Anda di halaman 1dari 4

PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Khusu Ibu
007/ POKJA – 01 1/1
dan Anak Annisa PONEK /SPO/VII/
Payakumbuh 2017
Ditetapkan
Direktur RSKIA Annisa
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR 21 Juni 2022
OPERASIONAL
Dr. Geby Susanti
Persalinan normal adalah bila bayi lahir dengan letak belakang
kepala dengan usia kehamilan antara 37-40 minggu tanpa
PENGERTIAN
memakai atau pertolongan istimewa dan berlangsung dalam
waktu < 24 jam.
Sebagai penerapan Langkah-langkah untuk menegakkan
TUJUAN
diagnose dan penatalaksanaan dari Persalinan Normal.
 Surat Keputusan Direktur RSKIA Annisa
Payakumbuh No. 40 / PERDIR /ANNISA / VIII/ 2017

KEBIJAKAN Tentang Pelayanan PONEK


 Adanya pasien yang akan melahirkan di Rumah
Sakit.
PROSEDUR I. Diagnose
A. Anamnesa
 Kehamilan 37-40 minggu
 Sakit pinggang dari ari-ari
 Adanya lendir campur darah ( Blood
Show ) yang keluar dari vagina
B. Pemeriksaan fisik :
 Keadaan umum
- TTV
- Conjunctiva : anemis/tidak
- Ekstremitas : edema/ tidak
C. Pemeriksaan obstertri
 Palpasi
- Leopold I : tinggi findus uteri
- Leopold II : letak punggung
- Leopold III : apa bagian bawah,
sudah/ belum masuk PAP
- Leopold IV : berapa bagian masuk
bagian bawah janin ke dalam rongga
panggul.
 Auskultasi : mendengar bunyi jantung
anak
 Vagina toucher :
- Menilai pembukaan
- Menentukan penurunan kepala
- Ketuban ada/ tidak
D. Pemeriksaan penunjang : Hb, Lekosit, Gol.
Darah, HBs Ag

II. Penatalaksanaan
A. Kala pertama Phase Laten :
1. Nilai keadaan ibu, lakukan pemeriksaan fisik dan
obstenic ( nadi, tensi, nafas tiap 2 jam )
2. Pengamatan denyut jantung tiap 30 menit ( diluar his)
3. Pengamatan his.
B. Kala pertama Phase Aktif :
1. Pengamatan seperti diatas lebih sering dilakukan.
2. V.T untuk menentukan kemajuan persalinan, apakah
ketuban sudah pecah, menentukan pembukaan servik.
3. Sediakan alat-alat persalinan dan tempat tidur bayi.
4. Ibu tidak boleh mengedan bila pembukaan belum
lengkap.
5. Ibu dianjurkan bernafas dalam selama kontraksi.
C. Kala kedua :
1. Ibu dipimpin mengedan pada waktu his.
2. Suruhlah ibu menarik nafas sedalam-dalamn waktu
mulai his dan menahan nafas dengan menutup mulut.
3. Kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot
diafrgama dan perut sampai his hilang.
4. Lakukan episiotomy bila diperlukan
5. Segera setelah bayi melintas mulut vagina, sokonglah
kepala secara halus dan jagalah berlangsungnya
peredaran udara dengan sedikit memutar kepala
apabila keluar tengkurap dan dengan membersihkan
lendir dan sebagainya dari hidung san mulut bayi.
6. Tetap bantulah bayi sampai tali pusat cukup Panjang
keluar, dipotong kira-kira 5 cm dari umbilicus, lalu
diikat dengan pengikat tali pusat dan dilakukan
perawatan. Nilai apgar Score bayi.
7. Beritahu dan perlihatkanlah pada ibu tentang keadaan
dan jenis kelamin bayi. Setelah bayi dimandikan
diambil sidik telapak kaki bayi dan diberi identitas
bayi.
D. Kala Ketiga
a. Berlangsung maksimal 30 menit
b. Injeksi oksitosin 1 ampul IM
c. Peregangan tali pusat terkendali
d. Plasenta dilahirkan bila sudah ada tanda-tanda
pelepasan.
e. Injeksi Methergin 1 ampul setelah plasenta lahir.
E. Kala keempat
a. Amati pasien dalam 2 jam. Bayi segera disusukan
setelah lahir.
b. Perhatikan adanya pendarahan dari vagina, hitung
jumlah darah yang keluar, kontraksi uterus, suhu
badan, denyut nadi, dan tekanan darah.
c. Istirahatkan ibu ditempat yang enak dan hangat.

Pasca persalinan
Ibu dan anak rawat gabung ( Rooming In )
1. Antibiotika : amoxycilin 3 x 500 mg/ hari atau cefadroxil
2 x 500 mg
2. Roborantia : preparate Fe : 2 x 1 tab/ hari bila Hb< 10 gr
% Metil ergometrin 3 x 1 tab/ hari.
1. Ilmu Kebidanan ( Prof. Dr. R Sulaiman Sastrawinata).
UNIT TERKAIT
2. Ilmu Kebidanan ( Prof. Dr. Sarwono Prawiroharjo )

Anda mungkin juga menyukai