Anda di halaman 1dari 3

Pembuka

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, perkenalkan nama saya M. Nabil Sakti


Pahruddin mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dengan NIM
K011191005. Pada kesempatan kali ini saya akan melakukan pengukuran mengenai “Prediksi
Tinggi Badan Berdasarkan Tinggi Lutut”

Tujuan Pengukuran

Tinggi badan merupakan salah satu pengukuran status gizi pada dewasa dan lansia. Salah satu
pengukuran antropometri adalah dengan mengukur tinggi lutut (knee height measurement
device). Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan seseorang dan dapat digunakan untuk
mengukur tinggi badan penderita gangguan tulang belakang atau seseorang yang tidak dapat
berdiri. Sehingga tujuan dari pengukuran ini adalah agar mendapatkan tinggi badan yang dimana
tinggi badan sangat diperlukan dalam pengukuran status gizi seseorang. Bersamaan dengan
pengukuran berat badan, tinggi badan merupakan parameter yang sangat penting untuk
mengukur energi metabolisme basal, pengeluaran energi basal, memperkirakan kebutuhan zat
gizi, dan menghitung komposisi tubuh seseorang.

Alat yang Digunakan untuk Mengukur

Alat yang dapat digunakan untuk mengukur tinggi lutut yaitu :

1. Stadiometer

2. Knee Height Calipper


3. Pita Ukur

Prosedur Pengukuran

Cara pengukuran tinggi lutut adalah tinggi lutut

1. diukur pada kaki kiri dengan pergelangan kaki dan lutut ditekuk pada sudut 90o. Segitiga
gambar digunakan untuk memastikan sudut sendi tegak lurus.
2. Pengumpulan data dengan pengukuran antropometri, menggunakan alat stadiometer,
Knee Height Caliper, dan pita ukur.
3. Data yang telah didapat kemudian dihitung dengan menggunakan rumus Chumlea
4. Rumus Chumlea:
 Laki-laki=(2,02xTL)– (0,04 x
usia) + 64,19
 Perempuan = (1,83 x TL) – (0,24 x
usia) + 84,88
Keterangan:
TL = Tinggi Lutut

Interpretasi Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran untuk memprediksi tinggi badan berdasarkan tinggi lutut menggunakan rumus
Chumlea mendapatkan hasil dimana hasil pengukuran tinggi lutut menggunakan rumus Chumlea
tidak jauh berbeda dengan pengukuran tinggi badan yang diperoleh dari pengukuran
menggunakan microtoise.

Kesimpulan dan Penutup


Cukup sekian yang dapat saya sampaikan mengenai “Prediksi Tinggi Badan Berdasarkan Tinggi
Lutut”. Kesimpulannya adalah, pengukuran tinggi lutut menggunakan rumus Chumlea dapat
digunakan untuk menghitung tinggi badan pada lansia yang tidak bisa diukur dengan microtoise.

Referensi

Murbawani, E. A., Puruhita, N., & Yudomurti, Y. 2012. “Tinggi Badan yang Diukur dan
Berdasarkan Tinggi Lutut Menggunakan Rumus Chumlea pada Lansia”. Media Medika
Indonesiana, Vol. 46. No. 1. 1-6.

Riski, F., Kartasurya, M. I., & Pradigdo, S. F. 2018. “PENGGUNAAN TINGGI LUTUT DAN
PANJANG DEPA SEBAGAI PREDIKTOR TINGGI BADAN DAN INDEKS MASSA
TUBUH PADA LANSIA DI KELURAHAN SAMBIROTO KOTA
SEMARANG”. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), Vol. 6. No. 5. 378-387.

Anda mungkin juga menyukai