Anda di halaman 1dari 5

1.

LATAR BELAKANG

Penyakit parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan gejala seperti
resting tremor (tremor pada saat istirahat), rigiditas (hipertoni pada seluruh gerakan),
bradikinesia (berkurangnya gerakan di tubuh) dan gejala yang lain seperti kedipan mata
berkurang, gangguan motorik, wajah tanpa ekspresi maupun gangguan daya ingat oleh karena
penurunan kadar dopamin. Penyakit parkinson menyerang jutaan penduduk di dunia atau
sekitar 1% dari total populasi dunia. Berdasarkan Community-based population study di
Amerika menyebutkan lebih dari 1 juta orang menderita penyakit parkinson dengan
prevalensi sebesar 99.4 kasus per 100.000 penduduk. Penelitian di rumah sakit Lagos,
Southwestern Nigeria, menyebutkan rata-rata munculnya penyakit parkinson pada pria (60
tahun) dan wanita (65 tahun).

Penyakit Parkinson milik sekelompok kondisi yang disebut gangguan gerak. Hal ini ditandai
dengan kekakuan otot, tremor, perlambatan gerakan fisik (bradykinesia) dan, dalam kasus
yang ekstrim, hilangnya gerakan fisik (akinesia). Gejala utama adalah hasil dari stimulasi
penurunan korteks bermotor oleh ganglia basal, biasanya disebabkan oleh kurangnya
pembentukan dan aksi dopamin, yang dihasilkan dalam neuron dopaminergik dari otak.
Gejala sekunder dapat mencakup disfungsi kognitif tingkat tinggi dan masalah bahasa halus.
PD adalah baik kronis dan progresif.

Pengobatan penyakit Parkinson saat ini bertujuan untuk mengurangi gejala motorik dan
memperlambat progresivitas penyakit. Tetapi selain ganguan motorik penyakit Parkinson
juga mengakibatkan gejala non motorik seperti depresi dan penurunan kognitif, disamping
terdapat efek terapi obat jangka panjang. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi kualitas
hidup penderita penyakit Parkinson. Peningkatan kualitas hidup adalah penting sebagai
tujuan pengobatan pada penyakit kronis.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Parkinson?
2. Apa yang menyebabkan penyakit Parkinson?
3. Obat yang digunakan untuk penyakit Parkinson?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Parkinson?
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit Parkinson?
3. Untuk mengetahui obat yang digunakan untuk penyakit Parkinson?
4. Pembahasaan
Penyakit Parkinson (paralisis agitans) merupakan suatu sindrom dengan gejala utama berupa
trias gangguan neuromuskular : tremor, rigiditas, akinesia (hipokinesia) disertai kelainan
postur tubuh dan gaya berjalan. Gerakan halus yang memerlukan koordinasi kerja otot skelet
sukar dilakukan pasien, misalnya menyuap makanan, mengancingkan baju dan menulis.
Akibat gejala ini pasien ini sangat bergantung pada bantuan orang lain dalam kegiatan
hidupnya sehari-hari. Disamping gejala utama tersebut, sering ditemukan gangguan system
otonom berupa sialorea, seborea, hyperhidrosis. Tiga puluh persen kasus juga menderita
demensia( Vincent&Sulistia, 2007 ). Penyakit Parkinson, yang juga dikenal sebagai paralisis
agitans, hamper selalu disebabkan oleh kerusakan substansi nigra yang tersebar luar, sering
disertai dengan lesi globus palidus dan daerah-daerah yang berhubungan. Ia ditandai dengan
(1) kekakuan otot di dalam daerah tubuh yang tersebar luas atau terbatas, (2) tremor pada
waktu istirahat dari daerah yang terkena pada kebanyakan tetapi tidak pada semua kasus, (3)
ketidakmampuan hebat untuk memulai gerakan, yang disebut ”akinesia” (Guyton, 1990).

Kebanyakan orang-orang dengan penyakit Parkinson tidak mempunyai penyebab spesifik.


Namun beberapa diantaranya dapat disebabkan karena beberapa faktor sebagai berikut.

1. Keturunan

Di tahun terakhir, sejumlah mutasi genetic yang spesifik penyebab penyakit Parkinson telah
ditemukan, termasuk dalam populasi tertentu ( Contursi, Italia) dan terdapat dalam suatu
kasus minoritas penyakit Parkinson. Seseorang yang mederita penyakit Parkinson
kemungkinan mempunyai keluarga yang juga mempunyai penyakit Parkinson. Namun
bagaimanapun juga, hal ini tidak berarti bahwa penyakit tersebut telah diteruskan secara
genetik.

2. Toksin / Racun

Suatu teori menyebutkan bahwa penyakit bisa mengakibatkan banyak orang mudah terluka
yang diakibatkan oleh toksin dan lingkungan. Hipotesis ini berkonsisten dengan fakta bahwa
Penyakit parkinson tidak tersebar secara homogen ke seluruh populasi, melainkan timbul
bervariasi secara geografis. Timbulnya variasi juga disebabkan oleh waktu. Racun yang
sangat kuat saat ini yaitu pestisida dan transition-series logam seperti mangan atau besi,
terutama yang menghasilkan species reaktif oksigen dan dapat mengikat neuromelanin,
seperti yang disarankan oleh G.C Cotzias. MPPT yang digunakan sebagai contoh untuk
penyakit Parkinson yang dengan cepat mempengaruhi gejala Parkinson di manusia dan
binatang lain. Racunnya kemungkinan datang dari generasi species reaktif oksigen yang
diturunkan.

3. Kepala terluka / Trauma Kepala

Kepala yang dulu pernah terluka dan sering di keluhkan oleh penderita kemungkinan untuk
terjadinya penyakit Parkinson lebih besar dibandingkan dengan mereka yang belum pernah
menderita luka di kepala secara serius. Resiko terkenanya penyakit Parkinson meningkat 8
kali lipat untuk pasien yang pernah di opname karena luka di kepala yang serius.

4. Penyebab obat

Anipsychotics yang digunakan untuk penyembuhan penyakit kejiwaan, dapat

mempengaruhi gejala penyakit parkison akibat penurunan aktivitas dopaminergic. Dalam


mencegah umpan balik, L-dopa juga dapat menyebabkan gejala penyakit Parkinson yang
pada awalnya membebaskan Dopamin agonists yang dapat juga berperan untuk timbulanya
gejala penyakit Parkinson dengan terus meningkatkan kepekaan dopamine sel yang peka
terhadap rangsangan.

Obat yang digunakan untuk penyakit Parkinson, yaitu:

1. Antikolinergik. Antikolinergik digunakan untuk membantu mengatasi tremor. Salah satu


obat antikolinergik yang dapat digunakan adalah trihexyphenidyl.

2. Levodopa. Obat ini diserap oleh sel saraf di dalam otak, dan diubah menjadi dopamin.
Meningkatnya kadar dopamin akan membantu mengatasi gangguan gerak tubuh. Levodopa
dapat dikombinasikan dengan carbidopa, untuk mencegah terbentuknya dopamin di luar otak.

3. Agonis dopamin. Obat ini memiliki efek yang sama seperti levodopa, namun tidak
menghasilkan dopamin, melainkan hanya menggantikan fungsi dopamin di dalam otak.
Agonis dopamin digunakan pada tahap awal Parkinson, karena efek samping yang
ditimbulkan tidak sekuat levodopa. Contoh obat golongan agonis dopamin adalah
pramipexole, rotigotine, dan ropinirole.

4. Entacapone. Entacapone hanya diberikan kepada pasien penyakit Parkinson tahap lanjut.
Obat ini adalah pelengkap levodopa untuk memperpanjang efek dari levodopa.

Adapun upaya untuk mencegah penyakit parkinson, yaitu sebagai berikut.

1. Perbanyak aktivitas seni.

Ketahui aktivitas seni yang menjadi favorit Anda, baik itu melukis, membuat kerajinan
tangan, menulis cerita, dan sejenisnya. Hal ini dikarenakan aktivitas seni membutuhkan
koordinasi antara otak dan otot menjadi lebih baik, serta menimbulkan efek psikologis berupa
perasaan bahagia.

Kombinasi ini akan melatih Anda dalam menjalankan complex planning atau perencanaan
otak sebelum melakukan sesuatu. Hal tersebut sulit dilakukan saat terkena parkinson, jadi
ketika Anda terus-menerus mengasahnya, kemungkinan Anda terkena parkinson pun dapat
dicegah.
2. Olahraga rutin.

Olahraga juga bermanfaat untuk mencegah parkinson, terutama jenis aerobik. Rutin
melakukan aerobik bahkan dapat mengatasi gejala parkinson seperti otot kaku, gangguan
keseimbangan, dan kelambatan gerakan. Terus bergerak aktif adalah kunci mencegah
parkinson sejak dini.

3. Konsumsi makanan bergizi seimbang.

Tingkatkan konsumsi sayuran dan buah yang mengandung antioksidan, vitamin E, dan
vitamin C antara lain sayuran hijau serta buah-buahan seperti beri dan kiwi.

Mengonsumsi teh hijau juga baik bagi tubuh, karena kandungan polifenol mampu
mengurangi senyawa beracun yang dapat menganggu fungsi sel saraf otak.

5. Kesimpulan

Penyakit Parkinson adalah suatu kelainan degeneratif sistem saraf pusat yang sering merusak
motor penderita itu keterampilan, ucapan, dan fungsi lainnya. Penyakit Parkinson milik
sekelompok kondisi yang disebut gangguan gerak. Hal ini ditandai dengan kekakuan otot,
tremor, perlambatan gerakan fisik (bradykinesia) dan, dalam kasus yang ekstrim, hilangnya
gerakan fisik (akinesia). Gejala utamaadalah hasil dari stimulasi penurunankorteks bermotor
oleh ganglia basal, biasanya disebabkan oleh kurangnya pembentukan dan aksi dopamin, yang

dihasilkan dalam neuron dopaminergik dari otak. Gejala sekunder dapat mencakup disfungsi
kognitif tingkat tinggi dan masalah bahasa halus.

Ditinjau dari segi manfaat, para ahli sepakat bahwa kombinasi levodopa dengan karbidopa
merupakan obat penyakit Parkinson yang paling efektif. Pemberian levodopa/karbidopa perlu
dititrasi demikian rupa untuk menghindarkan efek samping insomnia, mual dan anoreksia.
Biasanya efek terapi dicapai dengan pemberian 3-4 kali sehari. Masalah dapat timbul 2-5 tahun
setelah pengobatan dimulai.

Setelah pengobata jangka panjang dengan levodopa/karbidopa, timbul efek samping yang
sebagian berkaitan erat dengan kadar levodopa dalam darah. Dyskinesia terjadi bila kadar
dopamine di otak meningkat, sedang akinesia dan rigiditas terjadi bila kadar rendah.

6. Saran

Diharapkan bagi siswa agar dapat mencari informasi dan memperluas wawasan mengenai klien
dengan Parkinson karena dengan adanya pengetahuan dan wawasan yang luas siswa akan
mampu mengembangkan diri dalam masyarakat dan memberikan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat mengenai Parkinson, dan fakor –faktor pencetusnya serta bagaimana pencegahan
untuk kasus tersebut.

https://www.alodokter.com/berbagai-penyebab-gangguan-pada-otot-yang-perlu-diwaspadai
https://www.alodokter.com/penyakit-parkinson/pengobatan
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/13/150153120/kenali-gejala-penyakit-parkinson-
dan-penanganannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai