Anda di halaman 1dari 164

P E N G E M B A N G AN P A R I W I S A T A B E R B A S I S A R S I T E K T U R N U S AN T A R A

ANNEKE PRASYANTI
BANDUNG, 20 September 2019
Homestay Development Acceleration Task Force
Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-2

Sebagai poin kedua dari


top three priorities Kementerian
Pariwisata Indonesia,
Homestay Desa Wisata mendapat peran
yang signifikan dalam upaya
peningkatan pertumbuhan kunjungan
wisatawan ke Indonesia.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-3

Semakin
Dilestarikan,
Semakin
Mensejahterakan
Menteri Pariwisata - Arief Yahya

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-4

Anneke Prasyanti Maria Linda A. S. Gabriela Henesti Qinthara Aghnia


Ketua Tim Percepatan Secretary Public Relations
Business Development
Pengembangan Homestay
Desa Wisata

Aldo Noviantori Hanif Hasan


Finance and
Legal
Strategy Management

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


EXECUTIVE SUMMARY p-5

PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA

A C
ANALISA SITUASI B IMPLEMENTASI
STARTEGIS DAN PROGRAM KERJA STRATEGI
TARGET

1. Analisa Situasi Strategis 1. Skema pengembangan Homestay Desa 1. SKEMA PENGEMBANGAN HOMESTAY desa
Wisata wisata
2. Target PENGEMBANGAN HOMESTAY
2. Capaian Tim Homestay Desa Wisata 2. Pilot Project DAN DOKUMENTASi
3. TANTANGAN

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


A ANALISA SITUASI STRATEGIS DAN TARGET

6
A.1 ANALISA SITUASI STRATEGIS

7
PENGALAMAN HOMESTAY DESA WISATA p-8

KEUTUHAN PENGALAMAN BUDAYA

Soul
Sejarah,
Budaya,
Religi,
Seni (Tari, Musik, Tenun),
Kuliner

Body Mind
Infrastruktur, Hospitality & Management
Arsitektur,
Interior,
Instalasi MEP

COMMUNITY BASED Sumber : Anneke Prasyanti, 2018


TOURISM
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
PORTOFOLIO PRODUK p-9

35% 60% 5%
NATURE CULTURE MAN MADE

• Marine Tourism (35%) • Heritage and Pilgrim Tourism (20%) • Mice & Events Tourism (25%)
• Eco Tourism (45%) • Culinary and Shopping Tourism (45%) • Sport Tourism (60%)
• Adventure Tourism (20%) • City and Village Tourism (35%) • Integrated Area Tourism (15%)

Sumber: Passenger Exit Survery, 2014

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Definisi desa wisata p-10

Desa Wisata adalah entitas yang mencakup area tertentu dan memiliki potensi yang unik dari suatu
daya Tarik wisata dengan masyarakat yang mengelola atraksi, potensi, area dan mengembangkan
fasilitas untuk pariwisata.

Sumber: Panduan Desa Wisata, Kementeriaan Pariwisata

Desa Wisata Wologai (NTT) Desa Wisata Tembi (DIY) Desa Wisata Sawai (Maluku) Desa Wisata Loksado (Kalsel)

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-11

K E BU T U HA N A K O M O D A S I

HOTEL HOMESTAY
Waktu Pembangunan Waktu Pembangunan
5 Tahun 6 Bulan
High-costTourism Low-costTourism
BeradadiDesaWisata
ArsitekturNusantara

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia 11


11
Suku Bangsa di Indonesia p-12

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, 74.954 Desa dan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada : potensi
pariwisata yang sangat besar

Indonesia memiliki kurang lebih 1.340 etnik suku budaya sehingga memiliki beragam bentuk arsitektur tradisional yang berkembang dari Sabang sampai
Merauke

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


TOURISM VILLAGES DISTRIBUTION IN INDONESIA p-13

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-14

Rumah Panggung
Rumah Suku Sasak Lombok Wakatobi Oma Hada Nias

Arsitektur nusantara
Berbagai bentuk yang berbeda di tiap daerah merupakan
identitas bangsa Indonesia yang menjadi daya tarik bagi
Rumah Osing Banyuwangi pengunjung untuk berwisata di desa, untuk beinteraksi dengan
dan mengalami kehidupan dan wisata di Desa Wisata, sekaligus
mampu meningkatkan perekonomian rakyat jika dikelola dengan
benar

Kampung Prai Ijing, Sumba Barat


Rumoh Aceh
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
A.2 TARGET PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA TAHUN 2019

15
TARGET PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA p-16

TAHUN 2017-2018 target tercapai


2017 1.500 1.504

10.000
UNIT
KAMAR 2018 1.500 1.426
HOMESTAY

2019 7.000 308

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Jumlah data homestay eksisting yang dimiliki tpp homestay p-17

Provinsi Jumlah Homestay Jumlah Unit Kamar

DI Aceh 56 233
Sumatera Utara
Riau
141
62
141
68
Total:
Sumatera Barat 29 42 3.499
Lampung 32 73
DKI Jakarta 458 1295 Unit Homestay
Banten 58 222
Jawa Tengah 742 2672
DI Yogyakarta 577 1167 8.823
Jawa Timur 501 1363
Unit Kamar Homestay
Kalimantan Tengah 16 32
Bali 13 22
Nusa Tenggara Barat 199 253 Per tanggal 17 September 2019
Nusa Tenggara Timur 183 253
Sulawesi Utara 9 26
Sulawesi Tenggara 316 445
Maluku Utara 64 115
Maluku 40 – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
Homestay Development Acceleration Task Force 67
B PROGRAM KERJA TIM PERCEPATAN PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA

18
B.1 SKEMA PROGRAM KERJA TPP HOMESTAY DESA WISATA

19
Program kerja tpp homestay desa wisata p-20

1. Membenahi/Revisi definisi di KBLI, Permen Pariwisata dan Ekonomi kreatif No. 9 Tahun 2014
ttg Pondok Wisata dan perpajakan Homestay
2. Menyusun Panduan Pengembangan Homestay Desa Wisata untuk disebarkan kepada Dinas
Pariwisata dan masyarakat
3. Membuat platform digital sebagai media pendataan
4. Membuat platform pemasaran digital khusus homestay
5. Fasilitator Kementerian Pariwisata untuk sumber pendanaan konversi, renovasi, revitalisasi,
dan bangun baru dari pihak swasta maupun K/L lain
6. Edukasi mengenai homestay desa wisata melalui klip di akun Youtube dan Instagram resmi
Homestay Nusantara
7. Koordinasi terkait spesifikasi teknis dengan penyandang dana dalam rangka pengembangan
homestay dan program kerja Tim Percepatan Pengembangan Homestay Desa Wisata
8. Menyusun Klasifikasi Homestay berdasarkan Homestay ASEAN Standard
9. Mendorong mekanisme pembayaran cashless karena langkanya ATM dan money changer di
desa

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.1 KRONOLOGIS PERUBAHAN regulasi homestay p-21

Kepmen Pariwisata, Pos dan Peraturan Kepala


Telekomunikasi No. Permen Pariwisata dan Ekonomi
KM.104/PW.105/MPPT-89 tentang Kreatif No. 9 Th. 2014 tentang Badan Pusat Statistik
Perubahan Pasal 6 Kepmen Pariwisata, Standar Usaha Pondok Wisata No. 19 Th. 2017
Pos dan Telekominiasi (KBLI)
No.74/PW.105/MPPT- 85 tentang Pasal 1 Angka 2
Peraturan Usaha Pondok Wisata No. 55130
(Masih berlaku)
1985 (Tidak berlaku) 2010 2016 (Masih berlaku)

Kepmen 1989
Pariwisata, Pos
Permen Kebudayaan dan 2014 Permen Pariwisata 2017
Pariwisata No. No. 18 Th. 2016
dan
PM86/HK.MKP/2010 tentang Pendaftaran
Telekomunikasi
tentang Cara Pendaftaran Usaha Pariwisata
No.74/PW.105/M
Usaha Penyediaan Pasal 1 Angka 4
PPT-85 tentang
Akomodasi
Peraturan Usaha (Tidak berlaku)
Pondok Wisata Pasal 1 Angka 7
Pasal 1 Huruf a (Tidak berlaku)
(Tidak berlaku)
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
b.1.2 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA p-22

No. Penerima Total


1 Pejabat dan staf 48
Kementerian
Pariwisata
2 Dinas, pokdarwis, 186
dan pemilik
homestay
3 Institusi, 44
Akademisi dan
profesional
Total 278

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.3 pm tools digital capaian HOMESTAY kementerian pariwisata p-23

update per tanggal 17 September 2019

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.4 Kerja sama pemasaran digital Online travel agent p-25

Launching: 1 Maret 2019

Indohomestay sedang mengembangkan Indohomestay


2.0 dengan menambahkan fitur:
1. Tiket Pesawat
2. Tiket Kereta
3. Paket Wisata

Paket wisata dianggap akan membantu penjualan


homestay untuk wisatawan
Saat ini sedang dilakukan uji coba untuk daerah Jawa
tengah dan Jawa Timur

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


B.1.5 SKEMA PENGEMBANGAN p-26

HOMESTAY DESA WISATA

Sumber : Anneke Prasyanti, 2018

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.6 Edukasi digital: Youtube homestay nusantara p-27

Youtube Channel: Homestay Nusantara


Subscribe: 128 subscribers
Total View: 11.3k

Pranata Nusantara - Desa Wisata Tembi Pranata Nusantara - Desa Wisata Kemiren
2k views in 1 year 1.9k views in 1 year

Pranata Nusantara - Desa Wisata Penglipuran Pranata Nusantara - Desa Wisata Wae Rebo Kok Bisa – Homestay Nusantara
5.4k views in 10 months 1.4k views in 10 months 468 views in 6 months
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
b.1.6 Edukasi digital: INSTAGRAM @homestay.nusantara p-28

Instagram: @homestay.nusantara
853 followers

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana p-29

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana pt astra international p-30

Destinasi Jml PT Astra International dengan Kemenpar


melakukan konsolidasi program CSR di 6 Destinasi
1. Solok (Jorong Tabek) 40 dalam bentuk konversi berupa
2. Joglosemar (Tanon) 26 1. Sprei
2. Sarung bantal dan guling
3. Batu (Bumiaji) 21 3. Selimut
4. Yogyakarta (Tegalrejo) 27 4. Handuk
5. Wakatobi (Teemoane, Tomia) 14
6. Kep. Seribu (Pulau Pramuka) 44
Total 172

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana PT SMF p-31

MOU antara PT SMF dengan


Kemenpar, setelah konsolidasi 10
bulan , termasuk pengajuan revisi
regulasi Kemenkeu, PMK 216,
untuk payung hukum skema
pinjaman untuk renovasi dengan
kriteria berArsitektur Nusantara.

Sebanyak 16 Unit homestay telah


telah menerima bantuan kredit
untuk renovasi dengan jumlah 1,2
Milyar.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


B.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana BNI p-32

Destinasi Jml Destinasi Jml


1. Tj. Kelayang (Desa Terong) 10
6. Danau Toba (Lumban Bul Bul) 10
2. Kep. Seribu (Pulau 10
Pramuka)
7. Bali Utara (Desa Sibetan) 10
3. BTS (Desa Ngadisari) 10
4. Wakatobi (Liya 10 8. Flores*
Togo/Waha) 9. Demak*
5. Mandalika (Kuta) 10 10. Tj. Lesung*
*belum disurvey Total 70

BNI dengan Kemenpar melakukan


konsolidasi program CSR di 7
Destinasi. Konversi berupa : renovasi berupa :
1. Sprei 1. Cat interior dan
2. Sarung bantal eksterior
guling 2. Renovasi Toilet
3. Selimut 3. Renovasi Kamar
4. Handuk
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana p-33

HOMESTAY
SEBELUM AZH IM

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


SESUDAH
b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana p-34

HOMESTAY
SEBELUM lutfi

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


SESUDAH
b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana p-35

HOMESTAY
SEBELUM Pulau
pramuka

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.7 Konsolidasi dengan penyandang dana p-36

HOMESTAY
Pulau
pramuka

SESUDAH
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
b.1.8 Menyusun Klasifikasi HOMESTAY p-37

Menyusun Klasifikasi Homestay berdasarkan Homestay ASEAN Standard

Link klasifikasi Homestay:


http://bit.ly/KlasifikasiHDW

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


b.1.8 Menyusun K l a s i f I k a s i h o m e s t a y p-38

MUDA
Homestay tingkat Tunas
sudah memiliki elemen-
elemen dasar yang
diperlukan untuk
pengembangan Homestay
namun masih perlu MANDIRI
BENIH ditingkatkan dan dilengkapi Homestay percontohan dan
Klasifikasi paling dasar dari untuk ada di tingkat dipasarkan tidak hanya di
desa wisata yang memiliki selanjutnya dalam negeri, tetapi juga luar
minimal 5 Homestay untuk negeri. Homestay dengan
diverifikasi. Hal yang utama klasifikasi Dewasa juga dapat
adalah desa wisata ini harus DEWASA diajukan dalam kompetisi
sudah memiliki atraksi, Homestay yang berada di internasional mewakili
aksesibilitas, dan amenitas tingkatan ini dirasa sudah Indonesia.
(Homestay). menjadi Homestay yang
mandiri dalam hal pengelolaan
dan manajemen. Sudah
mencukupi standar fisik.
Walau masih terdapat
beberapa hal yang butuh
dikembangkan, dapat
dipasarkan secara luas
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
b.1.9 Skema pengembangan cashless di desa wisata p-39

Tujuan program: 5 pilar sebagai faktor utama


IslandPay bekerja sama untuk mengembangkan
dengan cashlez ingin destinasi:
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
desa (terpencil) dengan 1. Akomodasi (homestay)
mengenalkan metode 2. Kuliner
pembayaran cashless.
3. Souvenir (local souvenir)
4. Tour/Paket Wisata
Mesin ini dapat bekerja
5. Branch/Petugas daerah
menggunakan Bluetooth
yang terkoneksi dengan
ponsel dengan jaringan 3G
maupun 4G.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


B.2 CAPAIAN TIM HOMESTAY DESA WISATA

40
PENCAPAIAN PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA p-41

TAHUN 2017 – 2019


Per tanggal 18 September 2019
2922 Unit Kamar
KONVERSI
29.22% / 75%

3.250
UNIT
KAMAR
229 Unit Kamar
HOMESTAY RENOVASI
2.29% / 20%
32.50% REVITALISASI

BANGUN BARU
99 Unit Kamar 1% / 5%

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Capaian Homestay desa wisatA Renovasi/ Revitalisasi Konversi Bangun Baru Total
p-42
Desa
per tanggal 17 September 2019 Capaian
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
Danau Toba 37 265 242 120 5 6 638
Borobudur 14 170 2 172
Mandalika 6 92 260 50 402
Labuan Bajo 9 60 129 12 201
Tj. Kelayang 5 117 2 119
Tj. Lesung 3 23 23
Kep. Seribu dan Kota
Tua 5 100 44 154
Bromo Tengger Semeru 48 89 414 21 4 530
Wakatobi 20 50 14 64
Morotai 8 50 2 52
Joglosemar 5 146 25 16 305 53 545
Mandeh 4 200 200
Bali 1 37 37
Kep. Riau 2 10 1 12
Banyuwangi 4 32 17 6 1 57
Solok 1 40 40
Toraja 1 3 2
Lain-lain 1 2 2
Jumlah 229 2922 99 3250
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS p-43

Likupang
Danau Toba
0 Unit Destinasi Super
638 Unit
Wakatobi Priotitas:
64 Unit
1.413 Unit
Morotai
Tj. Kelayang 52 Unit Destinasi Prioritas:
119 Unit 942 Unit
Destinasi Lain:
895 Unit

Tj. Lesung
Kota Tua &
23 Unit Kep. Seribu
154 Unit Borobudur
172 Unit
Total:
Mandalika
BTS 402 Unit
Labuan Bajo 3.250 Unit
530 Unit 201 Unit

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


c IMPLEMENTASI STRATEGI

44
C.1 SKEMA PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA

45
SKEMA PENGEMBANGAN p-46

HOMESTAY DESA WISATA

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


SKEMA PENGEMBANGAN homestay desa wisata p-47

75%
Konversi

20%
Revitalisasi
Renovasi

5%
Bangun Baru
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-48

KONVERSI
Adalah penambahan kualitas interior dan peningkatan
pengelolaan homestay untuk bangunan yang telah
memenuhi kriteria homestay secara fisik

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


KONVERSI KAMAR HOMESTAY p-49

KEMENTERIAN PARIWISATA RI

PAKET KONVERSI
1. Buku panduan
pembangunan Homestay
2. Sprei dan selimut
3. Sarung bantal dan guling
4. Handuk
5. Buku tamu

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-50

renovasi
Adalah perbaikan / penambahan bangunan eksisting,
untuk peningkatan kualitas homestay

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


PERKIRAAN BIAYA RENOVASI HOMESTAY p-51

PENGEMBANGAN HOMESTAY DESA WISATA

Rp 45.000.000,-
Kamar Kamar Fasade
Tidur Mandi

Rp 75.000.000,-
Kamar Kamar Fasade Atap
Tidur Mandi

Rp 100.000.000,-
Kamar Kamar Fasade Atap Struktur
Tidur Mandi

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Komponen bangunan p-52

TAMPAK HOMESTAY

KURANG TEPAT LEBIH BAIK

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-53

Desa Kuta
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
Komponen bangunan p-54

KAMAR MANDI

KURANG TEPAT

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Komponen bangunan p-55

KAMAR MANDI
KURANG TEPAT

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Komponen bangunan p-56

KAMAR MANDI
LEBIH BAIK

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Komponen bangunan p-57

KAMAR TIDUR

KURANG TEPAT

Desa Masmas Desa Kuta

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Komponen bangunan p-58

KAMAR TIDUR LEBIH BAIK

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Komponen bangunan p-59

INSTALASI SANITASI

Kapasitas 6-8 orang


Volume : 1,800 lt

Kapasitas 15-25 orang


Volume : 5,000 lt

Kapasitas 25-35 orang


Volume : 7,000 lt

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-60

REVITALISASI
Adalah upaya membenahi kawasan desa atau kampung
yang mengalami kerusakan akibat bencana (kebakaran,
gempa, tsunami).

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


BENCANA AKIBAT KEBAKARAN

61
Homestay di desa bena dan desa nggela p-62

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


31 rumah di kampung adat nggela, ende ludes terbakar p-63

Source: iNews.com
Vinsensius mengatakan, sumber api berasal dari satu rumah warga yang
seketika membesar dan menyambar dengan cepat rumah di sekitarnya.
Namun hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab kebakaran
tersebut.

Warga juga tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga karena


panik dan lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. "Entah api dari
korsleting listrik atau apa kami juga belum tahu, karena kobarannya tiba-
tiba saja muncul dan membesar," katanya.

Dia menambahkan, tim pemadam kebakaran dari Kota Ende, ibu kota
Kabupaten Ende, belum tiba di lokasi kebakaran yang berjarak lebih dari
KUPANG, iNews.id - Sebanyak 31 rumah di Kampung Adat Nggela, Kecamatan Wologita,
Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ludes terbakar, Senin 60 kilometer dari pusat kota. "Unit pemadam kebakaran belum sampai,
(29/10/2018) siang. Jauhnya lokasi dari kantor pemadam kebakaran membuat api tidak tapi tetap tidak bisa juga karena semua bangunan sudah ludes terbakar
bisa dipadamkan hingga seluruh bangunan dan isinya ludes terbakar. hingga rata dengan tanah," katanya.
"Ada 31 unit rumah yang lenyap terbakar, terdiri 21 rumah adat dan 10 rumah warga, Dia berharap, pemerintah kabupaten setempat segera turun ke lokasi
semuanya tak bisa diselamatkan," kata Kepala Desa Nggela Vinsensius Beo ketika untuk melihat dan membantu kondisi warga yang kehilangan tempat
dihubungi dari Kupang, Senin (29/10/2018).
tinggal akibat kebakaran tersebut.
Dia mengatakan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar Pukul 14.00 Wita dan kobaran api
baru mereda dengan sendirinya setelah lebih dari sejam kemudian. Warga setempat
telah berusaha memadamkan kobaran api, namun nyalanya yang besar dan menyambar
dengan cepat sehingga tidak ada bangunan rumah yang bisa diselamatkan.

"Apinya besar, sangat panas dan menyambar dengan cepat jadi kami semua juga takut
mendekat untuk memadamkannya," katanya.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


DESA GURUSINA, NGADA p-64

PROVINSI NTT

27 Rumah Adat Megalitikum Gurusina di NTT Terbakar

BAJAWA, KOMPAS.com - Kampung adat Megalitikum Gurusina


yang terletak di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu'u,
Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ( NTT) terbakar, Senin
(13/8/2018) sore.

Hubert Sari, seorang warga setempat kepada Kompas.com


mengatakan, terdapat 27 dari 33 rumah adat yang terbakar di
kampung tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu


mengatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten Ngada dan Kementerian Pariwisata.

"Ini kampung megalitikum yang banyak dikunjungi wisatawan


terutama yang berasal dari mancanegara, sehingga kita
berharap bisa segera dibantu oleh Kementerian Pariwisata,"
ucapnya.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Asal api di kebakaran 84 rumah adat baduy luar p-65

Source: Detik.com

Lebak - Sebanyak 84 rumah adat warga Baduy Luar terbakar di kampung Cisaban, Desa Kanekes, Lebak, Banten.
Tak kurang dari 105 kepala keluarga harus mengungsi ke kampung-kampung di sekitarnya.

Kasi Pemerintahan Desa Kanekes yang juga warga Baduy Luar Sarpin mengatakan, penyebab api diduga berasal dari
tungku masak di salah satu rumah warga. Dari situ, api kemudian menjalar ke rumah-rumah di sampingnya sampai
menghanguskan 84 rumah.

"Dari tungku masak, diperkirakan seperti itu. Rumah siapa? Saya belum ngecek soalnya masih belum bisa
menjawab masyarakatnya. Informasi pertama dari tungku," kata Sarpin saat dikonfirmasi detikcom, Lebak, Rabu
(24/5/2017).

Dikonfirmasi secara terpisah, Jaro Pamarentah atau kepala desa adat Baduy yang khusus mengatur pemerintahan
desa di lingkungan adat juga mengatakan hal yang sama. Kebakaran berasal dari tungku perapian salah satu warga.

"Memang penyebabnya pemasakan gula (aren) katanya," kata Jaro Pamarentah yang saat ini dijabat Jaro Saija.

Beberapa pekan lalu, tim dari Detikcom sebetulnya melakukan perjalanan ke Desa Kanekes. Saat ini kurang lebih
terdapat 65 kampung milik warga Baduy. Itu termasuk juga 3 kampung Baduy Dalam yaitu Cibeo, Cikartawana dan
Cikeusik.

Ke 65 kampung tersebut saat ini menempati lahan seluas 5.136,8 hektare. Sedangkan 3000 di antaranya adalah
hutan larangan yang tidak boleh dijadikan pemukiman bahkan ladang.

Dari sisi bangunan rumah, warga adat Baduy masih mengikuti aturan adat yang ketat. Di perkampungan Baduy,
semua rumah dibangun sederhana hanya berbahan kayu, bambu dan atap dari rumbia. Bedanya, rumah Baduy
Dalam dibuat lebih sederhana dan dilarang menggunakan paku.

Secara umum, masyarakat Baduy mayoritas bekerja di ladang. Bertani dengan cara ngahuma merupakan kewajiban
dan rukun bagi adat Baduy. Aspek kehidupan masyarakat yang bertugas sebagai penjaga alam di pegununan
Banten bagian selatan ini sehari-hari diatur oleh kalender adat.
(bri/rna)

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


kebakaran di 37 rumah adat KAMPUNG baduy p-66

Source: liputan6.com Liputan6.com, Serang - Perkampungan Suku Badui Luar, tepatnya di Kampung Kadu Gede, Kecamatan
Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, terbakar Kamis, 12 September 2019, siang.
"Iya itu rumah mertua saya, rumah saya juga. Saya belum punya rumah, masih ikut mertua," kata
Tiwin, warga Suku Badui Luar, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya.
Tiwin merupakan orangtua dari Mulyono, pemuda Suku Badui Luar yang giat mengajarkan baca dan
berhitung bagi anak-anak Suku Badui. Beruntung, rumah Mulyono tidak terbakar karena beda
kampung.
Tiwin belum bisa memastikan jumlah rumah yang Suku Badui yang terbakar. Meski begitu, tersiar
kabar ada puluhan rumah panggung yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu yang beratapkan
jerami hangus terbakar.
"Belum tahu pasti jumlahnya yang kebakar, masih simpang siur ini juga," ujarnya.
Proses pemadaman dilakukan warga Suku Badui secara gotong royong masih dilakukan dengan alat seadanya
lantaran mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi.
"Belum tahu juga penyebab kebakarannya kenapa, saya sendiri belum tahu ini juga," ujarnya.
Dugaan sementara penyebab kebakaran di perkampungan Suku Badui karena tungku di rumah Jakam, salah
seorang warga, masih menyala usai memasak. Jakam beserta keluarganya pergi ke kebun untuk berladang. Bara
itu kemudian membakar rumah Jakam dan menjalar ke rumah lainnya.
"Penyebabnya kayaknya dari tungku masak di rumah. Rumahnya kosong, kan, ditinggal ke kebun semua, rumah
Jakam," kata Camat Leuwidamar, Rosyid, melalui sambungan selulernya, Kamis (12/09/2019).
Total ada sekitar 40 rumah yang terbakar. Sebanyak 37 rumah hangus dan tiga lainnya terbakar sebagian. Api
terlihat warga sekitar pukul 13.30 WIB, kemudian menjalar dengan cepat, mengingat rumah di perkampungan
Suku Badui terbuat dari kayu, anyaman bambu, dan beratapkan rumbia.
"Yang kebakar 37, yang terancam (terbakar sebagian) ada tiga rumah. Habis semua kebakar," dia menerangkan.
Rosyid mengaku sudah melapor ke BPBD dan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, terkait kebakaran di
perkampungan Suku Badui itu.
"Masyarakat Badui-nya lagi galau kata orang sekarang, mah. Saya sudah lapor ke BPBD dan Bupati," dia
menandaskan.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Rumah adat batak terbakar di panguruan, samosir p-67

Source: Medanbisnisdaily.com
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Satu rumah kosong berornamen
adat Batak di Desa Sialanguan, Kecamatan Pangururan,
Kabupaten Samosir ludes dilalap api. Kebakaran diduga berasal
dari rerumputan yang dibabat mengering dibakar oleh oknum
tidak dikenal.
Peristiwa terjadi Selasa (17/7/2018) sekitar pukul 20.30 WIB.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran
Marudut Situmeang kepada medanbisnisdaily.com.
Warga yang berada di sekitar lokasi pun berusaha memadamkan
api dengan peralatan adanya sambil menunggu petugas
pemadam kebakaran (Damkar) datang. "Namun karena rumah
terbuat dari papan sebelum pemadam tiba, bangunan sudah
ludes dilalap sijago merah," ujar Situmeang.
Dijelaskan Tumeang, sampai saat ini pihak pemadam kebakaran
masih di lokasi mencegah kebakaran merembet ke lokasi lain.
Tidak ada korban jiwa. "Rumah dalam keadaan kosong hampir
puluhan tahun," ujar Marudut.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Best Practice p-68

Shirakawa Village, Gifu, Japan

Rumah Tradisional Struktur Atap Bambu Interior Kayu


Berusia 250 Tahun Tradisional Tradisional

Visitor Growth
(1995 – 2017)
1,761
1,590
1,437 2017

1,237 2010
2005
Kenaikan jumlah
771 2000 kunjungan

1995
(ASEAN’s World
1000
Pengunjung dalam 12
Heritage Registered) tahun
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-69

GERAKAN PELESTARIAN ARSITEKTUR DAN LANSEKAP JEPANG


Penurunan jumlah rumah Gassho pada tahun 1961 memicu gerakan untuk menyelamatkan rumah-rumah dari
dalam desa. Pada tahun 1971, ditentukan 3 prinsip: “Jangan Menjual”, “Jangan Sewa”, “Jangan
Menghancurkan” disepakati oleh semua warga dan “Asosiasi untuk Melindungi Lingkungan Alam Shirakawa-
Go
Integrated Technology System

Sistem hydrant otomatis


untuk menjaga kelembaban
sekaligus mengatasi
kebakaran

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INDONESIA DI KAWASAN LEMPENG GEMPA

70
p-71

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


DUSUN SASAK SADE, KAB. LOMBOK TENGAH p-72

SEJUMLAH RUMAH ADAT DI LOMBOK DITEMUKAN TAHAN DARI GEMPA BUMI

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan relawan menyebutkan sejumlah rumah


adat berbahan kayu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih
kokoh berdiri meski diguncang gempa tektonik 7 Skala Richter,
Minggu, 5/8, silam.

Relawan Yayasan Lingkungan Tanpa Batas Indonesia, Indriyatno,


mencontohkan rumah adat di Senaru dan Batu Layar, yang bertahan
dari guncangan gempa dahsyat itu. “Masyarakat Lombok memiliki
kearifan budaya lokal ketika menyadari hidup di sekitar ring of
fire,” kata dia Sabtu, 18/8.

Dosen Prodi Kehutanan Universitas Mataram itu mengatakan


masyarakat cukup dapat beradaptasi dengan situasi lingkungannya.
Dia mengatakan seorang relawan dari Belgia juga mewanti-wanti
pentingnya rumah ekologi di daerah rawan bencana.
Kampung Suku Sasak "SADE" di Desa Rimbitan, Kecamatan
Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat (1/3). Kampung
Sade merupakan salah satu kampung yang masih menjaga Indriyanto memperkirakan biaya pembuatan rumah kayu semacam itu
tradisi Suku Sasak hingga sekarang. Dari sisi bangunan rumah, sekitar Rp 30-40 juga. Tetapi biaya pembangunan bisa ditekan jika
adat istiadat, dan budaya hingga sekarang, masih terjaga. bahannya dikombinasi dengan bambu. "Apalagi kalau pengerjaannya
bergotong royong. (Biayanya) bisa untuk menata kampung sekaligus
Sumber: https://travel.tempo.co/read/1118473/sejumlah-rumah-adat- untuk tujuan destinasi wisata."
di-lombok-ditemukan-tahan-dari-gempa-bumi/full&Paging=Otomatis
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
DESA SENARU, KAB. LOMBOK UTARA p-73

DIHANTAM GEMPA MAGNITUDO 7, RUMAH ADAT DI LOMBOK INI TETAP KOKOH


Kompas.com - 21/08/2018, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascagempa bermagnitudo 7 yang


mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa
waktu lalu sejumlah infrastruktur, fasilitas umum dan sosial
serta rumah-rumah warga rusak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tak


kurang dari 71.962 unit rumah rusak dengan klasifikasi 32.016
unit rusak berat, 3.173 unit rusak sedang, dan 36.773 rusak
ringan per 13 Agustus 2018.

Namun, dari sekian banyak rumah yang rusak, justru rumah adat
di Senaru dan Batu Layar, Lombok Utara, yang hanya terbuat
dari kayu dapat bertahan.
Dua rumah ada di Senaru, Lombok Utara, NTB ketika
terjadi gempa bermagnitudo 7. Rumah ada yang lebih
alami tahan dari guncangan gempa tersebut. Kondisi berbeda terjadi pada rumah adat serupa yang telah
dimodifikasi dengan menggunakan material semen dan batu
bata.

Sumber: https://properti.kompas.com/read/2018/08/21/123000321/dihantam-
gempa-magnitudo-7-rumah-adat-di-lombok-ini-tetap-kokoh

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


BELAJAR DARI RUMAH ADAT BAYAN, KAB. LOMBOK UTARA p-74

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/735813/belajar-dari-rumah-adat-bayan
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
RUMAH ADAT KAMPUNG NAGA TAHAN GEMPA HINGGA 10,6 SR?. p-75

Menurut Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia Jawa Barat Pon S


Purajatnika, mayoritas bangunan rumah yang roboh terkena gempa
baik Tasikmalaya dan Sumatera Barat adalah bangunan yang didominasi
material bata merah. Bangunan tersebut tidak memiliki struktur
bangunan seperti slup fondasi, kolom, dan balok pengikat. Oleh karena
itu, ketika diguncang gempa, bangunan seperti itu otomatis roboh.
Ada baiknya apabila kita belajar pada kearifan lokal masyarakat adat
dalam membangun rumah, misalnya mengadaptasi rumah panggung di
Kampung Naga, Tasikmalaya. Pon mengatakan, berdasarkan pendapat
para ahli, rumah panggung di Kampung Naga bisa tahan gempa hingga
10,6 skala Richter (SR).
"Buktinya, ketika ada dua rumah di Kampung Naga yang digeser
sepanjang 20 meter dan diputar posisinya 180 derajat, bentuk
Rumah adat Sunda yang terdapat di Kampung Naga yang ketika rumahnya tidak rusak. Itu menunjukkan bahwa kaitan balok dan kolom
gempa terjadi di Tasikmalaya pada tahun 2009, rumah penduduk pada bangunan sangat rigid. Padahal, ketika didorong, digeser, dan
Kampung Naga tetap utuh dan tidak ada kerusakan. diputar oleh puluhan orang, itu sama saja dengan getaran gempa yang
mungkin sampai 10 skala Richter," tutur Pon.

Sumber:
https://regional.kompas.com/read/2009/11/11/11465281/rumah.adat.kampung.
naga.tahan.gempa.hingga.106.sr

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


RAHASIA RUMOH ACEH TAHAN TERJANGAN GEMPA p-76

Sabtu 29 November 2014 16:17 WIB

ACEH - Sebagai wilayah yang berada di antara pertemuan dua


lempeng bumi (Indo-Australia dan Eurasia) serta patahan alias sesar
semangko, Aceh sejak dulu memang rawan bencana. Berbagai solusi
pun dimunculkan untuk menggulangi hal itu, salah satunya Rumoh
Aceh yang telah ada sejak lama.

Rumoh Aceh adalah sebuah upaya mitigasi yang dirancang moyang


mereka untuk mengurangi korban jiwa.

Menurutnya, Rumoh Aceh tahan gempa karena tidak menggunakan


paku, tapi kayu-kayu rangka bangunan yang diroek atau dipasang
saling berkaitan satu sama lain, kemudian dikunci dengan bajoe atau
pasak sehingga lebih dinamis dan tahan dari guncangan.
Rumah Aceh atau Rumoh Aceh yang luput dari kerusakan atau roboh
ketika gempa 9,2 skala richter melanda Aceh pada 26 Desember 2004.
Selain tahan gempa dan banjir, Rumoh Aceh juga memudahkan
evakuasi saat kebakaran. Itu sebabnya, kata Tarmizi, atap Rumoh Aceh
dibuat dari bahan rumbia yang diikat dengan tali rotan. “Saat
kebakaran, tinggal digunting rotannya. Atap itu akan roboh semua,
mudah menyelamatkan diri.”

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Rumah sumba p-77

Kampung Prai Ijing dan Wee Tabara

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


DESA BELEQ, SEMBALUN NTB p-78

DOKUMENTASI 15 AGUSTUS 2018

CREDIT : IRENDRA RADJAWALI

Sembalun - Kalangan relawan menyebutkan sejumlah rumah adat berbahan kayu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Barat, masih kokoh berdiri meski diguncang gempa tektonik 7 Skala Richter, Minggu, 5/8, silam.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


DESA BELEQ, SEMBALUN NTB p-79

DOKUMENTASI 15 AGUSTUS 2018

CREDIT : IRENDRA RADJAWALI

Sembalun - Kalangan relawan menyebutkan sejumlah rumah adat berbahan kayu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Barat, masih kokoh berdiri meski diguncang gempa tektonik 7 Skala Richter, Minggu, 5/8, silam.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-80
LOMBOK

Desa Bayan Desa Segenter Desa Senaru


Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-81
lombok

Desa Senaru

Desa Segenter Desa Segenter


Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-82
bali

Desa Pedawa
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-83
bali

Rumah Intaran

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INDONESIA DI KAWASAN POTENSIAL TSUNAMI

84
p-85

BANGUN BARU
Adalah pembangunan dari lahan kosong dengan desain
sayembara homestay arsitektur nusantara atau
produk/model lain dengan material lokal dan
mengusung kearifan lokal

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-86

DESAIN RUMAH WISATA


SAYEMBARA ARSITEKTUR NUSANTARA

Danau Toba Tanjung Kelayang Tanjung Lesung Kota Tua Jakarta Borobudur

Bromo Tengger Semeru


Mandalika Labuan Bajo Wakatobi Morotai

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Homestay p-87

HOMESTAY OMAH TEBING, DESA SUMBERBULU, BANYUWANGI

ALOKASI BIAYA
Rp 10 - 20 JUTA / UNIT HOMESTAY

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-88

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


KONSTRUKSI BANGUNAN RAWAN TSUNAMI

89
Peta titik potensial tsunami di Indonesia p-90

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Tsunami tanjung lesung p-91

2018
Jakarta, CNBC Indonesia- Bencana tsunami menerjang beberapa pantai wilayah Selat Sunda,
seperti Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Penyebab tsunami masih ditelusuri, namun
diduga disebabkan karena letusan vulkanik gunung anak krakatau.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00
WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

Adapun kerusakan material akibat bencana tersebut meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel
rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 kapal dan perahu rusak.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat melakukan peninjauan dari atas udara di wilayah
Banten, mengutarakan bahwa dampak dari bencana tersebut mencapai 250 kilometer dari bibir
pantai.

Sumber: CNBC Indonesia, 23 December 2018 "Sekitar 20 - 250 kilometer dari bibir pantai terlihat dampaknya. Pohon ada yang agak roboh,"
kata Panglima dalam konferensi pers, seperti dikutip dalam video konferensi pers KIP Sekretariat
Wakil Presiden.

"Di sepanjang bibir pantai, mulai dari Anyer belum nampak. Ketika Carita, dari ketinggian sudah
ada beberapa hotel dan tempat wisata yang terkena dampak tsunami, termasuk di Labuan,"
jelasnya.

Meski demikian, berdasarkan pemantauan, infrastruktur jalan sepanjang wilayah Anyer sampai
ke Carita tidak ada yang mengalami keretakan. Infrastruktur jalan, masih dalam kondisi yang
cukup baik.

"Sepanjang jalan dari Anyer ke Selatan Pantai Carita, Labuan, sampai Tanjung Lesung,
infrastruktur jalan semua bagus. Tidak ada yang retak, tidak ada jalanan yang terputus,"
Sumber foto: CNN Indonesia jelasnya.
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
Tsunami lampung p-92

Kab. Lampung Selatan – 2019

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Konstruksi Bangunan p-93

UNTUK KAWASAN PESISIR RAWAN BENCANA TSUNAMI

1 Gunakan struktur utama


4 Tanam pohon/semak-
semak/pagar tanaman di
beton bertulang. Material dinding sepanjang pantai untuk
dapat menggunakan kayu/bambu mengurangi besar ombak dari
laut ke darat

2 Gunakan struktur panggung


untuk mengurangi dampak
aliran ombak

3 Pasang pondasi lebih dalam


5 Posisikan bagian rumah
yang lebih besar tidak
agar lebih kuat menahan meghadap langsung ke
tekanan ombak/angin pantai dan tidak dibangun
di garis sempadan pantai

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Rumah adat bugis p-94

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


C.2.1 PILOT PROJECT KEMENKO PEREKONOMIAN
DI HUMBANG HASUNDUTAN

95
Profil Kab. Humbang Hasundutan p-96

Kondisi dan Profil


Kabupaten Humbang Hasudutan.
Potensi ekonomi * :
1. Mayoritas penduduk Luas : 2.335,33 km² Kelebihan :
sebagai Petani.
2. Terdapat 10 air terjun 1. Danau Toba termasuk dalam 10
yang dimanfaatkan Destinasi Pariwisata Prioritas
sebagai pembangkit 2. Kabupaten Humbang Hasundutan
memiliki akses terdekat ke danau
listrik. Lokus Pilot Project
toba
3. Seni lukis dan ukir rumah
3. Potensi ekonomi (*) yang tinggi
adat. 4. Tingginya potensi wisata (**)
4. Penghasil tenun. terutama di kec. Bakti Raja
5. Seni tradisional tarian Tor-Tor.

Potensi Wisata** :
1. Air Terjun Janji Bakti raja Kekurangan :
2. Sipinsur di desa Sipinsur
1. Masih sedikit wisatawan yang
3. Restoran Apung Desa Tipang
masuk melalui Bandara Silangit
4. Desa Bakara
yaitu pada bulan Jan-Des 2017
5. Aek Sipangolu di Desa Bakara
hanya 755 orang*).
6. Istana Raja Sisingamangaraja 2. Akses internet terbatas
di Desa Simamora
3. Akomodasi yang terbatas
7. Pulau Simamora

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


*) Sumber: BPS, 2017
Bakkara, kec. Baktiraja, kab. Humbang hasundutan p-97

Danau Toba

1 jam 5 menit dari Bandara SIilangit


Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
Komitmen 8 kementerian/lembaga p-98

5 KEMENTERIAN PU & PERA


1 KEMENTERIAN PARIWISATA A. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
A. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata 1) Program ITMP (Integrated Tourism Master Plan), terkait infrastruktur
1) Pelaksanaan Bimtek Peningkatan Kapasitas Pengelolaan wisata Sejarah dan kawasan desa wisata di Danau Toba. (Instalasi sanitasi air bersih, dan
warisan budaya. akses jalan).
2) Pembuatan buku story telling di desa Simamora dan Desa Tipang Humbahas.
PEMKAB HUMBAHAS
3) Bimtek Pembuatan paket wisata oleh Tim Percepatan desa dan Kota, Tim Dinas Pariwisata; Dinas Koperasi UKM; dan
B. Ditjen Penyediaan Perumahan
Percepatan Wisata Sejarah dan Asdep Regional I. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)
1) Program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya), terdapat 110
4) Penyusunan dan pengadaan Buku Saku Pedoman Wisata Kuliner dan Belanja
unit rumah swadaya yang direnovasi dari tidak layak menjadi layak huni
Indonesia.
di Kab. Humbang Hasundutan.
5) Penyusunan Standar Keamanan, Kenyamanan dan Keselamatan Homestay Desa
Wisata Asdep Regional I.
6) Sosialisasi Pedoman Standar Arsitektur Nusantara pada Homestay Desa Wisata
sesuai standar Homestay ASEAN, dan Standar Story Telling terkait Arsitektur 6 KEMENTERIAN DESA, DAN PDTT
Nusantara, Standar Interior pada Homestay Desa Wisata sesuai standar Homestay
ASEAN. (Tim Percepatan Homestay, Asdep PIEP).
A. Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
7) Bimtek pengelolaan homestay oleh Asdep PIEP dengan target 50 orang.
8) Gerakan sadar Wisata. 1) Bimbingan Teknis Pengembangan Desa Wisata di Kec. Bakti Raja.
2) Penerangan Jalan Umum di Desa Simamora.
B. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I 3) Pembangunan 1 unit Homestay di Desa Simamora.
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 4) Fasilitasi Pengelolaan Homestay oleh BUMDesa di Desa Simamora.
1) Program pengembangan pemasaran pariwisata daerah dan mancanegara.
2) Program pengembangan pemasaran partisipasi daerah pada event promosi 3 5) Penerangan Jalan Umum di Desa Tipang.
A. Deputi Bidang Pengembangan SDM 6) Fasilitasi Pengelolaan Homestay oleh BUMDesa di Desa Tipang.
pariwisata wilayah II.
7) Pembangunan 2 unit Homestay di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok.
1) Pelatihan Kewirausahaan melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional.
C. Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan 8) Penerangan Jalan Umum di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok.
2) Program Pelatihan dan Uji Kompetensi SDM KUKM melalui SKKNI bidang
9) Fasilitasi Pengelolaan Homestay oleh BUMDesa di Desa Marbun Tonga
Pariwisata bagi pengelola homestay dan pemandu wisata.
1) Pelatihan tour guide dengan jumlah peserta 50 orang. (Asdep SDM). Marbun Dolok.
2) Penyusunan Standar Pengelolaan dan Pemasaran Homestay Desa Wisata secara 10) Pembangunan 1 unit Homestay di Desa Tipang.
Digital (Asdep Strakom I). B. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
11) Membangun Gazebo Desa Wisata
3) Program pengembangan SDM pariwisata dan hubungan antar lembaga (Dana 1) Bimtek kepada Koperasi pengelola ecotourism dalam upaya peningkatan daya 12) Penjajakan dan rekrutmen rencana pelatihan pengelolaan BUMDesa.
Dekonsentrasi 2018). saing. 13) Pelatihan pengelolaan homestay.
D. Badan Otorita Danau Toba 2) Kegiatan pendampingan asistensi kepada KUKM dalam pengembangan usaha
di bidang ecotourism di Wilayah Sumatera.
1) Penyusunan Masterplan Infrastruktur Kawasan Homestay Desa Wisata. (Desa 3) Temu bisnis antar KUMKM pengelola pariwisata dalam mendukung 7 BADAN EKONOMI KREATIF
Simamora dan Desa Tipang Humbahas) pengembangan destinasi wisata.
A. Deputi Pemasaran
2 KEMENTERIAN KOMINFO
A. Dirtjen Aplikasi dan Informatika Bimbingan Teknis Pengembangan Citra/Brand Produk Kreatif, dan/atau Bimbingan
Teknis Pengembangan Pemasaran Produk/Jasa Berbasis Online di Tahun 2019.
1) Membantu intermediasi dengan para pelaku start-up di bidang pariwisata.
KEMENTERIAN PEMUDA DAN
8 OLAHRAGA
1) Membantu pembuatan konten promosi homestay. Pelatihan penggunaan aplikasi pemasaran 4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
online A. Ditjen Kebudayaan A. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
Program Indonesiana, Seminar mengajar dan Seminar masuk Sekolah, serta Penyiapan Buku Bantuan pembiayaan/modal usaha bagi Wirausaha Muda Pemula
1) Membantu intermediasi dengan para provider telekomunikasi terkait dengan penguatan sinyal
Story Telling Seni Tradisional, pada Tahun 2019. (WMP)
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
telepon dan internet.
Dokumentasi hasil monitoring dan evaluasi 26-28 juni 2019 p-99

Homestay di Desa Marbun Toruan

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Dokumentasi hasil monitoring dan evaluasi 26-28 juni 2019 p-100

Homestay di Desa Tipang dan Marbun Dolok

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Dokumentasi hasil monitoring dan evaluasi 26-28 juni 2019 p-101

Homestay di Desa Simamora dan Desa Marbun Dolok

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


C.2.2 PILOT PROJECT PILOT PROJECT KEMENKO
PEREKONOMIAN DI MANDALIKA

102
Kemenko Perekonomian p-103

Pilot Project Mandalika

USULAN DESA UNTUK PEMBERIAN DUKUNGAN


PERIHAL HOMESTAY OLEH TPP HDW

KAWASAN INTI 2:
 Delineasi:
1. Desa Kuta (Kec.Pujut);
2. Sebagian Desa Prabu (Kec.Pujut); REMBITAN
3. Sebagian Desa Rembitan (Kec.Pujut); SENGKOL
4. Sebagian Desa Sengkol (Kec. Pujut);
5. Sebagian Desa Sukadana(Kec.Pujut); PRABU KUTA
MERTAK
6. Sebagian Desa Mertak (Kec.Pujut). SUKADANA

KAWASAN PENYANGGA/PENGARUH:
 Delineasi:
1. Desa Prabu (Kec. Pujut);
2. Desa Mertak (Kec. Pujut);

Kawasan Kawasan Inti 2 Kawasan Inti 1 (KEK)


Penyangga/Pengaruh
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
RAPAT KOORDINASI PILOT PROJECT MANDALIKA p-104

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Desa mertak, Kec. Pujut, kab. Lombok tengah p-105

Luas daerah 4.689,33 km^2


Jumlah penduduk 10.285 jiwa

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Atraksi desa mertak p-106

Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Desa Mertak Kec Pujut Kab Loteng

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Atraksi Desa Mertak p-107

Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Desa Mertak Kec Pujut Kab Loteng

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Atraksi Desa mertak p-108

Penangkaran Rusa dan Kupu-kupu, Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Desa Mertak Kec Pujut Kab Loteng

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Atraksi desa mertak p-109

Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Desa Mertak Kec Pujut Kab Loteng

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Atraksi desa mertak p-110

Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Desa Mertak Kec Pujut Kab Loteng

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Atraksi desa mertak p-111

Pantai Bumbang

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


BENCHMARK DESA ENDE p-112

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


BENCHMARK DESA ENDE p-113

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


BENCHMARK DESA ENDE p-114

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Aksesibilitas p-115

Jalan menuju Desa Mertak

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN FOR LOMBOK p-116

Pada rakornaspar III


11 September 2019

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN FOR LOMBOK p-117

Pada rakornaspar III


11 September 2019

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN FOR LOMBOK p-118

Pada rakornaspar III


11 September 2019

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


C.2.3 KURANGNYA PERENCANAAN INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI
CUNCA WULANG, LABUAN BAJO

119
INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, KEC. MBELILING, FLORES p-120

Kecamatan Mbeliling
Luas daerah 249,63 km²
Jumlah penduduk 50 jiwa/km²

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-121

Tiketing Counter

TICKETING

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-122

Jalan menuju Cunca Wulang

JALAN

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-123

Pintu Masuk Cunca Wulang


INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO

AKSES
MASUK

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-124

tangga menuju Cunca wulang

TANGGA
DAN REST
AREA
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-125

Jalan menuju Cunca WULANG

Jembatan akses

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-126

Jembatan akses

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


FOTO INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-127

Cunca WULANG

WARUNG

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO p-128

Cunca WULANG

CUNCA WULANG

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-129
INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO

CUNCA WULANG

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-130
INFRASTRUKTUR DAN ATRAKSI CUNCA WULANG, LABUAN BAJO

Air terjun
CUNCA WULANG

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


C.2.4 MEL’S DORM HOSTEL BANGUNAN KERTA NIAGA, KOTA TUA
2015 ke 2019

131
Mel’s Dorm hostel di Gedung kerta niaga, KOTA TUA p-132

BANGUNAN
KERTA NIAGA

Sebelum Sesudah

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kerta niaga, KOTA TUA p-133

KORIDOR MENUJU
MEL’S DORM

Sebelum Sesudah

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kerta niaga, KOTA TUA p-134

Sesudah

JALAN MENUJU
MELS DORM
Sebelum

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kerta niaga, KOTA TUA p-135

Sesudah

TANGGA
AKSES KE HOSTEL
Sebelum

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kertaniaga p-136

Mels Dorm Hostel Kitchen Bar

Sesudah

Sebelum

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-137
Mel’s Dorm hostel di Gedung kertaniaga

MAKET
BANGUNAN
KOTA TUA

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kertaniaga p-138

Male Room

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kertaniaga p-139

Female Room

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Mel’s Dorm hostel di Gedung kertaniaga p-140

Other Facility

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


C.3.5 HASIL BSPS KEMENPUPR

141
p-142
DOKUMENTASI PrOGRAM BSPS
KABUPATEN MAGELANG

Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah


Sebelum Sesudah

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


KABUPATEN BANTUL p-143

Besar Bantuan : 15.000.000


Alamat : Pendul RT 049
Desa : Argorejo
Kecamatan : Sedayu
Kabupaten : Bantul

Kondisi Awal (0%)

Diambil dari
paparan KemenPUPR
pada Rakoranas
Pariwisata,
Mei 2017
Progres 30%
Keadaan 100%

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-144
KABUPATEN TASIKMALAYA
Besar Bantuan : 15.000.000
Alamat : Kp. Pugeran RT
01 RW 01
Desa : Sukamaju
Kecamatan : Bantar Kalong
Kabupaten :
Tasikmalaya

Kondisi Awal (0%)

Diambil dari paparan


KemenPUPR pada
Rakoranas
Pariwisata, Mei 2017
Keadaan 100%

Progres 30%

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-145
KABUPATEN CIAMIS

Besar Bantuan : 15.000.000


Alamat : Dsn Pamekaran RT 03 RW 02
Desa : Payungagung
Kecamatan : Panumbangan
Kabupaten : Ciamis

Kondisi Awal (0%)

Diambil dari paparan


KemenPu pada
Rakoranas Pariwisata,
Mei 2017
Keadaan 100%
Progres 30%
Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
p-146
Survey Tim Percepatan Homestay
pada Lokasi Program BSPS KemenPUPR

DESA SIGAPITON

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-147
Survey Tim Percepatan Homestay
pada Lokasi Program BSPS KemenPUPR

Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Survey Tim Percepatan Homestay p-148

pada Lokasi Program BSPS KemenPUPR

DESA SIGAPITON

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-149

RUMAH BOLON
DI DESA SIGAPITON

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


FOTO LOKUS BSPS KemenPUPR p-150

LABUAN BAJO LABUAN BAJO

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2017


Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia
C.3.6 TANTANGAN

151
Susunan organisasi p-152

Departemen dan Agensi

Perlis, Kedah, Pulau Pinang,


Perak, Selangor, Melaka,
Negeri Sembilan, Johor,
Kelantan, Trengganu, Pahang,
Sarawak, Sabah, KL/Putrajaya,
Labuan.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-153

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-154

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Koordinasi dalam pembangunan desa wisata p-155

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-156

Arsitektur vernakular/tradisional dimulai ketika manusia 'dipaksa‘ oleh alam


untuk memanfaatkan sumber alam di dekatnya, untuk kemudian dijadikan
pelindung dan menyediakan kenyamanan terhadap kondisi iklim/ hewan/
situasi dan lainnya.

Logika ini di hari-hari ini dianggap terbelakang dan akhirnya digantikan dengan
kebanyakan nilai arsitektural yang tidak layak dan tidak tepat.

Arsitektur Vernakular melekat dengan prinsip 'green architecture', hemat


energi, penggunaan material lokal dan meminimalisir jejak karbon.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-157
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
Arsitek Berkewajiban
Ps. 22 huruf d
“Menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia”.
Penjelasan Ps. 22 huruf d
“Menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia, termasuk melestarikan
Arsitektur tradisional nusantara”.

Organisasi Profesi bertugas


Ps. 28 huruf g
“Mengembangkan Arsitektur dan melestarikan nilai budaya Indonesia”.
Penjelasan Ps. 28 huruf g
“Melestarikan nilai budaya Indonesia termasuk melestarikan Arsitektur
tradisional nusantara”.

Ps. 1 angka 10
“Organisasi Profesi adalah Ikatan Arsitek Indonesia”.

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-158
PERATURAN DAERAH TERKAIT ARSITEKTUR NUSANTARA

1. Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2017 Tentang


Arsitektur Bangunan Berciri Khas Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 Tentang


Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung

3. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang


Arsitektur Osing

4. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 27 Tahun 2014 Tentang


Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Lampung

5. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 5 Tahun 2013 Tentang


Pengaturan Bangunan Bercirikan Ornamen Daerah Kalimantan Tengah
di Kota Palangka Raya

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Tourism 4.0: millennial imperatives p-159

Key Points

2 Starting From People


Starting
From People 1. Melestarikan arsitektur nusantara ,
“First Who, Then What”
sebagai langkah menjaga identitas
Nasional
2. Membuat standar dan regulasi
Arsitektur Nusantara
3. Membuat standar dan regulasi Master
Plan Desa Wisata
Tourism 4. Pembangunan berkelanjutan dalam
pariwisata
1 4.0 3
“Go Tourism 4.0” WIDT 4.0
Commitment Key Initiatives

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Current initiative p-160

Sayembara Desain dengan Arsitektur Nusantara


Arahan Presiden
Rapat Terbatas, 2 Februari 2016: Presiden Indonesia Joko Widodo memutuskan, seluruh
destinasi wisata Indonesia harus memiliki gerbang masuk yang mencerminkan kebudayaan di
lokasi destinasi wisata tersebut .

Rapat Terbatas, 16 November 2017: “Bangunan adat ini harus betul-betul kita perhatikan,”.
Presiden menyarankan untuk pasar cenderamata, dibangun dengan desain-desain arsitektur
lokal yang baik.

Arsitektur Nusantara :
Kearifan Budaya Lokal – Daya Tarik Wisata
Langkah melestarikan dan mengembangkan desain Arsitektur Nusantara, tidak hanya sebagai
upaya menjaga kearifan budaya lokal Indonesia sekaligus juga untuk melahirkan ikon-ikon
desain bangunan dan infrastruktur lingkungan yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan
untuk berkunjung ke Indonesia

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-161

SAYEM BARA DESAIN ARSITEKTUR


NUSANTARA

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Whom do I challenge? p-162

A AKADEMISI Pertanian : penggunaan teknologi dan penanaman kembali material arsnus

B
STP : kurikulum (HK dan Reception standar resort tapi kurang sesuai untuk material arsitektur nusantara)

BUSINESS Praktisi Sipil : data ilmiah kenapa bangunan arsitektur nusantara tahan gempa. Reverse Paradigm, desain oleh
undagi dilogikakan.
Arsitek : mendata, menulis, menggambar ulang, Standar warna, pantone Nusantara
Vendor cat : Waterbased dan breathable paint.
Vendor material : Look and texture similar to Local material

G GOVERNMENT
Kemendikbud : materi edukasi tentang kearifan lokal, kondisi bentang alam dan budaya (arsitektur,wastra,kuliner)
KemenPu/ Balai : Mengembangkan keahlian membangun arsitektur nusantara (jangan hanya beton dan interior HPL)
Kemendes : wewenang mengatur dana desa bersama Kemendagri.
Regulator :
hutan produktif untuk arsitektur.
C COMMUNITY
Payung hukum desa adat .
Belajar kembali

M
Membangkitkan kembali ilmu ketukangan dan keundagian
Sertifikasi Tukang
MEDIA Memperkenalkan kembali identitas bangsa

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


ARSITEKTUR NUSANTARA p-163

ELEMEN KEARIFAN LOKAL

Alang-Alang Daun Kelapa Ijuk

Kayu Bambu Batu Bulat Batu Alam

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


p-164

Final Remarks

Identity Brand Image Source of


Income

Homestay Development Acceleration Task Force – Ministry of Tourism of Republic of Indonesia


Terima Kasih
YouTube: Homestay Nusantara
Instagram: @homestay.nusantara
INSTAGRAM: @GAIIA_ARAS
Buku panduan: http://bit.ly/BukuPanduanHomestay-Digital

165

Anda mungkin juga menyukai