Anda di halaman 1dari 6

4.1.

ANALISIS HIDROLIKA

Untuk mempermudah dan mempercepat proses simulasi hidrolika sungai akan digunakan
Program HEC2-RAS yang dikeluarkan oleh U.S. Army Corps of Engineers. Program ini
dapat menangani jaringan saluran air secara penuh dengan memodelkan aliran subkritis,
superkritis dan aliran mixed untuk kalkulasi aliran tunak.

Perhitungan dasarnya mengikuti prosedur pemecahan kalkulasi energi aliran satu dimensi.
Kehilangan energi dievaluasikan terhadap friksi yang terjadi pada saat pengaliran
(persamaan Manning), kontraksi dan ekspansi saluran (dengan koefisiennya yang dikalikan
dengan kecepatan alir).

Persamaan momentum digunakan saat situasi dimana profil muka air secara cepat
bervariasi. Situasi ini termasuk perhitungan mixed flow regime (misalnya loncatan hidrolik),
perhitungan pada hidrolika aliran melintasi jembatan dan perhitungan pada junction
(pertemuan dan perpisahan dua atau lebih saluran).

Penyelesaian aliran tak tunak diambil dari model UNET yang pernah dibuat oleh Dr. Robert
L. Barkau. Fasilitas aliran tak tunak ini dikembangkan terutama untuk kalkulasi aliran
subkritis.

Prinsip Dasar Perhitungan adalah sebagai berikut, profil aliran pada saluran terbuka
digambarkan dengan menggunakan tiga hukum kekekalan yaitu Hukum Kekekalan Massa,
Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi. Usaha untuk menggambarkan
aliran pada saluran terbuka tersebut dipenuhi oleh dua variabel yaitu kedalaman aliran dan
kecepatan atau kedalaman aliran dan debit yang digunakan untuk mendefinisikan kondisi
aliran pada penampang saluran.

Karena itu dua persamaan pengatur telah dapat digunakan untuk menganalisa tipe situasi
aliran. Persamaan kontinuitas dan persamaan momentum atau persamaan energi dapat
dipergunakan untuk kebutuhan ini. Kecuali untuk koefisien head velocity () dan koefisien
momentum () kedua persamaan momentum dan persamaan energi adalah sama jika
kedalaman aliran dan kecepatan menerus (continous).

Apabila terjadi diskontinuitas yang melibatkan suatu perubahan permukaan dasar saluran
maka yang dipergunakan adalah persamaan momentum, karena tidak seperti persamaan
energi, persamaan momentum tidak memerlukan informasi tentang kehilangan energi yang
terjadi.

Dibawah ini ditampilkan beberapa contoh dari proses simulasi Hidrolika Sungai dengan
menggunakan program HEC-RAS.

Tampilah Program HEC-RAS :


Gambar 4.15. Editor Geometric Data

Gambar 4.16. Editor Cross Section

Gambar 4.17. Tabel Editor Manning’s ”n” or ”k” values


Gambar 4.18. Tampilan Visual Tinggi Muka Air Hasil Program HEC-RAS

4.4.1. Perhitungan Kapasitas Sungai Eksisting

Penentuan banjir rencana dipilih berdasarkan hasil perhitungan di atas dan kondisi di
lapangan yang didapatkan dari informasi penduduk setempat maupun dari data pengamatan
banjir yang pernah terjadi. Banjir rencana ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria antara
lain :

1). harus memenuhi batasan kapasitas sungai (bank full capacity),


2). besaran maksimum yang mungkin berdasarkan data rekaman,
3). prediksi parameter DAS.

Untuk DAS Lorowea, titik tinjau bankfull capacity berada pada Bendung Lorowea sedangkan
pada DAS Dondo, titik tinjau bankfull pada subdas Niopanda. Debit palung dihitung
berdasarkan debit dari luas penampang sungai di lapangan.
SID S. LOWOREA DAN S . DONDO Plan: P lan 09 7/25/2017
Legend

WS PF 1
Ground
2
3 Bank Sta
4
6

9
11
12
14
15

17
19 22 24 29
21
31
33
35
37
46 44
47
49
50
51
52

54

56
59
61
63
65
67
69
71
72
73
86 109 111
104 107
82
74 84 87 90
75 98 102
77 92 94 100
96
80

79

Gambar 4.19. Pemodelan Penampang Sungai Lorowea dengan HEC-RAS


4.4.2. Perhitungan Uji Kapasitas Eksisting

Dari hasil trial dan error kapasitas palung sungai Lorowea didapat Q bankfull = 250 m 3/s.
Berdasarkan kapasitas ambang tersebut didekati dengan perhitungan banjir di Sungai
Lorowea dengan pemodelan HEC-HMS.

Tabel 4.56. Penentuan Metode Debit Banjir Yang Digunakan Pada DAS Lorowea

Hujan Tahunan
Sta. Welamosa Sta. Nanganio
Hujan Tahunan Rank Hujan TahunanRank
1 1016 13 396 12
2 1214 11 370 13
3 1376 9 841 11
4 1111 12 995 8
5 1324 10 1534 3
6 2395 4 1233 4
7 3796 1 941 9

Sedangkan untuk DAS Dondo juga dilakukan simulasi dengan menggunakan pemodelan
HEC-RAS sebagai berikut.

sungai dondo P lan: Plan 02 7/25/2017


Legend

WS PF 1
0
Ground
3
Bank Sta
5
7
9
11
14
17
21
23

25
26
27 52 56
34 37 42 47 87
30 57 60 99
44 75 80
78 105
61 72 109
111
115
119

120
131 137
136

139
143.2
145 147
154
157
160
162.2
166
168
170
173
175
177
179
181.2
183
186
189
192
sungai dondo P lan: Plan 02 7/25/2017
P12
.025 .03 .025
38 Legend

EG PF 1
WS PF 1
36
Ground
Bank Sta
34
E lev ation (ft)

32

30

28

26
0 50 100 150 200 250
Station (ft)

Gambar 4.20. Pemodelan Penampang Sungai Dondo dengan HEC-RAS

Dari hasil trial dan error kapasitas palung sungai Dondo didapat Q bankfull = 200 m3/s, dan
kejadian banjir yang pernah terjadi tercatat tinggi muka air ± 1.25 m dengan debit = 1000
m3/s, maka berdasarkan kapasitas ambang tersebut didekati dengan perhitungan banjir di
Sungai Dondo dengan pemodelan HEC-HMS.

Tabel 4.57. Penentuan Metode Debit Banjir Yang Digunakan Pada DAS Dondo

Hujan Tahunan
Sta. Welamosa Sta. Nanganio
Hujan Tahunan Rank Hujan TahunanRank
1 1016 13 396 12
2 1214 11 370 13
3 1376 9 841 11
4 1111 12 995 8
5 1324 10 1534 3
6 2395 4 1233 4

4.4.3. Resume Perhitungan Modeling Kapasitas Sungai dengan Perangkat Lunak

Perhitungan Modeling Kapasitas Sungai dengan Perangkat Lunak HEC-RAS dilakukan


dalam kondisi sebagai berikut :

 Kondisi muka air existing dimana sungai tersebut masih sesuai dengan keadaan
lapangan, tinggi muka dihitung berdasarkan debit rencana Q2, Q5, Q10, Q25, Q50.
Dan Q100.

 Kondisi rencana dimana kondisi sungai tersebut sudah dimodifikasi agar dapat
mengalirkan debit rencana dengan aman. Tinggi muka air rencana dihitung
berdasarkan debit Q2, Q5, Q10 dan untuk rencana bangunan dihitung dengan Q10.
 Untuk data masukkan pada analisis ini adalah data profil melintang sungai dan
jarak antar profil melintang, data debit rencana dan muka air awal.
Dengan demikian dalam perhitungan muka air rencana ini dimulai dari muara diurutkan ke
arah hulu.

Hasil (print out) perhitungan muka air dengan menggunakan metode HEC-RAS
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

Sesuai dengan Pedoman dan Kriteria Perencaanaan, maka kala ulang minimum yang
berkenaan dengan genangan banjir untuk S.Loworea dan S.Dondo ditetapkan Debit
Rencana adalah Q10.

4.4.4. Rekomendasi Desain Penampang Sungai

Dari hasil simulasi dengan perangkat lunak HEC-RAS akan diperoleh data yang dapat
menunjukan dilokasi mana harus dibuat tanggul dan pada ruas alur sungai mana harus
dilakukan Normalisasi alur.

Anda mungkin juga menyukai