Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alessandro Anesha Damanik

NIM : 5201418031

Prodi : Pend. Teknik Mesin

Matkul : Praktik Pemesinan Bubut (UTS)

A. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. Alat
Agar dalam melakukan praktek dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
alat-alat sebagai berikut:
o Mesin Bubut Universal
o Pahat HSS
o Jarum Pengukur
o Pelat Cekam
o Kuas
o Kunci Cak
o Kunci Pas 12
o Toolposh
o Center
o Mata Bor
o Pelat penyangga pahat

2. Bahan
Bahan yang digunakan St-37 diameter 2inch (50.8mm) panjang 153mm

B. PERLENGKAPAN YANG HARUS DI GUNAKAN


1. Keselamatan alat-alat kerja
o Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
o Perhatikan teknik penggunaan alat
o Letakkan alat ditempat yang aman setelah menggunakan
o Keselamatan benda kerja
o Pahami gambar benda kerja sesuai pekerjaan yang telah ditentukan
o pengerjaan menggunakan mesin bubut perlu adanya tindakan-tindakan
prefentif guna menghindari terjadinya kecelakaan kerja antara lain
dengan mengunakan: Wearpack, Sepatu, Alat pembersih/kuas, Sarung
tangan
C. GAMBAR KERJA

D. PARAMETER
1. Kecepatan pemotongan putaran mesin
Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah: Keliling
lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n). atau:
Cs = π.d.n Meter/menit.
Cs=50 m/menit
n=(Cs x 1000)/(π.d)
n =(50 x 1000)/(3.14 x 50.8)
n=313 rpm
2. Kecepatan putar mesin saat pemakanan halus (finishing)
Cs = 100
n=(Cs x 1000)/(π x D)
n =(100 x 1000)/(3.14 x 50.8)
n=626 rpm
3. Mencari besar sudut kemiringan
Diketahui :
D=30m, d=22mm, L=25mm
Ditanya:
Mencari besar sudut pemotongan tirus
Jawab :

tan ( a2 )= D−d
2L
a 30−22
tan ( )=
2 2(25)
a 8
tan ( )=
2 50
a 8
tan ( )=
2 50

( a2 )=9 °
Maka, eretan atas yaitu sebesar 9º ke arah kanan supaya tidak menyentuh benda
kerja

E. LANGKAH KERJA
Setelah semua persiapan dari bahan dan peralatan-peralatan sudah dipersiapkan,
dibawah ini akan diterangkan mengenai langkah kerja Menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan yaitu mencakup mesin bubut beserta peralatan-peralatannya
dan alumunim.
1. Potong benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Sebelum benda kerja dikerjakan
yang perlu diprhatikan adalah pengecekan awal ukuran benda kerja, sehingga
diharapkan nantinya tidak ada ukuran pengerjaan yang salah.
2. Pasang semua peralatan pada mesin bubut seperti: center kepala lepas dan pahat.
Dalam pemasangan pahat harus benar-benar lurus dengan center (dalam satu garis
horisontal).
3. Setelah pahat benar benar center dengan centernya dan mesin siap dijalankan
maka benda kerja diletakan pada cekam kepala tetap dan dikencangkan dengan
menggunakan kunci cak.
4. Di tahap ini kita akan mekakukan pembubutan muka, pasang benda kerja pada
cekam dengan panjang pencekaman 80mm dan kencangkan, kemudian pasang
pahat rata kanan untuk melakukan pembubutan muka.
5. Setting/atur pahat dengan ketinggian sama dengan senter/titik tengah diameter
benda.
6. Miringkan toolpost sekitar 7-8 derajat kemudian setting titik nol pahat pada
permukaan muka benda kerja.
7. Nyalakan Spindel, dengan kecepatan sesuai perhitungan.
8. Gerakkan pahat ke arah sumbu Z- sepanjang 1mm, kemudian majukan pahat
secara perlahan untuk mulai pemakanan sampai selesai di titik tengah diameter
benda.
9. Ukur panjang benda dengan jangka sorong, disini karena tadi sudah dikurangi
1mm maka untuk mencapai panjang 150 mm perlu pengurangan 2-3mm.
10. Pasang kembali benda kerja dengan pencekaman sepanajang 70mm, kemudian
lakukan langkah faceing kembali dengan total pemakanan 2mm sampai mencapai
ukuran yang diinginkan.
11. Lakukan langkah berikutnya yaitu bubut rata tanpa membalik benda
danmengubah pengaturan pahat.
12. Luruskan kembali tollpost dari yang tadinya miring untuk pembubutan rata
13. Setting/atur titik nol permukaan rata benda kerja dengan sedikit menyentuhkan
ujung pahat dengan permukaan rata benda kerja.
14. Nyalakan spindel mesin dengan masih menggunakan pengaturan kecepatan sama
dengan diperhitungan awal.
15. Majukan pahat sebesar 0.6mm kemudian lakukan penyayatan pada permukaan
benda sepanjang 55mm.
16. Kembalikan pahat menuju titik nol permukaan yang telah ditentukan.
17. Majukan pahat sebesar 0.6mm kemudian lakukan penyayatan pada permukaan
benda sepanjang 55mm.
18. Kembalikan pahat menuju titik nol permukaan yang telah ditentukan.
19. Majukan pahat 2mm pada skala nonius eretan mesin, kemudian mulai penyayatan
sepanjang 30mm.
20. Kemudian ulangi lagi langkah tersebut sampai diameter 35,2mm sepanjang
30mm.
21. Lakukan proses finishing permukaan sebesar 0.2mm dengan cara menggerakkan
pahat sesuai dengan bentuk yang telah dibuat agar permukaan yang dihasilkan
lebih halus.
22. Sehingga siperoleh bentuk akhir dengan ukuran diameter 35mm sepanjang 30mm
dan diameter 50mm sepanjang 25mm.
23. Pasang benda kerja dengan panjang pencekaman 30mm pada sisi berdiameter
35mm yang telah dibuat terlebih dahulu.
24. Setting titik nol pada permukaan benda kerja seperti biasanya, kemudian majukan
pahat sebesar 2mm sebagai nilai ketebalan pemakanan.
25. Lakukan penyayatan sebanyak sepanjang 100mm sampai diameter, 30mm dan
tebal pemakanan bisa disesuaikan dengan kemampuan pahat.
26. Kembalikan pahat menuju titik awal pergerakan, tanpa merubah posisi pahat
terhadap sumbu x.
27. Majukan pahat kembali sebesar 2mm untuk membuat pada bagian yang berulir.
28. Lakukan penyayatan kembali sebanyak 5x sepanjang 55mm sampai berdiameter
20mm

55 45

20 30

29. Sekarang masuk ke tahap pembuatan tirus, lepas atau kendorkan baut pengunci
eretan atas memanjang.
30. Putar eretan atas sebesar 9º ke arah kanan atau ke arah yang sekiranya tidak akan
menyentuh benda kerja.
31. Maka, eretan atas yaitu sebesar 9º ke arah kanan supaya tidak menyentuh benda
32. Nyalakan spindle mesin dengan kecepatan yang masih sama dengan perhitungan
diawal.
33. Posisikan pahat pada titik panjang benda 55mm. dan titik nol permukaan benda,
kemudian majukan pahat sebesar 1mm sesuai skala pada eretan melintang.
34. Lakukan penyayatan denagn memutar eretan atas menuju ke benda kerja dengan
perlahan.
35. Lakuakan langkah penyayatan tersebut sampai terbentuk tirus sepanjang 25mm
dengan diameter kecilnya 22mm dan diameter besar 30mm.
36. Jauhkan pahat dari benda kerja dan matikan putaran spindle mesin, dan
kembalikan sudut eretan atas ke titik 0o kembali.
37. Pembuatan alur Ganti pahat menjadi pahat HSS alur 4mm dan atur ketinggian
pahat setinggi titik pusat diameter benda atau senter.
38. Pastikan pemasanganya kencang, agar tidak terlepas saat melakukan penyayatan.
39. Setting titik nol permukaan benda kerja pada sisi yang berdiameter 20 atau pada
sisi yang akan dialur.
40. Nyalakan putaran spindel mesin sesuai dengan kecepatan roughing perhitungan
diawal.
41. Lakukan penyayatan dengan memajukan pahat sepanjang 5mm pada skala eretan
melintang.
42. Gerakkan pahat secara perlahan dan kontinyu agar tidak terjadi patah dan benda
membengkok.

43. Setelah mencapai 5mm tarik kembali pahat dan geser pahat sebesar 4mm ke kiri.
44. Iris kembali pahat sehingga terbentuk alur yang sesuai dengan ukuran yaitu lebar
8 mm dan kedalaman 5 mm pada kedua sisi diameter.
45. Tarik pahat, jauhkan dari benda kerja dan matikan mesin.
46. Kemudian bersihkan semua pekerjaan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai