IMUNOHEMATOLOGI
Penyusun :
1
2021
DAFTAR ISI
2
TOPIK 1
PENDAHULUAN IMUNOHEMATOLOGI
Sumber. https://www.sciencedirect.com
5
TOPIK 2. ALAT, REAGEN DAN SAMPEL PEMERIKSAAN
IMUNOHEMATOLOGI
A. PERSIAPAN ALAT
6
B. PERSIAPAN REAGEN
C. PERSIAPAN SAMPEL
7
TOPIK 3. PEMERIKSAAN KONDISI CONTOH DARAH
RESIPIEN / DONOR
Unit terkait :
a. Petugas laboratorium
b. Perawat ruang rawat inap
9
TOPIK 4. PEMBUATAN SERUM / PLASMA DARI SEL DARAH
MERAH
darah merah
ALAT :
1. Tabung serologi / Tabung Vacutainer
2. Centrifuge
3. Pipet Pasteur / Plastik
4. Tabung Reaksi
5. Rak tabung
BAHAN :
Kegunaan :
Prosedur kerja :
10
Gambar Skema pemisahan serum dari sel darah merah
HASIL PEMUTARAN :
11
TOPIK 5. PENCUCIAN SEL DARAH MERAH
Prinsip : Sel darah merah yang telah terpisah dari serum/plasma nya masih
mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu hasil uji serologi
darah misalnya protein globulin, fibrinogen dll yang perlu
dihilangkan dengan cara pencucian
Pengertian : Penambahan larutan saline (NaCl 0,9%) dan pemutaran maka
antibodi di sekitar sel darah merah akan hilang.
Metode : Tube Test
Tujuan : 1. Untuk menghilangkan sisa protein dari sel darah merah
2. Untuk menghilangkan sel-sel darah yang rapuh
3. Untuk menghilangkan auto cold antibody
4. Untuk menghilangkan rouleaux formasi
5. Untuk membuat kepekatan sel darah merah menjadi suspensi
tertentu
ALAT :
1. Centrifuge
2. Pipet Pasteur / Plastik
3. Tabung Centrifuge
4. Rak tabung
BAHAN : Sel darah merah bebas serum
Reagen : Saline / NaCl 0,9%
Prosedur kerja :
1. Disiapkan tabung centrifuge, kedalam tabung centrifuge diteteskan sel darah
merah pekat sebanyak 8 tetes
2. Ke dalam tabung ditambahkan larutan saline/NaCl 0,9% sebanyak 4 – 4,5 ml
(atau ¾ tabung)
3. Kocok-kocok dengan pipet pasteur hingga tercampur rata
4. Diputar tabung ke dalam centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 2
menit
12
5. Dengan menggunakan pipet pasteur buang supernatan, dan akan tersisa
sediment sel di bagian bawah, kemudian sedimen sel dicuci dengan saline
/NaCl 0,9% 3 – 4 kali sampai didapat supernatan yang jernih
6. Selanjutnya supernatan dibuang dan hanya tersisa sedimen sel yang sudah
tercuci yang disebut dengan Suspensi sel 100% (Washed Packed Cell / WPC)
atau Test sel standar
HASIL PEMUTARAN : sel darah merah pekat yang sudah dicuci (100%)
Perbandingan
% Suspensi Prosentase Suspensi sel Saline Kegunaan
100% 0,9%
2% 2 : 100 2 tetes 98 tetes Pemeriksaan golongan
darah Indirect (Tube test)
5% 5 : 100 5 tetes 95 tetes Pemeriksaan golongan
darah Indirect (Tube test)
dan pemeriksaan
Crossmatch
10% 10 : 100 10 tetes 90 tetes Pemeriksaan Golongan
darah ABO (slide
test/boplate)
14
40% 40 : 100 40 tetes 60 tetes Pemeriksaan Golongan
darah Rhesus (slide
test/bioplate)
15
anti –D IgG ( inkomplit).
Tujuan :
antibodi D inkomplit
16
k) Kocok perlahan hingga cairan tercampur
l) Putar 3000rpm Selama 15 menit, baca hasil reaksi
− Buatlah suspensi sel O Rh positif (yang sudah dicuci 1 kali) menjadi 40% dalam
saline
− Kedalam enceran anti –D, tambahkan suspensi sel O Rh positif 40% sebanyak 4
tetes.
17
− Endapan sel darah merah dibuat suspensi 5% → Coomb’s Control
Cells (CCC) akan diperoleh 32 tetes CCC dengan perhitungan
sebagai berikut :
P1 . V1 = P2 .V2
40% . 4 tetes = 5% . V 2
V2 = 32 tetes
18
Pengertian : Uji validitas reagen adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan
terhadap isi dari suatu reagen
Tujuan :
1. Untuk mengukur ketepatan reagen yang digunakan dalam suatu
pemeriksaan.
2. Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak
3. Untuk mengetahui kondisi reagen.
4. Untuk mengetahui kualitas
Reagen yang akan divalidasi :
1. Antisera A,B dan D
2. Test ABO
3. Bovine albumin 22%
4. Coomb`s Control Cell
5. Coomb`s serum
Prosedur kerja :
1. Dipersiapkan tes sel darah merah yang sudah diketahui jenis golongan darahnya,
yaitu Sel A dan Sel B dalam suspensi 5%
2. Disiapkan 2 tabung serologi beri tanda tabung 1 : tes sel A dan tabung 2 : tes sel
B
3. Diteteskan 2 tetes anti A dan 1 tetes sel A standart 5% pada tabung 1
4. Diteteskan 2 tetes anti B dan 1 tetes sel B standart 3000 rpm selama 1 menit
5. Dihomogenkan dan disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 1 menit
6. Dibaca hasil reaksinya dan diisi cheklist lembar kerja tes validasi reagensia
19
Pengertian : Pemeriksaan secara laboratoris yang dilakukan untuk mengetahui
golongan darah sistem ABO dan Rhesus factor dari donor dan
resipien.
Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasarkan penentuan
jenis Antigen pada permukaan sel darah merah
Prinsip : reaksi aglutinasi antara antigen (aglutinogen) yang terdapat pada
permukaan sel darah merah dengan antibodi (aglutinin) yang sudah
diketahui jenisnya.
Alat :
1. Alkohol 70%
2. Antisera A
3. Antisera B
4. Antisera AB
Sampel : darah kapiler
Prosedur :
1. Disediakan slide golongan darah (kaca/kertas) yang bersih dan kering
2. Diteteskan 1 tetes antisera A, antisera B dan antisera AB untuk pemeriksaan
golongan darah ABO dan antisera D untuk pemeriksaan golongan darah Rhesus.
3. Ditambahkan 1 tetes darah pada slide tersebut
4. Diaduk dan dibaca adanya aglutinasi
20
Antisera AB
Antisera A Antisera B
Antisera D
Interpretasi hasil :
AGLUTINASI
Antisera A Antisera B Antisera AB GOLONGAN DARAH
+ - + A
- + + B
+ + + AB
- - - O
Antisera D Rhesus
+ Rh+
- Rh-
21
(TUBE TEST)
!! Perhatian :
!!!! Diteteskan masing-masing 1 tetes sel darah merah pasien suspensi 5% pada
tabung : 1,2,6,7,8
!!!! Diteteskan masing-masing 2 tetes serum/plasma pasien pada tabung : 3,4,5,6
3. Dikocok-kocok semua tabung hingga tercampur
4. Diputar 3000 rpm selama 15 menit, kemudian langsung dibaca hasilnya.
5. Pembacaan hasil :
Dibaca hasil dengan cara mengocok tabung perlahan-lahan
Bila pada sel darah merah pasien terjadi :
Aglutinasi : ada antigen pada SDM
Tidak Ada Aglutinasi : tidak ada antibodi dalam serum/plasma
Auto Golongan
Sel Grouping Serum Grouping
No. Kontrol Darah
Anti A Anti B Sel A Sel B Sel O
1 3+ - - 2+ - - A
2 - 3+ 2+ - - - B
3 - - 2+ 2+ - - O
4 3+ 3+ - - - - AB
5 2+ - + 2+ - - Subgroup A
6 m.f+ - - 2+ - - Subgroup A3
7 - - = 2+ - - Bukan O
8 - - 2+ 3+ 3+ - Oh
9 m.f+ - 3+ 3+ - +/- Mix
10 + + 2+ 2+ 2+ +s ?
11 2+ - - - - - A?
12 - - - - - - O pada Bayi
Keterangan :
No. 1 s/d 4 : hasil pemeriksaan lazim dijumpai sesuai dengan hukum Landstainer
No. 11 dan 12 : Tidak ada regular antibodi, reaksi ini dapat terjadi pada darah bayi,
darah orang hypogammaglobulinemia, orang yang sangat lanjut usia
KESIMPULAN :
1. Bila terjadi aglutinasi pada anti A dan test sel B maka golongan darah pasien adalah A
2. Bila terjadi aglutinasi pada anti B dan tes sel A maka golongan darah pasien adalah B
24
3. Bila terjadi aglutinasi pada anti A dan anti B, dan tidak terjadi aglutinasi pada sel A1,
tes sel B maka golongan darah pasien adalah AB
4. Bila tidak terjadi aglutinasi pada anti A, anti B dan terjadi aglutinasi pada tes sel A,
tes sel B maka golongan darah pasien adalah O
5. Tes sel O an auto control harus negatif
6. Bila terjadi aglutinasi pada tes sel O, diduga pasien adalah golongan darah Bombay,
atau ada antibodi lain? Dilanjutkan pemeriksaan
7. Bila terjadi aglutinasi pada anti D maka golongan darah pasien adalah Rhesus negatif
(Rh -)
DISKUSI:
Golongan darah direct yang dicari yaitu antigen (Ag), nama lainnya yaitu: blood
grouping, cell grouping, forward grouping.
Golongan darah indirect yang dicari yaitu antibodi (Ab), nama lainnya yaitu: back
typing, serum grouping, reverse grouping.
Fungsi pemeriksaan golongan darah yaitu:
1. Untuk mengetahui golongan darah seseorang dalam menunjang silsilah keturunan
keluarga.
2. Untuk transfusi darah.
3. Untuk transplantasi / pencangkokan.
4. Untuk membantu diagnosa terhadap tindakan kriminal.
Golongan darah ABO sistem yaitu berdasarkan adanya antigen yang terdapat pada
permukaan sel darah merah (erytrosit).
Contoh:
Golda A → terdapat antigen A dan antibodi B.
Golda B → terdapat antigen B dan antibodi A.
Golda AB → terdapat antigen AB dan tidak mempunyai antibodi.
Golda O → tidak terdapat antigen tetapi mempunyai antibodi AB.
Terjadi aglutinasi jika antigen (Ag) dan antibodi (Ab) → homolog.
Contoh:
1. Antigen A dan antibodi A = terjadi aglutinasi.
2. Antigen A dan antibodi B = tidak terjadi aglutinasi.
25
PERHATIAN
Baca reaksi dengan cara mengocok tabung perlahan-lahan
Bila pada sel darah merah pasien terjadi :
Aglutinasi : ada antigen pada SDM
Tidak ada aglutinasi : tidak ada antigen pada SDM
Bila dalam serum / plasma terjadi :
Aglutinasi : ada antibodi dalam serum / plasma
Tidak ada aglutinasi : tidak ada antibodi dalam serum / plasma
Interpretasi :
Direct Coombs Test (DCT) positif (+), artinya terdapat sel coated
secara invivo pada eritrosit pasien. Biasanya terjadi pada
penderita AIHA (Auto-Immune Haemolytic Anemia), HDN
(Haemolytic Disease of Newborn), dan orang yang mendapat
transfusi darah dengan Rhesus yang berbeda.
Direct Coombs Test (DCT) negatif (-), artinya tidak terdapat sel coated
secara invivo.
*Catatan :
Bila Direct Coombs Test (DCT) pasien positif, maka darah boleh diberikan tetapi dalam
bentuk Packed Red Cell (PRC) atau Washed Red Cell (WRC).
27
TOPIK 11. PEMERIKSAAN COOMBS TEST INDIRECT
28
pada eritrosit dan terjadi secara invitro (di luar tubuh).
Alat dan Bahan :
a. Tabung Serologi
b. Pipet Tetes
c. Sentrifuge
d. Kaca Objek
e. Mikroskop
f. Larutan Salin (NaCl 0,85 % - 0,9 %)
g. Serum Coombs (Anti Human Globulin)
h. Contoh Darah
Cara Kerja :
1. DiSiapkan serum dari contoh darah yang akan di periksa
2. DiSiapkan pula suspensi eritrosit 5 % dalam salin dari contoh darah dan suspensi sel
darah O.
3. Siapkan 2 tabung, isi masing masing tabung 2 tetes plasma/serum.
4. Tabung I teteskan 1 tetes susp sel O, tabung II suspensi sampel.
5. Putar 3000 rpm selama 15 detik baca reaksi.
6. Apabila negatif lanjutkan, tambahkan bovine albumin 22% sebanyak 2 tetes ke
masing-masing tabung.
7. Inkubasi pada suhu 37⁰C selama 15 menit.
8. Putar 3000 rpm selama 15 detik baca reaksi.
9. Bila negative lakuakan pencucian dengan saline 3x.
10. Tambahkan ke masing-masing tabung 2 tetes AHG.
29
11. Putar 3000 rpm selama 15 detik baca reaksi secara makroskpis dan mikroskopis.
12. Bila negatif, validasi dengan CCC.
Interprestasi hasil :
30
TOPIK 12. PEMERIKSAAN CROSSMATCH (UJI SILANG SERASI)
SATU DONOR
1. Tabung Serologi
2. Pipet Tetes
4. Sentrifuge
5. Kaca Objek
6. Mikroskop
31
7. Salin (NaCl 0,9 %)
8. Bovine Albumin 22 %
Cara kerja :
Tahap Analitik :
Cara Kerja :
1. Ambil 3 buah tabung serologi beri indentitas tabung tersebut : mayor, minor dan
AK (auto control).
2. Masukan kedalam masing-masing tabung :
a. Tabung 1 (Mayor) : 2 tetes serum pasien + 1 tetes sdm donor suspensi 2% -
5%
b. Tabung 2 (Minor) : 2 tetes serum donor + 1 tetes sdm pasien susp
2% - 5%
32
c. Tabung 3 (Auto control) : 2 tetes serum pasien + 1 tetes sdm pasien suspensi 2%
- 5%
3. Kocok perlahan semua tabung hingga homogen, k e m u d i a n sentrifugasi
d e n g a n k e c e p a t a n 3000 rpm selama 15 detik.
4. Dibaca reaksinya terhadap hemolysis dan atau aglutinasi secara
makroskopis.
5. Pembacaan hasil phase I :
Cara Kerja :
Tujuan : Semua antibodi inkomplet yang telah diikat pada sel darah merah (Phase II)
akan beraglutinasi (positif) dengan baik setelah penambahan Coombs serum
Cara Kerja :
33
1. Dicuci sel darah merah dalam tabung 3x dengan saline
2. Ditambahkan ke dalam setiap tabung 1 tetes Coomb`s serum (ANTI HUMAN
GLOBULIN / AHG)
3. Dikocok isi tabung dan diputar 3000 rpm selama 15 detik
4. Dibaca hasil reaksi secara makroskopis dan mikroskopis
5. Pembacaan hasil yaitu :
Tidak hemolisis dan aglutinasi == cocok / kompatibel, darah boleh diberikan kepada
penderita
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi == tidak cocok / inkompatibel, darah tidak boleh
diberikan kepada penderita.
CONTROL PEMERIKSAAN :
NOTE :
Bila pemeriksaan uji silang serasi dilakukan terhadap lebih dari satu donor, maka perlu ada
Auto Pool, yang berisi campuran serum dan sel darah donor.
KESIMPULAN :
Hasil uji silang serasi kompatibel berarti darah donor bisa ditranfusikan ke pasien dan apabila
hasil uji silang serasi inkompatibel darah donor tidak bisa di tranfusikan ke pasien.
34
TOPIK 13. PEMERIKSAAN CROSSMATCH (UJI SILANG SERASI)
METODE GEL TES
a. Mikropipet 5µL
b. Dispenser LISS 500µL
c. Gunting
d. Sarung tangan
e. Tip kuning
f. Tabung reaksi ukuran 12 x 75 mm
g. Rak tabung reaksi
h. Sentrifus Gel Tes
i. Inkubator 37°C Gel Tes
j. Tisu
Cara Kerja :
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi ukuran 12 x 75 mm :
a. Tabung 1, diisi dengan 5µL sel darah merah donor ditambahkan 500µL
larutan pengencer (LISS).
b. Tabung 2, diisi dengan 5µL sel darah merah pasien ditambahkan 500µL
larutan pengencer (LISS)
2. Suspensi sel dari tabung 1 diambil 50 µL, kemudian dimasukkan ke dalam kolom
gel 1 (Mayor) yang ditambahkan 25 µL plasma pasien.
3. Suspensi sel dari tabung 2 diambil 50 µL, kemudian dimasukkan ke dalam kolom
gel 2 (minor) yang ditambahkan 25 µL plasma donor.
35
4. Suspensi sel dari tabung 2 diambil 50 µL, kemudian dimasukkan ke dalam kolom
gel 3 (Auto Kontrol) yang ditambahkan 25 µL plasma pasien.
5. Ketuk-ketuk gel tes agar suspensi sel darah tercampur dengan plasma dan turun ke
atas gel.
6. Inkubasi gel tes pada suhu 37°C selama 15 menit
7. Putar gel tes menggunakan centrifuge gel tes dengan kecepatan 1000 rpm selama 10
menit dan baca hasil pengematan.
Interpretasi hasil :
36
TOPIK 14. SKRINING DAN IDENTIFIKASI ANTIBODI
A. SKRINING ANTIBODI
PRINSIP :
Serum / plasma pasien direaksikan denagn sel panel kecil yang terdiri
dari 2 sampai 3 reagen sel golongan darah oyang tealh diketahui antigen
permukaannya.
CARA KERJA :
INTERPRETASI HASIL :
DISKUSI :
Skrining antibodi pada darah donor / pasien digunakan reagensia yaitu sel panel kecil. Sel
panel kecil adalah sekelompok sel darah merah yang terdiri dari 2-3 individu golongan
darah O yang sudah diketahui
37
B. IDENTIFIKASI ANTIBODI
PRINSIP :
Serum / plasma pasien direaksikan dengan sel panel besar yang terdiri
dari 8 sampai 11 reagen sel golongan darah O yang telah diketahui
antigen permukaannya.
CARA KERJA
− INTERPRETASI HASIL
38
39