Anda di halaman 1dari 6

Kasus A

PEMICU 1
1. Predisposisi : factor pendukung penyakit pasien
yaitu riwayat hipertensi 22 tahun dan pasien didiagnosa CHF sejak 2 tahun lalu
Presipitasi : factor pencetus keluhan penyakit ppasien
yaitu pasien tidak melakukan diet hipertensi dengan benar.
2. Hasil wawancara :
Keluhan utama : klien mengeluh sesak nafas
Riwayat penyakit saat ini : Sesak nafas dirasakan sejak 6 bulan terakhir dan semakin berat
dirasakan dalam 1 minggu terakhir sebelum masuk RS. Keluhan sesak terutama dirasakan
setelah aktivitas dan tidak langsung berkurang dengan istirahat. Edema ekstremitas bawah
dan atas. Setiap kali berkemih pasien mengatakan jumlahnya sedikit.
Riwayat kesehatan : Riwayat hipertensi 22 tahun, mempunyai 7 orang anak, Pasien
didiagnosa CHF sejak 2 tahun lalu. Pasien tidak melakukan diet hipertensi dengan benar.
Riwayat keluarga : Tidak disebutkan dikasus, namun biasanya dikaji mengenai adanya
penyakit genetic seperti DM, Jantung, Hipertensi dll.
Riwayat pekerjaan dan pola hidup : Tidak disebutkan didala kasus, tapi yang dikaji biasanya
kegiatan harian seperti ADL, pekerjaan, stress yang dirasakan dll
Pemeriksaan fisik : didalam kasus tidak disebutkan, Pemeriksaan fisik yang dilakukan di
sistem kardiovaskular adalah pemeriksaan fokus sistem kardiovaskular meliputi inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi. Selain itu pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan
diagnostik dan pemeriksaan penunjang.
Inspeksi : Tingkat kesadaran, pemeriksaan JVP, CRT, adanya edema 
Palpasi : Palpasi jantung, pemeriksaan JVP dan palpasi akral ekstremitas
Perkusi : Lakukan perkusi jantung
Auskultasi : Auskultasi bunyi jantung
Pasien dengan gangguan kardiovaskular umumnya megeluhkan dan atau
menunjukkan tanda gejala dan tanda sebagai berikut:
1) Nyeri dada dan ketidaknyamanan pada dada (angina pektoris, akut miokardiak infark,
atau penyakit katup jantung)
2) Nafas pendek dan sesak atau dispnea (miokardiak infark, gagal jantung kiri, atau heart
failure)
3) Edema dan peningkatan berat badan (gagal jantung kanan, heart failure)
4) Palpitasi (disritmia karena iskemik miokardiak, penyakit katup jantung, aneurisma
ventrikular, stress, ketidakseimbangan elektrolit)
5) Fatigue (gejala awal yang sering muncul pada beberapa gangguan jantung)f.
Perasaan seperti berputar (dizziness) dan sinkop atau kehilangan kesadaran
(hipotensi postural, disritmia, efek vasofagal, gangguan serebrovaskular) 
3 .  penuruna curah jantung b.d perubahan afterload dan pre load
Kasus B
Kasus B
1. Apakah faktor predisposisi dan presipitasi pada pasien?
Faktor predisposisi :
Pasien memiliki riwayat hipertensi selama 10 tahun, hiperkolesterol dan
peningkatan asam urat.
Faktor presipitasi :
pasien bergadang selama 2 malam karena memikirkan pekerjaan
2. Deskripsilan pengkajian (wawancara dan pemeriksaan fisik) spesifik yang perlu
dilengkapi pada kasus tersebut
Pengkajian
a) Identitas Penderita : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status pernikahan, suku bangsa, nomor register, tanggal
masuk rumah sakit dan diagnosa medis
b) Keluhan Utama : nyeri dada
c) Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengeluh nyeri dada di sebelah kiri, nyeri menyebar kebahu kiri dan
kanan, dan ke rahang atas. Nyeri dirasakan 5 jam sebelum masuk
d) RS Riwayat Kesehatan Keluarga : Apakah keluarga pernah mempunyai
riwayat penyakit genetic atau menurun.
e) Riwayat Psikososial : Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan
emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan
keluarga terhadap penyakit penderita.
f) Kondisi lingkungan : apakah tinggal di daerah yang padat penduduknya dan
lingkungan yang kurang bersih ( seperti air yang menggenang dan gantungan
baju dikamar ).
g) Pemeriksaan fisik : didalam kasus tidak disebutkan, Pemeriksaan fisik yang
dilakukan di sistem kardiovaskular adalah pemeriksaan fokus sistem
kardiovaskular meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Selain itu
pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan
penunjang.
Inspeksi : Tingkat kesadaran, pemeriksaan JVP, CRT, adanya edema 
Palpasi : Palpasi jantung, pemeriksaan JVP dan palpasi akral ekstremitas
Perkusi : Lakukan perkusi jantung
Auskultasi : Auskultasi bunyi jantung
Pasien dengan gangguan kardiovaskular umumnya megeluhkan dan
atau menunjukkan tanda gejala dan tanda sebagai berikut:
1) Nyeri dada dan ketidaknyamanan pada dada (angina pektoris, akut
miokardiak infark, atau penyakit katup jantung)
2) Nafas pendek dan sesak atau dispnea (miokardiak infark, gagal jantung kiri,
atau heart failure)
3) Edema dan peningkatan berat badan (gagal jantung kanan, heart failure)
4) Palpitasi (disritmia karena iskemik miokardiak, penyakit katup jantung,
aneurisma ventrikular, stress, ketidakseimbangan elektrolit)
5) Fatigue (gejala awal yang sering muncul pada beberapa gangguan jantung)
6) Perasaan seperti berputar (dizziness) dan sinkop atau kehilangan kesadaran
(hipotensi postural, disritmia, efek vasofagal, gangguan serebrovaskular) 

3. Apakah diagnosa keperawatan yang utama pada kasus tersebut?


Nyeri akut

Kasus C
1. Apakah faktor predisposisi dan presipitasi pada pasien?
Predisposisi : Hasil lab penurunan trombosit dari normal 5500 mm
Presipitasi : Sebelumnya pasien bekerja sebagai pegawai lepas harian di daerah endemis
DHF.
2. Deskripsikan pengkajian (wawancara dan pemeriksaan fisik) spesifik yang perlu
dilengkapi pada kasus tersebut
Pengkajian
Identitas Penderita : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status pernikahan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan
diagnosa medis
Keluhan Utama : Panas atau demam
Riwayat Kesehatan Sekarang : Ditemukan adanya keluhan sudah sejak 4 hari yang lalu
disertai perdarahan dihidung. Keluhan lain yang menyertai adanya demam dan tidak nafsu
makan.
Riwayat Kesehatan Dahulu : Penyakit apa saja yang pernah diderita klien
Riwayat Kesehatan Keluarga : Apakah keluarga pernah mempunyai riwayat penyakit genetic
atau menurun.
Riwayat Psikososial : Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang
dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita.
Kondisi lingkungan : apakah tinggal di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang
kurang bersih ( seperti air yang menggenang dan gantungan baju dikamar ).
Pemeriksaan Fisik
1) Status Kesehatan Umum Berdasarkan tingkatan (grade) DHF keadaan umum adalah
sebagai berikut :
a) Grade I : Kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, tanda – tanda vital dan nadi
lemah.
b) Grade II : Kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, ada perdarahan spontan
petekia, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi lemah, kecil, dan tidak teratur.
c) Grade III : Keadaan umum lemah, kesadaran apatis, somnolen, nadi lemah, kecil, dan tidak
teratur serta tensi menurun.
d) Grade IV : Kesadaran koma, tanda – tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak terukur,
pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin berkeringat dan kulit tampak sianosis
2) Kepala dan leher.
a) Wajah : Kemerahan pada muka, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan fotobia,
pergerakan bola mata nyeri.
b) Mulut : Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor, (kadang-kadang) sianosis.
c) Hidung : Epitaksis
d) Tenggorokan : Hiperemia
e) Leher : Terjadi pembesaran kelenjar limfe pada sudut atas rahang daerah servikal
posterior.
3) Dada (Thorax)
Nyeri tekan epigastrik, nafas dangkal.
Pada Stadium IV :
Palpasi : Vocal – fremitus kurang bergetar.
Perkusi : Suara paru pekak.Didapatkan suara nafas vesikuler yang lemah.
4) Abdomen (Perut).
Palpasi : Terjadi pembesaran hati dan limfe, pada keadaan dehidrasi turgor kulit dapat
menurun.

5) Pemeriksaan laboratorium. Hasil dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb dan PCV


meningkat ( ≥20%), Trambositopenia (≤100.000/ml), Leukopenia. Hasil pemeriksaan kimia
darah menunjukkan : hipoproteinemia, hipokloremia, dan hiponatremia, Urium dan Ph darah
mungkin meningkat, Asidosis metabolic : Pco2 <35-40 mmHg, SGOT/SGPT mungkin
meningkat.
3. Apakah diagnosa keperawatan yang utama pada kasus tersebut
Hipertermi b.d kurangnya terpapar informasi tentang pencegahan perdarahan
(trombositopeni)

Arbovirus (Melalui nyamuk aedes aegypti)

Beredar dalam aliran darah

infeksi virus dengue

mengaktifkan sistem komplemen

membentuk dan melepaskan zat C3a, C5a

PGE, Hipotalamus

Hipertemi b.d kurangnya terpapar informasi tentang pencegahan perdarahan (trombositopeni)

Anda mungkin juga menyukai