Anda di halaman 1dari 2

TUGAS E- CLASS UNIVERSITAS KUNINGAN

KELENJAR NEUROHIPOFISIS ( HIPOFISIS POSTERIOR)

Nama : Luthfiyar Saffana

NIM : 20180210007

1. A. Salah satu hormone yang dihasilkan oleh kelenjar neurohipofisis adalah ADH/Vasopresin.
Jelaskan fungsi dan mekanisme ADH ( Anti diuretic hormone) atau Vasopresin dalam mengatur
keseimbangan cairan tubuh dan mekanisme yang dilakukannya dalam mengatur tekanan darah!
B. Apabila terjadi abnormalitas pada kelenjar neurohipofisis sehingga terjadi sekresi ADH yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi Diabetes Insipidus (DI).
Jelaskan 2 penyebab terjadinya DI dan gejala-gejala yang muncul dihubungkan dengan fungsi
ADH!
2. Dikutip dari sebuah artikel di salah satu surat kabar online tentang fenomena ASI, yaitu: “proses
keluarnya ASI sangat dipengaruhi olah banyak faktor. Menurut salah satu dokter spesialis anak
dan konselor laktasi menyatakan bahwa unsur atau faktor yang sangat berpengaruh dalam
produksi ASI adalah hormonal, yaitu prolaktin dan oksitosin. Kedua hormone tersebut diproduksi
oleh kelenjar hipofisis atau pituitary yang tidak termasuk dalam kelompok hormone tropic”.
A. Merujuk pada kutipan artikel tersebut deskripsikan peranan atau fungsi hormone prolaktin
dan oksitosin terhadap produksi ASI , sehingga dikatakan bahwa 2 hormon tersebut
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi ASI!
B. Berdasarkan deskripsi yang telah anda berikan pada poin A, buatlah kesimpulan yang berisi
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu
yang sedang menyusui.

Jawaban

1. A. Fungsi mekanisme ADH adalah untuk mengatur kadar air yang diserap oleh hati. Tekanan osmosis
pada high serum atau penurunan volume darah intravascular akan menstimulasi produksi ADH. Stres,
operasi, atau beban pikiran dapat juga menstimulasi ADH. Semakin banyak ADH yang diproduksi,
semakin banyak air yang diserap pada ginjal

B. Penyebab diabetes insipidus adalah ketidakmampuan tubuh dalam menyeimbangkan kadar cairan
tubuh dengan baik. Normalnya, tubuh dapat mengatur keseimbangan antara cairan yang diminum
dengan banyaknya urine yang diproduksi. Cairan yang berlebih dalam tubuh akan dikeluarkan ginjal
dalam bentuk urine. Jika terjadi dehidrasi, kelenjar hipofisis akan mengeluarkan hormon anti-diuretik
(ADH) ke ginjal untuk menahan cairan dalam tubuh dan mengurangi produksi urine.

Berdasarkan penyebabnya, diabetes insipidus dibagi menjadi:


 Diabetes insipidus sentral, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kerusakan kelenjar
hipotalamus atau hipofisis, sehingga menyebabkan gangguan penyimpanan dan pengeluaran
ADH. Kerusakan ini dapat terjadi akibat operasi, tumor, meningitis, kelainan genetik, atau
trauma kepala.
 Diabetes insipidus nefrogenik, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kelainan pada
tubulus ginjal (tempat di mana air dikeluarkan dan dipertahankan), akibat kelainan genetik,
penyakit ginjal kronik, atau konsumsi obat tertentu.
 Diabetes insipidus gestasional, yaitu kondisi yang terjadi selama kehamilan dan bersifat
sementara.
 Polidipsia primer atau disebut juga diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia psikogenik,
adalah kondisi yang menyebabkan produksi sejumlah besar urine encer akibat mengonsumsi
banyak cairan. Polidipsia primer juga bisa disebabkan oleh kerusakan mekanisme pengaturan
haus di hipotalamus. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan kondisi mental, seperti skizofrenia.

2. A. Hormone prolaktin adalah hormon yang membuat sel-sel produksi ASI bekerja maksimal. Selama
hamil, hormon ini tidak akan dihasilkan tubuh karena ditahan oleh hormon progesteron. Cara kerja:
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari. Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting
payudara akan dikirim ke otak. Kemudian direspons dengan mengeluarkan hormon prolaktin yang akan
kembali menuju payudara melalui aliran darah, serta merangsang sel-sel lain untuk memproduksi ASI.

Hormone oksitosin. ASI yang sudah diproduksi membutuhkan hormon oksitosin untuk mengalirkannya.
Oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Jika Moms merasa tenang, nyaman, dan bahagia,
hormon akan berlimpah dan ASI pun akan mengalir lancar. Cara kerja: Rangsangan dari isapan bayi saat
menyusu akan diteruskan menuju hipotalamus yang memproduksi hormon oksitosin. Selanjutnya,
oksitosin akan memacu otot-otot halus di sekeliling alveoli untuk berkontraksi dan mengeluarkan ASI.
Proses inilah yang disebut let down reflect atau refleks pengaliran ASI. Oksitosin bisa dihasilkan dengan
cara membayangkan bayi, mendengar suaranya, menggendong, menyentuh, dan membangkitkan rasa
percaya diri

B. Setelah mengerjakan poin A dapat disimpulkan bahwa unsur yang sangat berpengaruh dalam
produksi ASI adalah hormonal yaitu prolaktin dan oksitosin. Dimana Hormon prolaktin berperan dalam
proses produksi ASI. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari, berada di dalam otak yang
berpengaruh terhadap berbagai fungsi fisiologis tubuh. Hormon lain yagn terkait pada proses keluarnya
ASI adalah oksitosin. Hormon ini berperan untuk merangsang keluarnya ASI. Dalam istilah lain, hormon
oksitosin seringpula disebut hormon cinta. Pasalnya, dipengaruhi oleh suasana hati sang ibu.

Anda mungkin juga menyukai