuan SDM
Analisa Lingkungan Bisnis Internal PT.FM
Analisa meliputi identifikasi akan variabel – variabel dari aspek organisasi, dilakukan dengan
pendekatan internal Value Chain.Analisis Value Chain mengeidentifikasi dan
mengelompokan aktifitas – aktifitas pada PT.FM. ke dalam aktifitas utama berupa proses
bisnis perusahaan (proses order, inventori, produksi, pengiriman, keuangan, SDM, dll) serta
aktifitas pendukung.

Gambar 7. Analisis Value Chain

Analisa CSF
Analisis ini memetakan pengukuran tujuan, visi dan misi, yaitu

Peningkatan kualitas produksi dan pengurangan biaya pabrikasi

Pengurangan investasi dalam persediaan (mengontrol bahan baku dan waktu kirim)

137
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661


Peningkatan pemasaran

Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga

Pemberdayaan kualitas SDM

Penyediaan SI/TI yang handal

Akurasi perencanaan program kerja

138
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Analisa SWOT
Analisis SWOT mengetahui kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman bagi
perusahaan.

Tabel 1. Matriks SWOT PT. FM


IFAS STRENGTH (S) WEAKNESS(W)
(Internal
factors 1. Infrastruktur memadai 1. Kurang terbinanya
strategic 2. Produk yang berkualitas hubungan dengan pihak luar
analysis 3. Jaringan LAN, CAD/CAM 2. Intensitas pemasaran yang
summary) 4. Pengalaman perusahaan dan belum intensif
relasi yang baik 3. Banyak karyawan lepas
5. Mitra bisnis dan jaringan 4. Keterlambatan produksi dan
EFAS distribusi pengiriman 5. Kualitas material
(External yang digunakan
Factors Strategic 6. Posisi keuangan perusahaan yang
Analysis Summary) kurang
baik
OPPORTUNITIES(O) STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Pertumbuhan pasar otomotif 1. Melakukan kerjasama 1. Meningkatkan efisiensi &


2. Adanya pengembangan TI dengan pihak luar non Jepang efektifitas produksi, kualitas
yang murah 2. Terobosan produk dan produk
marketing 2. Penerapan JIT, SCM, CRM
3. Mencari pasar baru 3. Buat program kerja yang
4. Membina hubungan baik terintegrasi antar divisi
dengan pihak 4. Meningkatkan kesejahteraan
ketiga karyawan
THREATS(T) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Proteksi, adanya anak 1. Membuat produk baru 1. Memberikan intensif


perusahaan ATPM 2. Menerapkan penggunaan 2. Tingkatkan kerjasama antar
2. Globalisasi masuknya EIS divisi
pemain baru 3. Memonitor kemajuan 3. Mengevaluasi ISO-9001
3. Driving forces bisnis yang teknologi 4. Penambahan modal kerja
cepat berubah 5. Mengembangkan
4. Pesaing yang lebih mapan infrastruktur
dalam pemanfaatan TI

Analisa matrik McFarlan


Tabel 2. Matrik McFarlan PT.FM
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
- Manajemen Pemasaran & - Manajemen SDM
- Distribusi - Keuangan
- MRP II - Manajemen Aset
- Kualitas Manajemen
- DBMS
Internet
- Produksi & Rencana - Akuntansi Biaya
- Kapasitas - Sistem Gaji
- Pengontrolan Inventory - Pembelian / Sistem
- Shop floor control Pengadaan barang dan jasa
- CAD/CAE
MS. Office
KEY OPERATIONAL SUPPORT

Analisa IT Governance (Fungsi staf dan manajemen)


Operation Balanced
Performance oriented progress
of Staff type* type
Status Top
Quo type driven
type
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Top management decision making1.0 4.0

Gambar 8. IT Governance
Tren TI
Kecenderungan dunia TI saat ini :

Perkembangan perangkat keras, processor semakin pesat

Perkembangan jaringan dengan broadband yang semakin lebar, internet, VOIP


Perkembangan aplikasi webbased dan ERP

Perkembangan mobile computing, PDA, 3G 138

Perkembangan teknik keamanan TI, masalah serangan virus dan hacker  Tren
opensource dan outsourcing
Perangkat keras yang dimiliki saat ini
- lServerAS/400 i520
- l44 dumb terminal
- l96 PC
- l20 Laptop
- 1 macintosh
- 69 printer
- 2 plotter
- 9 scanner
- barcode
- CNC
Perangkat lunak yang dipakai saat ini
- Sistem Operasi Server OS/400
- Database DB2
- Sistem Operasi Client PC, Win98 & WinXP,
- Aplikasi SIM/400
- Aplikasi CAD/CAM Unigraph, Autocad
- Microsoft Office 2000
- Software jaringan
- Antivirus
Jaringan
- Jaringan antar pabrik dilokasi berlainan menggunakan modem dan radio frequensi
- Backbone intranet menggunakan Yellow cable dan UTP
- Server terletak diruang EDP
- Koneksi internet ADSL

Sistem aplikasi manufaktur yang berjalan saat ini

140
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Gambar 9. SI Manufaktur

Pengembangan Strategik SI & TI


Setelah melalui tahap analisis kebutuhan bisnis dan informasi maka akan ditentukan strategik
SI & TI dengan merumuskan visi dan misi dan penentuan portofolio aplikasi SI & TI yang
secara ideal akan dibangun guna mendukung rencana strategik perusahaan.

Visi SI/TI
”Menyediakan SI/TI yang memberikan nilai tambah dan kehandalan tinggi dalam peran serta
mencapai tujuan bisnis PT.FM”
Misi SI/TI
”Memberikan dukungan penuh dalam penyediaan jasa informasi yag terpercaya dibidang industri
manufaktur”
Perbaikan pada perangkat lunak
Peningkatan kemampuan aplikasi JIT, RCCP, DCP, AP, AR, eBanking, Cost (CIM)
Penambahan modul SCM, CRM, KM, EIS
Pembuatan homepage perusahaan
Standarisasi sistem operasi dan aplikasi perkantoran
Pengaktifan modul 1100 DCP (Detail Capacity Planning) dan modul 200 RCP
Penggunaan aplikasi network management system
Perbaikan pada perangkat keras
Penggantian dumbterminal ke PC, hotspot, Mail server, call center
Usulan Jaringan
Mengganti backbond meggunakan Fiber Optic, VPN
Pemeliharaan TI diusulkan dioutsourcing
Strategi manajeman informasi
Merubah struktur organisasi EDP dibawah keuangan menjadi TI yang berdiri sendiri, bertanggung
jawab langsung ke direktur utama
Pembenahan prosedur kerja SI/TI
Pembentukan tim pengarah kebijakan SI, tim pelaksana teknis dan tim evaluasi
Pengawasan terhadap sarana dan prasarana TI
Pelatihan SDM

141
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Knowledge Management

S MUOCTES
U sourcing ERP intelligent
P R
P
L CRM
E
I
delivery
procurement SCM
R

Office Browser
Automation

Gambar 10. Usulan Arstektur SI/TI PT. FM

Teknik mengidentifikasikan pemetaan BS-SWOT, analisis kebutuhan


dan CSF menghasilkan beberapa strategi pijakan perusahaan tentang apa saja
yang harus dibangun dan solusi SI dan TI nya, gap analysis, roadmap (pentahapan) dan
rencana migrasi implementasi SI & TI.
Gap analysis
Analisa dilakukan terhadap lingkungan SI & TI yang ada saat ii dan dibandingkan dengan
rencana atau hasil yang ingin dicapai.

Matriks McFarlan yang akan datang

Tabel 3. Matriks McFarlan yang Akan Datang


STRATEGIC HIGH POTENTIAL
- Manajemen Pemasaran & Distribusi - Manajemen SDM
- Computer Integrated Manufacturing - Keuangan
(CIM)+ - Manajemen Aset
- MRP II - Execuitve Information System (EIS)+
- Kualitas Manajemen - Supply Chain Management (SCM)*
- DBMS - Customer Relationship Management
- Internet, Webbase* (CRM)*
- Virtual Private Network (VPN) - Knowledge Management (KM)*

- Produksi & Rencana Kapasitas - Akuntansi Biaya


- Pengontrolan Inventory - Sistem Gaji
- Shop floor control - Pembelian / Sistem Pengadaan barang dan
- CAD/CAE jasa
- MS. Office - Rencana pemeliharaan & pengembangan*
KEY OPERATIONAL SUPPORT
Keterangan: + Improve
* New

Rencana Migrasi
Adapun rencana implementasi direncanakan berjalan selama tiga tahun dengan
memperhatikan skala prioritas yang telah dibuat.

Simpulan dan Saran


Simpulan
Metode yang dikembangkan Ward sangat mendukung terciptanya suatu perencanaan TI yang
bersifat strategis karena dalam tahap pengembangannya tidak hanya analisis kebutuhan
informasi, tetapi mencakup berbagai tahapan analisis yang berhubungan dengan bisnis
perusahaan. Metode Ward dan Peppard terbukti dapat memecahkan masalah di lingkungan
PT.FM. Secara umum terlihat dalam pengelolaan SI & TI yang harus ditangani berada dalam
tatanan non teknis yaitu belum baiknya manajemen pengorganisasian personal, serta kurang
optimal pemakaian komputer dan perlunya peningkatan teknologi komputer yang ada.Usulan
pengembangan SI/TI di PT.FM berupa penambahan modul SCM, CRM, KM, peningkatan
modul JIT, ERP, homepage disertai perbaikan infrastruktur jaringan.
142
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Saran
Manajemen harus memperhatikan hasil dari gap analysis yang telah dibuat dan mengambil
kebijakan yang mendukung rencana strategik perusahaan dengan mengontrol implementasi
dari perencanaan strategic SI & TI, berupa Reorganisasi struktur organisasi EDP,
Membentuk komite TI guna mengoptimalkan pemakaian teknologi yang ada dan
penyesuaian perkembangan teknologi.

Daftar Pustaka
Avison, D., Fitzgerald, G., (2006). Information System Delopment: Methodology, Technique
and tools. Fourth Edition, McGraw Hill.
McLeod, Raymond, Jr. & Schell, George. (2007). Management Information Systems
(10th ed). New Jersey: PEARSON.
Oetomo, Budi, Sutedjo, D. (2002). Perencanaan & Pembangunan SISTEM INFORMASI.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Rangkuti, F. (2009). Analisa SWOT teknik membedah kasus bisnis: Reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis untuk menghadapi abad 21 (16th Ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum.
Ward, J. & Peppard, J. (2003). Strategic Planning for Information System, 3nd Edition, John
Wiley & Son, Chicester.

ANALISIS
PT. FM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Perusahaan harus memiliki
perencanaan yang terarah, tujuan yang jelas dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Semua itu terkait dengan bagaimana organisasi memilih strategik aplikasi dan kebijkan yang
tepat dengan menyeimbangkan kepentingan bisnis dan dukungan pemanfaatannya teknologi
informasi secara optimal. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa aplikasi yang tersedia
belum terpakai dan infrastruktur yang ada kurang memadai serta belum terdapat adanya
keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi SI & TI.

143
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Berdasarkan Corporate Plan dalam bidang TI, maka disusun rencana strategis bagi
pengembangan SI yang berupa meningkatkan disiplin dalam mengoperasikan sistem – sistem
yang telah diimplementasikan, memelihara dan mengkaji sistem –sistem yang telah
diimplementasikan yang selalu mengikuti perkembangan dan kebutuhan organisasi, menjaga
data yang selalu online dan realtime, tersedianya informasi keuangan yang mutakhir, cepat,
dan akurat, dan terbentuknya organisasi serta sistem dan teknologi informasi yang
terintegrasi antara perusahaan, supplier dan konsumen. Tercitanya kerjasama yang saling
menguntungkan dengan pihak ketiga dan memperkuat posisi pemasaran dengan
pengembangan produk yang inovatif didukung teknologi dan SDM yang handal.
Analisis kebutuhan bisnis dan informasi perusahaan dilakukan untuk memahami secara
mendalam mengenai gambaran perusahaan seperti visi, misi, analisa lingkungan, potensi SI
& TI dalam mendukung strategi perusahaan.
KESIMPULAN
Metode yang dikembangkan Ward sangat mendukung terciptanya suatu perencanaan TI yang
bersifat strategis karena dalam tahap pengembangannya tidak hanya analisis kebutuhan
informasi, tetapi mencakup berbagai tahapan analisis yang berhubungan dengan bisnis
perusahaan. Metode Ward dan Peppard terbukti dapat memecahkan masalah di lingkungan
PT.FM. Secara umum terlihat dalam pengelolaan SI & TI yang harus ditangani berada dalam
tatanan non teknis yaitu belum baiknya manajemen pengorganisasian personal, serta kurang
optimal pemakaian komputer dan perlunya peningkatan teknologi komputer yang ada.Usulan
pengembangan SI/TI di PT.FM berupa penambahan modul SCM, CRM, KM, peningkatan
modul JIT, ERP, homepage disertai perbaikan infrastruktur jaringan.

KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK SEBAGAI PARADIGMA


BARU DI LINGKUNGAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Sujadi
Dosen Tetap STIE Semarang

144
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Abstraksi
From the above description the author can draw conclusions about the advantages
and benefits of the implementation of strategic management in educational organizations,
namely: 1 . Implementation of Strategic Management Excellence
By applying strategic management, the educational organization (school) will have
advantages, such as: profitability, produktifitasi high, has a competitive position,
technological superiority, the superiority of Human Resources, a conducive working
climate, ethics and social responsibility is growing.
2 . Benefits of Strategic Management
Benefits gained from the implementation of strategic management are:
- A dynamic organization,
- Control functions are operating effectively and efficiently
- Negate difference and disagreement in realizing the benefits
- Facilitate the agreed changes or the development of strategies to be implemented
- Encourage proactive behavior for all parties to participate in realizing the
advantages
-Enhance the feeling of belonging, active participation and responsibility for all
organizational components.
Kata kunci : Manajemen Stratejik, Organisasi Pendidikan

PENDAHULUAN
Dalam bidang ekonomi khususnya di lingkungan bisnis yang mengembangkan
manajemen secara teoritis dan praktis, Manajemen Strategik telah cukup lama dikenal dan
dikembangkan. Berbeda dengan di lingkungan organisasi non profit, khususnya bidang
pendidikan, kehadiran Manajemen Strategik pada dasarnya merupakan suatu paradigma baru.
Sebagai paradigma baru, jika diimplementasikan pada lingkungan organisasi pendidikan,
tidak mungkin dilakukan sebagai kegiatan pengambilalihan seluruh kegiatannya
sebagaimana dilaksanakan di lingkungan organisasi profit (bisnis), karena kedua organisasi
tersebut satu dengan yang lain berbeda dalam banyak aspek, terutama dari segi filsafat yang
mendasarinya dan tujuan yang hendak dicapai.
Pengimplementasian Manajemen Strategik di lingkungan organisasi bidang bisnis
didasari oleh falsafah yang berisi nilai – nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis
sejenis, melalui pendayagunaan semua sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang
bersifat strategik. Tujuan tersebut adalah mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
masing – masing untuk jangka waktu panjang, melalui kemampuan meraih laba kompetitif
secara berkelanjutan. Sedang organisasi pendidikan didasari oleh filsafat yang berisi nilai –
nilai pengabdian dan kemanusiaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perbedaan lain
terletak pada pengorganisasian masing – masing. Setiap organisasi profit memiliki otonomi
dalam menjalankan manajemennya, berupa kebebasan mewujudkan pengembangan
organisasinya antara lain dengan memilih pengimplementasian Manejemen Strategik atau
manajemen lainnya yang dinilai terbaik. Di organisasi non profit khususnya bidang
pendidikan, organisasi ini diatur dengan manajemen umum oleh pemerintah Pusat ataupunn
daerah, yang secara berencana dan sistematis telah menetapkan berbagai pengaturan yang
mengikat dalam memilih dan mengimplementasikan manajemennya.

PERMASALAHAN
Untuk mempertajam telaah dalam makalah ini, penulis mengambil suatu permasalahan
mendasar, yaitu : Apa manfaat dan keunggulan Manajemen Strategik bagi Organisasi Non
Profit ( Pendidikan) ?

145
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memaparkan manfaat dan keunggulan Manajemen Strategik bagi Organisasi Non
Profit ( Pendidikan), sehingga dapat menjadikan acuan dalam mengadopsinya di lingkungan
organisasi pendidikan.

PEMBAHASAN
1 . Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen Strategik merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata
“Manajemen” dan “Strategik” yang masing – masing memiliki pengertian tersendiri, yang
setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri
pula. Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategik ada 4
(empat). Pengertian pertama Manajemen Strategik adalah “proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh
jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”. Dari pengertian tersebut
terdapat beberapa aspek yang penting, antara lain: (a) Manajemen Strategik merupakan
proses pengambilan keputusan. (b) Keputusan yang ditetapkan bersifat mendasar dan
menyeluruh yang berarti berkenaan dengan aspek – aspek yang penting dalam kehidupan
sebuah organisasi, terutama tujuannya dan cara melaksanakan atau cara mencapainya. (c)
Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan atau sekurang – kurangnya melibatkan
pimpinan puncak (kepala sekolah), sebagai penanggung jawab utama pada keberhasilan atau
kegagalan organisasinya. (d) Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi
organisasi untuk mencapai tujuan strategiknya dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi
(warga sekolah), seluruhnya harus mengetahui dan menjalankan peranan sesuai wewenang
dan tanggung jawab masing – masing. (e) Keputusan yang ditetapkan manajemen puncak
(kepala sekolah) harus diimplementasikan oleh seluruh warga sekolah dalam bentuk
kegiatan/ pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada tujuan strategik organisasi.
Pengertian manajemen strategik yang kedua adalah “usaha manajerial
menumbuhkembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul
guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan”.
Dari pengertian tersebut terdapat konsep yang secara relatif luas dari pengertian pertama
yang menekankan bahwa “manajemen strategik merupakan usaha manajerial
menumbuhkembangkan kekuatan organisasi”, yang mengharuskan kepala sekolah dengan
atau tanpa bantuan manajer bawahannya (Wakasek, Pembina Osis, Kepala Tata Usaha),
untuk mengenali aspek – aspek kekuatan organisasi yang sesuai dengan misinya yang harus
ditumbuhkembangkan guna mencapai tujuan strategik yang telah ditetapkan. Untuk setiap
peluang atau kesempatan yang terbuka harus dimanfaatkan secara optimal.
Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategik adalah “arus keputusan dan tindakan
yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan
organisasi”. Pengertian ini menekankan bahwa arus keputusan dari para pimpinan organisasi
(Ka Dinas, Kepala Sekolah) dan tindakan berupa pelaksanaan keputusan, harus
menghasilkan satu atau lebih strategis, sehingga dapat memilih yang paling efektif atau yang
paling handal dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
Pengertian yang keempat, “manajemen strategik adalah perencanaan berskala
besar (disebut Perencanaan Strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan
yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak
(keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu
(Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategik) dan berbagai sasaran (Tujuan
Operasional) organisasi.” Pengertian yang cukup luas ini menunjukkan bahwa Manajemen
Strategik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen
146
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak ke arah
yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategik dengan unsur – unsurnya
yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan Strategik organisasi.
Sedang komponen kedua adalah Perencanaan Operasional dengan unsur – unsurnya adalah
Sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional,
jaringan kerja Internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Diagram
manajemen strategik sebagai suatu sistem dapat dilihat pada halaman berikut.

147
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Di samping itu dari pengertian Manajemen Strategik yang terakhir, dapat


disimpulkan beberapa karakteristiknya sebagai berikut :
a. Manajemen Strategik diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam
arti mencakup seluruh komponen di lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan
dalam bentuk Rencana Strategik (RENSTRA) yang dijabarkan menjadi Perencanaan
Operasional (RENOP), yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk Program – program
kerja.

b. Rencana Strategik berorientasi pada jangkauan masa depan ( 25 – 30 tahun). Sedang


Rencana Operasionalnya ditetapkan untuk setiap tahun atau setiap lima tahun.
c. VISI, MISI, pemilihan strategik yang menghasilkan Strategi Utama (Induk) dan
Tujuan Strategik Organisasi untuk jangka panjang, merupakan acuan dalam merumuskan

148
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

RENSTRA, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan Manajemen Puncak


secara tertulis semua acuan tersebut terdapat di dalamnya.

d. RENSTRA dijabarkan menjadi RENOP yang antara lain berisi program – program
operasional.

e. Penetapan RENSTRA dan RENOP harus melibatkan Manajemen Puncak (Pimpinan)


karena sifatnya sangat mendasar dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi.

f. Pengimplementasian Strategi dalam program – program untuk mencapai sasarannya


masing – masing dilakukan melalui fungsi – fungsi manajemen yang mencakup
pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

Berdasarkan karakteristik dan komponen Manajemen Strategik sebagai sistem,


terlihat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas dan formalitas
pengimplementasiannya di lingkungan organisasi non profit (pendidikan). Beberapa faktor
tersebut antara lain adalah ukuran besarnya organisasi, gaya manajemen dari pimpinan,
kompleksitas lingkungan ideologi, sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya termasuk
kependudukan, peraturan pemerintah dsb. sebagai tantangan eksternal. Tingkat intensitas dan
formalitas itu dipengaruhi juga oleh tantangan internal, antara lain berupa kemampuan
menterjemahkan strategi menjadi proses atau rangkaian kegiatan pelaksanaan pekerjaan
sebagai pelayanan umum yang efektif, efisien dan berkualitas (dalam bidang pendidikan
misalnya menetapkan model/sistem instruksional, sumber – sumber belajar, media
pembelajaran dll).

2. Dimensi – Dimensi Manajemen Strategik


Berdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat disimpulkan bahwa Manajemen
Strategik memiliki beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi – dimensi
dimaksud adalah :
a. Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan
Manajemen Strategik dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu
organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif
terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut
dirumuskan dan ditetapkan sebagai Visi organisasi yang akan diwujudkan 25 – 30 tahun
lebih di masa depan.
Menurut Hadari Nawawi (2005 : 155), Visi dapat diartikan sebagai “kondisi ideal yang ingin
dicapai dalam eksistensi organisasi di masa depan”. Sehubungan dengan itu Lonnie
Helgerson yang dikutip oleh J. Salusu dalam bukunnya Hadari Nawawi mengatakan bahwa :
“Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak
sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiaporang (anggota organisasi).
Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap
orang untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen
puncak organisasi”. Masih menurut J. Salusu yang mengutip pendapat Naisibit : “Visi
merupakan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dicapai berikut rincian dan instruksi
setiap langkah untuk mencapai tujuan. Suatu visi dikatakan efektif jika sangat diperlukan dan
memberikan kepuasan, menghargai masa lalu sebagai pengantar massa depan”. Masih dalam
Hadari Nawawi, menurut Kotler yang juga dikutip oleh J. Salusu dikatakan bahwa : “Visi
adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan
yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani,
nilai-nilai yang diperoleh, serta aspirasi dan cita – cita masa depan. Sehingga secara
sederhana Visi organisasi dapat diartikan sebagai sudut pandang ke masa depan dalam
149
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

mewujudkan tujuan strategik organisasi, yang berpengaruh langsung pada misinya sekarang
dan di masa depan. Sehubungan dengan itu Misi organisasi pada dasarnya berarti
keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan strategik untuk mewujudkan visi
organisasi. b. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi Internal adalah kondisi organisasi non profit (pendidikan) pada saat
sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara
tepat. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan EVALUASI DIRI antara lain dengan menggunakan
Analisis Kuantitatif dengan menggunakan perhitungan – perhitungan statistik, menggunakan
data kuantitatif yang tersedia di dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM). Namun kerap
kali data kuantitatif tidak memadai, karena lemahnya SIM dalam mencatat, mencari,
melakukan penelitian dan mengembangkan data pada masa lalu. Oleh karena itu Evaluasi
Diri tidak boleh tergantung sepenuhnya pada data kuantitatif, karena dapat juga dilakukan
dengan Analisis Kualitatif dengan menggunakan berbagai informasi kualitatif atau sebagian
data kuantitatif dan sebagian lagi data kualitatif. Untuk Analisis Kualitatif dapat dilakukan
dengan menggunakan Analisis SWOT. Dimensi lingkungan eksternal pada dasarnya
merupakan analisis terhadap lingkungan sekitar organisasi (sekolah), yang terdiri dari
Lingkungan Operasional, Lingkungan Nasional dan Lingkungan Global, yang mencakup
berbagai aspek atau kondisi, antara lain kondisi sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya,
kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama, dll.
Pengimplementasian Manajemen Strategik perlu mengidentifikasi dan mendayagunakan
kelebihan atau kekuatan dan mengatasi hambatan atau kelemahan organisasi. c. Dimensi
Pendayagunaan Sumber – Sumber.
Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari
kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi
terimplementasikan dalam fungsi – fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang telah
ditetapkan di dalam setiap RENOP, dalam rangka mencapai Tujuan Strategik melalui
pelaksanaan Misi untuk mewujudkan Visi Organisasi (sekolah). Sumber daya yang ada
terdiri dari Sumber Daya Material khususnya berupa sara dan prasarana, Sumber Daya
finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program, Sumber Daya Manusia, Sumber
Daya Teknologi dan Sumber Daya Informasi. Semua sumberdaya ini dikategorikan dalam
sumber daya internal, yang dalam rangka evaluasi diri (Analisis Internal) harus diketahui
dengan tepat kondisinya. d. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak (Pimpinan)
Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun Rencana Strategik merupakan
pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat
diwujudkan. Rencana Strategik harus mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan
organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya di masa depan merupakan wewenag dan
tanggung jawab manajemen puncak. Rencana Strategik sebagai keputusan utama yang
prinsipil, tidak saja ditetapkan dengan mengikutsertakan, tetapi harus dilakukan secara
proaktif oleh manajemen puncak, karena seluruh kegiatan untuk merealisasikannya
merupakan tanggung jawabnya. e. Dimensi Multi Bidang
Manajemen Strategik sebagai Sistem, pengimplementasiannya harus didasari dengan
menempatkan organisasi sebagai suatu sistem. Dengan demikian berarti sebuah organisasi
akan dapat menyusun RENSTRA dan RENOP jika tidak memiliki keterikatan atau
ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan. Dalam kondisi sebagai
bawahan (sekolah merupakan bawahan Dinas P & K) berarti tidak memiliki kewenangan
penuh dalam memilih dan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi. Sekolah hanya berperan
sebagai penyusun RENOP dan program tahunan. Dari uraian tersebut jelas bahwa
RENSTRA dan RENOP bersifat multi dimensi, terutama jika perumusan RENSTRA hanya
dilakukan pada banyak organisasi non profit termasuk pendidikan yang tertinggi. Dengan
dimensi yang banyak tersebut, maka mudah terjadi tidak seluruh dimensi dapat diakomodasi.
3. Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategik Bagi Organisasi Pendidikan
Pengimplementasian Manajemen Strategik melalui perumusan RENSTRA dan
RENOP dengan menggunakan strategi tertentu dalam melaksanakan fungsi- fungsi
manajemen, dan mewujudkan tugas pokok dilingkungan organisasi pendidikan harus diukur
dan dinilai keunggulannya. Dari pengukuran tersebut dan seluruh proses
pengimplementasiannya, maka diketahui manfaat Manajemen Strategik bagi organisasi.
150
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategik dalam organasasi pendidikan antara


lain : a. Keunggulan Implementasi Manajemen Strategik
Keunggulan implementasi manajemen strategik dapat dievaluasi dengan menggunakan
tolok ukur sebagai berikut :
1) Profitabilitas
Keunggulan ini menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan diselenggarakan secara efektif
dan efisien, dengan penggunaan anggaran yang hemat dan tepat, sehingga diperoleh
profit berupa tidak terjadi pemborosan.
2) Produktivitas Tinggi
Keunggulan ini menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan (kuantitatif) yang dapat
diselesaikan cenderung meningkat. Kekeliruan atau kesalahan dalam bekerja semakin
berkurang dan kualitas hasilnya semakin tinggi, serta yang terpenting proses dan hasil
memberikan pelayanan umum (siswa dan masyarakat) mampu memuaskan mereka.
3) Posisi Kompetitif
Keunggulan ini terlihat pada eksistensi sekolah yang diterima, dihargai dan dibutuhkan
masyarakat. Sifat kompetitif ini terletak pada produknya (mis : kualitas lulusan) yang
memuaskan masyarakat yang dilayani.
4) Keunggulan Teknologi
Semua tugas pokok berlangsung dengan lancar dalam arti pelayanan umum
dilaksanakan secara cepat, tepat waktu, sesuai kualitas berdasarkan tingkat keunikan
dan kompleksitas tugas yang harus diselesaikan dengan tingkat rendah, karena mampu
mengadaptasi perkembangan dan kemajuan teknologi.
5) Keunggulan SDM
Di lingkungan organisasi pendidikan dikembangkan budaya organisasi yang
menempatkan manusia sebagai faktor sentral, atau sumberdaya penentu keberhasilan
organisasi. Oleh karena itu SDM yang dimiliki terus dikembangkan dan ditingkatkan
pengetahuan, ketrampilan, keahlian dan sikapnya terhadap pekerjaannya sebagai
pemberi pelayanan kepada siswa. Bersamaan dengan itu dikembangkan pula
kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah pada masa sekarang
dan untuk mengantisipasi masalah – masalah yang timbul sebagai pengaruh globalisasi
di masa yang akan datang.
6) Iklim Kerja
Tolok ukur ini menunjukkan bahwa hubungan kerja formal dan informal
dikembangkan sebagai budaya organisasi berdasarkan nilai – nilai kemanusiaan. Di
dalam budaya organisasi pendidikan, setiap SDM sebagai individu dan anggota
organisasi terwujud hubungan formal dan hubungan informal antar personil yang
harmonis sesuai dengan posisi, wewenang dan tanggung jawab masing – masing di
dalam dan di luar jam kerja.
7) Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Tolok ukur ini menunjukkan bahwa dalam bekerja terlaksana dan dikembangkan etika
dan tanggung jawab sosial yang tinggi, dengan selalu mendahulukan kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan/atau
organisasi. Tolok ukur keunggulan tersebut di atas sangat penting artinya bagi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sekarang dan di masa mendatang.
Untuk itu diperlukan kerjasama dan dukungan masyarakat dalam
menumbuhkembangkan organisasi dalam mengimplementasikan Manajemen Strategik
secara optimal, agar keunggulan – keunggulan di atas dapat diwujudkan yang hasilnya
akan menguntungkan masyarakat pula. Dalam kenyataan yang pada masa sekarang,
bagi organisasi pendidikan (sekolah) kondisi untuk mewujudkan keunggulan tersebut
masih menghadapi berbagai dilema. Organisasi pendidikan yang ada pada saat ini
secara relatif bersifat konsumtif, sedang untuk melaksakan Manajemen Strategik
151
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

secara relatif diperlukan dana/anggaran yang tidak sedikit. Dalam kondisi seperti ini
sangat diperlukan kemampuan mewujudkan keseimbangan antara kesediaan
pemerintah dalam menyediakan dana/anggaran yang memadai, dan dalam menggali
serta mengatur pendayagunaan sumber – sumber daya lain, seperti orang tua,
masyarakat, pinjaman/bantuan.
b. Manfaat Manajemen Strategik
Berdasarkan keunggulan yang dapat diwujudkan seperti telah diuraikan di atas, berarti
dalam pengimplemantasian Manajemen Strategik di lingkungan organisasi pendidikan
terdapat beberapa manfaat yang dapat memperkuat usaha mewujudkannya secara efektif
dan efisien. Manfaat yang dapat dipetik adalah : “manajemen strategik dapat mengurangi
ketidakpastian dan kekomplekan dalam menyusun perencanaan sebagai fungsi
manajemen, dan dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan semua
sumber daya yang secara nyata dimiliki melalui proses yang terintegrasi dengan fungsi
manajemen yang lainnya dan dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan organisasi.”
Secara terinci manfaat manajemen strategik bagi organisasi non profit ( pendidikan)
adalah :
1) Organisasi pendidikan (sekolah) sebagai organisasi kerja menjadi dinamis, karena
RENSTRA dan RENOP harus terus menerus disesuaikan dengan kondisi realistik
organisasi (analisis internal) dan kondisi lingkungan (analisis eksternal) yang selalu
berubah terutama karena pengaruh globalisasi. Dengan kata lain Manajemen Strategik
sebagai pengelolaan dan pengendalian yang bekerja secara realistik dalam
dinamikanya, akan selalu terarah pada Tujuan Strategik dan Misi yang realistic pula.

2) Implementasi Manajemen strategik melalui realiasi RENSTRA dan RENOP


berfungsi sebagai pengendali dalam mempergunakan semua sumber daya yang
dimiliki secara terintegrasi dalam pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen, agar
berlangsung sebagai proses yang efektif dan efisien. Dengan demikian berarti
Manajemen Strategik mampu menunjang fungsi kontrol, sehingga seluruh proses
pencapaian Tujuan Strategik dan perwujudan Visi berlangsung secara terkendali.

3) Manajemen Strategik diimplementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi


sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk
mempermudah perumusan dan pelaksanaan program kerja. Strategi yang dipilih dan
disepakati dapat memperkecil dan bahkan meniadakan perbedaan dan pertentangan
pendapat dalam mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian tujuan
strategik.

4) Manajemen Strategik dapat berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan


gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon
perubahan dan perkembangan lingkungan operasional, nasional dan global, pada
semua pihak sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan demikian
akan memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang
akan dilaksanakan, sesuai dengan atau tanpa merubah keunggulan yang akan
diwujudkan oleh organisasi.
152
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

5) Manajemen Strategik sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi pendidikan,


dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untuk ikut serta sesuai posisi,
wewenang dan tanggungjawab masing – masing. Dengan demikian setiap unit dan
atau satuan kerja akan berusaha mewujudkan keunggulan di bidangnya untuk
memperkuat keunggulan organisasi.

6) Manajemen Strategik di dalam organisasi pendidikan menuntut semua yang terkait


untuk ikut berpartisipasi, yang berdampak pada meningkatnya perasaan ikut memiliki
(sense of belonging), perasaan ikut bertanggungjawab (sense of responsibility), dan
perasaan ikut berpartisipasi (sense of participation). Dengan kata lain manajemen
strategik berfungsi pula menyatukan sikap bahwa keberhasilan bukan sekedar untuk
menajemen puncak, tetapi merupakan keberhasilan bersama atau untuk keseluruhan
organisasi dan bahkan untuk masyarakat yang dilayani.

Berdasarkan uraian tentang keunggulan dan manfaat manajemen strategik di


atas perlu dipahami bahwa pengimplementasiannya di lingkungan organisasi
pendidikan bukanlah jaminan kesuksesan. Keberhasilan tergantung pada SDM atau
pelaksananya bukan pada Manajemen Strategik sebagai sarana. SDM sebagai
pelaksana harus terdiri dari personil yang profesional, memiliki wawasan yang luas
dan yang terpenting adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap moral dan/atau
etika untuk tidak menggunakan manajemen strategik demi kepentingan diri sendiri
atau kelompok.

KESIMPULAN
Dari uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan tentang keunggulan implementasi
dan manfaat manajemen strategik dalam organisasi pendidikan, yaitu :
1. Keunggulan Implementasi Manajemen Strategik
Dengan menerapkan Manajemen Strategik, maka organisasi pendidikan (sekolah) akan
memiliki keunggulan, antara lain : profitabilitas, produktifitasi tinggi, memiliki posisi
kompetitif, keunggulan teknologi, keunggulan Sumber Daya Manusia, Iklim kerja
yang kondusif, etika dan tanggung jawab sosial yang berkembang.
2. Manfaat Manajemen Strategik
Manfaat yang diperoleh dari implementasi manajemen strategik adalah :
- organisasi menjadi dinamis,
- fungsi kontrol berjalan dengan efektif dan efisien
- meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan
- memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang akan
dilaksanakan

- mendorong perilaku proaktif bagi semua pihak untuk ikut serta mewujudkan
keunggulan
- meningkatkan perasaan ikut memiliki, berpartisipasi aktif dan tanggung jawab bagi
semua komponen organisasi.
153
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

DAFTAR PUSTAKA
Adnan Sandy Setiawan (200); “Manajemen Perguruan Tinggi Di Tengah Perekonomian
Pasar dan Pendidikan Yang Demokratis “, “INDONews (s)”indonews@indonews. com.
24 Maret 2006

Ani M. Hasan (2003); “Pengembangan Profesional Guru di Abad Pengetahuan”, Pendidikan


Network : 24 Maret 2006

Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998); Total Quality Management (TQM), Andi Offset
: Yogyakarta

Frietz R Tambunan (2004); “Mega Tragedi Pendidikan Nasional”, Kompas : 16 Juni 2004

Hadari Nawawi (2005); Manajemen Strategik, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta

Thomas B. Santoso (2001), “ Manajemen Sekolah di Masa Kini (1)”, Pendidikan Network :
24 Maret 2006

ANALISIS

154
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

Manajemen Strategik merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata “Manajemen”
dan “Strategik” yang masing – masing memiliki pengertian tersendiri, yang setelah
dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri pula.
Berdasarkan karakteristik dan komponen Manajemen Strategik sebagai sistem, terlihat
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas dan formalitas pengimplementasiannya
di lingkungan organisasi non profit (pendidikan). Beberapa faktor tersebut antara lain adalah
ukuran besarnya organisasi, gaya manajemen dari pimpinan, kompleksitas lingkungan
ideologi, sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya termasuk kependudukan, peraturan
pemerintah dsb. sebagai tantangan eksternal. Tingkat intensitas dan formalitas itu
dipengaruhi juga oleh tantangan internal, antara lain berupa kemampuan menterjemahkan
strategi menjadi proses atau rangkaian kegiatan pelaksanaan pekerjaan sebagai pelayanan
umum yang efektif, efisien dan berkualitas (dalam bidang pendidikan misalnya menetapkan
model/sistem instruksional, sumber – sumber belajar, media pembelajaran dll).

KESIMPULAN

Dari uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan tentang keunggulan implementasi
dan manfaat manajemen strategik dalam organisasi pendidikan, yaitu :
3. Keunggulan Implementasi Manajemen Strategik
Dengan menerapkan Manajemen Strategik, maka organisasi pendidikan (sekolah) akan
memiliki keunggulan, antara lain : profitabilitas, produktifitasi tinggi, memiliki posisi
kompetitif, keunggulan teknologi, keunggulan Sumber Daya Manusia, Iklim kerja
yang kondusif, etika dan tanggung jawab sosial yang berkembang.
4. Manfaat Manajemen Strategik
Manfaat yang diperoleh dari implementasi manajemen strategik adalah :
- organisasi menjadi dinamis,
- fungsi kontrol berjalan dengan efektif dan efisien
- meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan
- memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang akan
dilaksanakan

- mendorong perilaku proaktif bagi semua pihak untuk ikut serta mewujudkan
keunggulan
- meningkatkan perasaan ikut memiliki, berpartisipasi aktif dan tanggung jawab bagi
semua komponen organisasi.

155
Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN: 2527 – 9661

156

Anda mungkin juga menyukai