DOSEN PENGAMPU:
Rini Susilowati,S.Sos,M.Pd
DISUSUN OLEH
Dzakiyya 191101020
Nur fitriani 191101048
Suci dwi izzati 191101067
Umi zakiyah 191101077
Puji sykur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah darinya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA”
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad Saw yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
3. Mac iver lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan
sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam
kedua kategori tersebut diatas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau sistem
keuangan, merupakan utilitarian elements, karena benda-benda tersebut tidak
langsung memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, tetapi dapat dipakai untuk
memenuhi kebutuhannya. Utilitarian elements disebutnya civilization. Artinya, semua
mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam upaya menguasai kondisi-
kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik
dan alat-alat material.
c. Teknologi
Teknologi dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat yaitu dapat
mempengaruhi sebagian dari pikiran dan perilaku manusia yang akan membawa
perubahan sosial budaya dalam kehidupannya. Contoh: teknologi dalam industri
tekstil dapat mempengaruhi cara berpakaian serta mode atau gaya berpakaian
manusia.
d. Pertentangan (conflict)
Sebagai proses sosial, pertentangan (conflict) merupakan proses disosiatif, namun
selalu berakibat negatif. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat dapat berupa
hal-hal berikut:
1) Pertentangan antara individu di dalam masyarakat
2) Pertentangan antar kelompok di dalam masyarakat
3) Pertentangan antara individu dengan kelompok di dalam masyarakat.
4) Pertentangan antar generasi di dalam masyarakat
e. Keterbukaan masyarakat
Sifat masyarakat yang terbuka mempermudah masyarakat tersebut untuk menerima
unsur-unsur baru atau menyerapnya dalam kehidupan sosial dan budayanya. Oleh
karena itu, masyarakat yang bersifat terbuka akan mempermudah terjadinya
perubahan-perubahan sosial maupun budaya. Contoh : melalui pendidikan, seorang
anak buruh bangunan dapat menjadi seorang dokter atau insinyur, sehingga dapat
mengubah kondisi keluarganya, yakni mengangkat keluarganya untuk memiliki
kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik.
f. Pemberontakan atau revolusi
Revolusi ataupun pemberontakan merupakan faktor yang dapat menyebabkan
perubahan-perubahan sosial budaya yang besar. Contoh :revolusi kemerdekaan
Indonesia.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan alam (lingkungan fisik)
Perubahan lingkungan alam fisik (bukan karena faktor manusia) dapat membawa
perubahan pada kehidupan sosial budaya suatu masyarakat. Bencana alam yang
dahsyat dapat mengubah struktur sosial budaya masyarakat setempat. Contoh
banjir dan gempa.
b. Peperangan
Perang menyebabkan pada banyak aspek. Pihak yang menang pada umumnya
berupaya menerapkan norma-norma dan nilai-nilai yang dianggap paling benar oleh
masyarakat mereka. Contoh : perang antara Amerika dan sekutu terhadap Irak.
c. Kontak kebudayaan dengan masyarakat lain
Kontak kebudayaan antar masyarakat akan menyebabkan pengaruh positif dan
negatif. Contoh: kontak kebudayaan Indonesia dengan kebudayaa barat (Eropa).
Pengaruh positif yang di dapat oleh masyarakat Indonesia antara lain berupa transformasi
ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun pengaruh negatif yang diperoleh
bangsa Indonesia dapat berupa sikap sekelompok anak muda di dalam masyarakat
Indonesia yang kebarat-baratan (westernis).
Proses terjadinya pengaruh perubahan karena kontak kebudayaan dengan
masyarakat lain dijelaskan sebagai berikut:
1) Difusi kebudayaan : penyebaran unsur kebudayaan dari suatu tempat lain
2) Akulturasi kebudayaan : pertemuan antar dua kebudayaan atau lebih di mana
kebudayaan asli masih tampak.
3) Asimilasi kebudayaan: proses pertemuan dan percampuran dua kebudayaan atau
lebih. Faktor yang merubah terjadinya asimilasi antara lain toleransi, pernikahan
campur, atau sikap simpati terhadap kebudayaan lain.
Di dalam masyarakat yang mengalami suatu proses perubahan, terdapat faktor-
faktor pendorong jalannya perubahan. Margono Slamet menyebutkan bahwa
terdapat kekuatan-kekuatan pendorong (motivational forces) yang mempengaruhi
perubahan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Adanya ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, karena itu ada keinginan akan
situai yang lain.
b. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada dengan yang
seharusnya bisa ada.
c. Adanya tekanan-tekanan dari luar, seperti persaingan atau kompetisi, keharusan-
keharusan menyesuaikan diri, dan sebagainya.
d. Adanya kebutuhan-kebutuhan daridalam untuk mencapai efisiensi dan
peningkatan, misalnya produktivitas.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
Laju perubahan sosial budaya setiap daerah berbeda-beda. Lihat saja, masyarakat
kota lebih cepat mengalami perubahan dibandingkan masyarakat desa. Laju
perubahan sosial budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu
faktor pendorong dan faktor penghambat.
a. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya sebagai berikut.
1) Kontak dengan Budaya Lain
Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-
hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan
bertemu dan saling bertukar informasi. Misalnya kontak dagang antara pedagang
nusantara dengan pedagang India, Arab, dan Barat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan
dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan
suatu masyarakat pada suatu waktu dan mebandingkanya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak
dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial