Disusun Oleh :
iii
1. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini adalah asli dan belum pernah
diajukan untuk mendapatkan gelar akademik Apoteker, baik di Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta maupun di Universitas lain.
2. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini murni gagasan, rumusan dan
penilaian penyusun, tanpa bantuan pihak lain, kecuali tim pembimbing.
3. Dalam laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker tidak terdapat karya atau
pendapat yang telah ditulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam
naskah dengan disebutkan dan atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara
tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan
disebutkan nama pengarang serta dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini penulis buat dengan sesungguhnya, apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
penyusun bersedia menerima sanksi akademik serta sanksi lainnya sesuai
peraturan perundang-undangan dan norma akademik yang berlaku di
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
(Penyusun)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan
iv
laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Roxy Jagakarsa yang
berlokasi di Jl. Jagakarsa Raya No.54 Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa,
Kotamadya Jakarta Selatan, periode 5 Agustus – 30 Agustus2019 dengan baik.
Laporan PKPA ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
untuk memperoleh gelar Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus
1945 Jakarta dengan harapan agar calon Apoteker mendapat gambaran secara
jelas mengenai peran dan tugas Apoteker di Apotek sebagai salah satu tempat
pengabdian profesi Apoteker.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Diana Laila Ramatillah, M.Farm., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
2. Ibu Diah Ramadhani, M.Farm., Apt. selaku Ketua Program Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
3. Ibu Rabima, M.Farm.,Apt. selaku Koordinator PKPA di Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
4. Direksi Apotek Roxy Grup yang telah memberikan kesempatan melaksanakan
PKPA.
5. Bapak Drs. Baginda Nasution, Apt., MM. selaku Apoteker Pengelola Apotek
Roxy Jagakarsa.
6. Ibu Yuniar Kurniasih, S.Si., Apt selaku Manager Apotek Roxy Jagakarsa.
7. Ibu Shahyawidya R. S.Farm., Apt selaku Pembimbing di Apotek Roxy
Jagakarsa.
8. Ibu Lilih Riniwasih Kadiwijati, M.Farm, Apt selaku Pembimbing PKPA di
Fakultas Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
9. Seluruh Asisten Apoteker, Juru Racik dan Karyawan Apotek Roxy Jagakarsa
yang telah memberikan bantuan, pengalaman, bimbingan, dan kerjasama
selama pelaksanaan PKPA.
10. Orangtua penulis dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan dukungan
dan doa atas kelancaran pelaksanaan PKPA ini.
v
11. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah mendukung secara langsung maupun tidak langsung selama proses
kegiatan dan penyusunan laporan ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.Oleh karena itu penyusun
menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan dikemudian hari.Semoga
laporan ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia
farmasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Ilmu dan pengalaman
yang telah diperoleh penulis selama menjalani Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) di Apotek Roxy ini dapat berguna bagi calon Apoteker sebagai bekal
untuk terjun ke masyarakat dalam rangka pengabdian profesi serta kepustakaan di
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
(Penyusun)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Tujuan PKPA.................................................................. 2
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Gambaran Umum Apotek.............................................. 3
2.2 Aspek Usaha.................................................................. 10
2.3 Aspek Saran dan Prasarana............................................ 13
2.4 Pelayanan Farmasi Klinik.............................................. 19
2.5 Aspek Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care).... 22
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.1 Apotek Roxy................................................................. 26
A. Sejarah Apotek....................................................... 26
B. Visi dan Misi Apotek Roxy.................................... 26
3.2 Struktur Organisasi Apotek Roxy................................. 26
3.3 Budaya Perusahaan........................................................... 27
3.4 Kebijakan Mutu Perusahaan............................................. 28
3.5 Penerapan Sistem Manajemen Mutu................................ 28
3.6 Operasional dan Ketentuan Umum................................... 29
3.7 Apotek Roxy Jagakarsa.................................................... 29
A. Lokasi..................................................................... 29
B. Struktur Organisasi................................................. 30
vii
C. Tata Ruang Apotek................................................. 30
3.8 Kegiatan Teknis Kefarmasian.......................................... 32
A. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai...................................... 32
B. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan Lainnya................................................. 35
3.9 Sistem Informasi............................................................... 48
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................... 49
4.1 Tata Ruang Apotek........................................................... 52
4.2 Kegiatan Kefarmasian dan Non Kefarmasian.................. 53
4.3 Sumber Daya Manusia Apotek. ....................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................... 57
5.2 Saran.............................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 59
LAMPIRAN............................................................................................ 62
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Roxy Jagakarsa
dilaksanakan oleh calon Apoteker dengan tujuan:
1. Mahasiswa mampu mengetahui gambaran umum kegiatan rutin pelayanan
kefarmasian di apotek dan dapat menerapkannya saat bekerja.
2. Mahasiswa mampu memahami peran dan fungsi Apoteker di apotek
terutama dalam hal pelayanan kefarmasian.
3. Mahasiswa mampu memahami peran dan fungsi Apoteker di apotek
terutama dalam aspek manajerial yang mencakup pengelolaan sumber
daya manusia kesehatan, pengelolaan perbekalan farmasi dan perbekalan
kesehatan, pengelolaan administrasi keuangan apotek.
4. Mempelajari konsep swalayan farmasi sebagai bentuk modifikasi
pengembangan apotek.
5. Mempelajari tata cara berkomunikasi yang efektif dengan pasien terutama
saat memberikan informasi obat, edukasi, dan konseling mengenai terapi
suatu penyakit.
BAB II
TINJAUAN UMUM
Ijazah Apoteker
Sertifikat Kompetensi Apoteker
+ Syarat Lain
Kriteria Obat yang dapat diserahkan tanpa Resep Dokter adalah adalah:
1. Apotek Roxy
A. Sejarah
APOTEK ROXY berdiri sejak tahun 1954 yang berpusat di Jl.Biak No.39,
Jakarta pusat yang dipimpin oleh Direktur utama sekaligus pemilik yaitu Bapak
Thomas Hosean Ciovhanlee dan telah memiliki 37APOTEK ROXY cabang yang
berada di wilayah JAKARTA, TANGGERANG, BEKASI, DEPOK.
3. Budaya Perusahaan
Apotek Roxy group hadir dengan konsep interior dan eksterior baru, yang
secara total mencerminkan budaya perusahan yang baru. Pembenahan secara terus
menerus dipastikan dilakukan pada seluruh cabang Apotek Roxy Group. Realisasi
dari proses perbaikan ditunjang oleh pengembangan desain terhadap produk baru,
seperti penyedian kelengkapan terhadap obat obatan tradisional indonesia, fasilitas
herbal medicine, serta penambahan keanekaragaman produk yang dimiliki.
Pengembangan yang berkaitan dengan pelayanan jasa adalah dengan mengubah
konsep apotek menjadi pusat pelayanan kesehatan atau Health center yang
didukung oleh berbagai aktivitas penunjang seperti praktek dokter, layanan
dr.Umum maupun layanan dr. Spesialis Internis (penyakit dalam), dr.Spesialis
Kulit dan Kelamin. Apotek Roxy juga di lengkapi dengan adanya layanan dr.Gigi
dan dr.Kecantikan. Seiring majunya usaha farmasi tersebut, Apotek Roxy juga
mempunyai program Hospitals Care (Perawatan Rumah Sakit), program ini
diperuntukan untuk membantu pasien yang ingin menebus resep yang didapat dari
rumah sakit, dengan memberikan potongan harga sebesar 5% dari harga obat yang
tertera di resep tersebut, jasa konsultasi mengenai kesehatan serta layanan lainnya
yang menunjang kebutuhan pelanggan akan barang-barang kesehatan dan obat
obatan.
4. Kebijakan Mutu Perusahaan
Pihak Manajemen Apotek Roxy Group memastikan tersedianya proses
implementasi ISO 9001:2008 yang berkesinambungan dan menghasilkan
perbaikan secara terus menerus terhadap proses bisnis perusahaan. Komitmen
tersebut dijelaskan dengan beberapa hal berikut :
a. Meningkatkan profit perusahaan, dengan memastikan adanya peningkatan
terhadap volume penjualan.
b. Memastikan adanya peningkatan loyalitas pelanggan dengan
meningkatkan penjualan repeat order dan peningkatan jumlah pelanggan
tetap perusahaan (coorporate) pada setiap tahunnya minimal 5 pelanggan
pada setiap cabang.
c. Meningkatkan kompetensi karyawan dengan merealisasikan minimal jam
traning min 18 jam/3 bulan.
d. Melakukan proses pengembangan pelayanan baru minimal 5 jenis
pelayanan baru pertahun.
e. Pemenuhan kepuasan pelanggan minimal 80%
f. Melaksanakan proses perbaikan yang berkesinambungan.
Obat bebas terbatas adalah Obat keras yang dapat diserahkan oleh
Apoteker tanpa Resep dokter dengan disertai tanda peringatan berupa
persegi panjang berwarna hitam dengan panjang 5 cm dan lebar 2 cm
dengan huruf berwarna putih. Obat bebas terbatas memiliki tanda
khusus pada kemasan dan etiket yaitu lingkaran biru dengan garis
tepi berwarna hitam (Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan,
2007). Contoh: Betadine gargle, Dimenhidrinat (Antimo).
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di Apotek dengan
Resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K
dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh:
Captopril, Glibenklamid.
e. Pemusnahan
1. Obat kadaluarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan
jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan obat kadaluarsa atau
rusak yang mengandung narkotika dan psikotropika
dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat selain
narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat
izin praktek atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan.
2. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima)
tahun dapat dimusnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh
Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di
apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang
dibuktikan dengan berita acara pemusnahan resep dan
selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
f. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai dengan kebutuhan pelayanan, melalui
pengaturan sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan
pengeluaran.Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluarsa,
kehilangan, serta pengembalian pesanan. Pengendalian
persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara
manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya memuat
nama obat, tanggal kadaluarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisah persediaan.
g. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, meliputi
pengadaan (surat pesanan,faktur), penyimpanan (kartu stok),
penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal.Pelaporan
internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan
manajemen apotek, meliputi keuangan, barang dan laporan
lainnya.Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat
untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan meliputi pelaporan narkotika, psikotropika
dan pelaporan lainnya.
A. Narkotika
Menurut Undang-Undang No 2 tahun 2017 tentang Narkotika,
Narkotika digolongkan menjadi:
1) Narkotika Golongan I
Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan. Dalam jumlah terbatas, Narkotika
Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk
reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah
mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Contoh: Seluruh bagian
tanaman Papaver Somniverum L. kecuali bijinya.
2) Narkotika Golongan II
Narkotika golongan dua berkhasiat untuk pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil.
3) Narkotika Golongan III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: Kodein, Buprenorfin,
Etilmorfin.
B. Psikotropika
Menurut Undang-Undang No 3 tahun 2017 tentang Psikotropika
yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma
ketergantungan digolongkan menjadi :
1) Psikotropika golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh: MDMA (3,4-methylenedioxy-
methamphetamine), LSD (Asam lisergat dietilamida)
2) Psikotropika golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh: Metamfetamin.
C. Prekursor
Pengelolaan prekursor farmasi terdapat dalam Peraturan
Pemerintah nomor 44 tahun 2010, Peraturan Kepala BPOM
nomor 40 tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun
2015. Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau
bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong
untuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produk
antara, produk ruahan, dan produk jadi Narkotika dan
Psikotropika. Prekursor digolongkan menjadi 2, yaitu Prekursor
Tabel I seperti Potassium Permanganat, 1-Fenil 2- Propanon,
Asam Asetat Anhidrat, Asam Asetil Antranilat, Isosafrol, 3,4-
Metilendioksifenil 2-Propanon, Piperonalm Safrol, Efedrin,
Pseudoefedrin, Fenil Propanol Amin Hidroklorida, Ergometrin
dan Asam Lisergat, serta Prekursor Tabel II seperti Asam
Hidroklorida, Asam Sulfat, Toluen, Dietil Eter, Aseton, Metil Etil
Keton, Asam Fenil Asetat, Asam Antranilat dan Piperidin.
Prekursor dalam penggolongan Tabel I merupakan bahan awal
dan pelarut yang sering digunakan dan diawasi lebih ketat
dibandingkan Prekursor dalam penggolongan pada Tabel II.
4) Pengelolaan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Pengelolaan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 3 tahun 2015 tentang
Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, pengelolaan Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor meliputi:
a. Pemesanan
Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
di Apotek hanya dapat dilakukan berdasarkan surat pesanan.
Surat pesanan untuk Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
hanya dapat berlaku untuk masing-masing Narkotika,
Psikotropika, atau Prekursor Farmasi.Surat pesanan narkotika
hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) jenis narkotika.Surat
pesanan Psikotropika atau Prekursor Farmasi dapat
digunakan untuk beberapa jenis Psikotropika atau Prekursor
Farmasi. Surat pesanan harus terpisah dari pesanan barang
lain. Surat pesanan narkotika dibuat rangkap 4, sementara
surat pesanan psikotropika dibuat rangkap 3 dan surat
pesanan prekursor dibuat rangkap 2.
b. Penyimpanan
Tempat penyimpanan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi di fasilitas pelayanan kefarmasian termasuk Apotek
harus mampu menjaga keamanan, khasiat, dan mutu
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi. Narkotika
dan Psikotropika di Apotek disimpan di dalam lemari
khusus.Sedangkan untuk Prekursor Farmasi harus disimpan
dalam bentuk Obat jadi di tempat penyimpanan Obat yang
aman berdasarkan analisis risiko. Lemari khusus untuk
menyimpan Narkotika dan Psikotropika di Apotek harus
terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah dipindahkan dan
mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda, diletakkan di
tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum dan kunci
lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung
jawab/Apoteker yang ditunjuk dan pegawai lain yang
dikuasakan.
c. Penyerahan
Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika dan/atau
Psikotropika kepada Apotek lainnya, puskesmas; instalasi
Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik; dokter; dan
pasien. Hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan Resep
yang mengandung Narkotika antara lain adalah:
1. Narkotika hanya digunakan untuk kepentingan
pengobatan atau ilmu pengetahuan.
2. Narkotika hanya dapat diserahkan kepada pasien untuk
pengobatan penyakit berdasarkan Resep Dokter.
3. Apotek dilarang mengulangi penyerahan Narkotika atas
dasar salinan Resep Dokter.
4. Apotek dilarang melayani salinan Resep yang
mengandung Narkotika.
5. Untuk Resep Narkotika yang baru dilayani sebagian atau
belum sama sekali, Apotek boleh membuat salinan Resep,
tetapi salinan Resep tersebut hanya boleh dilayani oleh
Apotek yang menyimpan Resep asli.
d. Pemusnahan
Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
hanya dapat dilakukan dalam hal diproduksi tanpa memenuhi
standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat
diolah kembali, telah kadaluarsa, tidak memenuhi syarat
untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan,
dibatalkan izin edarnya, atau berhubungan dengan tindak
pidana.
Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
harus dilakukan dengan tidak mencemari lingkungan dan
tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Pemusnahan
dilakukan dengan tahapan yaitu penanggung jawab Apotek
menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan saksi
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai
Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat serta
harus membuat Berita Acara Pemusnahan yang paling sedikit
memuat hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan, tempat
pemusnahan, nama penanggung jawab fasilitas
produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan
kefarmasian/pimpinan lembaga/dokter praktek perorangan,
nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain
badan/sarana tersebut, nama dan jumlah Narkotika dan
Psikotropika yang dimusnahkan, cara pemusnahan, serta
tanda tangan penanggung jawab fasilitas pelayanan
kefarmasian dan saksi. Berita Acara Pemusnahan harus dibuat
paling sedikit sebanyak 3 (tiga) rangkap.
e. Pencatatan dan Pelaporan
Apotek wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan dan
pengeluaran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi.
Pencatatan paling sedikit terdiri atas:
1. Nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi.
2. Jumlah persediaan
3. Tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan.
4. Jumlah yang diterima.
5. Tanggal, nomor dokumen, dan tujuan
penyaluran/penyerahan.
6. Jumlah yang disalurkan/diserahkan.
7. Nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau
penyaluran/penyerahan.
8. Paraf atau identitas petugas yang ditunjuk.
Pencatatan yang dilakukan harus sesuai dengan dokumen
penerimaan dan dokumen penyaluran. Seluruh dokumen
pencatatan, dokumen penerimaan, dokumen penyaluran,
dan/atau dokumen penyerahan termasuk surat pesanan
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi wajib
disimpan secara terpisah paling singkat 3 (tiga) tahun.
Pelaporan disampaikan paling lambat setiap tanggal 10 setiap
bulan melalui aplikasi SIPNAP (Sistem Informasi Pelaporan
Narkotika dan Psikotropika) yang dapat diakses di website
http:// www. sipnap.kemkes.go.id
6) Obat Tradisional
Obat Tradisional sering disebut obat bahan alam yang diproduksi di
Indonesia. Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim
penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, obat bahan alam
dikelompokkan menjadi:
a. Jamu
Jamu harus memenuhi kriteria aman sesuai persyaratan yang
ditetapkan klaim, khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris ;
dan memenuhi persyaran mutu yang berlaku.
c. Fitofarmaka
Fitofarmaka harus memenuhi kriteria aman sesuai yang dengan
persyaratan yang ditetepakan ; klaim khasiat dibuktikan dengan
ujian klinik, telah dilakukan uji standarisasi terhadap bahan
baku yang digunakan pada produk jadi.
7) Obat Generik
Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang telah
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan International Non
Proprietary Name (INPN) WHO untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya. Selain itu obat generik dapat juga merupakan
obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi
oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar
royalti.Ada dua jenis obat generik yaitu obat generik bermerek
dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan
merek kandungan zat aktifnya.
9. Sistem Informasi
Apotek Roxy Jagakarsa menggunakan sistem komputerisasi yang
tersentral dalam pelaksanaan di apotek. Setiap data yang keluar masuk dan
jumlah penjualan produk dapat dipantau secara komputerisasi serta
ketersediaan obat di apotek-apotek cabang dapat terlihat sehingga
memudahkan dalam proses permintaan atau pembelian antar cabang Apotek
Roxy.
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker yang telah dilakukan di
Apotek Roxy Jagakarsa dapat disimpulkan:
1. Pelayanan di Apotek Roxy Jagakarsa mengacu kepada konsep
Pharmaceutical Care melalui penerapan Standar Operating Procedure
(SOP) untuk setiap aspek pelayanan.
2. Peran dan fungsi Apoteker di Apotek, terutama dalam aspek profesional
yang mencakup ilmu kefarmasian dan pelayanan kefarmasian di Apotek
adalah memberikan pelayanan informasi obat, konseling mengenai
pengobatan kepada pasien dan memberikan rekomendasi atas obat kepada
pasien swamedikasi.
3. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang dilakukan di Apotek Roxy
Jagakarsa menggunakan sistem administrasi yang dilakukan secara
terpusat.
4. Apotek Roxy Jagakarsa menjalankan kegiatan di Apotek dibawah struktur
manajemen yang baik dan teratur dimana setiap orang memiliki tanggung
jawab pekerjaan masing-masing, namun tetap saling bekerjasama dan
memiliki komunikasi yang baik serta tiap bagian turut berpartisipasi dalam
menyelesaikan masalah atau memberikan solusi demi keberlangsungan
Apotek yang lebih baik.
5. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang dilakukan di Apotek Roxy Jagakarsa telah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 35 tahun 2014.
5.2 Saran
1. Sebaiknya perlu adanya tambahan Tenaga Teknis Kefarmasian
dikarenakan jumlah pasien yang banyak dan Apotek buka 24 jam, agar
seluruh pasien yang menebus obat dan memerlukan informasi mengenai
terapi yang dijalaninya dapat terlayani.
2. Sebaiknya disediakan tempat tertutup untuk konseling untuk memberikan
kenyamanan dan menjaga privasi pasien.
3. Disarankan untuk sistem komputerisasi (IT) yang ada di Apotek Roxy
Jagakarsa diupgrade programnya agar pelayanan semakin efektif dan
efisien.
4. Untuk pelayanan dikasir dan penyerahan obat sudah baik, namun
keramahan kepada pasien harus ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arga Wahyu Hidayat. 2017. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek
Kimia Farma No. 389 Depok Periode Bulan Juli 2017.Depok : Universitas
indonesia
Hamel, G and C.K. Prahalad. 1997. Competing For The Future. Harvard Business
School Press. Boston.
Hutabarat, J dan M. Huseini. 2006. Proses, Formasi dan Implementasi
Manajemen Strategik Kontemporer: Operasionalisasi Strategi. Elex Media
Komputindo.
Presiden RI. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 44 Tahun 2010
tentang Prekursor.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
Supriyono, R.A. 2000. Akuntansi Biaya: Perencanaan Dan Pengendalian Biaya
Serta Pembuatan Keputusan. Buku 2 cetakan kedelapan.ed.2.Yogyakarta.
Y. Hari Maliantoro. 2017. Tesis Perencanaan Bisnis Apotek Merah Jl. Laksada
Adisucipto KM. 9. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Direktur Umum
President Director
UNIT UNIT
TEKNOLOGI KEPATUHA
INFORMASI N&
MANAJEME
N RESIKO
Pasien menunggu obat
disiapkan
Apotek Manager
Apoteker Pengelola Apotek
. Baginda Nasution, Apt., MM.
Yuniar Kurniasih, S.Si., Apt
Apoteker Pendamping
Shahyawidya R, S.Farm., Apt
Pemeriksaan kelengkapan
resep, keabsahan resep
dilakukan pembayaran
Pemberian Etiket
Obat Datang
Obat disimpan
Disusun Oleh :
(Penyusun)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan
laporan tugas khusus Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Roxy
Jagakarsa yang berlokasi di Jl. Jagakarsa Raya No.54 Kelurahan Jagakarsa
Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, periode 5 Agustus – 30
Agustus 2019 dengan baik. Laporan Tugas Khusus PKPA ini disusun sebagai
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Apoteker di
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dengan harapan agar calon
Apoteker mendapat gambaran secara jelas mengenai peran dan tugas Apoteker di
Apotek sebagai salah satu tempat pengabdian profesi Apoteker.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
12. Ibu Dr. Diana Laila Ramatillah, M.Farm., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
13. Ibu Diah Ramadhani, M.Farm., Apt. selaku Ketua Program Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
14. Ibu Rabima, M.Farm., Apt. selaku Koordinator PKPA di Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
15. Direksi Apotek Roxy Grup yang telah memberikan kesempatan melaksanakan
PKPA.
16. Bapak Drs. Baginda Nasution, Apt., MM. Selaku Apoteker Pengelola Apotek
Roxy Jagakarsa.
17. Ibu Yuniar Kurniasih, S.Si., Apt selaku Manager Apotek Roxy Jagakarsa
18. Ibu Shahyawidya Ramadanti S.Farm., Apt selaku Pembimbing di Apotek
Roxy Jagakarsa.
19. Ibu Lilih Riniwasih Kadiwijati, M.Farm, Apt selaku Pembimbing PKPA di
Fakultas Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
20. Seluruh asisten Apoteker, Juru Racik dan Karyawan Apotek Roxy Jagakarsa
yang telah memberikan bantuan, pengalaman, bimbingan, dan kerjasama
selama pelaksanaan PKPA.
21. Orang tua penulis dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
dukungan dan doa atas kelancaran pelaksanaan PKPA ini.
22. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah mendukung secara langsung maupun tidak langsung selama proses
kegiatan dan penyusunan laporan ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu penyusun
menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia
farmasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Ilmu dan pengalaman
yang telah diperoleh penulis selama menjalani Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) di Apotek Roxy ini dapat berguna bagi calon Apoteker sebagai bekal
untuk terjun ke masyarakat dalam rangka pengabdian profesi serta kepustakaan di
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Jakarta, Agustus
2019
(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan dilakukan skrining resep pada laporan ini adalah :
a. Tujuan Umum
Untuk menskrining beberapa resep dari Apotek Roxy Jagakarsa, Jakarta Selatan.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mengetahui deskripsi skrining resep
2. Agar mengetahui kelengkapan dan legalitas resep
3. Agar mengetahui bahasa latin yang biasa digunakan dalam resep
4. Agar mengetahui prosedur pelayanan resep
5. Agar mengetahui analisis resep berdasarkan peraturan perundang-undangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resep
A. Definisi Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
Apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
dr.
SIP :
Jakarta, .........................................,20....
R/
Pro : Npk:
Umur : Bagian :
F. Contoh Resep
PT. Global Harmony Retalindo
Poliklinik Inti Gnda Perdana Group
Jl. Pegangsaan Dua,KM 1,6 Kelapa Gading
Telp.(021)4602755 Jakarta 14259-Indonesia
dr.
SIP :
Jakarta, 12 / 4/ 2017
invactio
................................paraf
signature
Pro
BAB III
HASIL SKRINING RESEP
Analsis Resep 1
Resep Analisa Tulisan Resep
Pro: -
Umur: -
-ASSESMENT
1.Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama:
Umur: -
Jenis Kelamin: -
Alamat: -
No. Hp: -
BB/TB: -
Pekerjaan: -
Kondisi: -
2 Riwayat Penyakit -
3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -
2.Skrinning Resep Administratif (Kelengkapan Resep)
Subscriptio
17. Tanda Tangan atau paraf
dokter
3. Pertimbangan Klinis
R/ Clindamycin
Clindamycin
Komposisi clindamisin
Indikasi Untuk infeksi akibat bakteri anaerob atau aerob
gram positif. Infeksi saluran nafas bawah,
jaringan lunak dan kulit, infeksi tulang dan sendi,
infeksi ginekologi.
Kontra Indikasi Hipersensitivitas
Peringatan Neonatus, anak-anak, kehamilan, menyusui, diare,
kolitis, meningitis, gangguan lambung, gangguan
fungsi ginjal dan hati.
Efek samping Gangguan saluran cerna, hipersensitivitas, gangguan
pada tes fungsi hati, gangguan fungsi ginjal,
gangguan hematopoietik, gangguan kardiovaskular.
Dosis Dewasa: Diberikan150-300 mg tiap 6 jam.
Anak: 8-16 mg/kg BB dalam 3-4 dosis
R/ Kaltrofen
Kaltrofen
Komposisi Ketoprofen
Indikasi Nyeri radang pada penyakit reumatik dan
gangguan otot skelet lainnya, setelah
pembedahan artopedik gout akut:dismenorea.
Kontra Indikasi Riwayat asma, urtikaria, atau reaksi alergi lain setelah
penggunaan OAINS. Ginjal dan hati berat
Peringatan
Efek samping Iritasi rektum pada pemberian suppositoria.
Pendarahan dan ulserasi saluran cerna, sakit kepala
vertigo gangguan fungsi hati dan ginjal.
Dosis 2-3 kali 50-100 mg sehari
Interaksi obat Ketoprofen + Ibuprofen, asam mefenamat, keduanya
meningkatkan antikoagulasi.
Ketoprofen + kaptopril dapat menyebabkan
penurunan fungsi ginjal.
Ketoprofen + acebutolol, bisoprolol, celecoxib, dapat
meningkatkan kalium serum.
Ketoprofen + chlortalidon, gentamisin, dapat
mengurangi kalium serum.
Ketoprofen + aspirin, dapat meningkatkan
antikoagulan.
Ketoprofen + candesartan, dapat mengurangi efek
candesartan.
Ketoprofen + glimepirid, ketoprofen dapat
meningkatkan efek glimepirid
Ketoprofen + metilprednisolon, akan meningkatkan
toksisitas.
R/ Tramal
Tramal
Komposisi Tramadol
Indikasi Nyeri akut dan kronik berat, nyeri pasca operasi.
Kontra Indikasi Depresi nafas akut, alkoholisme akut, penyakit hati
akut, peningkatan tekanan intrakarnial atau cedera
kepala (feokromositoma)
Peringatan Hati-hati pada pasien hipotensi, hipotiroidisme, asma,
hipertrofi, gangguan prostat, gangguan konvulsi.
Efek samping Mual, muntah, konstipasi, rasa mengantuk..
Dosis Dewasa: 50-100 mg/kali diberikan tiap 4-6 jam
Anak: tidak direkomendasikan
Interaksi obat Tramadol + phenytoin, phenytoin akan
meningkatkan efek tramadol.
Tramadol + fenobarbital, morfin, haloperidol
keduanya akan meningkatkan sedasi.
Tramadol + ketokonazol, ketokonazol akan
meningkatkan efek tramadol.
Tramadol + isoniazid, ergotamin, keduanya akan
mengingkatkan kadar serotonin.
Tramadol + epineprin, tramadol meningkat dan
epineprin mengurangi sedasi.
Tramadol + dopamin, tramadol akan meningkat dan
dopamin mengurangi sedasi.
R/ Sanmol
Sanmol
Komposisi Parasetamol
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam.
Kontra Indikasi Hipersensitif, gangguan hati.
Peringatan Gangguan fungsi hati, ginjal, ketergantungan alkohol.
R/ Pantoprazol
Pantoprazol
Komposisi Pantoprazol
Indikasi Tukak lambung, tukak duodenum, GERD
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap pantoprazol atau ppi lainnya
Peringatan Gangguan fungsi hati, ginjal, lanjut usia
Efek samping Mual, muntah, konstipasi, urtikaria, kembung, nyeri
abdomen, lesu, paraestasia, nyeri otot dan sendi.
Dosis Dosis awal: 1 x 20 mg/ hari selama 4-8 minggu.
Dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/hari pada kasus
berat/kambuh.
Interaksi obat Pantoprazol + ketokonazol, itrakonazol dapat
menghambat absorbsi ketokonazol dan itrakonazol.
Pantoprazol dapat meningkatkan kadar warfarin,
diazepam, cyclosporin dan phenitoin.
Analsis Resep 2
Pro:
Umur: -
ASSESMENT
2 Riwayat Penyakit -
3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -
2. Skrinning Resep Administratif (Kelengkapan Resep)
Subscriptio
17. Tanda Tangan atau paraf
dokter
3. Pertimbangan Klinis
R/ Alprazolam
Alrazolam
Komposisi Alprazolam
Indikasi Ansietas, campuran ansietas dan depresi &
gangguan panik (pemakaian jangka pendek.
Kontra Indikasi Pasien yang hipersensitif terhadap benzodiazepin,
glaukoma, miastenia gravis, penyakit hati atau ginjal
kronik
Peringatan Pada usia lanjut dan anak dapat terjadi reaksi yang
berlawanan, berupa kegelisahan, spastisitas otot
meningkat dan gangguan tidur.
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi/
mengoperasikan mesin.
Hati-hati pada menyusui, bayi, usia lanjut, penyakit
hati dan ginjal.
Efek samping Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi
paradoksikal dalam agresi, gangguan mental,
amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan, kepala
terasa ringan dan bingung.
Dosis Untuk gangguan cemas: 3 x 0,25-0,5 mg/hari
Gangguan panik: 2-4 mg/hari
Interaksi obat Alprazolam + ketokonazol, ketokonazol akan
meningkatkan kadar alprazolam.
Alprazolam + karbamazepin, karbamazepin akan
menurunkan atau meningkatkan efek alprazolam.
Alprazolam + simetidin, simetidin akan
meningkatkan efek alprazolam.
Alprazolam + klorpeniramin, keduanya
meningkatkan sedasi.
Alprazolam + deksametason, deksametason akan
menurunkan efek alprazolam.
Alprazolam + isoniazid dan nipedipin,isoniazid dan
nipedipin akan meningkatkan efek alprazolam.
R/ Inpepsa
Inpepsa
Komposisi Sukralfat
Indikasi Tukak lambung, tukak duodenum.
Kontra Indikasi
Peringatan Gangguan ginjal, hamil, menyusui.
Efek samping Konstipasi, diare, mual, muntah, gangguan
pencernaan, gangguan lambung, pusing, sakit kepala,
vertigo
Dosis 4 x 1 gram/ hari (2 jam sebelum makan dan sebelum
tidur malam) selama 4-6 minggu.
Interaksi obat Sukralfat dapat menurunkan absorbsi ciprofloksasin,
warfarin, ofloksasin, tetrasiklin, phenytoin,
ketokonazol, tiroksin. Berikan sukralfat 2 jam setelah
pemberian obat tersebut.
R/ Pariet
Pariet
Komposisi Rebeprazol
Indikasi Refluk asam, tukak lambung, GERD.
Kontra Indikasi Penderita yang hipersensitif terhadap rebeprazol
Peringatan Pasien dengan penyakit hati, kehamilan, menyusui.
Efek samping Pusing, kebingungan, detak jantung tidak merata,
merasa gelisah, diare berair atau berdarah, kran otot,
kelemahan otot.
Dosis Dewasa: 20 mg sekali sehari setelah makan pagi,
selama 4-8 minggu.
Anak: 5 mg sekali sehari dengan meningkatkan dosis
sampai 10 mg sekali sehari
Interaksi obat -
R/ Vometa
Vometa
Komposisi Domperidon
Indikasi Terapi mual muntah
Kontra Indikasi Jika stimulasi terhadap motilitas lambung dianggap
membahayakan, tumor hipofisis, prolaktinoma
Peringatan Gangguan ginjal, hamil, menyusui.
Efek samping Kadar prolaktin naik, penurunan libido, ruam, dan
reaksi alergi lain, reaksi distonia akut.
Dosis Dewasa: 3 -4 kali 10-20 mg sehari
Anak: 0,2 mg/kgBB diberikan tiap 8 jam.
Interaksi obat Pemberian obat antikolinergik secara bersamaan
dapat mengantagonisasi efek domperidon.
Domperidon bersama obat antasida dan antisekresi
jika diberikan bersamaan dapat menurunkan
bioavailabilitas domperidon.
Analsis Resep 3
R/ Mucopect 4 mg
Ventolin 0,4 mg
Rinofed 1/7
Flamicort 1,25 mg
S1 qs
Mf pulv dtd No.XV/ 3 x
pulv 1 ( batuk pilek pc)
Pro:
Umur: -
ASSESMENT
1. Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama:
Umur: -
Jenis Kelamin: -
Alamat: -
No. Hp: -
BB/TB: -
Pekerjaan: -
Kondisi: -
2 Riwayat Penyakit -
3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -
3. Pertimbangan Klinis
R/ Ryvel
Ryvel Drop
Komposisi Cetirizin 2 HCl
Indikasi Rinitis alergi menahun dan musiman
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap cetrizin, wanita hamil, dan
menyusui.
Peringatan Dapat mengganggu kemampuan dalam menjalankan
mesin atau mengemudi.
Efek samping Retardasi psikomotor, mengantuk, insomnia,
kelelahan.
Dosis Dewasa dan anak 12 tahun: 1 ml 1 x/ hari.
Anak 2-6 tahun: 0,5 ml/hari.
Interaksi obat Cetirizin + azitromisin, akan meningkatkan efek
cetirizin.
Alprazolam + clobazam, pemberian bersama dapat
meningkatkan potensi efek ssp (sedasi, depresi).
Alprazolam + theophillin dapat meningkatkan kadar
setrizin.
R/ Mucopect
Mucopect
Komposisi Ambroxol
Indikasi Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran napas
akut dan kronis
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap ambroxol
Peringatan Hati-hati pada kehamilan dan menyusui, gangguan
ginjal. Metabolit ambroxol mungkin terakumulasi
dihati.
Efek samping Reaksi alergi pada kulit seperti eritema multiforme,
sindrom steven jonson, pembengkakan wajah,
dispnea
Dosis Dewasa dan anak diatas 1 tahun 2-3 x 30 mg/ hari
Anak-anak: 1,2-1,6 mg/kgBB/hari.
Interaksi obat Ambroxol bersama antibiotik (amoksisilin,
cefuroksim, eritromisin, doxyciklin dapat
meningkatkan kadar antibiotik dalam jaringan paru.
R/ Ventolin
Ventolin
Komposisi Salbutamol
Indikasi Meredakan bronkospasme pada asma dan
obstruksi saluran napas reversibel lainnya.
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap salbutamol.
Peringatan Hati-hati penyakit hipertiroid, penyakit
kardiovaskular, aritmia, peka terhadap perpanjangan
interval qt, hipertensi, DM.
Efek samping Tremor, ketergantungan, sakit kepala, kram otot,
palpitasi, takikardia, aritmia, vasodilatasi perifer,
gangguan tidur dan tingkah laku.
Dosis Oral: Dewasa 3-4 mg /hari (lansia dan pasien yang
sensitif awal 2 mg)
Anak 0,05-0,1 mg/kgBB/kali setiap 6-8 jam.
Inhalasi aerosol: dewasa 100-200 mcg (1-2 hirupan)
untuk gejala yang persisten 3-4 kali sehari.
Anak 100 mcg(1 hirupan) dapat dinaikkan 200 mcg
( 2 hirupan bila perlu).
Inhalasi nebulizer: dewasa dan anak diatas 18 bulan
2,5 mg, diberikan sampai 4 kali sehari.
Interaksi obat Efek antagonis bersama penghambatan beta non
selektif seperti propanolol, nadolol, pindolol,
oksprenolol, timolol, alprenolol, penbutolol, satolol.
R/ Rhinofed
Rhinofed
Komposisi Pseudoefedrin sulfate dan terfenadin
Indikasi Untuk meringankan gejala bersin & hidung
tersumbat karena pilek.
R/ Flamicort
Flamicort
Komposisi Triamcinolon acetonide
Indikasi Demam reumatik, asma bronkial, rinitis
vasomotor, leukemia, limfosarkoma, fibrosis
paru, bursitis akut.
Kontra Indikasi DM, tukak peptik/duodenum, infeksi berat, hipertensi
atau gangguan kardiovaskular lainnya.
Peringatan
Efek samping Penghentian tiba-tiba setelah penggunaan lama dapat
menyebabkan insufisiensi adrenal akut dengan gejala
demam, mialgia, atralgia, dan malaise.
Dosis Dewasa: 4-8 mg/hari dalam dosis terbagi (disesuaikan
dengan jenis penyakit dan respon pasien).
Interaksi obat Triamcinolon acetonide + klaritromisin dan
ketokonazol, klaritromisin dan ketokonazol akan
meningkatkan efek triamcinolon asetonid.
Triamcinolon acetonide + ketokonazol
Triamcinolon acetonide + celecoxib, akan
meningkatkan toksisitas.
Triamcinolon acetonide + klopidogrel, akan
meningkatkan efek klopidogrel.
Analsis Resep 4
Pro:
Umur: -
ASSESMENT
2 Riwayat Penyakit -
3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -
Subscriptio
17. Tanda Tangan atau paraf
dokter
3. Pertimbangan Klinis
R/ Claneksi sirup
Claneksi sirup
Komposisi Amoksisilin dan asam klavulanat
Indikasi Infeksi saluran nafas atas & bawah, saluran
kemih, kulit & jaringan lunak, tulang dan sendi.
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap penisilin
Peringatan Bayi yang lahir dari ibu yang alergi penisilin, hamil
dan laktasi, superinfeksi
Efek samping mual, muntah, diare, ruam, reaksi alergi (urtikaria,
anafilaksis)
Dosis Dewasa: 250-500 mg tiap 8 jam.
Anak 20 mg/kgBB terbagi tiap 8 jam
Interaksi obat Amoksisilin dan asam klavulanat + doksisiklin,
doksisiklin akan mengurangi efek amoksisilin.
Amoksisilin dan asam klavulanat+ allopurinol,
allopurinol akan mengurangi toksisitas amoksisilin.
Amoksisilin dan asam klavulanat + kloromfenikol,
kloromfenikol mengurangi efek amoksisilin.
Amoksisilin dan asam klavulanat + klaritromisin,
klaritromisin mengurangi efek amoksisilin.
Amoksisilin dan asam klavulanat +metotreksat,
amoksisilin mengurangi kadar metotreksat dengan
mengurangi pembersihan ginjal.
R/ Rhinos junior
Rhinos junior
Komposisi Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat
Indikasi Meredakan gejala bersin-bersin dan hidung
tersumbat akibat pilek
Kontra Indikasi Hipertensi berat
Peringatan Gangguan fungsi hati dan ginjal, glakoma, hipertrofi
prostat, retensi urin, gangguan fungsi jantung, DM,
Hipertensi, BB berlebihan.
Efek samping Palpitasi, mual muntah, pusing, hipertensi.
Dosis Dewasa dan anak > 12 tahun: 3 kali sehari 10 ml.
Anak 6-12 tahun: 3 kali sehari 5 ml.
Anak 2-5 tahun: 3 kali sehari 2,5 ml.
Interaksi obat Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat + codein,
codein dapat meningkat dan pseudoefedrin
mengurangi sedasi.
Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat +
diazepam, keduanya dapat meningkatkan sedasi.
Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat + efedrin,
dapat mengurangi sedasi.
Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat +
haloperidol, haloeridol meningkat dan pseudoefedrin
mengurangi sedasi.
Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat +
lorazepam, lorazepam meingkat dan pseudoefedrin
mengurangi sedasi.
Pseudoefedrin dan klorpheniramin maleat +
metildopa, metildopa meningkatkan efek
pseudoefedrin.
Pro: -
Umur: -
ASSESMENT
1. Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama: Ny. Anis
Umur: -
Jenis Kelamin: P
Alamat: -
No. Hp: -
BB/TB:-
Pekerjaan:-
Kondisi:-
2 Riwayat Penyakit -
3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -
27
2. Skrinning Resep Administratif (Kelengkapan Resep)
3. PertimbanganKlinis
R/ Rhinos
Rhinos
Komposisi Pseudoephedrine-Loratadine
R/ Fluimucyl
Fluimucyl
Indikasi Terapi hipersekresi mucus kental dan tebal pada
saluran pernapasan.
R/ Captopril
Captopril
Indikasi Hipertensi
kontraindikasi Hipersensitif, wanita hamil (bersifat teratogenik),
menyusui, hiperkalemia
Efek samping Hipotensi, gangguan fungsi ginjal, batuk kering yang
menetap, angioedema, ruam kulit, gangguan
pengecapan, gangguan saluran cerna (mual, muntah,
diare, dyspepsia, konstipasi, dan nyeri abdomen).
Hyperkalemia, hipoglikemi, dan kelainan darah
termasuk trombositopenia, leukopenia dan
neutropenia.
Interaksi obat Pemberian bersama diuretic hemat kalium dapat
menimbulkan hyperkalemia.
Pemberian bersama antasida mengurangu absorpsi
ACE-inhibitor
Pemberian bersama OAINS akan mengurangi efek
anti hipertensi ACE inhibitor dan menambah resiko
hyperkalemia.
Dosis Dosis awal : 2 x 12,5mg/hari
Usia lanjut 2 x 6,25mg/hari
Kesimpulan skrining resep:
R/ Lasal 0,75mg
Amtocort 1,5mg
Mucopect 1/3 tab
Tremenza ¼ tab
Histrin FT5 1/3 tab
Mf pulv dtd No.XX bks. 3x1
iter 1x
R/Edoten syr 1
S 3 x 2,5 ml
ASSESMENT
1. Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama: An. Adinda Annaira Khaliqa Dani
Umur: 3 tahun, 2 bulan
Jenis Kelamin:P
Alamat: -
No. Hp: -
BB/TB:-
Kondisi:-
2 Riwayat Penyakit -
3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -
3. Pertimbangan Klinis
kontraindikasi h
Hipersensitivitas terhadap gentamycin atau
aminoglikosida lainnya. Infeksi mata yang
disebabkan oleh virus dan jamur.
R/ Lasal
Lasal
Indikasi Untuk bronkospasme (penyakit asma bronkial,
bronchitis asmatis) dan penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK)
R/ Mucopect
Mucopect
Komposisi Ambroxol
Indikasi Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran napas
akut dan kronis.
kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap ambroxol
Efek samping Gangguan saluran cerna, pembengkakan wajah,
dyspnea, demam (jarang)
Interaksi obat Pemberian bersama antibiotic (amoxicillin,
cefuroxime, erythromycin, doxycycline) dapat
mningkatkan kadar antibiotic dalam jaringan paru.
R/ Tremenza
Tremenza
Komposisi pseudoephedrine + triprolidine
R/ Histrin
Histrin
Komposisi Cetirizine HCL
Indikasi Rhinitis menahun, rhinitis alergi seasonal,
konjungtivitis, pruritus, urtikaria idiopati kronis
kontraindikasi hipersensistivitas, laktasi
Efek samping Sakit kepala, mengantuk, agitasi, mulut kering, rasa
tidak nyaman di perut, reaksi hipersensitifitas seperti
reaksi kulit dan angioedema.
Interaksi obat Cetirizin + azitromisin, akan meningkatkan efek
cetirizin.
Alprazolam + clobazam, pemberian bersama dapat
meningkatkan potensi efek ssp (sedasi, depresi).
Alprazolam + theophillin dapat meningkatkan kadar
setrizin.
Dosis Dosis dewasa : 1 x 10mg/hari
Dosis anak >2th : 0,25mg/kgBB/x diberikan tiap 12-
24 jam.
R/ Edotin Syr
Edotin Syr = Erdostein
Komposisi Erdostein
Indikasi Mukolitik pada infeksi saluran napas akut & kronik
kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap erdosteine, pasien sirosis
hati dan kekurangan enzim crystathionine sintetase,
fenilketonuria, pasien gagal ginjal (CrCl
<25ml/menit)
Efek samping Psoriasis, mual, muntah, diare, stomatitis, pusing,
tinitus.
Interaksi obat -
Dosis Sediaan sirup anak BB 15-19kg : 2 x 175mg/hari
BB 20-30kg: 3 x 175mg/hari
Deawasa & anak BB >30kg : 2 x 350mg/hari
R/ Zamel
Zamel
Indikasi Suplemen vitamin dan mineral untik anak-anak.
kontraindikasi Hipersensitifitas terhadap komponen multivitamin.
Efek samping Gangguan pencernaan, diare, konstipasi,
Interaksi obat Pemberian bersamaan suplemen lain, meningkatkan
efek samping
Dosis Dosis anak umuru <1th : 0,5ml sekali/hari
Dosis anak umur 1 - 3th : 1ml sekali/hari
R/ Pronicy tab
Pronicy tab
Komposisi Cyproheptadine HCL
Indikasi Gejala alergi, rhinitis alergi, urtikaria.
Kontraindikasi Bayi baru lahir, bayi premature, anak <2th, hipertrofi
prostat, porfiria
Efek samping Mengantuk, nyeri kepala, gangguan psikomotor,
gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare),mulut
kering, pandangan kabur, kelainan darah, anemia
hemolitik, leukopenia, agranulositosis,
Interaksi obat trombositopenia.
Pemberian bersama alcohol atau obat depsesan SPP
memperkuat efek sedasi.
Pemberian bersam MAOI dapat memperpanjang efek
antikolinergik
Dosis Alergi dewasa : dosis lazim 3-4 x 4mg/hari
Anak <2th : tidak dianjurkan
Anak 2-6th : 2-3 x 2mg/hari, maks 12mg/hari
Anak 7-14th : 2-3 x 4mg/hari, maks 16mg/hari
Kesimpulan skrining resep:
xxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Jas A.2009. Perihal Resep dan Dosis serta Latihan Menulis Resep edisi 2, Medan:
Universitas Sumatra Utara Press
Velo GP, Munuz P. Medication errors: Prescribing foults and prescription errors.
Br J Clin Pharmacol. 2009; 67 (6): 624-628.
LAPORAN TUGAS KHUSUS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
DI APOTEK ROXY JAGAKARSA JAKARTA SELATAN
PERIODE 5 AGUSTUS – 30 AGUSTUS 2019
Disusun Oleh :
(Penyusun)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan
laporan tugas khusus Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Roxy
Jagakarsa yang berlokasi di Jl. Jagakarsa Raya No.54 Kelurahan Jagakarsa
Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, periode 5 Agustus – 30
Agustus 2019 dengan baik. Laporan Tugas Khusus PKPA ini disusun sebagai
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Apoteker di
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dengan harapan agar calon
Apoteker mendapat gambaran secara jelas mengenai peran dan tugas Apoteker di
Apotek sebagai salah satu tempat pengabdian profesi Apoteker.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
23. Ibu Dr. Diana Laila Ramatillah, M.Farm., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
24. Ibu Diah Ramadhani, M.Farm., Apt. selaku Ketua Program Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
25. Ibu Rabima, M.Farm., Apt. selaku Koordinator PKPA di Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
26. Direksi Apotek Roxy Grup yang telah memberikan kesempatan melaksanakan
PKPA.
27. Bapak Drs. Baginda Nasution, Apt., MM. Selaku Apoteker Pengelola Apotek
Roxy Jagakarsa.
28. Ibu Yuniar Kurniasih, S.Si., Apt selaku Manager Apotek Roxy Jagakarsa
29. Ibu Shahyawidya Ramadanti S.Farm., Apt selaku Pembimbing di Apotek
Roxy Jagakarsa.
30. Ibu Lilih Riniwasih Kadiwijati, M.Farm, Apt selaku Pembimbing PKPA di
Fakultas Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
31. Seluruh asisten Apoteker, Juru Racik dan Karyawan Apotek Roxy Jagakarsa
yang telah memberikan bantuan, pengalaman, bimbingan, dan kerjasama
selama pelaksanaan PKPA.
32. Orang tua penulis dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
dukungan dan doa atas kelancaran pelaksanaan PKPA ini.
33. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah mendukung secara langsung maupun tidak langsung selama proses
kegiatan dan penyusunan laporan ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu penyusun
menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia
farmasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Ilmu dan pengalaman
yang telah diperoleh penulis selama menjalani Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) di Apotek Roxy ini dapat berguna bagi calon Apoteker sebagai bekal
untuk terjun ke masyarakat dalam rangka pengabdian profesi serta kepustakaan di
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Jakarta, Agustus
2019
(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
1
pasien agar dapat mencegah dan mencari penyelesaian terkait masalah resep.
Penggunaan obat yang rasional adalah pasien menerima obat yang tepat sesuai
kebutuhan klinis dan sesuai dosis. Dikatakan pengobatan rasional dan tepat secara
klinis jika didalam resep memenuhi persyaratan dalam tepat indikasi, tepat dosis,
tepat obat, alergi obat dan efek samping yang tidak diinginkan.
1.6 Tujuan
Tujuan dilakukan skrining resep pada laporan ini adalah :
a. Tujuan Umum
Untuk menskrining beberapa resep dari Apotek Roxy Jagakarsa, Jakarta
Selatan.
b. Tujuan Khusus
6. Agar mengetahui deskripsi skrining resep
7. Agar mengetahui kelengkapan dan legalitas resep
8. Agar mengetahui bahasa latin yang biasa digunakan dalam resep
9. Agar mengetahui prosedur pelayanan resep
10. Agar mengetahui analisis resep berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resep
A. Definisi Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi,
kepada Apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang
berlaku.
dr.
SIP :
Jakarta, .........................................,20....
R/
Pro : Npk:
Umur : Bagian :
F. Contoh Resep
dr.
SIP :
Jakarta, 12 / 4/ 2017
invactio
signature
Pro
9
4 R/ Betaserc 8 mg VI Betaserc Betahistin Vertigo dan pusing pada penyakit 1-2 tablet (6-12 mg) Gangguan Obat diminum 2 x
meniere, sindrom meniere, vertigo perifer diberikan 3 x sehari gastrointestinal, sehari 1 tablet
2dd1 ruam kulit, gatal
5 R/ Diamicron 50 V Diamicron 50 Gliklazid DM tipe 2 320 mg/hari Hipoglikemik dan Obat diminum 1 x
mg peningkatan BB. sehari 1 tablet.
S1dd1 Mual muntah diare
konstipasi dan
gangguan fungsi
hati.
6 R/ Klonidin No. LX Clonidine Klonidin Hipertensi Hipertensi: 1,25 g/ Mulut kering, Obat diminum 1 x
hari sedasi, depresi, sehari untuk
Sdd1 bradikardi, menurunkan
gangguan ereksi tekanan darah.
7 R/ Comtusi syr No.I Comtusi Oxememazine. Untuk meredakan batuk akibat alergi, dan Dewasa: sehari 3-4 Mual muntah sakit Obat diminum 3 x
sirup 60 mg pengencer batuk berdahak. x 5-10 ml kepala sehari 1 sendok
S3dd cth I Guaifenesin teh
8 R/ Proris tab No. X Proris Ibuprofen 200 mg Nyeri ringan sampai sedang dan sakit Dewasa: 3-4 x 400 Diare, Obat diminum 3
kepala. mg. hematemesis, kali sehari 1 tablet
S3dd1 penglihatan kabur,
ruam kulit, gatal
dan bengkak
9 R/ Cefat 100 mg cap Cefat 100 mg Cefadroksil 500 Infeksi saluran napas, kulit, jaringan 2 x sehari 500 mg Alergi atau Obat diminum 2
X mg lunak, dan saluran kemih kelamin hipersensitifitas kali sehari dan
berupa sesak nafas dihabiskan
S2dd1
10 R/ Co-Amoxiclav 60 Co-Amoxilav Asam klavulanat. Mengatasi infeksi akibat bakteri yang 500 mg diminum 2 Reaksi alergi berat Obat diminum 3
mg XV Amoksisilin sudah resisten terhadap amoksisilin x sehari hingga ringan kali sehari 1 tablet
tunggal terhadap obat ini. dihabiskan.
S3dd1 Umumnya muncul
pada seseorang
dengan riwayat
alergi penisilin
11 R/ Flamar 50 mg Racikan 15 - natrium Meredakan nyeri, Mengobati mual, Gangguan Obat diminum 3
kapsul diklofenak 50 mg muntah, mencegah sekresi asam koordinasi, kali sehari 1
Vosedon 10 mg flamar lambung berlebihan pusing, sakit kapsul setelah
Cimetidine 200 kepala, makan
-domperidone mengantuk
mg 10 mg
M.f dtd cap No. XV vosedon
S 3 dd 1 pc - cimetidine 200
mg
12 R/ Dexamethasone Racikan - dexamethasone Arthritis, reaksi alergi, masalah kulit/ - Mengantuk, kulit Obat diminum 3
tab No. VI puyer 10 0,5 mg mata tertentu, masalah pernapasan, kering, ruam, kali sehari 1
bungkus anti alregi sakit kepala, bungkus.
CTM tab No. VI - pusing, sensasi
chlorpheniramine berputar, mual,
Vit. C tab No. VI maleat 4 mg kembung,
M.f da in pulv No. - vit. C kelemahan otot,
X nafsu makan
S 3 dd pulv I berkurang,
sembelit atau
konstipasi
13 R/ Zinkid Syr Fl Zinkid sirup Tiap 5 ml Pelengkap untuk pengobatan diare - Bayi 2 – 6 bulan: Mual dan muntah Obat diminum 1
No. I mengandung pada anak – anak dibawah 5 tahun 5 ml kali sehari 5 ml
zinc sulfat 27, 45 selama 10 hari
S 1 dd Cth 1 mg setara dengan - Anak 6 bulan – berturut – turut
zinc 10 mg 10 tahun: 10 ml meskipun diare
10 hari
sudah sembuh.
Apabila terjadi
muntah dalam
waktu setengah
jam setelah
pemberian obat,
berikan lagi yang
masih baru.
R/ L – Bio sachet L – Bio Sel hidup ≥ 109 Suplemen untuk membantu menjaga - Anak ≥ 12 tahun: Munculnya reaksi Suplemen
No. X CFU kesehatan sistem pencernaan 3 sachet/ hari alergi seperti diberikan 2 kali
(Lactobacillus pembengkakan sehari 1 sachet
S 2 dd 1 pc acidophilus - Anak ≥ 2 tahun: padawajah, bibir, setelah makan.
W55, 2 – 3 sachet lidah, atau Dapat dicampur
Lactobacillus tenggorokan. pada makanan.
casei W56, Kesulitan
Lactobacillus bernapas, gatal,
salivarius W57, dan ruam.
Bifidobacterium
lactis W51,
Bifidobacterium
lactis W52,
Lactobacillus
lactis W58), pati,
maltodextrin
14 R/ Otopain Ear Otopain Setiap 5 ml Antiseptik telinga dengan Obat diteteskan
Drop Fl I tetes telinga mengandung: kortikosteroid 3 kali sehari dua
tetes pada telinga
S 3 dd II gtt - polymyxin B kanan dan kiri
sulfate 50. 000
IU
- Neomycin
sulfat 25 mg
- fludrokortison
asetat 5 mg
- lidokain HCl
200 mg
R/ Amoxsan 250 Racikan - amoxicillin 250 Meredakan nyeri - Ruam, mual, Obat diminum 3
mg puyer 12 mg sakit perut,sakit kali sehari 1
bungkus kepala, pusing, bungkus setelah
Antalgin tab ½ - metampiron mengantuk, makan
250 mg bengkak
CTM 1,5 mg
- dexamethasone
Dexamethasone 0,25 mg
0,25 mg
SL q.s
m. f. Pulv dtd No.
XII
S 3 dd 1
15 R/ Omeprazole No. Omeprazole Omeprazole 20 Ulkus peptikum, eradikasi H. Pylori, 20 – 40 mg 1 kali Diare, intestinel Obat diminum 2
X kapsul mg GERD sehari. Durasi nefritis, defisiensi kali sehari 1
pemakaian: 4 vit. B12, mual, kapsul sebelum
S 2 dd 1 ac minggu (ulkus muntah, diare, makan.
duodenum), 8 konstipasi, nyeri
minggu (ulkus perut
peptikum)
R/ Neurosanbe No. Neurosanbe - Metampiron 500 mg Defisiensi Vit B12, anemia, Obat dikonsumsi 3 Edema paru, Obat diminum
X kaplet - Vit B1 50 mg
kekurangan asam folat kali sehari. gagal jantung sekali sehari 1
Maksimal 4 kaplet kongesif, diare, kaplet setelah
S 1 dd 1 - Vit B6 100 mg per hari. gatal, nyeri, makan
- Vit B12 100 mcg gelisah
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Dari resep yang telah dilakukan skrining resep diatas tidak lengkap terutama
pada kelengkapan administrasi dan kesesuaian farmasetik
2. Disarankan untuk monitoring penggunaan obat yang diresepkan karena
interaksi obat yang merugikan
4.2 Saran
Jas A. 2009. Perihal Resep dan Dosis serta Latihan Menulis Resep edisi 2,
Medan: Universitas Sumatra Utara Press.