Anda di halaman 1dari 24

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Kota Gunungsitoli

7.1 Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang

Kebijakan, struktur dan pola pemanfaatan ruang Kota Gunungsitoli berdasarkan RTRW telah
diuraikan pada bab 5, dimana ditetapkan pusat dan sub pusat pelayanan kota. Pada Pasal 29
Perda No.12 tahun 2012 tentang RTRW Kota Gunungsitoli tahun 2011-2031, disebutkan :
rencana system jaringan infrastruktur perkotaan meliputi system penyediaan air minum.

Pada Pasal 30 (1): system penyediaan air minum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29,
meliputi :
a. Sistem jaringan perpipaan ; dan
b. System jaringan non perpipaan
Pada Pasal 30 (2) : system jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi :

a. Instalasi Pengolahan Air (IPA), meliputi :


1. IPA sumber air Binaka di Desa Loloana’a Idanoi, Kec.Gunungsitoli Idanoi;
2. IPA sumber air Kalimbungo di Desa Sisobahili Tabaloho, Kec.Gunungsitoli;
3. IPA sumber air Moawo di Desa Moawo, Kec.Gunungsitoli;
4. IPA sumber air Tumori di Desa Tumori, Kec.Gunungsitoli Barat;
5. IPA sumber air Lasara di Desa Lasara Bahili, Kec.Gunungsitoli;
6. IPA sumber air Idanoi di Desa Ononamolo I Lot, Kec.Gunungsitoli Selatan;
7. Pengembangan IPA sumber air Hela, di Desa Teluk Belukar, Kec.Gunungsitoli
Utara;
8. Pengembangan IPAsumber air di Desa Sifalaete Tabaloho, Kec.Gunungsitoli;
9. Pengembangan IPA di Desa Nazalou Alo’oa, Kec.Gunungsitoli Alo’oa; dan
10. Pengembangan IPA di Desa Onowaembo Idanoi Kec.Gunungsitoli Idanoi.
b. Jaringan pipa transmisi, meliputi :
1. Jalur pelud. Binaka-Kota Gunungsitoli melewati Desa Tuhegeo I, Desa Dahana
Kec.Gunungsitoli Idanoi ; Desa Ononamolo I Lot, Desa Luaha Laraga, Desa

7-1
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Fodo Kec.Gunungsitoli Selatan; Desa Sifalaete Tabaloho, Desa Sisobahili


Tabaloho, Kelurahan Ilir, Kelurahan Pasar, Kelurahan Saombo Kec.Gunungsitoli;
2. Jalur Moawo melewati Desa Moawo, Desa Sisarahili Gamo Kec.Gunungsitoli;
3. Jalur Tumori-Dahana dan Tumori-Hilina’a
4. Pengembangan jalur Hela-Olora dan Hela-Afia; dan
5. Pengembangan jalur Onowaembo Idanoi-Fadoro-Sifalaete-Bawadesolo.
c. Jaringan pipa distribusi, meliputi :
1. Jalur Perumahan Fodo melewati Desa Fodo Kec.Gunungsitoli Selatan;
2. Jalur KBN melewati Desa Sisobahili Tabaloho Kec.Gunungsitoli;
3. Jalur Pelita melewati Desa Sisobahili Tabaloho Kec.Gunungsitoli;
4. Jalur Jalan Karet melewati Kelurahan Ilir Kec.Gunungsitoli;
5. Jalur Jalan Karet melewati Desa Mudik Kec.Gunungsitoli;
6. Jalur Jalan Kelapa melewati Kelurahan Ilir Kec.Gunungsitoli;
7. Jalur Jalan Sirao melewati Kelurahan Pasar Gunungsitoli;
8. Jalur Jalan Sudirman melewati Kelurahan Pasar Gunungsitoli;
9. Jalur Jalan Cipto M.Kusumo melewati Kelurahan Pasar Gunungsitoli;
10. Jalur Tandawana melewati Kelurahan Pasar Gunungsioli;
11. Jalur Jalan Magiao melewati Kelurahan Saombo Kec.Gunungsitoli;
12. Jalur Perumnas Dahana;
13. Pengembangan jalur Hilina’a-lembaga permasyarakatan;
14. Pengembangan jalur Hela-Muara Indah-Olora; dan
15. Pengembangan jalur ibu kota kecamatan Gunungsitoli Alo’oa

Pada Pasal 30 (3) : system jaringan non perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b meliputi :

a. Sumur Dalam (SD) Sabango di Desa Sifalaete Tabaloho Kec.Gunungsitoli;


b. Sumur Dalam (SD) Helekali di lingkungan III Kelurahan Pasar Gunungsitoli;
c. Sumur Dalam (SD) Umbu di Lingkungan III Afilaza Kelurahan Pasar Gunungsitoli;
d. Sumur Dalam (SD) Honu di Desa Boyo, Kec.Gunungsitoli;
e. Sumur Dalam (SD) Heledrawa di Desa Miga, Kec.Gunugsitoli;
f. Sumur Dalam (SD) di lingkungan V Tohia Kelurahan Ilir, Kec.Gunungsitoli;
g. Sumur Dalam (SD) Hambawa di Desa Tuhegeo I Kec.Gunungsitoli Idanoi; dan
h. Sumur Dalam (SD) di Desa Gawu-Gawu Bo’uso Kec.Gunungsitoli Utara.

7-2
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Gambar 7.1 Peta Rencana Jaringan Air Minum (RTRW)

7-3
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

7.2 Rencana Sistem Pelayanan

Rencana pengembangan SPAM mengacu pada arahan Kebijakan, Struktur dan Pola
Pemanfaatan Ruang (RTRW) sebagaimana yang disampaikan pada sub bab 5.1 dan sub bab
7.1 pada laporan ini, dengan adanya pengembangan SPAM sesuai arahan tata ruang tersebut
diharapkan dapat menunjang kesehatan dan produktivitas masyarakat di Kota Gunungsitoli.

Masih rendahnya cakupan pelayanan air minum yang ada (0-61,9%), dan masih banyaknya
masyarakat yang menggunakan sumur gali dan mata air tidak terlindungi (33,64%), serta
potensi air tanah dangkal yang kurang pada sebagian besar wilayah merupakan indikasi
diperlukannya pengembangan SPAM baru di wilayah Kota Gunungsitoli di masa mendatang.

Pengembangan SPAM baru dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

• SPAM Jaringan Perpipaan


• SPAM Bukan Jaringan Perpipaan

A. SPAM Jaringan Perpipaan

Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan yang dapat diterapkan di Kota Gunungsitoli, dapat
dilakukan dengan 3 cara, yakni :

• Mata air gravitasi : dengan bangunan broncaptering (+/- Saringan Pasir Lambat
(SPL), perpipaan, bak/ kran air untuk SPAM daerah perdesaan, serta tambahan
reservoir + sambungan rumah + meteran air untuk SPAM daerah perkotaan.
• Mata air pemompaan : dengan bangunan broncaptering (+/- Saringan Pasir Lambat
(SPL), bak pengumpul/ reservoir, pompa distribusi, perpipaan dan sambungan rumah
+ meteran air untuk SPAM daerah perkotaan
• Sungai : dengan bangunan intake, IPA (Instalasi Pengolahan Air), reservoir, pompa,
perpipaan dan sambungan rumah + meteran air untuk SPAM daerah perkotaan.

Penggunaan bangunan Saringan Pasir Lambat (SPL) pada sumber air berupa mata air apabila
kadar kekeruhan air sudah melebihi ambang batas standard air minum (> 5 NTU) tetapi tidak
melebihi 20 NTU. Tata cara perencanaan mengacu pada SNI 3981:2008 Perencanaan
Instalasi Saringan Pasir Lambat

7-4
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Penggunaan IPA (Instalasi Pengolahan Air) pada sumber air berupa air sungai karena pada
umumnya kadar kekeruhan air sungai di Kota Gunungsitoli sudah melebihi 20 NTU pada saat
musim hujan. Tata cara perencanaan mengacu pada SNI 6774:2008 Tata Cara Perencanaan
Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.

Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan untuk Daerah Perkotaan pengelolaannya dilakukan


oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), sedangkan untuk daerah perdesaan dapat
diserahkan kepada kelompok masyarakat (pola partisipatif) dengan pembinaan dari
Pemerintah Kota.

Berdasarkan prioritas air bakunya terdapat 4 zona pelayanan system perpipaan di Kota
Gunungsitoli, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 7.1 dan Gambar 7.2.

Tabel 7.1. Zona Pelayanan Sistem Perpipaan

Zona Alternatif Air Baku


No Areal Pelayanan
Pelayanan Air Permukaan Air Tanah
Kec.Gunungsitoli Idanoi
1 A Kec.Gunungsitoli Sungai Idanoi Mata air Binaka
Selatan

Kec. Gunungitoli Barat Sungai Nou Mata air Kalimbungo


2 B
Kec.Gunungsitoli Sungai Moawo Mata air Moawo

C Kec.Gunungsitoli Utara Sungai Moawo Mata air Gamo


3
Sungai Hela

4 D Kec.Gunungsitoli Alo’oa Sumur Bor


Sungai Namolo

Prioritas air baku ditetapkan berdasarkan hasil kajian pada bab 6, dimana pertimbangan
pemilihan air baku didasarkan pada :

• Debit air andalan > debit air pemanfaatan yang direncanakan


• Kualitas air baku memenuhi standard air baku sesuai ketentuan yang ada
• Merupakan alternative yang paling menguntungkan/ prioritas dari lainnya
• Merupakan pengembangan dari system air baku yang sudah digunakan

7-5
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Gambar 7.2 Zona Pelayanan Sistem Perpipaan

7-6
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

B. SPAM Bukan Jaringan Perpipaan

Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan, berdasarkan PP No.16 tahun 2005 secara
umum dapat dilakukan dengan 6 cara, yakni :

• Sumur gali terlindungi


• Sumur pompa
• Bak penampungan air hujan
• Bangunan perlindungan mata air
• Terminal air dan
• Instalasi air kemasan

Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan, dilaksanakan khususnya pada daerah


permukiman perdesaan yang belum terlayani oleh system jaringan perpipaan, dengan cara
sebagai berikut :

a) Pengembangan sumur gali terlindungi dapat dilakukan pada daerah perdesaan/


kawasan masyarakat berpenghasilan rendah/ miskin perkotaan yang memiliki potensi
air tanah yang memenuhi syarat, dapat dilakukan secara individual atau komunal.
Sistem ini juga bertujuan untuk memperbaiki penggunaan sumur gali tidak terlindungi
yang masih digunakan masyarakat saat ini.
b) Pengembangan sumur pompa dapat dilakukan pada daerah perdesaan/ kawasan
masyarakat berpenghasilan rendah/ miskin perkotaan yang memiliki potensi air tanah
yang memenuhi syarat, dilakukan secara komunal dengan memanfaatkan energy
terbarukan seperti : panel surya atau kincir angin untuk sumber energy pompa 1 phase
yang digunakan menaikkan air sumur gali terlindungi ke bak/ hidran umum yang
bersifat komunal.
c) Pengembangan bak penampungan air hujan, khususnya dikembangkan pada daerah
perdesaan yang berada di atas perbukitan/ punggung topografi yang jauh dari sumber
mata air/ sungai.
d) Pengembangan bangunan perlindungan mata air dapat dikembangkan pada daerah
perdesaan yang memiliki potensi mata air yang berada di bawah lokasi permukiman.
Bangunan perlindungan mata air dapat dilengkapi dengan prasarana mck (mandi cuci
dan kakus). Sistem ini juga bertujuan untuk memperbaiki penggunaan mata air yang
tidak terlindungi yang masih digunakan masyarakat.

7-7
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

e) Pengembangan terminal air ditujukan pada daerah permukiman rawan air (khusus
pada saat musim kemarau) dimana tangki air yang dipasang akan disuplai airnya oleh
PDAM melalui truk tangki air.
f) Pengembangan instalasi air kemasan dapat dilakukan oleh masyarakat/ badan usaha
swasta/ koperasi, dll secara swadaya, dengan catatan diperlukan aspek pengaturan/
kelembagaan yang memantau kualitas air yang dijual kemasyarakat tersebut telah
memenuhi standar kualitas air minum.

Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota
maupun oleh masyarakat/ kelompok masyarakat secara swadaya.

Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dapat
dilakukan dengan pola partisipatif atau berrsifat percontohan/ program bergulir, dengan
pengelolaan yang diserahkan kepada kelompok masyarakat dengan pembinaan dari
Pemerintah Kota.

7.3 Rencana Pengembangan SPAM

7.3.1 Optimalisasi SPAM yang ada

Optimalisasi SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) bertujuan untuk meningkatkan kinerja
system penyediaan air minum yang ada secara lebih optimal, dengan cara sebagai berikut :

• Pemanfaatan kapasitas belum terpakai (idle capacity)


• Pengurangan kebocoran air dan jumlah air yang tidak berekening
• Meningkatkan kinerja system yang ada

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini (out come) adalah bertambahnya debit air yang
didistribusikan, kinerja mudah dipantau sehingga dapat meningkatkan pelayanan secara lebih
optimal.

Hasil identifikasi terhadap kinerja SPAM yang ada saat ini di Kota Gunungsitoli dapat
diuraikan sebagai berikut :

• Pemanfaatan mata air pada daerah perdesaan yang ada saat ini sebagian masih belum
terlindungi, masih terbuka dan belum berdinding sehingga dapat mudah tercemar oleh
limpasan air permukaan.

7-8
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

• Penggunaan sumur gali oleh masyarakat sebagian masih belum terkonstruksi dengan
baik dan aman sebagaimana mestinya, karena belum diberi lantai semen dan cincin
sumuran yang masuk ke bawah permukaan tanah, sehingga air limbah dapat masuk ke
sumur.
• Prasarana air bersih non perpipaan dan perpipaan yang dibangun Pemerintah Kota
masih belum dikelola secara formal, dimana masyarakat belum berkontribusi dalam
pendanaan operasional dan pemeliharaan serta penyusutan prasarana yang dibangun
agar dapat berkelanjutan.
• Prasarana unit produksi PDAM masih belum mencapai kinerja sesuai dengan rencana
dimana terdapat prasarana yang tidak difungsikan dan terdapat sistem pendistribusian
air permukaan tanpa proses pengolahan.

Tabel 7.2. Hasil Identifikasi Kinerja SPAM yang Ada

No. SPAM Kinerja yang Ada Permasalahan Saran Perbaikan


1 Sungai Hela • Sungai gravitasi tanpa • Air keruh pada saat hujan • Pengelolaan
Di Desa Teluk unit pengolahan dan • Jika terjadi kerusakan dilakukan secara
Belukar tanpa meterisasi prasarana akan terkendala formal berdasarkan
• Belum dikelola secara biaya perbaikan hasil musyawarah
formal, sambungan
rumah tanpa meterisasi
2 Mata air • IPA kap.20 L/dt untuk • Air keruh pada saat musim • Sistem dilengkapi
Binaka antisipasi kekeruhan air hujan dan difungsikan
tidak difungsikan • Air yang didistribusikan sesuai standard
• Belum ada unit tanpa kaporit/ desinfectan penyediaan air
desinfectant minum
3 Mata air • Bak saringan pasir tidak • Air keruh pada saat musim • Sistem dilengkapi
Kalimbungo difungsikan hujan dan difungsikan
• Belum ada unit • Air yang didistribusikan sesuai standard
desinfectant tanpa kaporit/ desinfectan penyediaan air
minum
4 Mata air & • IPA kap.10 L/dt tidak • Air keruh pada saat musim • Sistem dilengkapi
IPA Moawo difungsikan hujan dan difungsikan
• Belum ada unit • Air yang didistribusikan sesuai standard
desinfectant tanpa kaporit/ desinfectan penyediaan air
minum

5 IPA Idanoi • Terdapat sistem untuk • Air yang didistribusikan • Sistem dilengkapi
memompa dan tanpa unit pengolahan, dan difungsikan
distribusikan air sungai kaporit/ desinfectan sesuai standard
langsung ke pelanggan penyediaan air
pada saat kemarau/ minum
krisis air.
6 Fasilitas tera/
kalibrasi Belum tersedia
meteran air

7-9
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap kinerja SPAM yang ada saat ini di Kota Gunungsitoli
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

• Berdasarkan hasil identifikasi sistem penyediaan air minum yang ada dapat
disimpulkan bahwa sistem yang ada masih belum optimal, dan memerlukan upaya
rehabilitasi/revitalisasi.
• Potensi pengurangan kebocoran air dan jumlah air tidak berekening masih dibutuhkan
pada seluruh sistem penyediaan air minum perpipaan yang ada.

7.3.2 Pemanfaatan Air Tanah

Air tanah dangkal yang diperoleh dengan membuat sumur gali, hanya potensial di wilayah
pesisir dan topografi yang relative datar, berdasarkan data BPS sumber air minum rumah
tangga yang berasal dari sumur gali/ pompa sebesar 20,16%, sedangkan yang menggunakan
sumber air alamiah yang tersedia disekitarnya (mata air, sungai, hujan) mencapai 31,47%.

Hampir sebagian besar permukiman berada di daerah dengan topografi bergelombang,


kondisi ini mengakibatkan tinggi muka air tanah dangkal (water table) relative dalam
melebihi -20 m dari permukaan tanah sehingga hanya dapat dieksploitasi dengan membuat
sumur bor.

Untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir yang air tanah dangkalnya masih baik
dapat membuat sumur gali terlindungi, sedangkan masyarakat yang tinggal pada wilayah
perbukitan dapat memanfaatkan mata air yang ada dengan membuat bangunan perlindungan
mata air yang dilengkapi dengan prasarana mck atau bangunan penangkap mata air
(broncaptering) yang dilengkapi dengan system perpipaan.

7.3.3 Pemanfaatan Air Hujan

Potensi curah hujan relative tinggi pada wilayah Kota Gunungsitoli, bagi masyarakat yang
tinggal di puncak perbukitan yang relative jauh dari sumber air (sungai, mata air) dapat
memanfaatkan curah hujan dan frekuensi hujan yang relative tinggi tersebut dengan membuat
bak penampung air hujan yang menampung cucuran air hujan pada atap bangunan.

Pemanfaatan air hujan ini juga perlu disertai dengan upaya pengurasan bak secara berkala
guna mencegah berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.

7 - 10
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

7.3.4 Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan dan Kapasitas Sistem

Pengembangan SPAM jaringan perpipaan dan kapasitas system di Kota Gunungsitoli


direncanakan berdasarkan zona system pelayanannya, sebagai berikut :

A.Pengembangan SPAM Zona A

Pengembangan SPAM Zona A mencakup rencana daerah layanan di Kec.Gunungsitoli


Idanoi, Desa : Binaka, Idanotae, Foa, Siwalubanua II, Humene, Simanaere, Tuhegeo I,
Dahana dan Bawodesolo, serta Kec.Gunungsitoli Selatan, Desa : Ononamolo I Lot, Luaha
Laraga, Fodo, dan Faekhu.

Pengembangan SPAM Zona A pada desa-desa yang sudah terlayani PDAM saat ini juga
dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan dari 10-35% secara bertahap hingga 100%,
sesuai dengan rencana pengembangan infrastruktur pada sub pusat pelayanan kota.

Sumber air baku dan unit produksi yang ada saat ini sudah mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan air hingga tahun 2033, yang diperlukan adalah penngembangan jaringan distribusi
tersier untuk menambah pelanggan/ cakupan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat
manakala sudah dilakukan peningkatan kapasitas produksi pada zona B.

Tabel 7.3 Rencana Pengembangan SPAM Zona A Tahun 2018-2033

No Tahun
Uraian
. 2018 2023 2028 2033

1. Proyeksi kebutuhan air (L/dt) 16,2 24,5 26,7 29,1

• Kec.Gunungsitoli Idanoi 5,2 12,6 13,8 15,0


• Kec.Gunungsitoli Selatan 11,0 11,9 12,9 14,1

2. Sasaran Cakupan Pelayanan (%) 100 100 100 100

3. Kapasitas Terpasang yang ada (L/dt) 40 40 40 40


• Mata air Binaka 30
• IPA Idanoi 10
4. Kebutuhan Penambahan Kapasitas (L/dt) 0 0 0 0

5. Optimalisasi SPAM yang ada

• Peningkatan kinerja unit produksi/ IPA Program optimalisasi dimaksudkan selain untuk
yang ada menjamin kontinuitas air lebih terjaga
• Peningkatan kapasitas & jangkauan (meningkatkan kualitas pelayanan), juga untuk
jaringan distribusi menurunkan kehilangan air, sehingga konsumsi air

7 - 11
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

• Penurunan angka kehilangan air dapat ditingkatkan, dan meningkatkan pendapatan


PDAM.

6.. Alternatif Pengembangan SPAM Pengembangan SPAM dengan sumur bor kurang
potensial, kendala utama adalah lapisan batuan
• Air Tanah Dalam karang terumbu yang akan menyulitkan pemboran
• Instalasi Pengolahan Air Permukaan
7.. Alternatif Pengembangan SPAM Terpilih Memanfaatkan unit produksi dan distribusi utama
SPAM yang ada dan meningkatkan jaringan
distribusi tersier untuk menjangkau rencana daerah
layanan dan meningkatkan jumlah pelanggan.

B.Pengembangan SPAM Zona B

Pengembangan SPAM Zona B mencakup rencana daerah layanan di Kec.Gunungsitoli Barat,


Desa : Sihareo Siwahili, Tumori Balohili, dan Tumori, serta Kec.Gunungsitoli, Kelurahan:
Saombo, Ilir, Pasar Gunungsitoli dan Desa : Miga, Sihareo II, Sifalaete Tabaloho, Dahana,
Sisobahili Tabaloho, Dahadano Gawu-Gawu, Lasara Bahili, Mudik, Boyo, Hilina’a,
Onozitoli Siforoasi, Ombolata Ulu, Moawo, Saewe, dan Madula.

Pengembangan SPAM Zona B pada desa-desa yang sudah terlayani PDAM saat ini juga
dalam rangka pengembangan dan peningkatan cakupan pelayanan dari 30-61,9% secara
bertahap hingga 100%, sesuai dengan rencana pengembangan pada RTRW.

Dengan berkurangnya distribusi air dari mata air Binaka dan IPA Idanoi pada zona ini seiring
meningkatnya jumlah pelanggan pada zona A, diperlukan peningkatan kapasitas produksi
pada zona B yang bersumber dari Sungai Nou.

Tabel 7.4 Rencana Pengembangan SPAM Zona B Tahun 2018-2033

No Tahun
Uraian
. 2018 2023 2028 2033

1. Proyeksi kebutuhan air (L/dt) 109,7 122,9 136,3 149,9

• Kec.Gunungsitoli Barat 4,4 4,5 4,7 4,8


• Kec.Gunungsitoli 105,3 118,4 131,6 145,1

2. Sasaran Cakupan Pelayanan (%) 100 100 100 100

7 - 12
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

3. Kapasitas Terpasang yang ada (L/dt) 78,2 70,5 68,3 65,9

• Mata air Kalimbungo 25 25 25 25


• IPA Tumori-1 10 10 10 10
• IPA Tumori-2 5 5 5 5
• IPA Moawo 10 10 10 10
• Mata air Moawo 5 5 5 5
• Mata air Binaka + IPA Idanoi 23,2 15,5 13,3 10,9
4. Kebutuhan Penambahan Kapasitas (L/dt) 31,5 52,4 68,0 84,0

5. Optimalisasi SPAM yang ada

• Peningkatan kinerja unit produksi/ IPA Program optimalisasi dimaksudkan selain untuk
yang ada menjamin kontinuitas air lebih terjaga
• Peningkatan kapasitas & jangkauan (meningkatkan kualitas pelayanan), juga untuk
jaringan distribusi menurunkan kehilangan air, sehingga konsumsi air
• Penurunan angka kehilangan air dapat ditingkatkan, dan meningkatkan pendapatan
PDAM.

6.. Alternatif Pengembangan SPAM Pengembangan SPAM dengan sumur bor kurang
potensial, kendala utama adalah lapisan batuan
• Air Tanah Dalam karang terumbu yang akan menyulitkan pemboran
• Instalasi Pengolahan Air Permukaan Kondisi social ekonomi rencana areal pelayanan
cukup menunjang pengembangan SPAM dengan
pengolahan lengkap dengan aliran pemompaan.

7.. Alternatif Pengembangan SPAM Terpilih


7.1 IPA Tumori/ S.Nou (L/dt)
• Tahap I : Tahun 2018-2023 40
• Tahap II : Tahun 2023-2028 20
20
• Tahap III : Tahun 2028-2033

C.Pengembangan SPAM Zona C

Pengembangan SPAM Zona C mencakup rencana daerah layanan di Kec.Gunungsitoli Utara,


Desa Olora, dan Desa Afia.

Pengembangan SPAM Zona C saat ini belum terlayani PDAM, sesuai dengan rencana
pengembangan infrastruktur pada sub pusat pelayanan kota sesuai arahan RTRW.

Kebutuhan air pada zona C hingga tahun 2033 dapat dipenuhi dari mata air Gamo dengan
rencana kapasitas produksi sebesar 10 L/dt.

7 - 13
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Tabel 7.5 Rencana Pengembangan SPAM Zona C Tahun 2018-2033

No Tahun
Uraian
. 2018 2023 2028 2033

1. Proyeksi kebutuhan air (L/dt) 6,7 7,2 7,6 8,1

• Kec.Gunungsitoli Utara 6,7 7,2 7,6 8,1

2. Sasaran Cakupan Pelayanan (%) 100 100 100 100

3. Kapasitas Terpasang yang ada (L/dt) 0 0 0 0

4. Kebutuhan Penambahan Kapasitas (L/dt) 10

5. Optimalisasi SPAM yang ada

• Pengurangan sumur gali tidak Program optimalisasi dimaksudkan untuk menjamin


terlindungi akses air minum yang aman dan sehat bagi
masyarakat.

6.. Alternatif Pengembangan SPAM Pengembangan SPAM dengan sumur bor kurang
potensial, kendala utama adalah lapisan batuan
• Air Tanah Dalam karang terumbu yang akan menyulitkan pemboran
• Mata air Kondisi social ekonomi rencana areal pelayanan
kurang menunjang pengembangan SPAM dengan
• Instalasi Pengolahan Air Permukaan pengolahan lengkap dengan aliran pemompaan.

7.. Alternatif Pengembangan SPAM Terpilih


7.2 Mata air Gamo (L/dt)
• Tahap I : Tahun 2018-2023 10
• Tahap II : Tahun 2023-2028 0
0
• Tahap III : Tahun 2028-2033

D.Pengembangan SPAM Zona D

Pengembangan SPAM Zona D mencakup rencana daerah layanan di Kec.Gunungsitoli


Alo’oa, mencakup : Desa Nazalou Alo’oa, Desa Nikootano Dao dan Desa Nazalou Lolowua.

Pengembangan SPAM Zona D saat ini belum terlayani PDAM, sesuai dengan rencana
pengembangan infrastruktur pada sub pusat pelayanan kota sesuai arahan RTRW.

7 - 14
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Kebutuhan air pada zona D hingga tahun 2033 dapat dipenuhi dari sumber air Sungai
Namolo, yang pengembangannya dilakukan 2 tahap guna efisiensi biaya listrik.

Tabel 7.6 Rencana Pengembangan SPAM Zona D Tahun 2018-2033

No Tahun
Uraian
. 2018 2023 2028 2033

1. Proyeksi kebutuhan air (L/dt) 7,4 8,5 9,7 10,9

• Kec.Gunungsitoli Alo’oa 7,4 8,5 9,7 10,9

2. Sasaran Cakupan Pelayanan (%) 100 100 100 100

3. Kapasitas Terpasang yang ada (L/dt) 0 0 0 0

4. Kebutuhan Penambahan Kapasitas (L/dt) 5 10

5. Optimalisasi SPAM yang ada

• Pengurangan sumur gali tidak Program optimalisasi dimaksudkan untuk menjamin


terlindungi akses air minum yang aman dan sehat bagi
masyarakat.

6.. Alternatif Pengembangan SPAM Pengembangan SPAM dengan sumur bor kurang
potensial, kendala utama adalah lapisan batuan
• Air Tanah Dalam karang terumbu yang akan menyulitkan pemboran
• Mata air Kondisi social ekonomi rencana areal pelayanan
kurang menunjang pengembangan SPAM dengan
• Instalasi Pengolahan Air Permukaan pengolahan lengkap dengan aliran pemompaan.

7.. Alternatif Pengembangan SPAM Terpilih


7.3 Mata air/ S.Namolo (L/dt)
• Tahap I : Tahun 2018-2023 5
• Tahap II : Tahun 2023-2028
5
• Tahap III : Tahun 2028-2033

7 - 15
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

7.4 Keterpaduan Dengan Sarana dan Prasarana Sanitasi

Pengembangan SPAM dilaksanakan secara terpadu dengan peningkatan prasarana dan sarana
sanitasi, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan melindungi kualitas air
baku mencakup penanganan air limbah, persampahan dan sistem drainase sebagai berikut:

• Air limbah rumah tangga dapat mencemari air tanah dangkal dan sumber air permukaan
yang biasa dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Sebagian masyarakat yang kurang
mampu menggunakan sungai dan kebun sebagai tempat pembuangan hajat. Guna
mengurangi pencemaran air limbah terhadap sungai, mata air dan air tanah tersebut yang
menjadi sumber air baku Kota Gunungsitoli diperlukan perhatian Pemerintah Kota untuk
membantu masyarakat dalam upaya peningkatan sarana jamban yang memenuhi syarat,
misalnya dengan program bergulir pembuatan septic tank individual atau pembuatan
septic tank komunal sejalan dengan pembangunan system penyediaan air minum.

• Sampah yang dihasilkan rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik dapat terkumpul
di saluran drainase yang selanjutnya menuju sungai. Sampah rumah tangga yang juga
dapat mengandung bahan B3 (insectisida, mercuri, fenol, detergent, pemutih,dll) dapat
mencemari air baku yang akan diolah menjadi air minum, dengan demikian penanganan
sampah rumah tangga ini menjadi penting untuk diperhatikan dengan meningkatkan
intensitas/cakupan pelayanan sampah khususnya pada permukiman padat perkotaan dan
permukiman di pinggiran sungai. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang
dikelola secara open dumping juga dapat mencemari air permukaan / sungai, dengan
demikian TPA sampah wajib sudah dikelola dengan baik (sanitary landfill) sesuai
dengan amanat UU No.18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah.

• Drainase merupakan cara untuk membuang air hujan untuk mencegah banjir/ genangan,
selain itu sistem drainase juga berfungsi untuk menyalurkan air limbah rumah tangga
sekitar 70-80% dari konsumsi air bersih/minum. Air hujan dan air limbah rumah tangga
yang masuk dalam saluran drainase dapat mencemari air tanah/ sumur penduduk apabila
terjadi genangan.

7 - 16
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

7.5 Perkiraan Kebutuhan Biaya

Biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan SPAM terdiri dari : studi kelayakan, rencana
teknis (DED), pembebasan lahan dan pembangunan fisik, pajak pertambahan nilai (PPN).

Pengembangan SPAM jaringan perpipaan di Kota Gunungsitoli hingga tahun 2033


berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan air pada rencana daerah layanan, adalah :

• Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Kap.40 L/dt direncanakan tahun 2018


• Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Kap.20 L/dt tahun 2023
• Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Kap.20 L/dt tahun 2028
• Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Alo’oa Kap.5 L/dt tahun 2019
• Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Alo’oa Kap.5 L/dt tahun 2024
• Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Utara Kap.10 L/dt tahun 2021

Perkiraan kebutuhan biaya ivestasi untuk pengembangan SPAM di atas diestimasi


berdasarkan harga tahun 2015 yang dapat dilihat pada Tabel 7.7 s/d 7.10.

Pembebasan lahan yang diperlukan untuk pengembangan SPAM dengan status tanah milik
masyarakat dilakukan dengan proses ganti rugi kepada pemilik tanah sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang ada, dimulai dengan penetapan lokasi dan luas lahan yang dibutuhkan
sesuai dengan perencanan teknis.

7 - 17
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Tabel 7.7 Perkiraan Biaya Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Kap.40 L/dt

No. Komponen Biaya Vol. Sat. Harga Sat (Rp) Jml Harga (Rp)
1 Lahan WTP 40 L/dt 4.000 m2 300.000 1.200.000.000
2 Unit Air Baku
-Intake 1 unit 500.000.000 500.000.000
-Pompa benam kap.25 L/dt,20m 3 unit 100.000.000 300.000.000
-Pipa ST Ø250 mm 100 m 2.500.000 250.000.000
3 Unit Produksi
-WTP 40 L/dt (paket baja) 1 unit 4.500.000.000 4.500.000.000
-Pondasi & Drainase 1 unit 200.000.000 200.000.000
-Perpipaan & accessories ls ls 100.000.000
-Meter Induk Ø 250 mm 1 unit 200.000.000 200.000.000
-Pompa Dosing 3 unit 40.000.000 120.000.000
-Mixer 3 unit 12.000.000 36.000.000
-Tangki kimia 6 unit 6.000.000 36.000.000
-Genset 150 KVA 1 unit 500.000.000 500.000.000
-Penyambungan PLN 125 KVA 1 unit 300.000.000 300.000.000
-Trafo 200 KVA 1 unit 350.000.000 350.000.000
-Pompa sfugal kap.20 L/dt,50m 3 unit 80.000.000 240.000.000
-Rumah Jaga 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Rumah Kimia+gudang 36 m2 45 m2 5.500.000 247.500.000
-Rumah Pompa & Genset 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Sludge Drying Bed 1 unit 60.000.000 60.000.000
-Jalan paving block 120 m2 200.000 24.000.000
-Lampu penerangan luar+tiang 4 titik 2.500.000 10.000.000
-Landscaping+tanaman ls ls 1.200.000
-Pagar BRC + Pintu pagar 140 m 1.200.000 168.000.000
-Peralatan Lab:jar test, pH meter, 1 unit 60.000.000 60.000.000
turbidity meter, chlorine meter
4 Unit Transmisi/Distribusi
-Reservoir (m3) 700 m3 3.500.000 2.450.000.000
-Pipa HDPE Ø250 mm 4.500 m 1.235.000 5.557.500.000
-Pipa PVCØ75-100mm 24.000 m 170.000 4.080.000.000
Total Biaya 21.754.200.000

7 - 18
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Tabel 7.8 Perkiraan Biaya Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Kap.20 L/dt

No. Komponen Biaya Vol. Sat. Harga Sat (Rp) Jml Harga (Rp)
1 Unit Air Baku 580.000.000
-Bangunan Intake Sumuran H =4 m 1 unit 250.000.000 250.000.000
-Pipa ST Ø150 mm 100 m 1.500.000 150.000.000
-Pompa Sub.n.clogging Kap.22 L/dt 2 unit 90.000.000 180.000.000
H=15 m
2 Unit Produksi 5.336.000.000
-WTP 20 L/dt (baja) 1 unit 3.500.000.000 3.500.000.000
-Pondasi & Drainase 1 unit 150.000.000 150.000.000
-Perpipaan & accessories ls ls 100.000.000
-Meter Induk Ø 200 mm 1 unit 100.000.000 100.000.000
-Pompa Dosing (alum,kaporit, soda ash) 3 unit 40.000.000 120.000.000
-Mixer (alum,kaporit, soda ash) 3 unit 12.000.000 36.000.000
-Tangki kimia(alum,kaporit, soda ash) 6 unit 6.000.000 36.000.000
-Pompa Sentrifugal Kap.10 L/dt, H=50 m 3 unit 60.000.000 180.000.000
-Genset 60 KVA 1 unit 175.000.000 175.000.000
-Penyambungan PLN 50 KVA 1 unit 150.000.000 150.000.000
-Ruang Operator 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Rumah Kimia+gudang 36 m2 36 m2 5.500.000 198.000.000
-Rumah Pompa & Genset 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Sludge Drying Bed 1 unit 50.000.000 50.000.000
-Jalan paving block 120 m2 200.000 24.000.000
-Lampu penerangan luar+tiang 4 titik 2.500.000 10.000.000
-Landscaping+tanaman ls ls 5.000.000
-Pagar BRC + Pintu pagar 140 m 1.200.000 168.000.000
-Peralatan Lab:jar test, pH meter, 1 unit 70.000.000 70.000.000
turbidity meter, chlorine meter
3 Unit Distribusi 6.620.000.000
Reservoir (m3) 300 m3 3.500.000 1.050.000.000
Pipa HDPE Ø200 mm 5.500 m 740.000 4.070.000.000
Pipa PVCØ 50-75mm 10.000 m 150.000 1.500.000.000
Total 12.536.000.000

7 - 19
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Tabel 7.9 Perkiraan Biaya Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Alo’oa


Kap.5 L/dt

No. Komponen Biaya Vol. Sat. Harga Sat (Rp) Jml Harga (Rp)
1 Pembebasan Lahan 400 m2 300.000 120.000.000
2 Unit Air Baku 250.000.000
-Bangunan Intake/ Broncaptering 1 unit 100.000.000 100.000.000
-Pipa GIP Ø100 mm 200 m 750.000 150.000.000
3 Unit Produksi 1.017.000.000
-Bangunan Saringan Pasir Lambat 1 unit 500.000.000 500.000.000
-Pompa Sentrifugal Kap.5 L/dt, H=50 m 2 unit 35.000.000 70.000.000
-Genset 15 KVA 1 unit 45.000.000 45.000.000
-Penyambungan PLN 10 KVA 1 unit 30.000.000 30.000.000
-Ruang Operator 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Rumah Pompa & Genset 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Jalan paving block 30 m2 200.000 6.000.000
-Lampu penerangan luar+tiang 2 titik 2.500.000 5.000.000
-Landscaping+tanaman ls ls 1.000.000
-Pagar BRC + Pintu pagar 80 m 1.200.000 96.000.000
4 Unit Distribusi 1.350.000.000
Reservoir (m3) 100 m3 3.500.000 350.000.000
Pipa HDPE Ø100 mm 3.500 m 200.000 700.000.000
Pipa PVCØ 50-75mm 2.000 m 150.000 300.000.000
Total 2.737.000.000

7 - 20
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Tabel 7.10 Perkiraan Biaya Pengembangan SPAM IKK Gunungsitoli Utara


Kap.10 L/dt

No. Komponen Biaya Vol. Sat. Harga Sat (Rp) Jml Harga (Rp)
1 Pembebasan Lahan 400 m2 300.000 120.000.000
2 Unit Air Baku 520.000.000
-Bangunan Intake/ Broncaptering 1 unit 100.000.000 100.000.000
-Pompa Sub.n.clogging Kap.10 L/dt;H=40m 2 unit 60.000.000 120.000.000
-Pipa GIP Ø150 mm 200 m 1.500.000 300.000.000
3 Unit Produksi 1.390.000.000
-Bangunan Saringan Pasir Lambat 1 unit 1.000.000.000 1.000.000.000
-Genset 30 KVA 1 unit 90.000.000 90.000.000
-Penyambungan PLN 20 KVA 1 unit 60.000.000 60.000.000
-Ruang Operator 24 m2 24 m2 5.500.000 132.000.000
-Jalan paving block 30 m2 200.000 6.000.000
-Lampu penerangan luar+tiang 2 titik 2.500.000 5.000.000
-Landscaping+tanaman ls ls 1.000.000
-Pagar BRC + Pintu pagar 80 m 1.200.000 96.000.000
4 Unit Distribusi 7.415.000.000
Reservoir (m3) 150 m3 3.500.000 525.000.000
Pipa HDPE Ø 200 mm 8.500 m 740.000 6.290.000.000
Pipa PVCØ 50-75mm 4.000 m 150.000 600.000.000
Total 9.445.000.000

7 - 21
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Gambar 7.3 Peta Pengembangan SPAM Kota Gunungsitoli 2016-2020

7 - 22
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Gambar 7.4 Peta Pengembangan SPAM Kota Gunungsitoli 2021-2025

7 - 23
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kota Gunungsitoli

Gambar 7.5 Peta Pengembangan SPAM Kota Gunungsitoli 2026-2030

7 - 24

Anda mungkin juga menyukai