Anda di halaman 1dari 58

Lampiran : Peraturan Kepala Rumah Sakit

Nomor : No. XX-PRS/RST/15.012


Tangal : 7 Januari 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Sub Divisi Radiologi

Subdivisi Radiologi merupakan bagian pelayanan penunjang medik yang


bertujuan untuk menegakkan diagnosa pelayanan rutin rumah sakit dan pelayanan
gawat darurat sesuai fasilitas yang tersedia baik bagi pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap dengan memperhatian unsur bahaya radiasi, mengutamakan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien, perkembangan ilmu dan teknologi serta “cost
benefit ratio”. .
1.2 Tujuan
1.2.1 TUJUAN UMUM :
1. Memberikan pelayanan radiodiagnostik pasien rawat jalan, pasien rawat inap
dan pasien gawat darurat di Rumah Sakit Toeloengredjo dengan cepat,
tepat,mengutamakan keselamatan pasien dan berkualitas guna menegakkan
diagnosa dokter.
2. Mendukung pelayanan rutin dan pelayanan gawat darurat sesuai fasilitas
yang tersedia di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Toeloengredjo.
1.2.1 TUJUAN KHUSUS :
1. Pelayanan penunjang medik dan pelayanan radiodiagnostik yang bertujuan
untuk mendukung pelayanan rutin dan pelayanan gawat darurat sesuai
fasilitas yang tersedia di Subdivisi Rumah Sakit Toeloengredjo
2. Memberikan pelayanan radiodiagnostik pasien-pasien rawat jalan dan pasien-
pasien rawat inap di Rumah Sakit Toeloengredjo dengan cepat,
mengutamakan keselamatan pasien, tepat dan berkualitas yang bertujuan
menegakkan diagnosa dokter.
3. Melengkapi sarana dan prasarana radiodiagnostik secara bertahap sesuai
perkembangan Rumah Sakit Toeloengredjo.
4. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Subdivisi Radiologi agar
mampu melayani dengan keterampilan dan kemampuan yang berkualitas.
5. Menambah jenis pemeriksaan radio diagnostik yang sesuai dengan
kebutuhan Subdivisi Radiologi Rumah Sakit Toeloengredjo.

1
6. Meningkatkan metode kerjasama melalui rapat-rapat dan sebagainya.
7. Membudayakan kinerja staf Subdivisi Radiologi agar efektif dan efisien.
8. Memberikan pelayanan segera tanpa mengabaikan prinsip mengutamakan
keselamatan pasien
9. Melakukan penelitian dan pendidikan untuk peningkatan dan penyempurnaan
pelayanan Subdivisi Radiologi.
10. Menjalin kerjasama dengan Subdivisi dan institusi pelayanan kesehatan lain.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT TOELOENGREDJO

2.1 DESKRIPSI RUMAH SAKIT TOELOENGREDJO


Rumah Sakit Toeloengredjo merupakan rumah sakit umum tipe C yang
beralamat di jalan Ahmad Yani 25 Pare kabupaten Kediri Jawa Timur Indonesia .
Telp 0354 391145 - 391047 - 394970, Fax: 0354 – 598911 dengan alamat e-mail
rstoel@yahoo.co.id. Rumah Sakit Toeloengredjo memiliki Hot Line Service Hallo
HVA dengan No telp 082230309494
Rumah Sakit Toeloengredjo sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk
Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan pada tahun 2011
Rumah Sakit Toeloengredjo mempunyai kapasitas tempat tidur pasien
sebanyak 160 tempat tidur. Rumah Sakit Toeloengredjo memberikan beragam
jenis pelayanan medis, antara lain poliklinik umum,poliklinik gigi dan mulut, poliklinik
spesialis, Sub divisi Gawat Darurat, Kamar operasi. Kebidananan serta rawat inap
yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium,
radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, gizi dan klinik kecantikan.

2.2 SEJARAH RUMAH SAKIT TOELOENGREDJO


Rumah Sakit Toeloengredjo didirikan pada tahun 1908 oleh perkumpulan
dagang di negeri Belanda yaitu HVA yang merupakan singkatan dari HANDLESS
VENEREGING AMSTERDAM ( HVA ). Rumah Sakit Toeloengredjo pada masa itu
dikenal dengan Rumah Sakit HVA. Rumah Sakit Toelongredjo berdiri di tengah-
tengah perusahaan pabrik-pabrik gula milik HVA yang tersebar di wilayah Kediri,
Nganjuk, Jombang dan Tulungagung.
Pada awalnya fungsi Rumah Sakit Toeloengredjo adalah sebagai tempat
pengobatan bagi bangsa Belanda dan kaum pribumi yang bekerja di pabrik-pabrik
milik HVA yang kemudian berkembang untuk melayani pengobatan orang sakit di
sekitarnya.
Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Kemudian Rumah Sakit Toelonegredjo dikuasai oleh
bangsa Indonesia dan selanjutnya bernaung di bawah badan penyelenggaraan
perusahaan gula yang berpusat di Solo dan memiliki kantor di Kediri.
Pada tahun 1957 dalam rangka TRIKORA semua perkebunan dan
perusahaan milik Belanda diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan RS
Toeloengredjo dikelola oleh PTP XXI-XXII yang berkantor di Surabaya. PTP XXI-

3
XXII membawahi dua rumah sakit yaitu , yaitu Rumah Sakit Gatoel di Mojokerto dan
Rumah Sakit Toeloengredjo.
Pada 14 Pebruari 1996 pemerintah melakukan merger terhadap PTP XXI-
XXII, PTP IX, PTP XXVII dan berganti nama PTP Nusantara X, dan mempunyai satu
rumah sakit lagi, yaitu Rumah Sakit Jember Klinik di Jember. Pada tahun 1998,
kepemimpinan Rumah Sakit Toeloengredjo serahkan kepada dr Bambang Samodra
SW, Mkes .Pada tanggal 16 Oktober 2002, kepemimpinan Rumah Sakit Toelongredjo
digantikan oleh DR. dr. IBNU GUNAWAN MM.
Tahun 2013, PTP Nusantara X membentuk anak perusahaan dengan nama
PT Nusantara Medika Utama yang membawahi 3 Rumah Sakit, yaitu : Rumah Sakit
Toeloengredjo di Pare, Rumah Sakit Gatoel di Mojokerto, Rumah Sakit Jember Klinik
di jember .PT Nusantara Medika Utama,dipimpin oleh DR. dr. IBNU GUNAWAN MM
sebagai direktur utama .Sebagai kepala rumah sakit diangkat dr. NOER EVALIANA
yang masih menjabat sampai sekarang.

2.3 JENIS PELAYANAN RUMAH SAKIT TOELEONGREDJO


1. IGD

2. POLIKLINIK terdiri dari :

- Poli Umum

- Poli Gigi

- BKIA

- Poli Spesialis Penyakit Dalam,

- Poli Spesialis Bedah Umum

- Poli Spesialis Obsgyn

- Poli Spesialis Anak

- Poli Spesialis Syaraf

- Poli Spesialis Bedah Syaraf

- Poli Spesialis Paru

- Poli Spesialis Mata

- Poli Spesialis THT

- Poli Spesialis Jantung

- Poli Spesialis Orthopedi

- Poli Spesialis Urologi

4
- Poli Spesialis Jiwa

- Poli Spesialis Rehab Medik

3. Rekam Medik

4. Hemodialisa

5. Rawat Inap I, II, III, IV, V,

6. ICU

7. Kamar Bersalin

8. Kamar Operasi

9. Farmasi Rawat Jalan dan Rawat Inap

10. Radiologi

11. Laboratorium

12. Gizi

13. Linen dan Tata Graha

14. Administrasi

15. Beauty and Spa

2.4 JUMLAH KARYAWAN RUMAH SAKIT TOELEONGREDJO


Sumber Data Per 1 Januari 2015
No Jenis Pekerjaan Status Kepegawaian
Tetap PKWT Orientasi Tamu/ Mitra
1 Dokter Spesialis 3 30
2 Dokter Umum 8 2
Dokter Gigi 3 1
Perawat 83 13 10
Pembantu Perawat 3
Bidan 8 2 2
Apoteker 2 1
Asisten Apoteker 12 1 4
Pembantu AA 1
Radiografer 3 2 1
Analis 3 2 2
Asisten Analis 1
Perekam Medik 6 2 2
Staf Rekam Medik 7 1
Staf Loundry 8
Fisioterapis 5
IT 1
Sanitarian 1
Teknisi Medis 1
Teknisi lain 5 1( b. Erna)

5
Ahli Gizi 3
Juru Masak 8 2
Juru Saji 8
Transporter 2 1
Sekum 2 1
Keuangan 5 1
Administrasi/ Akuntansi 10 1 4
SDM 1 1
Beautician 5 1
Staf Pemasaran 3 1
Staf Humas 1
Perawat IGD 11 3
Perawat Gigi 3
Perawat HD 4 2 1
Perawat Poli 2 1

2.5 INDIKATOR EFISIENSI PELAYANAN RUMAH SAKIT TOELEONGREDJO


Indikator Efisiensi 2014
BOR 97,23%
ALOS 4,08 hari
TOI 0,12 hari
BTO 84,6 kali

6
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN NILAI
RUMAH SAKIT TOELOENGREDJO

3.1 VISI
Rumah Sakit Toeloengredjo memiliki visi :
“ Menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat yang mengutamakan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien. “

3.2 MISI
Rumah Sakit Toeloengredjo memiliki misi :
1. Menyediakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi melebihi harapan
pelanggan dengan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia
3. Mengembangkan fasilitas rumah sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat.
4. Memotivasin karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi tinggi dan
inovatif.
5. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjang keselamatan
dan kesehatan kerja (K3)
6. Mewujudkan rumah sakit berwawasan lingkungan.

3.3 Motto
Rumah sakit toeloengredjp memilik motto :
“ Pelayanan Profesional Sepenuh Hati :

3.4 Nilai– nilai


Rumah Sakit Toeloengredjo memiliki nilai-nila perusahaan :
a. Team Work
b. Integrity
c. Profesionalisme
d. Respect
e. Inovation
f. Social Responsibility

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT TOELOENGREDJO

4. 1 Pengertian / keterangan
4.1.1. Unit Kerja Struktural
a. Kepala Rumah Sakit :
Kepala Rumah sakit merupakan pimpinan tertinggi di rumah sakit .
Mempunyai fungsi jabatan : membantu direksi dalam hal menyusun dan
melaksanakan kegiatan operasional rumah sakit dan melaksanakan kebijakan
direksi serta memberikan saran dan masukan kepada direksi untuk mendukung
tercapainya sasaran kinerja, nilai tambah dan pertumbuhan rumah sakit.
b. Kepala Divisi
Kepala divisi mempunyai fungsi jabatan menyusun dan melaksanakan
kegiatan operasional divisi dan melaksanakan kebijakan Kepala Rumah Sakit
serta memberikan saran dan masukan kepada kepala rumah sakit untuk
mendukung tercapainya sasarn kinerja, nilai tambah dan pertumbuhan rumah
sakit.
Kepala Divisi terdiri dari, :
1. Kepala Divisi Pelayanan Medis.
2. Kapala Divisi Penunjang Medis

8
3. Kepala Divisi Keperawatan
4. Kepala Divisi Pemasaran & Pengembangan Bisnis
5. Kepala Administrasi Keuangan & SDM

Kepala Divisi membawahi beberapa Sub Divisi sesuai dengan fungsi masing
masing.

c. Kepala Sub Divisi


Kepala sub Divisi mempunyai fungsi jabatan membantu kepala divisi
menyusun dan melaksanakan kegiatan operasional sub divisi dan melaksanakan
kebijakan kepala divisi serta member saran dan masukan untuk mendukung
tercapainya sasaran kinerja , nilai tambah dan pertumbuhan rumah sakit.
Sub divisi adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi sesuai profesi dan atau keahliannya.

4.1.2 Unit Non Struktural


a. Komite / Tim
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi,
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Kepala Rumah Sakit
dan melaksanakan tugas dari Kepala Rumah Sakit dalam bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
Komite / tim yang ada di Rumah Sakit Toeloengredjo antar lain sebagai
berikut :
1. Komite Medis
2. Komite Keperawatan.
3. Komite farmasi dan Terapi
4. Tim Keselamatan Pasien .
5. Tim Mutu Rumah Sakit
6. Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian InfeksiI
7. Tim Pendidikan dan Latihan.
8. Tim Ponek
9. Tim TB Dots
10. Tim PK3RS
11. Tim Clinical Pathway
12. Komite Rekam Medis

9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI
SUB DIVISI RADIOLOGI

KEPALA RUMAH SAKIT

KA DIV PENUNJANG MEDIS

KA SUB DIVISI DOKTER


PETUGAS PPR RADIOLOGI SPESIALIS
RADIOLOGI

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


TENAGA DAN PROSESSING DAN ADM DAN ARSIP KEBERSIHAN DAN
ALAT LOGISTIK PERS.PEM

Gambar 5.1 SO Sub divisi Radiologi

10
BAB VI
URAIAN JABATAN SUB DIVISI RADIOLOGI

6.1 URAIAN TUGAS DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI


IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Dokter Spesialis Radiologi
B. Lokasi : Sub Divisi Radiologi
C. Bertanggung jawab kepada : Kepala Rumah Sakti

URAIAN TUGAS / PEKERJAAN

A. OPERASIONAL
No Uraian Tolak Ukur Kinerja
1 Membantu membuat Standar Prosedur Terbentuknya Standar Prsedur
Operasional Radiologi Operasional
2 Melakukan solusi, tindak lanjut dan evaluasi Tidak ada masalah dalam pelayanan
terhadap kejadian yang tidak diharapkan radiologi
yang berhubungan dengan Radiologi
3 Melakukan pembacaan dan Evaluasi Semua foto di expertise
pemeriksaan radiologi
4 Mampu mendeteksi masalah yang terjadi Tepat diagnosa
pada pemeriksaan radiologi
5 Memberikan konsultasi yang berhubungan Kepuasan Pasien
dengan hasil radiologi

B..KEWENANGAN
No Uraian
1 Memberikan konsultasi yang berhubungan dengan hasil radiologi
2 Memberikan expertisi hasil radiologi
3 Mengkoordinir pelaksanaan proses pemorsian makanan.
4 Memberikan usulan adanya menu baru
5 Bekerja sama dengan anggota tim kesehatan dari unit lain

11
6.2 URAIAN TUGAS KEPALA SUB DIVISI RADIOLOGI
IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Kepala Sub Divisi Radiologi
B. Lokasi : Sub Divisi Radiologi
C. Bertanggung jawab kepada : Kepala Divisi Penunjang Medis
D. Membawahi : Radiografer pelaksana

Uraian Tugas
A. PERENCANAAN
NO URAIAN TOLOK UKUR KINERJA

RKAP tersusun sesuai


1 Menyusun RKAP Sub Divisi
ketentuan (waktu)

Menyusun konsep Rencana Pengembangan, Pengembangan system


2
Sistem, Kebijakan dan Prosedur Sub Divisi tersusun

B. OPERASIONAL

NO URAIAN TOLOK UKUR KINERJA


Sesuai dengan SPO dan
1 Mengelola pelayanan sub divisi
keluhan pasien
Tercapainya target kinerja
2 Melakukan pembinaan SDM di sub divisi
SDM
3 Menyusun dan mengevaluasi SPO Tercapainya SPO sub divisi
Menyusun laporan dan evaluasi kinerja di Laporan dan evaluasi secara
4
tingkat Sub Divisi berkala
Mengendalikan biaya operasional di tingkat Benefit Cost Ratio di atas
5
sub divisi RKAP
Mengendalikan dan meningkatkan mutu Standar minimal pelayanan
6
pelayanan Rumah Sakit
Melaksanakan tugas khusus dari Kepala Divisi
7 Penyelesaian tugas
Penunjang Medis
C. KEWENANGAN

NO URAIAN
1 Mengusulkan kebutuhan SDM
2 Melakukan penilaian kerja SDM di Sub Divisi
3 Mengusulkan reward dan punishment
4 Mengujukan usulan kenaikan golongan dan kenaikan berkala SDM di Sub

12
Divisi
5 Mengelola anggaran eksploitasi di Sub. Divisi
Mengajukan usulan program pengembangan SDM kepada Ka. Divisi
6
Penunjang Medis

D. SPESIFIKASI JABATAN

NO URAIAN
Kompetensi Managerial : Kepemimpinan, Komunikasi dan Networking,
Enterpreneurship, Perencanaan dan Penanganan Tugas, Inovatif dan Kreatif,
1
Integritas, Manajemen Strategis, Manajemen SDM, Manajemen
Keuangan,Manajemen Pemasaran bahasa Inggris aktif dan pasif.
2 Kompetensi Teknis : Memahami secara umum Prosedur Pelayanan Radiologi
3 Pendidikan formal minimal : D III Radiologi
Pengalaman jabatan dan prestasi kerja sebelumnya: Staf operasional
4 Prestasi kerja minimal BAIK selama 2 tahun terakhir, sesuai dengan Sistem
Penilaian Karyawan yang berlaku.

13
URAIAN TUGAS
IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Koordinator Tenaga dan Alat
B. Lokasi : Sub Divisi Radiologi
C. Bertanggung jawab kepada : Kepala Sub Divisi Radiologi

UraianTugas
A. PERENCANAAN
N URAIAN TOLOK UKUR KINERJA
O
Mengusulkan dan membantu Kepala Sub Divisi
Adanya Program kerja Sub Divisi
1 Radiologi dalam merencanakan dan menyusun
Radiologi
program kerja

2 Mengusulkan Jadwal dinas Adanya jadwal dinas

Mengajukan jadwal kalibrasi dan servis Alat di


3 Ada Hasil Kalibrasi
Sub Divisi Radiologi

Menyusun Standar Operasional Prosedure di Sub


4 Ada SPO di Sub Divisi Radiologi
Divisi Radiologi

Mengajukan Program pemeliharaan alat ke


5
Kepala Sub Divisi

B. OPERASIONAL

N URAIAN TOLOK UKUR KINERJA


O
Sesuaidengan SPO
1 Mengelolapelayanan sub divisi
dankeluhanpasien
Melakukankegiatan tindakan Radiofotografi, Kegiatan pelayanan terlaksana
2
Prosessing, CT Scan dan asistensi USG dengan baik
Melakukan quality control Alat di Sub
3 Alat terpelihara
DivisiRadiologi
Menyusunlaporandanevaluasiketenagaan dan
4 Laporandanevaluasisecaraberkala
peralatan Sub Divisi Radiologi
5 Melakukan efisiensi di sub divisi Radiologi Tercapainya efisiensi biaya

14
Melakukan input Tidakadamasalahdenganpembayara
6
danpengecekantindakanradiologi n
Mengendalikandanmeningkatkanmutupelayan Standar minimal pelayananRumah
7
an radiologi Sakit
MelaksanakantugaskhususdariKepalaSub
8 Divisi Radiologi salah satunya melakukan Penyelesaiantugas
sensus harian PMKP
C, KEWENANGAN

N URAIAN
O
1 Melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam hal ketenagaan dan alat
2 Melakukan evaluasi program kerja di Sub Divisi Radiologi
3 Mengajukan usulan program kerja sesuai tugas sebagai koordinator tenaga dan alat
4 Melakukan evaluasi Quality Control Alat
5 Bekerjasama dengan tenaga elektromedik dan IPS
Mengevaluasi dan melakukan pengecekan rutin terhadap fungsi dan keberadaan alat
6
di Sub Divisi Radiologi

D.SPESIFIKASI

N
URAIAN
O
1 Pendidikan : Minimal D3 Radioogi
2 Pelatihan : Dasar dasar Radiologi
Pengetahuan / Ketrampilan:
3 a. Memahami tugas pokok pelayanan Radiologi
b. Mampu dan dapat bekerjasama
Pengalaman : Minimal dapat melaksanakan tugas pokok
4
radiologi

15
URAIAN TUGAS
IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Koordinator Prosessing dan Logistik
B. Lokasi : Sub Divisi Radiologi
C. Bertanggung jawab kepada : Kepala Sub Divisi Radiologi

UraianTugas
A. PERENCANAAN
N URAIAN TOLOK UKUR KINERJA
O
Mengusulkan dan membantu Kepala Sub Divisi
Adanya Program kerja Sub Divisi
1 Radiologi dalam merencanakan dan menyusun
Radiologi
program kerja

Merencanakan kebutuhan perbekalan radiologi


2 Tersedianya bahan habis pakai
selama 1 bulankedepan

Mengusulkan penggantian obat prosessing Tidakadamasalahdalamhalprosesi


3
kamargelap ng

Tidak ada masalah dalam hal


4 Mengusulkan servis rutin alat CR
prosesing

Menyusun Standar Operasional Prosedure di


5 Ada SPO di Sub Divisi Radiologi
Sub Divisi Radiologi

B.OPERASIONAL

N URAIAN TOLOK UKUR KINERJA


O
Sesuai dengan SPO dan keluhan
1 Mengelola pelayanan sub divisi
pasien
Melakukan kegiatan tindakan Radiofotografi, Kegiatan pelayanan terlaksana
2
Prosessing, CT Scan dan asistensi USG dengan baik
Melakukan quality control hasil prosessing di
3 Tidak ada masalah dengan hasil
Sub Divisi Radiologi
Menyusunlaporandanevaluasihasilfoto di Sub
4 Laporan dan evaluasi secaraberkala
Divisi Radiologi
5 Melakukan efisiensi di sub divisi Radiologi Tercapainya efisiensi biaya

16
Melakukan input Tidakadamasalahdenganpembayara
6
danpengecekantindakanradiologi n
Mengendalikandanmeningkatkanmutupelayan Standar minimal pelayananRumah
7
an radiologi Sakit
Melaksanakan tugas khusus dari KepalaSub
8 Divisi Radiologi salah satunya melakukan Penyelesaiantugas
sensus harian PMKP
C.KEWENANGAN

N URAIAN
O
1 Melakukan perencanaan dan pelaksanaan ketersediaan bahan di radiologi
2 Melakukan evaluasi program kerja di Sub Divisi Radiologi
Mengajukan usulan program kerja sesuai tugas sebagai Koordinator prosessing dan
3
Logistik
4 Melakukan evaluasi Quality Control hasil foto
5 Bekerjasama dengan bagiansekumdangudang
Mengevaluasi dan melakukan pengecekan rutin terhadap perbekalan unit dan hasil
6
foto di Sub Divisi Radiologi

D. SPESIFIKASI

N
URAIAN
O
1 Pendidikan : Minimal D3 Radioogi
2 Pelatihan : Dasar dasar Radiologi
Pengetahuan / Ketrampilan:
3 a. Memahami tugas pokok pelayanan Radiologi
b. Mampu dan dapat bekerjasama
Pengalaman : Minimal dapat melaksanakan tugas pokok
4
radiologi

17
URAIAN TUGAS
IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Koordinator Administrasi dan Arsip
B. Lokasi : Sub DivisiRadiologi
C. Bertanggungjawabkepada : Kepala Sub Divisi Radiologi

UraianTugas
A. PERENCANAAN
NO URAIAN TOLOK UKUR KINERJA

Mengusulkan dan membantu Kepala Sub


Adanya Program kerja Sub
1 Divisi Radiologi dalam merencanakan dan
Divisi Radiologi
menyusun program kerja

2 Mengusulkan pelaporanbulanan Ada Laporan kegiatan bulanan

Mengusulkan penyimpanan arsip dan


3 Arsip dan dokumen tertata rapi
dokumentasi

Menyusun Standar Operasional Prosedure di Ada SPO di Sub Divisi


4
Sub Divisi Radiologi Radiologi

B. OPERASIONAL

NO URAIAN TOLOK UKUR KINERJA


Sesuai dengan SPO dan keluhan
1 Mengelola pelayanan sub divisi
pasien
Melakukan kegiatan tindakan
Kegiatan pelayanan terlaksana
2 Radiofotografi, Prosessing, CT Scan dan
dengan baik
asistensi USG
Melakukan laporan dan evaluasi kegiatan
Ada Laporan dan evaluasi
3 di Sub Divisi Radiologi selama satu bulan
bulanan
berjalan
Menyusun laporan dan evaluasi
4 administrasi dan arsip di Sub Divisi Laporandanevaluasisecaraberkala
Radiologi
5 Melakukan efisiensi di sub divisi Radiologi Tercapainya efisiensi biaya
6 Melakukan input dan pengecekan Tidak ada masalah dengan

18
tindakan radiologi pembayaran
Mengendalikan dan meningkatkan Standar minimal pelayananRumah
7
mutupelayanan radiologi Sakit
Melakukan evaluasi terhadap hasil
8 Tidak ada berkas yang hilang
pemeriksaan radiologi
Melaksanakan tugas khusus dari Kepala
8 Sub Divisi Radiologi salah satunya Penyelesaian tugas
melakukan sensus harian PMKP
C. KEWENANGAN

NO URAIAN
Melakukan perencanaan dan pelaksanaan
1
semuakegiatanadminstrasidandokumentasi di radiologi
2 Melakukan evaluasi program kerja di Sub Divisi Radiologi
3 Mengajukan usulan program kerja sesuai tugas sebagai administrasidanarsip
4 Melakukan evaluasi kegiatan adminstrasi dan pengarsipan
Bekerjasama dengan Sub Divisi lain yang terkait
5

Mengevaluasi dan melakukan pengecekan rutin terhadap fungsi dan


6
keberadaan alat di Sub Divisi Radiologi

D.SPESIFIKASI JABATAN

NO URAIAN
1 Pendidikan : Minimal D3 Radioogi
2 Pelatihan : Dasar dasar Radiologi
Pengetahuan / Ketrampilan:
3 a. Memahami tugas pokok pelayanan Radiologi
b. Mampu dan dapat bekerjasama
Pengalaman : Minimal dapat melaksanakan tugas pokok
4
radiologi

19
URAIAN TUGAS
IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Koordinator Kebersihan dan Persiapan
Pemeriksaan
B. Lokasi : Sub DivisiRadiologi
C. Bertanggungjawabkepada : Kepala Sub Divisi Radiologi

UraianTugas
A. PERENCANAAN
N URAIAN TOLOK UKUR KINERJA
O
Mengusulkan dan membantu Kepala Sub Divisi
Adanya Program kerja Sub
1 Radiologi dalam merencanakan dan menyusun
Divisi Radiologi
program kerja

Mengusulkan penataan baik exterior maupun


2 Ada Laporankegiatanbulanan
interior ruang radiologi

Menjadwalkan pelaksanaan cheklist kebersihan


3 harian baik alat/instrumen maupun ruangan Arsipdandokumentertatarapi
radiologi.

Menyusun Standar Operasional Prosedure di Sub Ada SPO di Sub Divisi


4
Divisi Radiologi Radiologi

B. OPERASIONAL

N URAIAN TOLOK UKUR KINERJA


O
Sesuaidengan SPO
1 Mengelolapelayanan sub divisi
dankeluhanpasien
Melakukankegiatan tindakan Radiofotografi, Kegiatan pelayanan terlaksana
2
Prosessing, CT Scan dan asistensi USG dengan baik
Melakukan laporandanevaluasikegiatan di Sub
3 Ada Laporandanevaluasibulanan
DivisiRadiologiselamsatubulanberjalan
Menyusunlaporandanevaluasi administrasi dan
4 Laporandanevaluasisecaraberkala
arsip di Sub Divisi Radiologi
5 Melakukan efisiensi di sub divisi Radiologi Tercapainya efisiensi biaya
Melakukan input Tidakadamasalahdenganpembaya
6
danpengecekantindakanradiologi ran
7 Mengendalikandanmeningkatkanmutupelayanan Standar minimal pelayananRumah

20
radiologi Sakit
Melakukanevaluasiterhadaphasilpemeriksaanrad
8 Tidakadaberkas yang hilang
iologi
MelaksanakantugaskhususdariKepalaSub Divisi
8 Radiologi salah satunya melakukan sensus Penyelesaiantugas
harian PMKP
C. KEWENANGAN

N URAIAN
O
Melakukan perencanaan dan pelaksanaan kebersihan interior dan exterior ruangan
1
radiologi
2 Melakukan evaluasi program kerja di Sub Divisi Radiologi
3 Mengajukan usulan program kerja
Bekerjasama dengan Sub Divisi lain yang terkait
4

Mengevaluasi dan melakukan pengecekan rutin terhadap kebersihan sarana dan


5
prasarana di Sub Divisi Radiologi

D. SPESIFIKASI

N
URAIAN
O
1 Pendidikan : Minimal D3 Radioogi
2 Pelatihan : Dasar dasar Radiologi
Pengetahuan / Ketrampilan:
3 a. Memahami tugas pokok pelayanan Radiologi
b. Mampu dan dapat bekerjasama
Pengalaman : Minimal dapat melaksanakan tugas pokok
4
radiologi

21
URAIAN TUGAS
IDENTITAS JABATAN
A. Jabatan : Petugas Proteksi Radiasi
B. Lokasi : Sub DivisiRadiologi
C. Bertanggungjawabkepada : Kepala Rumah Sakit

UraianTugas
A.PERENCANAAN
NO URAIAN TOLOK UKUR KINERJA

Mengusulkan dan membantu Kepala Sub Divisi


Adanya Program kerja Sub Divisi
1 Radiologi dalam merencanakan dan menyusun
Radiologi
program kerja

Mengusulkan dan memutakhirkan program


2 Ada Laporankegiatanbulanan
proteksi dan keselematan radiasi

Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas


3 Arsipdandokumentertatarapi
radiologi

Menyusun Standar Operasional Prosedure di


4 Ada SPO di Sub Divisi Radiologi
Sub Divisi Radiologi

B.OPERASIONAL

NO URAIAN TOLOK UKUR KINERJA


Mengelola pelayanan proteksi radiasi di Sesuaidengan SPO
1
radiologi dankeluhanpasien
Mengidentifikasi kebutuhan dan Kegiatan pelayanan terlaksana
2
mengorganisasi kegiatan pelatihan dengan baik
Memastikan ketersediaan dan kelayakan
3 perlengkapan Proteksi radiasi,dan memantau Ada Laporandanevaluasi bulanan
pemakaiannya.
Menyiapkan Laporan tertulis mengenai
pelaksanaan program proteksi dan
4 keselamatan radiasi,dan verifikasi Laporandanevaluasisecaraberkala
keselamatan

6 Melaporkan kepada Pemegang izin setiap Tidakadamasalahdenganpembayaran

22
kejadian yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan radiasi.
Mengendalikan dan meningkatkan Standar minimal pelayananRumah
7
mutupelayanan radiologi Sakit
C.KEWENANGAN

NO URAIAN
Memberi instruksi tehnis dan administrasi baik secara lisan atau tertulis ke Pekerja
1 radiasi tentang keselamatan kerja terhadap radiasi yang baik. Instruksi ini Harus
mudah dimengerti dan dilaksanakan (misal JUKLAK).
Menyerlenggarakan dokumentasi dan inventarisasi yang berhubungan dengan
2 proteksi radiasi

3 Mengajukan usulan dan evaluasi program kerja sebagai PPR


Bekerjasama dengan Sub Divisi lain yang terkait
4

Mencegah dilakukannnya perubahan terhadap segala sesuatu yang dapat


5 menimbulkan kecelakaan radiasi.

D.SPESIFIKASI

NO URAIAN
1 Pendidikan : Minimal D3 Radioogi
2 Pelatihan : Diklat PPR
Pengetahuan / Ketrampilan:
3 a. Memahami tugas pokok pelayanan Radiologi
b. Mampu dan dapat bekerjasama
Pengalaman : Minimal dapat melaksanakan tugas pokok
4
radiologi

23
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

eksternal internal
7.1 SKEMA HUBUNGAN KERJA

1. Pemasaran
2. Diklat
Rekanan 3. Rawat jalan
BPFK 4. Laboratorium
Bapeten 5. Rekam medik
Instansi Pemerintah 6. IGD
Laboratorium Klinik 7. Farmasi
SUBDIVISI
RADIOLOGI
8. Linen
9. Kamar operasi
10.Fisioterapi dan SPA
11.HD
12.GIZI
13.Keuangan

Gambar 7.1 Tata Hubungan Kerja Sub divisi radiologi


1. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Unit Gawat Darurat
Subdivisi radiologi bekerjasama dengan Unit Gawat Darurat dalam hal pelayanan
radiologi kegawatdaruratan.
2. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Rawat Jalan
Subdivisi radiolgi bekerja sama dengan poliklinik umum dalam hal pelayanan Radiologi
dari poliklinik umum dan spesialis

3. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Rawat Inap


Subdivis radiologi bekerja sama dengan unit rawat inap dalam hal pelayanan radiologi
dari rawat inap
4. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Laboratorium
a. Bekerja sama dengan unit laboratorium dalam hal pelayanan yang berhubungan
dengan hasil pasien yang dilakukan tindakan foto.
b. Petugas radiologi mengadakan cek laboratorium berkala

24
5. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Farmasi
Bekerjasama dengan unit farmasi guna memenuhi pengadaan obat dan alat kesehatan
yang diperlukan oleh unit radiologi
6. Tata hubungan kerja dengan Subdivi AKS
Bekerjasama dengan bagian keuangan dalam hal pelayanan administrasi dan
keuangan, antara lain pembayaran pasien dari unit radiologi dan honorarium tindakan
dokter radiologi
7. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Rekam Medik
a. Bekerjasama dengan seksi Rekam Medik dalam hal pendaftaran, pencatatan dan
pelaporan kunjungan pasien.
a. Petugas rekam medik dalam hal ini Tempat Penerimaan Pasien (TPP) mengantrikan
pasien pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) bila ada pasien yang berobat ke
radiologiserta mengantarkan berkas rekam medik pasien ke unit radiologi.
b. Setiap awal bulan, membuat laporan kunjungan pasien unit radiologi dan
menyerahkan kepada seksi rekam medic
8. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi IPS
a. Bekerjasama dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana dalam hal pemeliharaan,
perawatan, perbaikan peralatan medis maupun non medis
a. Bila ada kerusakan peralatan, ka unit atau pembantu radiogtafer dapat melaporkan
ke Instalasi Pemeliharaan Sarana untuk memperbaiki kerusakan alat medis/non
medis
b. Petugas Instalasi pemeliharaan sarana melakukan pemeriksaan, perbaikan dan
penggantian suku cadang bila diperlukan, atau menghubungi tehnisi yang
bekerjasama dengan RS Toeloengredjo bila dibutuhkan
9. Tata hubungan kerja dengan Subdivisi Linen
a. Bekerjasama dengan bagian Linen dalam hal pencucian
b. Pada pagi hari, 2 hari sekali petugas linen membawa linen kotor dari radiologi ke
tempat pencuciandan mencatat jumlah linen yang dicuci
c. Pagi sore hari, petugas linen membawa linen yang telah dicuci ke unit radiologi
dalam keadaan bersih dan rapi
10. Tata hubungan kerja dengan Subdivi Gizi
a. Subdivisi gizi memberikan extra susu dan teluruntuk petugas radiologi.
b.Melayani penyediaan minum dan snack dokter radiologi

25
7.2 Tata Hubungan Kerja External
1. Secara eksternal Radiologi memiliki hubungan kerja dengan Rumah Sakit dan
Laboratorium Klinik rujukan untuk melakukan pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan
oleh Radiologi rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan kalibrasi alat dilakukan kerjasama dengan BPFK (ekst
3. Pengurusan ijin Penggunaan Pesawat X ray dengan Bapeten

26
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI STAF

8.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA :

NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI


Ka. Subdivisi Radiologi MINIMAL D3 Radiologi - IJAZAH D3
- Memiliki STR
Radiologi
Radiografer D3 Radiologi - IJAZAH D3
- Memiliki STR
Radiologi

Berdasarkan PERMENKES 1014/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Standar Pelayanan


Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan

JENIS TENAGA KERJA PERSYARATAN JUMLAH


1. Spesialis Radiologi Memiliki SIP 1 Orang
2. Radiografer D III Teknik Radiologi 2 Orang/alat
memiliki SIKR
3. Petugas Proteksi Radiasi Tingkat II Memiliki SIB 1 Orang
(PPR) Medik
4. Fisikawan Medik D IV/S 1 1 Orang
5. Tenaga Elektromedis D III Atem 1 orang/sarana Yankes
6. Perawat D III Keperawatan Memiliki 1 Orang
SIP
7. Tenaga Kamar Gelap SMU/sederajat 2 Orang

Berdasarkan PERMENKES 1014/MENKES SK/2008 Tentang Standar Pelayanan


Radiologi Diagnostik, Radiologi RS Toeloengredjo belum memiliki Fisikawan Medis
8.2 Kewenangan Klinis Dokter Spesialis Radiologi

Radiologi Konvensional Tanpa Kontras


(Bayi & Dewasa)
1. Kepala
2. Vertebrae.Cervical, Thoracal, Lumbal,
Sacral dan Coccygeal
3. Thorax
4. Abdomen
5. Pelvis
6. Extremitas Atas dan Bawah
7. Panoramic
8. Mamografi

27
Radilogi Konvensional Dengan Kontras (Bayi & Dewasa)
1. Esophagogram
2. OMD
3. Follow Through
4. Barium Enema
5. Loopogram
6. Fistulografi
7. Sialografi
8. Myelografi.
9. BNO-IVP
10. BNO-Cystogram
11. Urethrocystogram.
12. H.S.G
13. Phlebogram
14. Cholangiogram dengan T- Tube
15. ERCP

Radoilogi Konvensional Dengan Kontras (Bayi & Dewasa)


1. Esophagogram
2. OMD
3. Follow Through
4. Barium Enema
5. Loopogram
6. Fistulografi
7. Sialografi
8. Myelografi.
9. BNO-IVP
10. BNO-Cystogram
11. Urethrocystogram.
12. H.S.G
13. Phlebogram
14. Cholangiogram dengan T- Tube
15. ERCP

CT SCAN Non Kontras dan Kontras (Bayi & Dewasa)


 
1. Parenchym otak dan tulang-tulang kepala.
2. Orbita
3. Mastoid
4. Sinus Paranasal
5. Sella Tursica
6. Leher
7. Thorax
8. Abdomen Atas-Bawah
9. Vert.Cervical s/d coccygeal
10. Extremitas Atas dan Bawah
11. CT scan Myelogram
12. CT guided (Biopsi)

28
MRI

29
1. Brain
a) MRI Brain
b) MRI Fungsional Diffusion-
Perfussion
c) MRA Intracranial Vascular
d) MRI-MRA Intracranial Vascular.
e) MRA Carotis dan Vertebralis
f) MR Spectroscopi Brain
g) MR Spectroscopi Prostat
h) MRI Brain dan MR Spectroscopi.
i) MRI Prostat
j) MRI Hypofise.
2. Head dan Neck
a) MRI Orbita
b) MRI Nasopharyng
c) MRI Oropharyng
d) MRI Thyroid
e) MRI Kelenjar Leher/ Tumor
Leher
f) MRI Laryng
3. Muskuloskeletal
a) MRI Shoulder
b) MRI Elbow
c) MRI Wrist
d) MRI Knee
e) MRI Ankle
f) MRI Ekstremitas
4. Spine
a) MRI Cervical
b) MRI Thoracal
c) MRI Lumbo-sacral.
5. Abdomen
a) MRI Upper Abdomen
b) MRI Lower Abdomen
c) MRI Whole Abdomen
d) MRCP
e) MR Urografi
f) MRI Fistel
g) MRI Aorta Abdominalis
h) MRA Renalis
i) MRA Perifer
j) MRA Whole Body
6. Mediastinum
a) MR Aorta Thoracalis.
b) MR Mediastinum
c) MR Breast
d) MR Cardiac

USG
1. Kepala
2. Leher

30
3. Abdomen
4. Organ Superfisialis thyroid, mamma,
testis, nodul dll
5. Vaskuler.
6. Musculoskeletal

8.3 Kewenangan Klinis Radiografer Pelaksana

1. Melaksanakan Radiografi Alat Gerak Atas (Extremitas Superior)


2. Melaksanakan Radiografi Alat Gerak Bawah (Extremitas Inferior)
3. Melaksanakan Radiografi Perut (Abdomen)
4. Melaksanakan Radiografi Dada (Thorax)
5. Melaksanakan Radiografi Tulang Belakang (Columna Vertebralis)
6. Melaksanakan Radiografi Kepala (Schedel)
7. Melaksanakan Radiografi Tulang Wajah (Facial Bone)
8. Melaksanakan Radiografi Tulang Panggul (Pelvis)
9. Melaksanakan Radiografi Bone Survey
10. Melaksanakan Radiografi Saluran Pernapasan (Tractus Urinarus)
11. Melaksanakan Radiografi Saluran Pencernaan (Tractus Digestifus)
12. Melaksanakan Radiografi Saluran Perkencingan (Tractus Urinarius)
13. Melaksanakan Radiografi Sistim Reproduksi (Tractus Genitalia)
14. Melaksanakan Proteksi Radiasi
15. Melaksanakan Implementasi Quality Assurance/Quality Control
PELAYANAN IMAGING CT SCAN
1. Melaksanakan Pemeriksaan Kepala/Otak
2. Melaksanakan Proteksi Radiasi
3. Melaksanakan Implementasi Quality Assurance/Quality Control
PELAYANAN IMAGING USG (ULTRASONOGRAFI)
1. Melaksanakan Pendampingan Ultrasonografi
2. Melaksanakan Implementasi Quality Assurance/Quality Control

BAB IX
PENILAIAN KARYA

31
9.1 Kebijakan Umum :
1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, Rumah Sakit mengembangkan penilaian
kinerja bagi staf profesional baik klinis maupun non klinis.
2. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu karyawan dalam setiap
tahap status kekaryawanan yang ada.
3. Tahap-tahap status kekaryawanan yang perlu dilakukan penilaian :
a. Kontrak kerja
b. Percobaan calon Karyawan Tetap.
c. Calon Karyawan Tetap.
d. Penilaian kinerja tahunan Karyawan Tetap
e. Penilaian khusus kepemimpinan untuk Kepala Rumah Sakit dan Kepala Divisi.
4. Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan keputusan,
melainkan berbagai sudut pandang yang ada pada penampilan kerja karyawan yang
dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para pimpinan terkait.
9.2 Kebijakan Khusus :
1. Instrumen penilaian kinerja dibuat dan terus diperbaiki oleh Bagian SDM dengan
memperhatikan masukan dari seluruh unit kerja.
2. Penilaian kinerja menggunakan sistem 360 derajad untuk calon Karyawan Tetap ,
kecuali untuk penilaian tahunan dinilai oleh pimpinan langsung dengan
menggunakan instrumen kewenangan klinis untuk staf klinis, dan menggunakan job
description (uraian kerja) untuk staf non klinis.
9.3 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution of
individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi
individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari
seseorang atau suatu kelompok”.
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan
seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

32
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”.

9.4 Tujuan Penilaian Kinerja


Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan
sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation
harus menyelesaikan :
1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi.
Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil
yang dicapai individu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja.
3) Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

9.5 Manfaat Penilaian Kinerja


Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi
perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi
organisasi adalah :
1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2) Perbaikan kinerja
3) Kebutuhan latihan dan pengembangan
4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,
pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
5) Untuk kepentingan penelitian karyawan
6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain karyawan.
9.6 Tahap-tahap yang perlu penilaian prestasi kerja di RS Toeloengredjo meliputi :
1) Penilaian Prestasi Kerja Masa Kontrak Kerja (penilaian setiap berakhir kontrak
kerja)
2) Penilaian Prestasi Kerja Masa Percobaan Calon Karyawan Tetap.
3) Penilaian Prestasi Kerja Masa Calon Karyawan Tetap
4) Penilaian Prestasi Kerja Tahunan untuk Karyawan Tetap Kenaikan Grade Level
/ Level Tetap
5) Penilaian Khusus Kepemimpinan untuk Kepala Rumah Sakit dan Kepala Divisi
(tiap tahun sesuai dengan SK jabatan).

9.7 Sistem Penilaian


Sistem Penilaian sbb :

33
A. Proses penilaian diawali dari identifikasi oleh Bagian SDM tentang karyawan yang
perlu
dilakukan penilaian dengan mengisi form penilaian, meliputi

Penilaian Prestasi Kerja Masa Kontrak Kerja (penilaian setiap berakhir kontrak
kerja

34
35
36
Sistem Penilaian dan Tata Cara Pengisian DP2K :
1. Form diberikan kepada Kepala Sub Divisi yang bersangkutan untuk dilakukan penilaian
sebelum kontrak kerja berakhir.
2. Form ditanda tangani yang bersangkutan, Kepala Sub Divisi, Kepala Divisi dan setelah
mendapat persetujuan dari Kepala Rumah Sakit akan ditindak lanjuti oleh bagian Sumber
Daya Manusia. Apabila kontrak kerja diperpanjang maka akan dibuatkan perpanjangan
kontrak kerja baru, sedangkan yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya akan ada
pemberitahuan oleh bagian Sumber Daya Manusia.

37
3. Penilaian untuk perpanjangan kontrak kerja baru untuk Karyawan Masa Orientasi DP2K 80%
atau lebih.

II. Penilaian Prestasi Kerja Masa Percobaan Calon Karyawan Tetap dan Calon Karyawan Tetap.

38
39
40
41
42
43
Sistem Penilaian dan Tata Cara Pengisian DP2K :
- Adapun yang melakukan penilaian adalah sebagai berikut :
GOL. IB/00 (SETARA GRADE LEVEL 13)
NO
Yang melakukan Penilaian :
1. 2 ( dua ) orang teman sejawat

2. Kepala Sub Divisi

3. Kepala Divisi

4. Kepala Rumah Sakit

5. 1 (satu) orang teman dari unit lain

GOL. IC/04 & IIIA/00 (SETARA GRADE LEVEL 12 – 6)


NO
Yang melakukan Penilaian :
1 2 (dua) orang teman sejawat

Kepala Sub Divisi

Kepala Divisi

Kepala Rumah Sakit

1 (satu) orang teman dari unit lain

1 (satu) orang bawahan

Penilaian untuk calon Karyawan Masa Percobaan dan Karyawan Tetap dengan penilaian
DP2K 80% atau lebih.

III. Penilaian Prestasi Kerja Tahunan untuk Karyawan Tetap Kenaikan Grade Level / Level Tetap

44
( Karyawan Tetap Grade Level 1 – 14 )

45
46
47
48
Sistem Penilaian Prestasi Kerja Tahunan untuk Karyawan Tetap Kenaikan Grade
Level / Level Tetap adalah sebagai berikut :
- Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Tetap Grade Level 1 - 14
- SISTEM PENILAIAN yang berlaku yakni :
1. HPK & SKI ( Form 1 )
Berlaku untuk Kepala Rumah Sakit.
2. HPK & SKI ( Form 2 )
Berlaku untuk Kepala Divisi dan Karyawan Pimpinan Level 6 – 3.
3. DP2K ( Form 3 )
Berlaku untuk Karyawan Tetap Level 14 - 7.

USULAN
1. Setiap Usulan Promosi / Mutasi Karyawan Pimpinan harus
berdasarkan SKI & HPK Karyawan yang bersangkutan yang sudah
disetujui / diketahui Atasan yang bersangkutan, selanjutnya
dikompilasi dalam Daftar Usulan sesuai Form yang sudah tersedia.
2. Daftar Usulan Karyawan diajukan oleh Kepala Rumah Sakit kepada
Direksi.
3. Daftar Usulan Promosi / Mutasi untuk Karyawan Tetap Rumah Sakit
Level 14 – 7 dilampiri DP2K Karyawan yang bersangkutan diajukan
oleh Kepala Divisi ke Kepala Rumah Sakit untuk mendapatkan
persetujuan.
4. Daftar Usulan Promosi/Mutasi berpedoman pada Nilai Usulan
Promosi /Mutasi Karyawan ( terlampir )
B. Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya Bagian SDM,
Kepala Divisi dan Kepala Sub Divisi terkait yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai.
C. Setelah penilaian selesai dan ditandatangani oleh karyawan, atasan karyawan yang
bersangkutan.
D. Kepala Rumah Sakit menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai hasil
penilaian dengan pertimbangan dan masukkan dari Kepala Sub Divisi.

49
9.8 Hasil Penilaian
Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :

NILAI USULAN PROMOSI KARYAWAN LEVEL 6 – 1

ANGKA % USULAN
> 96 - 100 - Kenaikan Level Istimewa

> 90 – 96 - Kenaikan Level ( KL )

< 90 - Level Tetap

NILAI USULAN PROMOSI KARYAWAN LEVEL 14 – 7

ANGKA % USULAN
> 89 - 100 - Kenaikan Level Istimewa ( KLI )

> 85 - 89 - Kenaikan Level ( KL )

< 85 - Level Tetap

9.9 Keputusan Hasil Penilaian


Hasil penilaian menimbulkan konsekuensi-konsekuensi bagi karyawan sbb :
1) Bila memenuhi syarat nilai, maka dapat melanjutkan ke Status Kekaryawanan
berikutnya.
2) Bila tidak memenuhi syarat nilai yang ditentukan, maka diatur ketentuan-ketentuan
tersebut diatas.

50
BAB X
REKRUITMENT KARYAWAN

10.1 Kebijakan Tentang Rekrutmen Dan Seleksi


10.1.1 Kebijakan Umum :

1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, Rumah Sakit terus mengembangkan


proses untuk rekruitmen, evaluasi dan prosedur penetapan lainnya.
2. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen melalui pembicaraan antar para
pimpinan di RS Toeloengredjo.
3. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan menjadi tanggung jawab Sub Divisi
Sumber Daya Manusia di bawah pembinaan Kepala Divisi AKS ( Administrasi,
Keuangan dan SDM )

10.1.2 Kebijakan Khusus :


1. Proses seleksi melibatkan Kepala Divisi, Serikat Pekerja dan Kepala Sub Divisi
SDM yang merupakan tim rekrutmen dan seleksi karyawan untuk mendapatkan
karyawan yang berkualitas sesuai yang dibutuhkan.
2. Proses seleksi karyawan medis melibatkan Komite Medik untuk memberikan
rekomendasi.
3. Proses seleksi meliputi berbagai proses :
1) Test Tulis
2) Test Interview
3) Psikotest (MMPI)
4) Test Praktek
5) Test Kesehatan : test fisik dan tes buta warna.
4. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama tim seleksi
karyawan dan disetujui oleh Kepala Rumah Sakit .
5. Calon karyawan yang lolos seleksi dilakukan penetapan sesuai dengan sistem
berlaku di RS Toeloengredjo.
6. Pada umumnya karyawan baru menjalani status sebagai karyawan kontrak.
Penetapan karyawan melalui surat keputusan Kepala Rumah Sakit ,
7. Karyawan klinis mendapatkan surat penugasan klinis dari Kepala Rumah Sakit
setelah mendapatkan rekomendasi dari tim kredensial.
8. Kebijakan masa orientasi :
a. Menandatangani pernyataan sanggup mengikuti program orientasi karyawan.

51
b. Tidak mendapatkan gaji selama masa orientasi.
c. Tidak / belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
d. Program orientasi paling lama selama 1 minggu, dapat diperpanjang bila
setelah evaluasi karyawan dinyatakan belum mampu / belum siap untuk
bekerja.
9. Kebijakan tentang penetapan sebagai calon karyawan sbb :
a. Karyawan kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian dapat
memasuki status percobaan calon karyawan sesuai dengan kebutuhan Rumah
Sakit.
b. Calon karyawan memiliki 2 tahap : percobaan calon Karyawan (3 bulan) dan
Karyawan Tetap.
c. Status percobaan calon karyawan dan status calon karyawan dinyatakan
dengan surat keputusan Kepala Rumah Sakit .
d. Selama percobaan calon karyawan, karyawan dinilai; bila memenuhi standar
dapat masuk status calon karyawan sesuai dengan peraturan tentang penilaian
kinerja.
e. Tiga bulan sebelum berakhir masa percobaan calon karyawan, karyawan dinilai
kembali untuk memasuki status sebagai karyawan tetap.
10. Hak calon karyawan tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku.
11. Penetapan karyawan tetap memerlukan persyaratan sbb
a. Karyawan mendapatkan penilaian baik dalam penilaian kinerja selama masa
percobaan calon karyawan.
b. Penetapan dilakukan melalui pembicaraan dalam tim dan dibuat dalam berita
acara.

10.2 Proses Seleksi Karyawan.


1. Bagian SDM mendapatkan permintaan seleksi karyawan baru terkait dengan pengajuan
permintaan tenaga kerja dari Kepala Sub Divisi.
2. Bagian SDM melakukan seleksi lamaran yang masuk sesuai dengan permintaan.
3. Berkas lamaran ditunjukkan kepada Kepala Divisi AKS dan Kepala Divisi terkait.
4. Ditetapkan pelamar yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria.
5. Bagian SDM melakukan verifikasi berkas-berkas untuk kredensial bagi kandidat staf
klinis.
6. Bagian SDM menghubungi tim seleksi.
7. Bagian SDM melakukan pemanggilan kandidat untuk proses seleksi.
8. Proses seleksi :
1) Penyampaian kepada kandidat tentang proses seleksi, kebutuhan tenaga kerja.

52
2) Test tulis yang dilakukan oleh kandidat sesuai dengan profesi / pendidikannya.
3) Wawancara dengan tim yang ada.
9. Setelah hasil didapatkan, tim berkumpul memutuskan hasil seleksi, dibuat dalam berita
acaranya.
10. Berita Acara tentang hasil seleksi dilaporkan bagian SDM ke Kepala Rumah Sakit.
11. Setelah Berita Acara mendapat persetujuan dan telah ditentukan kandidatnya oleh
Kepala Rumah Sakit , maka bagian SDM akan menghubungi yang bersangkutan.
12. Kandidat yang tidak lolos seleksi akan ada pemberitahuan dari SDM, sedangkan yang
lolos seleksi akan dihubungi bagian SDM untuk kemudian mengikuti proses orientasi.

53
BAB XI
KEGIATAN ORIENTASI

11.1 Pengertian Orientasi


Orientasi adalah usaha untuk membantu para pekerja agar mengenali secara
baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan/iklim
bisnis suatu organisasi/perusahaan. Orientasi harus mampu membantu para
pekerja baru untuk memahami dan bersedia melaksanakan prilaku social yang
mewarnai kehidupan organisasi/perusahaan sehari-hari. Pekerja senior harus
mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami berbagai
aspek teknis pekerjaan/jabatannya, agar mampu melaksanakan tugasnya secara
efektif, efisien dan produktif.

NO MATERI UMUM WAKTU/ METODA PENANGGUNG


TANGGAL JAWAB
1 Visi, Misi, Moto 3 jam Pembelajaran KRS, Kadiv
dan nilai Rumah Hari ke I dan tanya jawab
Sakit
2 Struktur 2 jam Pembelajaran KRS, KADIV
Organisasi , Hari ke I dan tanya jawab
Kebijakan Umum
dan Tata Tertib
perusahaan
3 Service Exelence 5 jam Pembelajaran KRS , KADIV
Hari ke II dan tanya jawab
4 Akreditasi RS : 2 jam Pembelajaran KRS , KADIV
patien safety, Hari ke II dan tanya jawab
Sasaran
Keselamatan
Pasien dan
Handygiene

54
11.2 JADWAL ORIENTASI DI SUB DIVISI RADIOLOGI
NO MATERI KHUSUS WAKTU/TANGGAL METODA PENANGGUNG
JAWAB
1 Pengenalan Operasional 2 jam hari ke III Pembelajaran Kasubdiv
Alat dan tanya Radiologi
jawab
2 Pengenalan alur 1 jam hari ke III Pembelajaran Kasubdiv
pelayananan dan dan tanya Radiologi
penerimaan pasien jawab
3 Positioning 1 jam hari ke III Pembelajaran Kasubdiv
dan tanya Radiologi dan
jawab yang bertugas
4 Prosessing 1 jam hari ke IV Pembelajaran Kasubdiv
dan tanya Radiologi dan
jawab yang bertugas
6 Pengenalan kerjasama 2 jam hari ke IV Pembelajaran Kasubdiv
dengan unit lain dan pihak dan tanya Radiologi
luar jawab

55
11.3 Orientasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
NO MATERI KHUSUS WAKTU/ PENANGGUNG
TANGGAL METODA JAWAB

1 Pembelajaran
Tata cara 1 Jam Kasubdiv
dan tanya
Penggunan APD Hari ke III Radiologi
jawab
2 Pembelajaran Kasubdiv
1 jam
Penggunan APAR dan tanya Radiologi dan
Hari ke III
jawab yang bertugas
3 Tata cara
Penggunaan spill Pembelajaran Kasubdiv radiologi
1 jam
kit dan dan tanya dan yang
Hari ke IV
Penanganan jawab bertugas
tumpahan B3

56
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT RAPAT
1. Rapat Kadiv Penunjang Rabu 10.00-Selesai Ruang Rapat
Medis dengan Kasubdiv  Minggu ke 1
Penunjang Medis  Minggu ke 3
 Minggu ke 5

2. Rapat Kadiv Penunjang Jum at 07.30-Selesai Ruang Rapat


Medis dan semua  Minggu ke 3 Raflesia
karyawan di Divisi setelah acara
Penunjang Medis kegiatan Jum at
3. Rapat Sub Divisi Radiologi Kamis 13.00-Selesai Di unit kerja
 Minggu ke 1
 Minggu ke 2
 Minggu ke 3
 Minggu ke 4
 Minggu ke 5
4. Rapat Insidentil Sewaktu Waktu Di Unit Kerja

57
BAB XII
PELAPORAN

Semua kegiatan Sub divisi Radiologi dibuat laporan untuk arsip dan data evaluasi
kegiatan. Jenis laporan adalah laporan harian,dan laporan bulanan.

12.1 LAPORAN HARIAN


Laporan harian dibuat dalam bentuk
a. Buku registrasi pasien, untuk mengetahui jumlah pasien harian
b. Buku serah terima antar dinas untuk mengetahui kejadian/ peristiwa yang ada
saat jam dinas berjalan
Laporan harian dilaporkan kepada Rekam Medis

12.2 LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan dibuat untuk mengetahui
a. Pencapaian kegiatan
b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Radiologi
Laporan bulanan dilaporkan kepada bagian Rekam Medis

12.3 LAPORAN TAHUNAN


Laporan Tahunan dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit
a. Pencapaian kegiatan
b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Radiologi dan indikator mutu rumah
sakit
Laporan tahunan di laporkan kepada Kepala Rumah Sakit

58

Anda mungkin juga menyukai