Dosen Pengampu :
Di susun oleh :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk serta rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan di Bidang Pengairan.”
Penyusunan makalah ini merupakan prasyarat yang harus ditempuh untuk tugas
pengganti ujian tengah semester pada mata kuliah Kewirausahaan di Fakultas Teknik Jurusan
Pengairan Universitas Brawijaya Malang.
Makalah ini tentu saja banyak pihak yang turut membantu, untuk itu penyusun
berterima kasih kepada :
1. Ir. Suwanto Marsudi, MS. selaku dosen pembimbing dalam penyempurnaan Makalah
yang berjudul “Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan di Bidang Pengairan.”
2. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya yang berjudul “Kerangka Acuan Kerja
Pekerjaan di Bidang Pengairan.”
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan
saran sangatlah diharapkan dengan tujuan memberi masukan untuk kedepannya.
Akhir kata semoga Makalah yang berjudul “Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan di Bidang
Pengairan” ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KERANGKA ACUAN KERJA
4. NAMA ORGANISASI
PENGADAAN
BARANG DAN JASA Nama Organisasi yang menyelenggarakan /melaksanakan
pengadaan jasa konstruksi ini adalah:
PEKERJAAN,
7. JANGKA WAKTU
1. General Supertendent :
Berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah
disamakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan bendung dan
bangunan irigasi sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik
Bendungan Besar Madya dan Ahli Manajemen Konstruksi
Madya
2. Site Manager :
Berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah
disamakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurangkurangnya 5 (lima) tahun.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya
Air Utama dan Ahli Sistem Manajemen Mutu Madya.
4. Ahli K3 Konstruksi :
Berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah
disamakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurangkurangnya 5 (lima) tahun.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi
Madya dan sertifikat SMK3.
7. Teknisi Pengerukan :
Berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telahdi
samakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun. Mempunyai Sertifikat
Keterampilan (SKT) Teknisi Pengerukan.
8. Juru Ukur :
Berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah
disamakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun. Mempunyai Sertifikat
Keterampilan (SKT) JuruUkur/Teknisi Survey Pemetaan.
9. Juru Gambar :
Berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah
disamakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun. Mempunyai Sertifikat
Keterampilan (SKT) Juru Gambar/Draftman-sipil.
10. Mekanik Alat Berat :
Berpendidikan minimal D3 Teknik Mesin lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah
disamakan,
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun. Mempunyai Sertifikat
Keterampilan (SKT) Mekanik Alat Berat.
9. KELUARAN PRODUK
YANG DIHASILKAN Keluaran produk yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah
terbangunnya jaringan irigasi yang sesuai dengan desain dan
fungsi serta pemanfaatannya untuk masyarakat.
A. Lokasi Bedungan
Lokasi rencana Bendung Baliase secara geografis berada pada di kabupaten Luwu
Utara yang tepatnya di kecamatam Masamba yang terletak di Sungai Baliase,
Panjang Sungai Baliase, ± 112,59 Km, Daerah Aliran Sungai ± 946,20 Km².
Tinggi Bendung :
Panjang Bendung :
Ruang Olak :
Pintu Pengambilan :
Untuk menerapkan metodologi pengendalian proyek secara baik dan sistematis, maka
Konsultan membaginya ke dalam beberapa tahap :
A. Tahapan Program.
Pada tahapan ini aktivitas–aktivitas proyek dijabarkan sampai ke level yang
terendah yang mencerminkan keterkaitan antara aktivitas. Tahapan ini dimulai
dari pendiskripsian dan penggolongan aktivitas proyek yang ada, menentukan
volume dan bobot dari masing–masing aktivitas, pengurutan pelaksanaan
aktivitas (network planning) dan tipe dari relasi – relasi antar aktivitas.
B. Tahapan Pengendalian.
Pada tahapan ini Ms Project dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi
jalannya pelaksanaan proyek. Termasuk di dalam tahapan ini adalah proses
update data kemajuan hasil pelaksanaan proyek, yang terperinci dari prestasi
sampai ke prestasi secara umum, mengawasi aktivitas–aktivitas kritis yang
ditampilkan pada barchart dan pengawasan terhadap resource yang terlibat
dengan menambah atau mengurangi jumlah resource (tenaga, bahan dan alat)
apabila perlu.
C. Tahapan Pelaporan.
Pada pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan proyek
aktual di lapangan kepada pihak Pemberi Tugas untuk mendapatkan gambaran
kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut memperhatikan hal–hal kritis yang
diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan
dengan kebutuhan pelaporan, dan terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek
secara tabular. Pelaporan kemajuan proyek secara barchart, serta dalam bentuk S-
Curve, yang membandingkan pencapaian aktual dengan baseline proyek.
1. Aspek Biaya.
Perencanaan dan pengendalian biaya konstruksi dilakukan oleh konsultan dengan
tujuan agar harga kontrak tidak terlampaui dan Pemberi Tugas melakukan
pembayaran kepada Kontraktor sesuai dengan besar Volume yang dapat dihasilkan.
Untuk dapat mengamankan biaya konstruksi tersebut perlu diambil langkah – langkah
tertentu antara lain memonitor volume pekerjaan dengan perubahan–perubahan
konstruksi yang terjadi.
GAMBAR 6.3.
PROSEDUR PEMBAYARAN HASIL PEKERJAAN
PERSIAPAN
- Data - data Pendukung
PENGAJUAN
PERMOHONAN
PEMERIKSAAN DAN
PENGUKURAN HASIL
TIDAK PEKERJAAN
PERSETUJUAN
YA
Pejabat LAPORAN PENGUKURAN
Pembuat BERSAMA
Komitmen
PEMERIKSAAN TIDAK
TERHADAP HASIL PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUJIAN MUTU
LAPORAN YA
YA
PEMERIKSAAN
PERSETUJUAN TIDAK
AKHIR
TIDAK
PERSETUJUAN
TIDAK
PEMBAYARAN
HASIL PEKERJAAN
Mobilisasi dan koordinasi dengan Direksi Proyek dan Instansi yang terkait.
2. Tahap Konstruksi
Meneliti rencana kerja (work plan) yang diajukan oleh kontraktor untuk
setiap tahapan pekerjaan bangunan
DIREKSI PEKERJAAN
KONTRAKTOR KONSULTAN
GENERAL
SUPERINTEDENT TEAM LEADER
PELAKSANA PEKERJAAN
CONSTRUCTION INSPECTOR
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
Setiap tahap tersebut kemudian dirinci menjadi kegiatan yang lebih kecil, baik dalam lingkup
waktu yang dibutuhkan dan sumber daya yang diperlukan. Dengan pemecahan tersebut,
pengendalian menjadi lebih sederhana.
- Pengalihan aliran
- Kontruksi – konstruksi Sementara (Kisdam)
A.8. Pre Construction Meeting
- Manual Pemeliharaan
CA KONSTRUKSI
- Laporan Akhir
Konsultan Dengan Pejabat Pemeriksaan Pengawasan Teknik
Pembuat Komitmen Rencana Kerja Pelaksanaan
Pengendalian Mutu
Survey
Pengukuran Pemeriksaan
Perhitungan Akhir dan
Kuantitas dan Serah Terima
Pemeriksaan
Pembayaran
Program
Mobilisasi
Pemeriksaan
Rencana Pengendalian dan
Pengaturan Lalu Schedule Proyek Persetujuan
Lintas Gambar
Pengujian
Material Terlaksana
Rapat Koordinasi
Pre
Penyusunan
Construction
Laporan
Meeting
Konsultan juga akan menyiapkan sistem dan prosedur kerja serta format–
format standar yang akan diterapkan dalam melaksanakan pengawasan
teknis ini yang meliputi, antara lain :
- Persyaratan Kontrak.
- Gambar Rencana.
Segera setelah selesai pengkajian ulang (review) dari data perencanaan dan
laporan – laporan teknis lainnya, maka Team Leader dan Tenaga Ahli akan
mengunjungi dan memeriksa lokasi proyek.
- Waktu pelaksanaan.
- Metode konstruksi
- Pengadaan dan penyiapan material.
- Mobilisasi dan penggunaan peralatan.
- Organisasi kerja
- Sub Kontraktor ( apabila ada ).
- Sumber Daya Manusia.
- Sistem Dokumentasi,
- Dan lain – lain.
d. Bengkel.
Di lapangan Kontraktor harus memiliki bengkel yang
diperlengkapi dengan peralatan perbengkelan secukupnya,
serta gudang untuk penyimpangan suku cadang peralatan.
- Labour supply
- Material supply
- Cash Flow
Dan juga harus waspada terhadap kemungkinan
berkembangnya setiap persoalan yang berkaitan dengan hal
tersebut.
Traffic cones.
Rambu – rambu konstruksi (yang bersifat tetap).
Rambu konstruksi yang dapat dipindah – pindah.
Rambu – rambu peringatan dan marka replektor.
Lampu kedip (flashing light).
Pagar (fence).
Orang pemegang bendera (pengatur), dan
Papan (rambu) petunjuk.
Pemasangan
Item berikut ini akan diatur dan dipasang berdasarkan peraturan lalu
lintas yang berlaku, seperti :
GAMBAR 4.9.
BAGAN ALIR PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PERUBAHAN GAMBAR
START
TIDAK
ADA KETIDAKSESUAIAN ?
YA
TIDAK
ADA PERUBAHAN BIAYA ? SIAPKAN REVISI GAMBAR
YA
SIAPKAN COA
(CHANGE ORDER ACTIVATOR)
SIAPKAN CCA
(CONTRACT CHANGE ORDER )
DICATAT DI SISTEM
DIBUATKAN BERITA SECARA DOKUMENTASI ARSIP
PERUBAHAN GAMBAR (FILE)
END
Pengujian kepadatan.
Pengujian mutu beton.
Dump truck :
Mengangkut/memindahkan material tanah galian ke
lokasi timbunan.
Motor grader :
Pembentukan dan perataan hamparan tanah timbunan.
Bulldozer :
Mendorong dan mengumpulkan tanah galian.
Excavator :
Menggali dan memindahkan tanah ke dump truck.
Vibro :
Pemadatan lapisan tanah timbunan.
Tire Roller :
Pemadatan akhir lapisan tanah timbunan.
Pemeriksaan alat.
Peralatan yang diperiksa mencakup :
2. Change Order.
Dalam hal perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan baik
karena keadaan lapangan ataupun untuk mempertahankan biaya
keseluruhan proyek, maka Change Order dapat dilakukan
Konsultan atas masukan dari Kontraktor akan memberitahukan
terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas tentang adanya change
order yang harus dilakukan disertai dengan data pendukung,
gambar detail, prakiraan kuantitas, prakiraan kebutuhan alat dan
personil, waktu yang dibutuhkan, prakiraan biaya dan lain-lain.
Change order sedapat mungkin dihindari karena dapat
mengakibatkan perubahan harga satuan atau tambahan waktu
yang dapat dituntut oleh Kontraktor.Data – data tersebut di atas
akan diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk dapat disetujui
dan dilaksanakan perubahannya.
Buku harian
Catatan Pengujian.
Catatan Pengukuran.
Koresponden.
Notulen Rapat – rapat koordinasi,
Perhitungan Pembanyaran dan Sertifikat Pembayaran.
Data Teknik Lapangan.
(Contractor’s Request) Permohonan Kerja Konstruksi.
(Shop Drawings) Gambar Kerja.
(Construction Schedule) Jadwal Pelaksanaan Kontruksi
Daftar Peralatan Kontraktor.
Data Perhitungan Kuantitas.
Pengukuran Materials on-site.
Daftar Pekerjaan Tambah.
Progres Kemajuan Pekerjaan Bulanan.
(MC Back-up data) Data Penunjang Sertifikat Bulanan.
(Change Orders) Perintah Perubahan.
Addenda.
Perpanjangan Waktu yang disetujui.
Klaim
Catatan Keterlambatan.
Catatan Kecelakaan Kerja.
Kondisi Cuaca.
Foto.
dan lain – lain.
B.11. Sistem Pelaporan.