Anda di halaman 1dari 1

Rindu?

Aku merasa kau sudah tak lagi sama ,kau bukan lah orang yang dengan keberanianmu pergi
menemuiku. Kenapa kau berubah? Ataukau ini sifat aslimu? Ataukah kau sudah tak lagi ingin
bersmaku? Atau kau bosan padaku? Atau atau masaih banyak lainnya. Intinya kau tak lagi sama.

Banyak kebohogan yang mulai terlihat sekarang. Kau tak semenyenangkan dulu. kini tak ada lagi
canda tawa cerita yang kau bagikan padaku. Kau menghubungku untuk menanyakan ,sudah mkan?
Mandi gih, jangan tidur terus, dmn? Tidurnya jangan malem-malem. Hanya kata kata itu yang selalu
kau katakan, tak pernah sedikitpun kau katakan, apa kabar? Sehat? Gimana harimu? ,sederhana tapi
jika kau melakukan nya mungkin akau akan sedikit bahagia. Aku rindu dengan tawa receh mu.

Ngomongin soal si rindu nih, sudah berapa lama kita tak jumpa, aku merasa lama seakli. Aku rindu
duudk di belakangmu, aku rindu memandang wajahmu yang serius menyetir, aku rindu duduk
disampingmu, aku rindu duduk di sebelah mu, rindu keika melihat wajahmu serius menonton horor,
sedangkan aku asik melihat wajahmu, mempermainkan rambutu, tangan mu jakun mu ,entahla aku
rindu kamu

Kapan kita bertemu? Akhir-akhir ini kita saing bertengkar, aku sering marah, kamu yang kelewat batas
cueknya, entah kamu yang sibuk, atua menyibukan diri agar bisa ada alasan untuk tidak
menghubungiku. Aku pengen kita ketemuu, duduk bersebelhan,ku letakan kepalaku di pundakm, kau
tennagkan diriku, yang sekarang sedang tak berturan ini kau tennagkan jiwakau, lalau kau peluk aku.
Lalu kau katakan sudah tenang dulu aja, pasti ada banyyak jalan yang baik kok.

Ahhh, rasanya aku ingin pergi dulu sebebntar, meninggalkan rutinitasku. Aku ingin kau merasakan
sehari tanpaku. Tapi yang perlu ditanyakan apa aku juga bsa, hidup tanpa deringan telfon adraimu.
Hehhh hampa rasanya sepertinya.

Sudahlah aku hanya ingin menenangkan diri.

Anda mungkin juga menyukai