Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :

Dr. H. M. Fadhil, M.Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Nama Anggota Kelompok :

Rafly Muhammad Anshol NIM : 202200142

Ravita Sindiyalani NIM : 202200162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke Hadirat ALLAH SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayahnya serta kesempatan untuk tetap bernafas sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Shalawat serta salam tetap dan tidak pernah lupa untuk menyanjungkannya
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan yang baik dan
mengajarkan untuk tetap bersabar dalam menggapai ridha-NYA. Dan dengan mengucap
‫يدنا محمد‬++‫ اللهم صل علي سيدنا محمد و علي س‬semoga kita mendapatkan syafa’atnya di yaumil
akhir kelak. Amin Ya Robbal Alamin.

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliahPENGANTAR ILMU


PENDIDIKAN, pada Pendidikan Bahasa Arab dengan judul “Sumber-Sumber Hukum
Islam”. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. M. Fadhil,
M.Ag yang telah memberikan pengetahuan dan kesempatan kepada kami untuk
menggali ilmu lebih dalam lagi.

Segala kritik dan saran kami terima dengan baik demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum 3

2.2 Pembaruan Mengikuti Perkembangan Atau Kebijakan 4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 5

DAFTAR PUSTAKA 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Sejak isu reformasi pendidikan digulirkan, maka banyak ide-ide


pembaruan pendidikan. Reformasi sebagai sebuah gerakan yang memiliki
perspektif sejarah politik monumental, Karena era reformasi menjadi era
pemerintahan substitusi atau pemerintah baru. Ide reformasi pendidikan ini
memiliki momentum yang mendasar dan berbeda dengan gagasan yang
sama pada era sebelumnya. Salah satu gagasan yang muncul adalah lahirnya
UU no.22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah yang meletakkan sektor.
Pendidikan salah satu sektor pembangunan yang berbasis kedaerahan
lainnya UU no.20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, sebagai
UU No.2 tahun 1989. Kedua Undang -undang tersebut membawa perpsektif
yang amat revolusioner dalam konteks perbaikan sektor pendidikan. Arah
reformasi dalam mewujudkan pengembangan pendidikan terkait kebijakan
kurikulum adalah ikut memperbaharuinya kurikulum yg ada sebelumnya
dari kurikulum 1994 kurikulum 2004 atau KBK (kurikulum berbasis
kompentensi) selang dua tahun kemudian KBK pun telah mengalami
pembaharuan kembali menjadi KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan)
atau kurikulum 2006.
Dari perubahan yang terjadi, menurut ki supriyoko, menyatakan
bahwa perubahan kurikulum sebagai masalah baru pendidikan semisal yang
berkaitan dengan waktu, penggantian kurikulum biasanya dilakukan sekitar
sepuluh tahun dari masa berlakunya. Kurikulum 1979 usianya sembilan
tahun ketika diganti dengan kurikulum 1984, kurikulum 1984 usianya
sepuluh tahun ketika diganti dengan kurikulum 1994. Usianya sepuluh
tahun ketika diganti dengan KBK atau kurikulum 2004 namun,
menimbulkan pertanyaan ketika KBK diganti KTSP, KBK yang seharusnya
diganti pada tahun 2014 tetapi dalam jangka waktu dua tahun sudah berganti
dengan KTSP. Oleh karena itu masalah pendidikan di Indonesia masih
cukup kompleks dimana hal itu membutuhkan yang serius dan kontinyu
sehingga hasil pendidikan tersebut berkualitas dan mampu menghadapi
berbagai tantangan zaman yang global serta tidak lepas dari nilai-nilai etika

1
moral yang ada dengan kata lain tercipta insan seutuhnya dengan demikian
penulis mencoba untuk menemukan masalah yang terdapat dalam
pendidikan dunia khususnya kurikulum apalagi kurikulum merupakan salah
satu bagian penting dalam suatu proses pendidikan karena suatu pendidikan
tanpa adanya kurikulum akan kelihatanya amburadul dan tidak tersusun.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum

Kurikulum yg berasal dari curiculum yg berarti lintasan untuk balap


kereta kuda yg biasa dilakukan oleh bangsa Romawi pada zaman kaisar
gayus Julius Caesar di abad pertama tahun masehi namun, istilah tersebut
digunakan untuk menggambarkan suatu konsep yang abstrak. Sehingga
melahirkan banyak pengertian tentang kurikulum, diantaranya:
1. Schubert berpendapat sederhana bahwa kurikulum sebagai mata
pelajaran, muatan hasil belajar, adanya kebudayan dan pembangunan
sosial, serta pentingnya kecakapan hidup.
2. Kurikulum merupakan seperangkat rancangan nilai pengetahuan dan
keterampilan yang harus ditampilkan, ditransfer, di sk dan
bagaimana proses transfer tersebut harus dilaksanakan.

Menurut asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yakni


“curir” yakni seorang pelari dan “curere” yang memiliki makna lintasan
tepat seorang pelari berlari. Berdasarkan asal kata, Kurikulum dapat
diartikan sebagai jarak lintasan yang harus ditempuh oleh seorang pelari
untuk mendapatkan mendali. Untuk mendapatkan medali, Kurikulum tentu
suatu hal yang dirancang untuk dilaksanakan hingga selesai dan tidak
terhenti ditengah perjalanan. Kurikulum ini kemudian diadaptasi dalam
bidang pendidikan dengan antogi pelari adalah seorang peserta didik yang
harus menempuh serangkaian kompetensi dasar agar mendapatkan
penghargaan berupa sertifikat.
Sebuah Kurikulum dirancang sedemikian rupa untuk mengatur proses
pembelajaran. Taba (1962) menyatakan bahwa kurikulum adalah sebuah
rencana pembelajaran yang disebutkan secara eksplisit dengan kalimat “a
plan for learning”. Sebuah sistem dan seluruh rangkaian yang akan dijalani
oleh peserta didik selama mengikuti pembelajaran direncanakan terlebih
dahulu. Implikasi lain dari pandangan ini dapat dinyatakan sebagai

3
dokumen tertulis yang menjelaskan mengenai kegiatan peserta didik selama
di sekolah dan kaitannya dengan pembelajaran.
Dokumen tertulis tentu saja pengertian kurikulum secara terbatas dan
dianggap akan berarti apa-apa tanpa implementasi

2.2 Pembaruan Mengikuti Perkembangan Atau Kebijakan

Dari berbagai kurikulum yang dilalui oleh Indonesia ini, kiranya dapat
diteliti bahwa kurikulum tersebut mengalami pembaharuan dalam rangka
menyesuaikan dengan perkembangan kondisi zaman yang menuntut.
Memang suatu kurikulum harus berubah ataukah terdapat suatu Pressed dari
pemerintah sebagai pengambil kebijakan? Masalah seperti ini bukan suatu
hal baru bagi pendidikan kita. Pada era sebelum reformasi banyak kalangan,
para pakar pendidikan mengkritik hal itu dengan istilah ganti menteri, ganti
kebijakan, tetapi untuk saat ini akan kah hal tersebut terjadi pula? Jika tokoh
pendidikan KI supriyoko tersebut mengoreksi sebelumnya, bahwa
penggantian waktu biasanya terjadi sepuluh tahun kemudian dari kurikulum
sebelumnya, namun jika kita menarik narik KBK ke KTSP atau kurikulum
2004 ke kurikulum 2006.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam dunia pendidikan karena kurikulum digunakan oleh pakar-pakar
pendidikan terutama guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan
proses pendidikan yang lebih inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi dan
wawancara untuk mengetahui kesiapan guru PPKN untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013 terkhusus pelaksanaan pendekatan
saintifik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abahwihdah, Ridwan. “kurikulum pendidikan pesantren dan tantangan


perubahan global”dalam Ismail SM, dkk, Dinamika Pesantren dan
Madrasah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Anda mungkin juga menyukai