Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI REPRODUKSI

“Kelainan Organ Reproduksi Wanita”


Dosen Pengampu :
Elis Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb

Disusun Oleh :
DEWI INDRASARI
202005005
PRODI S1 KEBIDANAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan
Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi
reproduksi tentang kelainan reproduksi organ wanita. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah
ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan secara meluas.

Kami juga mengucapkan terima kasih Ibu Eilies Meilianawati S.B.,S.ST.,S.Psi., M.Keb. selaku
dosen mata kuliah Biologi reproduksi kami yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Sidoarjo,06 Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEBAHASAN
2.1 Kelainan Organ Reproduksi Wanita............................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................3
3.2 Saran..............................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel
kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin
manusia yang dihasilkan oleh perempuan.

Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium
terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba
Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong
dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan
ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin.Vagina
merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.Proses reproduksi pada manusia diawali
dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin
pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Kelainan apa saja yang terjadi pada sistem reproduksi wanita ?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui kelainan apa saja yang terjadi pada sistem organ reproduksi wanita.
2.Untuk menyebarluaskan informasi kepada pembaca mengenai kelainan pada organ
reproduksi wanita, supaya menjaga kebersihan organ reproduksinya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelainan pada Organ Reproduksi Wanita


1. Kista ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah
kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat
menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya
kepala ke dalam panggul. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan
dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi. Kista  ovarium merupakan perbesaran
sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul
akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium. Panyebab kista ovarium, yaitu gaya hidup tidak
sehat, konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat, zat tambahan pada makanan,
kurang olah raga, terpapar denga polusi dan agen infeksius, sering stress. Selain itu, penyakit
kista ovarium ini juga disebabkan oleh faktor genetik,yaitu dalam tubuh kita terdapat gen gen
yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab
tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia
tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen
pemicu kanker.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :

a. menstruasi yang tidak teratur disertai nyeri


b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah
c. nyeri saat bersenggama, dan perdarahan.
 jika pada stadium awal gejalanya dapat berupa gangguan haid, jika sudah
menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih, dapat
terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut, dan nyeri saat bersenggama.
 Jika pada stadium lanjut, terdapat gejalanya, yaitu asites, penyebaran ke omentum
(lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati), perut
membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar
dan kecil, sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

2. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. Kanker servik adalah pertumbuhan sel
bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
dengan liang senggama (vagina). Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker
leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang
merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada
penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus menerus
yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan
disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).

Penyebab Kanker serviks adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat
menyebabkan kanker. Tanda/gejala dari kanker serviks yaitu :
a. Pendarahan setelah senggama/berhubungan
b. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin
c. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
d. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
e. Nyeri ketika berhubungan seksual.

3. Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau
jamur. Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada
vagina atau melalui perineum. Penyakit vaginitis disebabkan oleh mikrobiologi, yaitu :

a. Jamur, umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa
gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih
kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
b. Bakteri, biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut
bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan
beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti
pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
c. Virus, keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,
condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim.
Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka
melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan
condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang
sering menyerang ibu hamil.
d. Parasit, keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang
menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau
kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi.
Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-
meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain
sebagainya.

Tanda dan gejala dari penyakit vaginitis, yaitu :


a. pruritus vulvae
b. nyeri vagina yang hebat
c. disuria eksterna dan interna
d. rash pada vulva
e. eritematosa
f. sekret khas seperti keju lembut
g. secret banyak dan bau busuk
h. edema vulva
i. vagina berbau busuk dan amis
j. perdarahan pervaginam
k. dyspareunia.

4. Penyakit radang panggul


Rongga perut perempuan memiliki jalur langsung dari luar melalui saluran reproduksi
wanita. Bakteri dapat masuk melewati vagina dan rahim dan melintasi tabung rahim yang
membuka ke dalam rongga perut. Radang panggul sering sekali menyebabkan rasa
sakit perut saat sedang bereaksi. Penyakit radang panggul dapat disebabkan oleh
Chlamydia di mana terkadang tidak terlihat gejala apapun; namun, pada kebanyakan
kasus,
Ada beberapa gejalanya ;

1.Demam
2. Sakit pada panggul, bagian abdominal, atau pinggang
3. Keluarnya cairan pada vagina secara tidak normal
4. Pendarahan setelah hubungan seksual
5. Merasa kedinginan, kelelahan
6. Sering buang air kecil dan terasa nyeri setelah buang air kecil
7. Perdarahan secara tidak normal atau mudah terluka
8. Kehilangan nafsu makan
9. Mual atau muntah-muntah
10.Menstruasi yang tidak teratur

Jika PID didiagnosis secara dini, maka dapat diobati dengan baik. Namun, pengobatan
tidak akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada sistem reproduksi. Jadi,
semakin lama radang panggul tidak diobati, maka semakin besar kemungkinan seseorang
memiliki komplikasi.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone padawanita dapat menyebabkan
berbagai masalah karena proses reproduksiwanita dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen,
progesteron,dan prolaktin. 
Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita. Hormon
progesteron berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon untuk persiapan
menyusui.

Kelainan congenital system reproduksi dapat disebabkan olehfaktor lingkungan,


nutrisi,penyakit metabolik, infeksi virus, obatteratogenik, dan lain-lain yang terjadi pada
masa kehamilan. Banyak darikelainan tersebut tidak melibatkan ovarium atau genitalia
eksternasehingga gejala tidak nampak sebelum menarche atau menikah. Kelainankongenital
tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan kromosomkhususnya kromosom seks dan
gangguan hormonal

1.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritikdan saran yang
membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan penuliskhususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan
uterus.
Daftar Pustaka
Academia. edu
Yatim, Wildan,Dr.1994.Reproduksi danEmbriologi.Bandung.
TarsitoWibowo,Daniel S.2005. Anatomi TubuhManusia.Jakarta.PT Grsindo
MATA KULIAH : Biologi Reproduksi
DOSEN PENGAJAR : Elis Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb
PRODI / KELAS : S1 Kebidanan / 1A
NAMA / NIM : Dewi Indrasari / 202005005
TUGAS : Resume gangguan bawaan pada saluran reproduksi bagian bawah.

Gangguan bawaan pada saluran reproduksi bagian bawah


1. Fusi labia
Fusi pada labia, baik pada labia mayora maupun labia minora, paling umum disebabkan karena
kelebihan paparan androgen ( baik di dalam rahim atau setelah lahir ) atau karena berkurangnya
paparan estrogen. Selain itu fusi labia juga disebabkan oleh defisiensi 21- hidroksilae. Pada
penyakit ini ditemukan banyak kasus, misalnya labia akan terpisah secara spontan, kasus
idiopatik, simptomatik.

2. Selaput darah imperforate


Kegagalan pada selaput darah embriologis untuk mengkannalisasi, mengakibatkan penghalang
jaringan transversal di intoitus. Penyakit ini muncul pada saat remaja dengan sebagai
kriptomenore. Kriptomenore adalah amenore primer, nyeri panggul siklikal, masa panggul sentral
( hematometria, hematokolpos ). Sonografi atau MRI dapat digunakan untuk membedakan
selaput darah imperforate dari penghalang LGT lainnya ( agenesis vagina, atresia vagina, septum
vagina trasversal ).

3. Atersia vagina
Kegagalan perkembangan 2/3 bagian bawah vagina. 1/3 bagian atas vagina dan saluran
reproduksi bagian atas semuanya normal. 2/3 bagian bawah vagina diganti denga jaringan
fibrosa, yang mungkin tampak berbeda dari jaringan yang terlihat pada selaput darah imperforate.
Diagnosisnya biasa muncul pada saat remaja, sebagai kriptomenore. Sonografi atau MRI adalah
diagnosisnya.

4. Agenesis vagina ( sindrom MRKH )


Kegagalan duktus mullerian untuk berkembang, mengakibatkan tidaka adanya tuba fallopi,
uterus, serviks, dan 1/3 bagian atas vagina. Namun, ada ovarium, maka keadaan hormonal
normal. Dalam kasus ini, tidak ada rahim, jadi tidak ada siklus menstruasi atau kriptomenore.
Thelarche dan adrenarche tetap diperoleh tetapi tidak menarche.

Anda mungkin juga menyukai