Senin,10/02/2020 23 80
Selasa11/02/2020 20 95
Kamis13/02/2020 30 150
Jumat14/02/2020 25 78
Sabtu15/02/2020 26 96
Senin,17/02/2020 28 109
Selasa18/02/2020 30 111
Kamis20/02/2020 21 88
Jumat21/02/2020 27 115
Sabtu22/02/2020 30 150
Senin,24/02/2020 35 154
Selasa25/02/2020 24 90
Kamis27/02/2020 22 113
Jumat28/02/2020 27 117
Sabtu29/02/2020 35 150
42
Tabel III.2 Data-data dan jumlah resep racikan dan formula
Senin,10/02/2020 11
Selasa11/02/2020 7
Rabu 12/02/2020 13
Kamis13/02/2020 11
Jumat14/02/2020 15
Sabtu15/02/2020 13
Senin,17/02/2020 12
Selasa18/02/2020 10
Rabu 19/02/2020 14
Kamis20/02/2020 13
Jumat21/02/2020 16
Sabtu22/02/2020 14
Senin,24/02/2020 8
Selasa25/02/2020 13
Rabu 26/02/2020 12
Kamis27/02/2020 15
Jumat28/02/2020 10
Sabtu29/02/2020 17
Total 224
43
3.2 Pembahasan
Apotek roxy berdiri sejak tahun 1954 yang berpusat di Jl. Biak
No.39, Jakarta pusat yang dipimpin oleh Presiden Direktur sekaligus
pemilik yaitu Bapak Thomas Hosean Ciovhanlee dan telah memiliki 38
apotek roxy cabang yang berada di wilayah Jakarta, Tanggerag, Bekasi,
Depok.
44
atau Health Center yang didukung suasana lingkungan berbelanja dengan
kenyamanan, kebersihan, kerapihan, keindahan di dalam ruangan apotek.
45
Bagian paling depan apotek dilengkapi dengan papan iklan apotek
roxy berwarna kuning dengan tulisan Apotek Roxy, hal ini dibuat dengna
tujuan agar masyarakat lebih mudah untuk menemukan apotek ini. Apotek
Roxy poltangan juga selalu berupaya dan memastikan tersedianya proses
implementasi ISO 9001:2015 yang berkesinambungan dan menghasilkan
perbaikan secara terus-menerus terhadap proses bisnis perusahaan.
46
b) Instalasi listrik untuk penerangan dan pendukung Operasional
Apotek Roxy Poltangan yaitu PLN dan genset.
c) Memiliki ventilasi dan sanitasi yang baik.
d. Identitas Apotek
47
datang 15 menit lebih awal dengan maksud mengetahui proses
kegiatan yang sedang dilakukan (komunikasi) sehingga tidak terjadi
error dalam pelayanan. dimana memiliki 1 Bussines Manager, 1
Apoteker Penanggung Jawab, 1 Apoteker Pendamping, 5 TTK
(tenaga teknis kefarmasian), 4 kasir, 4 juru racik, 3 satpam, dan 1
cleaning service. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, yaitu dalam
menjalankan praktek kefarmasian Apoteker dapat dibantu Apoteker
Pendamping atau Tanaga Teknis Kefarmasian.
Tenaga kefarmasian di Apotek Roxy Poltangan seperti
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian memiliki Surat Tanda
Registrasi, Surat Izin Praktik atau Surat Izin Kerja. Hal ini sesuai
dengan Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016 bahwa pelayanan
Kefarmasian di Apotek di selenggarakan oleh Apoteker, dapat dibantu
oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian
yang memiliki Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktik atau Surat
Izin Kerja.
e. Perlengkapan Apotek
Untuk menunjang pelayanan, Apotek Roxy Poltangan dilengkapi
beberapa perlengkapan penunjang seperti :
a) Etalase untuk obat bebas, bebas terbatas, obat tradisional, alkes
dan Bahan Medis Habis Pakai
b) Lemari/rak untuk produk madu, susu, dan produk bayi serta
lemari kayu khusus untuk tempat produk tetes, salep dan injeksi
c) Rak Kayu untuk menyimpan dan menata obat (paten dan generik)
d) Lemari khusus penyimpanan Narkotika dan psikotropika
e) Lemari khusus untuk penyimpanan obat mahal, prekursor dan
OOT.
f) Lemari es untuk menyimpan obat yang harus disimpan pada suhu
dingin
48
g) Lemari arsip untuk dokumen apotek seperti faktur, resep dan
lainnya
h) Kursi untuk pasien di ruang tunggu
i) Meja dan kursi serta empat set komputer untuk bagian
administrasi dan kasir
j) Meja dan kursi serta dua set computer untuk pembuatan etiket
dan pengecekan obat
k) Meja tempat peracikan obat dan penyiapan obat
l) CCTV untuk security control
f. Peralatan Apotek
Peralatan yang ada di apotek Roxy Poltangan yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan kefarmasian dan pengelolaan yaitu :
a) Alat dan wadah untuk peracikan obat
1) Mortir dan Stamper
2) Alat untuk meracik kapsul
3) Kapas dan alkohol
4) Kertas perkamen, cangkang kapsul, kantong klip, etiket
5) Gelas ukur
6) Timbangan
7) Staples, gunting
b) Perlengkapan Administrasi
Supaya tertib dan teratur dalam melaksanakan kegiatan
managerial, Apotek Roxy Poltangan melengkapi semua sistem
administrasinya baik secara manual maupun secara tersistem
dikomputer. Sistem komputer di Apotek Roxy Poltangan sudah
dapat mencatat atau menginput data barang datang dari faktur
penjualan, laporan penjualan resep, laporan pembelian obat,
laporan penjualan obat, data stok sediaan farmasi yang akan habis
atau habis, dan data sediaan farmasi yang kadaluwarsa atau
hampir kadaluwarsa. Berikut adalah penjelasan beberapa
perlengkapan administrasi di Apotek Roxy Poltangan .
49
1. Lembar rincian hasil penjualan
Lembar rincian hasil penjualan dibagi menjadi tiga untuk
menuliskan hasil penjualan shift pagi, shift siang dan Shift
malam. Rincian tersebut meliputi hasil penjualan sediaan
farmasi berdasarkan sistem komputer ditambah penjualan obat
dengan resep umum kemudian dihitung selisihnya dengan
jumlah uang yang diterima.
2. Blangko surat pesanan
Di Apotek Roxy Poltangan terdapat 4 macam blangko surat
pesanan yaitu :
a) Surat Pesanan Narkotika
Surat pesanan Narkotika digunakan untuk memesan obat
golongan narkotika. Surat pesanan ini terdiri atas 4
rangkap yang terdiri atas warna putih, merah, kuning dan
hijau. setiap surat pesanan narkotika hanya untuk satu
item jenis narkotika.
b) Surat Pesanan Psikotropika
Berbeda dari Narkotika, surat pesanan psikotropika hanya
dibuat 3 rangkap yaitu warna putih, merah dan kuning.
Setiap surat pesanan psikotropika boleh memuat lebih dari
satu jenis item obat psikotropika.
c) Surat Pesanan Prekusor dan Obat-Obat Tertentu (OOT).
Surat Pesanan obat yang mengandung prekusor sama
dengan surat pesanan obat-obat tertentu (OOT) yang
dibuat 2 rangkap serta boleh memuat lebih dari satu jenis
item obat yang mengandung Prekusor.
d) Surat pesanan obat
Surat pesanan obat digunakan untuk memesan obat bebas,
bebas terbatas, obat keras, herbal, alkes, herbal dan Bahan
Medis Habis Pakai.
50
3. Stock Obat Berbasis Komputer
Stock obat (stock opname) digunakan untuk mencatat stok
obat dan barang yang ada di Apotek Roxy Poltangan. Stok obat
sangat penting dalam mengendalikan dan menjaga
ketersediaan obat di apotek.
4. Blangko pelaporan Psikotropika dan Narkotika
5. Pustaka-pustaka yang menunjang pelayanan kefarmasian
seperti ISO Indonesia, MIMS, buku peraturan perundang-
undangan, serta buku penunjang lainnya.
6. Komputer sebagai penunjang kegiatan administrasi.
g. Tata Ruang Apotek
Apotek Roxy Poltangan terdiri dari di lengkapi dengan tempat
parkir, terdapat ruangan tunggu pasien tempat penerimaan resep dan
penyerahan obat, swalayan farmasi, ruang peracikan dan ruang
administrasi. Swalayan farmasi di dekat ruang tunggu sehingga
memudahkan konsumen untuk melihat, memilih, dan membeli obat
obat bebas serta kebutuhan kesehatan lainnya yang ada di swalayan
tersebut. Didalam ruangan terdapat tempat pelayanan kefarmasian
yang terdapat ruangan praktik dokter dan lantai 2 mess tempat
istirahat karyawan apotek roxy. Serta memiliki perlengkapan CCTV,
AC, yang berfungsi sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan.
a. Ruang Tunggu
Ruang tunggu terdapat disebelah kiri pintu masuk apotek, ruangan
ini dilengkapi dengan bangku sebagai tempat duduk dan televisi.
b. Swalayan Apotek.
Ruangan ini berada di sebelah kanan pintu masuk apotek, ruangan
ini terdiri atas rak-rak untuk meletakkan produk produk obat bebas,
obat herbal, produk susu, makanan ringan, dan lain lain.
c. Tempat Penerimaan dan Penyerahan Obat
Tempat ini di batasi oleh suatu meja yang tingginya sebatas dada
yang membatasi ruang dalam apotek dengan pasien.
51
d. Tempat Penyiapan Obat dan Tempat Peracikan
Tempat penyiapan obat terletak dibagian belakang tempat
penerimaan resep dan penyerahan obat yang dibatasi oleh pintu dan
loket obat. Penyimpanan obat di letakan bedasarkan alfabetis,
bentuk sedian, Farmakologi, golongan obat sedangkan untuk obat
narkotika dan psikotropika di letakkan di lemari yang khusus
memiliki pintu ganda dan dengan double kunci. Terdapat pula
lemari es untuk menyimpan obat obat seperti suppositoria, ovula,
dan insulin. Selanjutnya terdapat meja untuk mencetak etiket dan
aktifitas penyiapan obat sebelum di serahkan kepada pasien.
Tempat peracikan terletak di bagian samping tempat penyiapan
obat. Di area ini dilakukan penimbangan, peracikan, pencampuran,
dan pengemasan obat obat yang dilayani berdasarkan resep dokter
di lengkapi dengan fasilitas alat peracikan.
e. Area Konseling
Area konseling terdapat di sebelah tempat penerimaan maupun
penyerahan obat, pada tempat ini di lengkapi dengan 1 set meja
dan kursi.
f. Ruang Penunjang Lainnya.
Ruang ini terdiri dari toilet, ruang penyimpanan arsip resep,
gudang penyimpanan obat, dan tempat praktik dokter.
52
organisasi, memastikan adanya system seperti yang di tetapkan dalam
persyaratan pelanggan, melakukan proses pengembangan terhadap
kebutuhan pelanggan, melakukan fungsi koordinasi dalam
pengembangan proses oprasional apotek dan melakukan analisis
terhadap perhitungan harga jual produk.
53
bahan medis habis pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku meliputi Perencanaan,
Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan, Pemusnahan,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Apotek Roxy Poltangan
telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai dengan baik yaitu dengan cara :
a) Perencanaan
Sistem perencanaan dalam pengadaan barang
dilakukan melalui dua cara yakni kalkulasi purchase order dan
pembelian mendadak. Kalkulasi purchase order dan pembelian
mendadak. Kalkulasi purchase order merupakan sistem yang
terkomputerisasi yang terdapat di Apotek Roxy Poltangan yaitu
dengan melihat stok barang yang habis atau terjual pada
rentang waktu tertentu, umumnya dilakukan pada kisaran dari
ke 8 hingga hari ke 15. Berdasarkan data tersebutlah maka
perencanaan dalam pemesanan barang dapat dilakukan.
b) Pengadaan
Pengadaan barang di Apotek Roxy Poltangan
dilakukan berdasarkan komputerisasi dengan cara pemesanan
melalui email ke Pusat Distribusi Apotek Roxy di Jln. Hasyim
Ashari yang dilakukan setiap hari sedangkan untuk pemesanan
obat golongan narkotika dan psikotropika dilakukan dengan
menggunakan Pemesanan (SP) khusus dan pemesanan
dilakukan secara langsung ke PBF.
c) Penerimaan
Setiap barang yang datang langsung diperiksa
kesesuainnya antara fisik dengan bukti laporan pembelian
barang (LPB) yang meliputi expired date, nomor batch, segi
fisik,jumlah barang, faktur pengantar, dosis obat yang tertera
di kemasan dan harga barang, lalu dituliskan pada surat jalan
dan form service level barang yang tidak datang, salah datang,
54
kurang kirim, dan kirim. Form service level berfungsi sebagai
bukti bagi apotek apabila menerima obat yang kurang kirim,
lebih kirim, salah kirim, tidak datang agar Apotek Roxy pusat
distribusi dapat mengganti apabila terjadi hal tersebut.
d) Penyimpanan
Penyimpanan obat dan alat kesehatan di ruang
peracikan dilakukan oleh Apoteker dan Asisten apoteker.
Penyimpanan obat ethical dilakukan berdasarkan alfabetis,
farmakologi, golongan obat, suhu dan bentuk sediaan,
sedangkan untuk golongan obat narkotika dan psikotropika
memiliki ketentuan yakni disimpan pada lemari dengan pintu
ganda dengan double kunci yang disimpan oleh dua orang
yang berbeda, serta penyusunnya berdasarkan alfabetis.
Produk yang dapat dijual bebas diletakkan di swalayan farmasi
disusun berdasarkan bentuk dan jenis sediaan. Pada
pengeluaran obat-obatan di Apotek Roxy Poltangan
memberlakukan sistem FEFO (First Expired First Out dan
FIFO (First in First Out) sehingga barang yang memiliki
mengurangi risiko terjadinya kadaluarsa sebelum obat terjual.
Untuk mengontrol stok barang dilakukan pengecekan stok
setiap harinya.
55
3. Susunan Saraf Pusat
4. Wasir/Ambeien
5. Liver/Hepatitis
7. Osteoporisis
8. Kontrasepsi
9. Multivitamin
56
izin praktik sedangkan pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak
yang mengandung narkotika dan psikotropika dilakukan oleh
apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker
apabila telah disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dengan
disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di apotek
dengan cara dirobek daan direndam dalam air serta dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan resep.
f) Pengendalian
Pengendalian Persediaan di Apotek Roxy Poltangan
dilakukan menggunakan kartu stok baik secara komputerisasi
maupun manual. Kegiatan yang rutin dilakukan apotek Roxy
Poltangan adalah dengan melakukan stock opname setiap
harinya dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Stock opname
dilakukan untuk mencegah kehilangan obat atau barang serta
melakukan perencanaan jumlah obat atau barang yang akan
dipesan secara otomatis berdasarkan data pembelian yang
diatur ke dalam sistem komputer. Masing-masing orang
memiliki tanggung jawab terhadap setiap obat sesuai
farmakologinya.
g) Pencatatan
Pencatatan dilakukan dengan mengguanakan sistem
komputerisasi yang akan secara otomatis tercatat dan terhitung
sebagai stok.
h) Pelaporan
Pelaporan narkotika saat ini menggunakan sistem Sipnap
sebagai media pelaporan penggunaan narkotika dan
psikotropika yang terhubung melalui internet kepada server di
Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian
Kesehatan. Apoteker setiap bulannya melakukan kegiatan
input data penggunaan psikotropika dan narkotika melalui
57
situs website SIPNAP (Sistem Pelaporan dan Narkotika dan
Psikotropika). Resep yang mengandung narkotika dan
Psikotropika dipisahkan dan diberi garis bawah dengan
menggunakan tinta merah. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah apoteker dalam pembuatan laporan
penggunaan narkotika dan psikotropika.
58
b. Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak
penyimpanan dengan memperhatikan nama obat,
kekuatan obat contoh : mg, mcg, tanggal kadaluwarsa
dan keadaan fisik obat.
2) Melakukan peracikan obat
Kegiatannya meliputi hitung dosis, penimbangan bahan,
pencampuran bahan bahan atau obat, dan pengemasan akhir.
3) Memberikan Etiket dengan ketentuan sebagai berikut
a. Warna putih untuk obat dalam/oral
b. Warna biru untuk obat luar dan suntik
c. Menempelkan label” kocok Dahulu” pada sediaan
sirup, suspensi atau emulsi.
4) Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan
terpisah untuk obat yang berbeda untuk menjaga mutu
obat dan menghindari penggunaan yang salah.
59
g. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan di paraf
oleh Apoteker (apabila diperlukan)
h. Menyimpanan resep pada tempatnya (mengarsipkan resep)
60