Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANTROPOLOGI

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

DOSEN PENGAMPU:

Rini Susilowati,S.Sos,M.Pd

DISUSUN OLEH

Dzakiyya 191101020
Nur fitriani 191101048
Suci dwi izzati 191101067
Umi zakiyah 191101077

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
PRODI D-III KEPERAWATAN SINGKAWANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji sykur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah darinya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA”
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad Saw yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas antropologi dengan judul “ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM KESEHATAN
MASYARAKAT”.Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.

Singkawang, 30 april 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… 1


Daftar isi ………………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
a.    Latar Belakang Masalah ..................…………………………………………………. 3
b.    Maksud dan Tujuan ..................………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
a.    Pengertian Perubahan Sosial Budaya....................…………………………………..6
b.    Teori – teori Perubahan Sosial...................…………………..……………………… 7
c.    Hubungan  antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya...................………8
d.    Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan kebudayaan…..…....................…………. ..9
e.    Faktor Penyebab  Perubahan Sosial Budaya…………...................……………….12
f.     Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya ………….....................…………… 16
g.    Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya .…...................…………………. 18
h.    Proses Perubahan Sosial Budaya…………………..................….……………….. 20
i.      Sikap Kritis Masyarakat terhadap Perubahan Sosial Budaya…….....................…23
BAB III PENUTUP
a.    Kesimpulan ………………………………………………....................……………….25
b.    Saran-saran ……………………………………………....................…………………25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan
dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan
suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak
dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di  indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.
Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang
mendalam dan kurang teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti
pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal
perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengakui berita-berita
menggenai daerah lain melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya
belum dikenal sebelumnya.

B.    Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.  Pengertian Perubahan Sosial Budaya
2.  Teori-teori Perubahan Sosial
3.  Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya
4.  Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya
5.  Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
6.  Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
7.  Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
8.  Proses Perubahan Sosial Budaya
9.  Sikap Kritis Masyarakat terhadap Perubahan Sosial budaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perubahan sosial budaya


Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur
sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial diantaranya
sebagaiberikut:

1. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang


terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam  suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam sistem
sosial adalah nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilakunya diantara kelompok-
kelompok dalam masyarakat. Selain itu Kingsley davis mendefinisikan perubahan
sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.

2. William F Ogburn berusaha memberikan pengertian tertentu, walau tidak memberi


definisi tentang perubahan-perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

3.   Mac iver  lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan
sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam
kedua kategori tersebut diatas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau sistem
keuangan, merupakan utilitarian elements, karena benda-benda tersebut tidak
langsung memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, tetapi dapat dipakai untuk
memenuhi kebutuhannya. Utilitarian elements disebutnya civilization. Artinya, semua
mekanisme  dan organisasi yang dibuat manusia dalam upaya menguasai kondisi-
kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik
dan alat-alat material.

4.  Gillin dan gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari


cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara
singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan
sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya
adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat
sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah
sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan,
sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.

B.  Teori-teori perubahan sosial


Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi dan para sosiolog telah mencoba untuk
merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial.
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan
social merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Yang lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan
dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti
misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau
kebudayaan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan
sosial bersifat periodik dan non periodik. Pokoknya, pendapat-pendapat tersebut
pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-
kejadian. Untuk mendapatkan hasil sebagaimana diharapkan, hubungan antara
kondisi dan faktor-faktor tersebut harus diteliti terlebih dahulu.Penelitian yang
obyektif akan dapat memberikan hukum-hukum umum perubahan sosial dan
kebudayaan, disamping itu juga harus diperhatikan waktu serta tempatnya
perubahan-perubahan tersebut berlangsung.

C. Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan


Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan
perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan
kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian
dari masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat
dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara  perubahan-
perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat dijelaskan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari
perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua
bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat dan
seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan
organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakanya perubahan pada logat bahasa
Aria setelah terpisah dari induknya. 
D.  Bentuk-bentuk perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu
:
1. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses
lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti
kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan
sosial terjadi karena dorongan dari
 usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan
hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh,
perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat agraris.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi,


yaitu:
• Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat
mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana
menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
• Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat
tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan
manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
• Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap
perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada
pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

2.     Perubahan Revolusi


Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak
ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.Secara sosiologis perubahan revolusi
diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan
atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara
sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu,
antara lain adalah:
• Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam
masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu
keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
• Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.
• Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk
kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk
dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
• Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh
masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya
perumusan sesuatu ideologi tersebut.
• Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan
dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi.  Apabila
momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat
gagal.
Contoh dari perubahan Revolusi adalah: Kemerdekaan Indonesia merupakan
revolusi dari Negara terjajah menjadi Negara merdeka.
3.   Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau
yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan
dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-
lembaga kemasyarakatan.
4.    Perubahan yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak
dikehendaki oleh masyarakat.Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,
perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau
kendala-kendala dalam masyarakat.
5.     Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
         Perubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan
kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak
pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi.
           Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang
terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti
bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. 
E.  Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan
Faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya bukanlah merupakan
faktor yang tunggal, tetapi menyangkut hal yang kompleks.banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Soeryono
Soekanto menyebutkan adanya faktor internal dan eksternal yang menyebabkan
terjadinya perubahan dalam masyarakat.
1.   Faktor internal
a.       Perubahan jumlah penduduk
Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat di pulau jawa, menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakatnya, terutama tentang hal yang
menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga sistem hak milik atas
tanah mengalami perubahan-perubahan. Orang mengenal hak milik individual atas
tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil, dan sebagainya, yang sebelumnya tidak
dikenal.
b.      Penemuan-penemuan baru
Penemuan-penemuan juga dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan pada
masyarakat meliputi beberapa hal berikut.
1)     Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat
atau gagasan yang diciptakan oleh seorang individu maupun serangkaian individu
dalam suatu masyarkat.
Contoh: penemuan listrik, diesel, lokomotif, dan lain-lain.
2)     Invention adalah discovery yang telah diakui, diterima, dan diterapkan oleh
masyarakat. Jadi, invention merupakan bentuk pengembangan dari
discovery. Contoh: mobil, kreta api, dan lain-lain.
3)     Inovasi artinya suatu penemuan baru apabila unsur atau alat baru yang
ditemukan tersebut sudah menyebar ke bagian-bagian masyarakat dan dikenal serta
dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Jadi, pada saat penemuan menjadi
invention, proses inovasi belum selesai.
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya penemuan baru antara lain sebagai
berikut:
1)  Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaannya.
2)  kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
3)  Perangsang untuk aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat

c.       Teknologi
Teknologi dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat yaitu dapat
mempengaruhi sebagian dari pikiran dan perilaku manusia yang akan membawa
perubahan sosial budaya dalam kehidupannya. Contoh: teknologi dalam industri
tekstil dapat mempengaruhi cara berpakaian serta mode atau gaya berpakaian
manusia. 
d.      Pertentangan (conflict)
Sebagai proses sosial, pertentangan (conflict) merupakan proses disosiatif, namun
selalu berakibat negatif. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat dapat berupa
hal-hal berikut:
1)  Pertentangan antara individu di dalam masyarakat
2)  Pertentangan antar kelompok di dalam masyarakat
3)  Pertentangan antara individu dengan kelompok di dalam masyarakat.
4)  Pertentangan antar generasi di dalam masyarakat
e.     Keterbukaan masyarakat
Sifat masyarakat yang terbuka mempermudah masyarakat tersebut untuk menerima
unsur-unsur baru atau menyerapnya dalam kehidupan sosial dan budayanya. Oleh
karena itu, masyarakat yang bersifat terbuka akan mempermudah terjadinya
perubahan-perubahan sosial maupun budaya. Contoh : melalui pendidikan, seorang
anak buruh bangunan dapat menjadi seorang dokter atau insinyur, sehingga dapat
mengubah kondisi keluarganya, yakni mengangkat keluarganya untuk memiliki
kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik.
f.      Pemberontakan atau revolusi
Revolusi ataupun pemberontakan merupakan faktor yang dapat menyebabkan
perubahan-perubahan sosial budaya yang besar. Contoh :revolusi kemerdekaan
Indonesia.

2.   Faktor Eksternal
a.     Lingkungan alam (lingkungan fisik)
Perubahan lingkungan alam fisik (bukan karena faktor manusia) dapat membawa
perubahan pada kehidupan sosial budaya suatu masyarakat. Bencana alam yang
dahsyat dapat mengubah struktur sosial budaya masyarakat setempat. Contoh
banjir dan gempa.
b.     Peperangan
Perang menyebabkan pada banyak aspek. Pihak yang menang pada umumnya
berupaya menerapkan norma-norma dan nilai-nilai yang dianggap paling benar oleh
masyarakat mereka. Contoh : perang antara Amerika dan sekutu terhadap Irak.
c.     Kontak kebudayaan dengan masyarakat lain
Kontak  kebudayaan antar masyarakat akan menyebabkan pengaruh positif dan
negatif. Contoh: kontak kebudayaan Indonesia dengan kebudayaa barat (Eropa).
Pengaruh positif yang di dapat oleh masyarakat Indonesia antara lain berupa transformasi
ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun pengaruh negatif yang diperoleh
bangsa  Indonesia dapat berupa sikap sekelompok anak muda di dalam masyarakat
Indonesia yang kebarat-baratan (westernis).
Proses terjadinya pengaruh perubahan karena kontak kebudayaan dengan
masyarakat lain dijelaskan sebagai berikut:
1)    Difusi kebudayaan : penyebaran unsur kebudayaan dari suatu tempat lain
2)    Akulturasi kebudayaan : pertemuan antar dua kebudayaan atau lebih di mana
kebudayaan asli masih tampak.
3)    Asimilasi kebudayaan: proses pertemuan dan percampuran dua kebudayaan atau
lebih. Faktor yang merubah terjadinya asimilasi antara lain toleransi, pernikahan
campur, atau sikap simpati terhadap kebudayaan lain.
Di dalam masyarakat yang mengalami suatu proses perubahan, terdapat faktor-
faktor pendorong jalannya perubahan. Margono Slamet menyebutkan bahwa
terdapat kekuatan-kekuatan pendorong (motivational forces) yang mempengaruhi
perubahan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
a.   Adanya ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, karena itu ada keinginan akan
situai yang lain.
b.   Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada dengan yang
seharusnya bisa ada.
c.   Adanya tekanan-tekanan dari luar, seperti persaingan atau kompetisi, keharusan-
keharusan menyesuaikan diri, dan sebagainya.
d.   Adanya kebutuhan-kebutuhan daridalam untuk mencapai efisiensi dan
peningkatan, misalnya produktivitas.
F.   Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
Laju perubahan sosial budaya setiap daerah berbeda-beda. Lihat saja, masyarakat
kota lebih cepat mengalami perubahan dibandingkan masyarakat desa. Laju
perubahan sosial budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu
faktor pendorong dan faktor penghambat.
a. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya sebagai berikut.
1) Kontak dengan Budaya Lain
Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-
hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan
bertemu dan saling bertukar informasi. Misalnya kontak dagang antara pedagang
nusantara dengan pedagang India, Arab, dan Barat.

2) Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain


Tidak adanya apresiasi terhadap karya orang lain menjadikan seseorang enggan
untuk berkarya. Namun, akan berbeda jika setiap orang menghargai hasil karya
orang lain. Setiap orang akan berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang
bermanfaat bagi masyarakat.
3) Sistem Pendidikan yang Maju
Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan
kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai
dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan
zaman. 
4) Keinginan untuk Maju
Tidak ada seorang pun yang puas dengan keadaan sekarang. Mereka umumnya
menginginkan sesuatu yang lebih baik dari keadaan saat ini. Oleh karena itu, orang
akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya
ke arah kemajuan. Misalnya seorang pelajar mengikuti kursus komputer untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan komputer.
5).Toleransi terhadap Perubahan
Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat laju perubahan sosial budaya dalam
masyarakat. Adanya sikap toleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima
halhal baru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasa membawa
kebaikan.
6) Penduduk yang Heterogen
Masyarakat yang heterogen memudahkan terjadinya perubahan sosial budaya. Hal
ini dapat dilihat pada masyarakat Indonesia. Penduduk Indonesia terdiri atas
bermacam-macam suku, ras, dan ideologi. 
7) Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang Kehidupan Tertentu
Setiap orang tidak akan pernah puas dengan keadaannya saat ini. Berbagai cara
dan upaya mereka lakukan untuk mengubah taraf hidup. Rasa tidak puas terhadap
keadaan mendorongnya melakukan berbagai perubahan.
8) Sistem Pelapisan Terbuka
Sistem pelapisan terbuka memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal yang lebih
tinggi. Sistem ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk maju. Kesempatan
untuk menaiki strata yang lebih tinggi mendorong seseorang melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik.
 9) Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan.
Bagi mereka masa lalu adalah sesuatu yang patut untuk dikenang, bukan sebagai
pedoman hidup.  Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang
mendorong seseorang melakukan perubahan.
10) Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan
tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi
perubahan tersebut. Perubahan akan berlalu begitu saja tanpa ada masyarakat yang
mengikutinya. 
b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor penghambat perubahan sosial budaya sebagai berikut.
1) Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain mengalami
perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut tidak
mengetahui perkembangan masyarakat lain yang dapat memperkaya
kebudayaan sendiri. 
2) Masyarakat yang Bersikap Tradisional
Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka
menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial.
3) Pendidikan yang Rendah
Masyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal
baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat sederhana. 
4) Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat pada Sekelompok Orang
(vested interest)
Adanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompok menyebabkan
perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati
kedudukannya akan menolak segala bentuk perubahan.
5) Ketakutan akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi
Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada
umumnya.Oleh karena itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh
masyarakat. 
6) Prasangka Buruk terhadap Unsur Budaya Asing
Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh
bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka
senantiasa berprasangka buruk terhadap budaya asing.
7) Hambatan Ideologis
Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian?
Setiap orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling
mendasar. Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin
terjadi terlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam
kehidupan sosial.
8) Adat atau kebiasaan
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat di
dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Apabila kemudian ternyata pola-
pola perilaku tersebut efektif lagi didalam memenuhi kebutuhan pokok, krisis akan
muncul.
G. Proses-proses perubahan sosial dan kebudayaan
1.     penyesuaian masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan
yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Dengan keserasian masyarakat
dimaksudkan sebagai suatu keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian,
individu secara psikologis merasakan adanya ketentraman, karena tidak adanya
pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. 
2.     Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan
Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan (avenue or channel of change)
merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Umumnya
saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama,rekreasi dan seterusnya. 
3.      Disorganisasi (disintergrasi) dan reorganisasi (reintergrasi)
a.    pengertian
Disorganisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-
bagian dari suatu kebulatan, misalnya masyarakat, agar dapat berfungsi sebagai
organisasi, harus ada keserasian antar bagian-bagianya. Kriteria terjadinya
disorganisasi antara lain terletak pada persoalan apakah organisasi tersebut
berfungsi secara semestinya atau tidak baik, masalah lain yang sering timbul adalah
disorganisasi dalam masyarakat acapkali dihubungkan dengan moral yaitu
anggapan-anggapan tentang apa yang baik dan apa yang buruk.
b.    Suatu gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi
Gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi dalam masyarakat pernah
dilukiskan oleh William.I.Thomas dan Florian Znaniecki dalam karya klasiknya yang
berjudul The Polish Peasant in Europe and Amerika. Khusus tentang On
disorganization and Reorganization mereka membentangkan pengaruh dari suatu
masyarakat yang tradisional dan masyarakat yang modern terhadap jiwa
anggotanya, watak atau jiwa seseorang sedikit banyak merupakan pencerminan
kebudayaan masyarakatnya.
c.    Ketidakserasian perubahan-perubahan dan ketertinggalan budaya (cultural
lag)
Pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan, tidak selalu perubahan-
perubahan pada unsur-unsur masyarakat dan kebudayaan mengalami kelainan
yang seimbang. Ada unsur-unsur yang dengan cepat berubah, akan tetapi ada pula
unsur-unsur yang sukar untuk berubah. Biasanya unsur-unsur kebudayaan
kebendaan lebih mudah berubah dari pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah. 
H. Sikap kritis masyarakat terhadap perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, apapun bentuk dan jenis
unsur yang berubah akan meninggalkan suatu kondisi yang baru. Peralihan dari
kondisi lama kepada kondisi baru tersebut dinamakan transisi.Keadaan lama dan
baru bukan merupakan keadaan yang terpisah, melainkan saling menyambung.
Selain itu ada pula unsur-unsur sosial atau kebudayaan yang jika berubah
dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan system atau menimbulkan
kegoncangan dalammasyarakat. Bierens  de Hann menyebutkan adanya dua
unsur perubahan didalam masyarakat:
1.    Unsur statika,  yaitu unsur-unsur di dalam masyarakat yang cenderung
mempertahankan sesuatu keadaan untuk tidak berubah, seperti adanya vested
interest atau golongan orang-orang yang menghendaki status quo(keadaan yang
tetap).
2.    Unsur dinamika, yaitu unsur-unsur di dalam masyarakat yang menghendaki
adanya perubahan, misalnya perubahan lingkungan alam, perubahan struktur sosial,
nilai-nilai sosial, dan sebagainya.

   BAB III

                                                     PENUTUP

A.   Kesimpulan
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan
dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan
suatu masyarakat pada suatu waktu dan mebandingkanya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak
dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di  indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma


sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-
lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain
sebagainya.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu.Namun
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya,
sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan
mana sering berjalan secara konstan.Ia tersebut memang terikat oleh waktu dan
tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka perubahan terlihat
berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan
reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.
B.   Kritik dan Saran
Makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
berharap pembaca terutama Bapak Dosen dapat memberikan kritik dan saran
konstruktif kepada kami untuk perbaikan makalah agar lebih bagus lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Soerjono Soekanto, SH, MA,(1990).Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:


Rajawali pers.
Tim Absi Guru, (2007).IPS Terpadu untuk SMP Kelas 3. Jakarta: Erlangga
Wismuliani, Endar dkk, 2009, IPS : untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta : Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 57 – 67.
http://gurumuda.com/
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/)

http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial

Anda mungkin juga menyukai