Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

TIPE 2
No. Dokumen : SOP/VII/UPU-28/01/2019
S No. Revisi : 01
O
P Tanggal Terbit : 17 Januari 2019
UPTD PUSKESMAS
Halaman :1/4
PESANTREN II

PEMERINTAH Fathiyah Rohmah


KOTA KEDIRI NIP. 19671227 200212 2 003

Pengertiann Diabetes Melitus adalah Gangguan metabolik yang ditandai oleh


hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua – duanya.
Tujuan Sebagaiacuan penerapan langkah – langkah untuk
penatalaksanaankasus / penyakit Diabetes Melitus di UPTD
Puskesmas Pesantren II.
Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pesantren II Nomor 027
Tahun 2019 tentang Layanan Klinis yang Menjamin
Kesinambungan Layanan.
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis dengan :
Keluhan
a. Polifagia
b. Poliuri
c. Polidipsi
d. Penuninan berat badan yang tidak jelas sebabnya
Keluhan tidak khas DM :
a. Lemah
b. Kescmutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas)
c. Gatal
d. Mata kabur
e. Disfungsi ereksi pada pria
f. Pruritus vulvae pada wanita
g. Luka yang sulit sembuh
PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES Fathiyah Rohmah
MELITUS TIPE 2 NIP. 19671227 200212 2 003
No. Dokumen : SOP/VII/UPU-28/01/2019
UPTD PUSKESMAS
PESANTREN II S No. Revisi : 01
O
P Tanggal Terbit : 17 januari 2019

Halaman :4/4

Faktor risiko DM tipe 2:


a. Berat badan lebih dan obese (IMT > 25 kg/m2)
b. Riwayat penyakit DM di keluarga
c. Mengalami hipertensi (TD > 140/90 mmHg atau sedang
dalam terapi hipertensi)
d. Peraah didiagnosis penyakit jantung atau stroke
(kardiovaskular)
e. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan/atau Trigliserida > 250mg /dL
atau sedang dalam pengobatan dislipidemia
f. Riwayat melahirkan bayi dengan SBL > 4000 gram atau
pernah didiagnosis DM Gestasional
g. Perempuan dengan riwayat PCOS (polydslic ovary
syndrome)
h. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa tergangu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
i. Aktifitas jasmani yang kurang
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
3. Petugas melakukan Pemeriksaan penunjang :
 Gula Darah Puasa
 Gula Darah 2 jam Post Prandial
 Gula Darah Sewaktu
4. Petugas menetapkan diagnosis klinis, yaitu :
Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa :
a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa
plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L). Glukosa
plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat
pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan
terakhir. ATAU
b. Gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa ≥ 126
mg/dl, puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori
tambahan sedikitnya 8 jam. ATAU
PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES Fathiyah Rohmah
MELITUS TIPE 2 NIP. 19671227 200212 2 003
No. Dokumen : SOP/VII/UPU-28/01/2019
UPTD PUSKESMAS
PESANTREN II S No. Revisi : 01
O
P Tanggal Terbit : 17 januari 2019

Halaman :4/4

c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa


terganggu (TTGO) ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L)
Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal
atau DM , maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT
atau GDPT tergantung dari hasil yang diperoleh.
Kriteria gangguan toleransi glukosa :
a. GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan
glukosaplasma puasa didapatkan antara 100-125
mg/dl (5.6-6.9 mraol/1)
b. TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO kadar
glukosa plasma 140-199 mg/dl pada 2 jam sesudah
beban glukosa 75 gram (7.8 -11.1 mmol/L)
c. Hb AIC 5,7 – 6,4 %
5. Petugas melakukan terapi yang dilakukan dengan modifikasi
gaya hidup dan pengobatan.
Cara Pemberian OHO, terdiri dari:
1. OHO dimulai dengan dosis kecil dan dittngkatkan secara
bertahap sesuai respoos kadar glukosa darah, dapat
diberikan sampai dosis optimal.
2. Sulfonil urea : 15 – 30 menit sebelum makan.
3. Metformin : sebelum / pada saat / sesudah makan.
4. Penghambat glukosidase (acarbose) bersama makan
suapan pertama.
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi meliputi tentang
pemahaman :
a. Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat
dikontrol,
b. Gaya hidup sehat harus diterapkan pada pasien, misalnya
olahraga, menghindari rokok, dan menjaga pola makan,
PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES Fathiyah Rohmah
MELITUS TIPE 2 NIP. 19671227 200212 2 003
No. Dokumen : SOP/VII/UPU-28/01/2019
UPTD PUSKESMAS
PESANTREN II S No. Revisi : 01
O
P Tanggal Terbit : 17 januari 2019

Halaman :4/4

c. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur


setiap 2 minggu.
d. Latihan Jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit). Kegiatan
sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan
tangga, berkebun, harus tetap dilakukan.
7. Petugas melakukan rujukan, bila :
a. DM dengan komplikasi
b. DM dengan kontrol gula burak
c. DM dengan infeksi berat
d. DM dengan kehamilan
e. DM type 1
6. Unit terkait 1. Unit Pengobatan Umum
2. Unit KIA/KB
3. Pustu
4. Ponkeskel
7. Catatan No Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan 1. Kebijakan :
Keputusan Kepala Keputusan Kepala 17 Januari
UPTD Puskesmas UPTD Puskesmas 2019
Pesantren II Nomor Pesantren II Nomor
032 Tahun 2015 027 Tahun 2019
tentang Penetapan Tentang Layanan
Pedoman Klinis yang
Pelayanan Klinis. Menjamin
Kesinambungan
Layanan.

Anda mungkin juga menyukai