KELAS :
XII IPS 1
b. Pemerintahan Daendels
Gubernur jenderal pertama Belanda.
Kebijakan Daendels selama di Hindia Belanda :
a) Bidang Pertahanan dan Keamanan
Membangun benteng-benteng pertahanan baru.
Membangun pelabuhan militer di ujung Kulon, Merak, Surabaya.
Memperbanyak jumlah pasukan perang.
Membangun jalan raya Anyer-Panarukan sepanjang 1100 km.
Mebangun kembali armada pertahanan di Surabaya dan Batavia.
b) Bidang Politik Dan Pemerintahan
Membentuk sekretariat negara untuk membereskan masalah administrasi.
Membentuk kantor pengadilan di Batavia dan Surabaya
Memindahkan pusat pemerintahan di Batavia ke Weltevreden
Mengganti raja-raja yang di anggap menghalangi Belanda dan
mengangkat raja-raja baru yang sesuai dengan keinginan Belanda.
Merombak provinsi Jawa pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur.
c) Bidang Ekonomi
Mengeluarkan uang kertas
Membentuk Dewan Pengawas Keuanga (DPK)
Menjual tanah-tanah kepada pihak swasta
Melakukan pemungutan pajak-pajak swasta
Menerapkan penyerahan wajib berupa hasil bumi.
c. Pemerintahan Raffless
a) Bidang Pemerintahan
Menjalin hubungan baik dengan penguasa-penguasa lokal yang anti
terhadap Belanda
Membagi pulau Jawa menjadi 18 keresidenan
b) Bidang ekonomi
Memberlakukan sistem sewa tanah
Menghapus segala bentuk penyerahan wajib hasil bumi
Menghapus sistem kerja rodi dan perbudakan
Melaksanakan monopoli
Menetapkan desa sebagai unit administrasi pemerintahan
Menjual tanah kepada pihak swasta dan melanjutkan usaha penanaman kopi
Memberi kebebasan dalam usaha perdagangan dengan memberi kesempatan
rakyat untuk menenam tanaman yang laku di pasar internasional.
11. Sama dengan nomor 10
12. Strategi Belanda dalam memeadamkan perlawanan rakyat Indonesia
Belanda menerapkan strategi benteng stelsel yaitu dengan mendirikan beberapa benteng
di daerah yang sudah berhasil dikuaasai dan menghubungkan tiap benteng dengan jalan
sehingga akan memudahkan komunikasi dan strategi itu mampu mempersulit pergerakan
pasukan.
13. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda
Perlawanan ini pertama kali muncul pada 1635 di bawah pimpinan Kakiali, Kapitan
Hitu. Saat ia tewas terbunuh, perlawanan selanjutnya diteruskan oleh Kapitan
Tulukabessy. Hingga pada akhir abad ke-18, nama Sultan Jamaluddin dan Sultan
Nuku muncul untuk melawan VOC.
14. Perang Padri
Sebab : perselisihan kaum adat dengan kaum ulama, yang dimenangkan oleh kaum ulama
sehingga kaum adat meminta bantuan kepada Belanda.
15. Faktor-faktor lahirnya rasa nasionalisme di Indonesia
Faktor internal :
Kenangan kejayaan masa lalu
Perilaku penjajah yang menyengsarakan rakyat
Munculnya kaum terpelajar
Munculnya semangat persamaan derajat
Munculnya organisasi-organisasi modern
Faktor eksternal :
Adanya paham-paham modern
Terjadinya revolusi Prancis
16. Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan
Budi Utomo
Berdiri : 20 Mei 1908
Pendiri : Wahidin Sudirohosodo
Tujuan : mengumpulkan dana belajar bagi pelajaryang cakap tetapi kekurangan dana
untuk belajar.
Hasil kongres Budi Utomo 3-5 Oktober 1908 :
Budi Utomo membatasi kegiatan hanya dalam lingkup pulau Jawa dan Madura
Menetapkan R.T Tirtokusumo sebagai ketua Budi Utomo
Menetapkan Yogyakarta sebagai pusat organisasi
Budi Utomo memfokuskan kegiatan dalam bidang pendidikan dan budaya.
Mengubah slogan Budi Utomo menjadi “kemajuan secara serasi”
17. Dampak Imperialisme dalam bidang ekonomi dan sosial.
a) Bidang Ekonomi
Adanya sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda terhadap Indonesia
Diberlakukannya sistem sewa tanah karenanya terjadilan perubahan dari
sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang.
Belanda membangun fasilitas umum dengan memperkerjakan masyarakat
Indonesia pada kerja rodi.
b) Bidang Sosial Budaya
Berpindahnya fokus masyarakat pada bidang sosial budaya akibat hilangnya
peran politi dari para penguasa.
Ikatan tradisi melemah akibat beberapa upacara adat yang disederhanakan.
Hilangnya kekuasaan tradisional akibat dihilangkannya status raja oleh
Belanda dan digantian sebagai pegawai pemerintahannya.
18. Pengaruh penjajahan Portugis di bidang seni
Alat musik keroncong
19. Perbedaan sistem pemerintahan di Indonesia pada masa Jepang dengan Belanda
a) Jepang memiliki 3 pemerintahan militer pendudukan:
Pemerintahan militer AD di bawah pemerintahan tentara ke-25, Sumatra pusat
di Bukittinggi.
Pemerintahan militer AD di bawah pemerintahan tentara ke-16, Jawa pusatnya
di Madura
Pemerintahan militer AL di bawah pemerintahan Armada Selatan ke-2.
Sulawesi,Kalimantan,Maluku dengan pusatnya di Makassar.
20. Perumusan Teks Proklamasi
o Perumusan teks proklamasi dilakukan di Rumah Laksamana tadashi Maeda.
o Tokoh yang hadir dari golongan tua adalah Soekarno, Hatta dan Ahmad
Soebardjo.
o Bung Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan dan Bug
g Karno menulis konsep proklamasi secara tertulis di secarik kertas.
o Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga diperoleh rumusan teks proklamasi
tulisan tangan Ir.Soekarno
o Ir. Soekarno menyarankan agar naskah proklamasi ditandatangi bersama-sama .
o Sukarni mengusulkan agar ditandatangai oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa
Indonesia.
o Usulan Sukarni disetujui oleh hadirin dan teks proklamasi diketik oleh Sayuti
Melik.
o Untuk menyebarluaskan berita proklamasi oleh pemuda telah disiapka lapangan
Ikada namun Soekarno menganggap lapangan ikada adalah lokasi yang dapat
menimbulka bentrookan antara rakyat dengan pihak militer Jepang.
o Disepakati bahwa upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di
depan kediaman Ir.Soekarno di Jl.Pengangsaan Timur 56,Jakarta.
21. Rumusan teks proklamasi klad dengan otentik.
a) Teks Proklamasi Klad
Konsep teks proklamasi asli hasil tangan Soekarno.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2
jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
seksama dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,
17-8-’05 Wakil2 banga Indonesia
b) Teks proklamasi Otentik
Naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno saat proklamasi kemeredekaan 17
Agustus 1945.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal
jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hasi 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
22. Peran tokoh dalam menegakkan negara Indonesia
Secara umum :
Bpupki
Ketua : k.r.t rajiman wedyoningrat
Ppki
Ketua : ir. Soekarno
Tokoh yang terlibat dalam rengasdengklok
di asingkanya sorkarno dan hatta yang di bawa oleh sodanco singgih
Dampak :
Adanya pemberontakan persatuan perjuangan yang dipimpin oleh Tan
Malaka
Belanda menghianati perjanjian dengan melancarkan Agrei Militer I
Pembentukan KTN oleh PBB
b) Perjanjian Renville (8 Desember 1947)
Indonesia : Amir Syarifuddin
Belanda : Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
Hasil :
Wilayah Indonesia semakin sempit
Pasukan RI yang berada di bawah pendudukan Belanda harus ditarik
ke wilayah RI
Akan diadakan pemungutan suara di daerah-daerah kantong Belanda.
Dampak :
URAIAN :
1. Dampak politik etis
a. Pembangunan infrastruktur yang memeprlancar perpindahan barang dan manusia.
b. Pembangunan infrastruktur pertanian (bendungan) yang bermanfaat untuk
pengairan.
c. Berdirinya sekolah-sekolah sehingga menghasilkan kaum terpelajar.
d. Lahirnya organisasi pergerakan dan perhimpunan
2. Peristiwa Rengasdenklok
Terjadinya perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.
Golongan muda menganggap kemerdekaan Indonesia tidak datang dari pemerintahan
jepang. Namun golongan tua berpendapat sebaliknya. Golongan muda ingin
mendapatkan kemerdekaan dengan perjuangan sendiri bukan karena hadiah dari Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdenklok. Para pemuda ingin kembali meyakinkan Soekarno dan Hatta agar
segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak terpengaruh dengan Jepang. Mereka
meyakinkan bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu dan itu adalah saat yang tepat
untuk Indonesia merdeka. Usaha para pemuda untuk menekan Soekarno-Hatta untuk
segera memproklamirkan kemeredekaan RI tanpa campur tangan Jepang di
Rengasdenklok tidak terjadi. Dicapai kesepakatan untuk memproklamirkan kemerdekaan
di Jakarta tanggal 17 Agustus 1945.
5. Agenda Reformasi
o Adilli Soeharto dan kroni-kroninya
o Laksanakan amandemen UUD 1945
o Hapuskan Dwi Fungsi ABRI
o Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya
o Tegakkan supremasi hukum