Pasang Su Rut
Pasang Su Rut
A’ A
B
A
D
A' C A
F FA FC
Aplikasikan hukum Newton pada titik A dan
titik C
B
A
D
A' C A
1 1
F GMm 2
GMm 2
(r R) r
Dijabarkan kita peroleh;
B
A
D
A' C A
R
2rR 1
2r
F GMm 2
r 4 1 R
r
Karena r >> R maka pada titik A;
D
A' C A
2GMm
F 3
R
r
2.Gaya pasut di titik A’ adalah;
D
A' C A
1 1 r 2 (r R)2
F FA' FC GMm 2
GMm 2 GMm 2 2
(r R) r r (r R)
R
2rR 1
2 r 2GMm
F GMm
2 F R
3
r 4 1 R r
r
3. Gaya pasut di titik B
D
A' C A
1
FB GMm 2
d
1 r
FB // FBCos GMm 2
d d
R
FB FBSin GMm 3
r
Karena Bumi berotasi maka komponen gaya sejajar di B saling
meniadakan dengan gaya gravitasi Bulan di titik C Karena Fb// = FC
B
A
D
A' C A
R
FB GMm 3
r
Gaya pasang surut di ekuator dua kali lebih besar dibanding
dengan di daerah kutub. Gaya pasang surut di tempat lain akan
mengikuti pertaksamaan FB< F < FA
Purnama
Surut, T+6jam
Pasang,T+12Jam
Bumi
Purbani Purbani
Purnama Surut,T + 18Jam
m2
F2 GM 2
(d r)
Fd = F1 –F2
Orbit mi terhadap M
m1 m1
Fd GM 2
2
(d r ) (d r )
Asumsi massa
m1= m2 = m
4r
Fd GMm
3 r 2
2
d (1 2
)
d
Karena d>> r
Orbit mi terhadap M
4GMm
Fd 3
r
d
Gm1m2
Fg
(2r)2
Karena Fd = Fg
Orbit mi terhadap M
4GMm Gm1m2
3
r
d (2r)2
3
R 1
M m
r 2
Karena Fd = Fg dan
dengan mengambil R Orbit mi terhadap M
sebagai satuan diperoleh
1
1 3
d 2,5
2
Bila Fd < Fg maka m1 dan
m2 tidak akan terpisah Orbit mi terhadap M
1
1 3
d 2,5
2
Bila Fd > Fg maka m1 dan
m2 akan terpisah
Orbit mi terhadap M
1
1 3
d 2,5
2
4 Synchronous 1,42
rotating
No Mode Rotation State f
5 Non rotating 1,26
( percepatan sentrifugal)
2
Fs a
3
2 2 Rp
0 Ca 2 0 p a 2a 0
r
Diperoleh
3 2
Rp
C 2 p
r
0
Dalam hal synchronous rotating body
3 2
Rp
p
r
0
Rp
3
2
a
C
2 p
b
r 0
2
3 ,3 a
h
C 1,22
P b
rot