Dewi Indrasari - Kelainan Organ Reproduksi
Dewi Indrasari - Kelainan Organ Reproduksi
Disusun Oleh :
DEWI INDRASARI
202005005
PRODI S1 KEBIDANAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan
Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi
reproduksi tentang kelainan reproduksi organ wanita. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah
ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan secara meluas.
Kami juga mengucapkan terima kasih Ibu Eilies Meilianawati S.B.,S.ST.,S.Psi., M.Keb. selaku
dosen mata kuliah Biologi reproduksi kami yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEBAHASAN
2.1 Kelainan Organ Reproduksi Wanita............................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................3
3.2 Saran..............................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium
terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba
Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong
dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan
ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin.Vagina
merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.Proses reproduksi pada manusia diawali
dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin
pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. Kanker servik adalah pertumbuhan sel
bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
dengan liang senggama (vagina). Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker
leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang
merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada
penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus menerus
yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan
disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).
Penyebab Kanker serviks adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat
menyebabkan kanker. Tanda/gejala dari kanker serviks yaitu :
a. Pendarahan setelah senggama/berhubungan
b. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin
c. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
d. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
e. Nyeri ketika berhubungan seksual.
3. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau
jamur. Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada
vagina atau melalui perineum. Penyakit vaginitis disebabkan oleh mikrobiologi, yaitu :
a. Jamur, umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa
gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih
kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
b. Bakteri, biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut
bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan
beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti
pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
c. Virus, keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,
condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim.
Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka
melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan
condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang
sering menyerang ibu hamil.
d. Parasit, keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang
menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau
kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi.
Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-
meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain
sebagainya.
1.Demam
2. Sakit pada panggul, bagian abdominal, atau pinggang
3. Keluarnya cairan pada vagina secara tidak normal
4. Pendarahan setelah hubungan seksual
5. Merasa kedinginan, kelelahan
6. Sering buang air kecil dan terasa nyeri setelah buang air kecil
7. Perdarahan secara tidak normal atau mudah terluka
8. Kehilangan nafsu makan
9. Mual atau muntah-muntah
10.Menstruasi yang tidak teratur
Jika PID didiagnosis secara dini, maka dapat diobati dengan baik. Namun, pengobatan
tidak akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada sistem reproduksi. Jadi,
semakin lama radang panggul tidak diobati, maka semakin besar kemungkinan seseorang
memiliki komplikasi.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone padawanita dapat menyebabkan
berbagai masalah karena proses reproduksiwanita dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen,
progesteron,dan prolaktin.
Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita. Hormon
progesteron berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon untuk persiapan
menyusui.
1.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritikdan saran yang
membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan penuliskhususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan
uterus.
Daftar Pustaka
Academia. edu
Yatim, Wildan,Dr.1994.Reproduksi danEmbriologi.Bandung.
TarsitoWibowo,Daniel S.2005. Anatomi TubuhManusia.Jakarta.PT Grsindo
MATA KULIAH : Biologi Reproduksi
DOSEN PENGAJAR : Elis Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb
PRODI / KELAS : S1 Kebidanan / 1A
NAMA / NIM : Dewi Indrasari / 202005005
TUGAS : Resume gangguan bawaan pada saluran reproduksi bagian bawah.
3. Atersia vagina
Kegagalan perkembangan 2/3 bagian bawah vagina. 1/3 bagian atas vagina dan saluran
reproduksi bagian atas semuanya normal. 2/3 bagian bawah vagina diganti denga jaringan
fibrosa, yang mungkin tampak berbeda dari jaringan yang terlihat pada selaput darah imperforate.
Diagnosisnya biasa muncul pada saat remaja, sebagai kriptomenore. Sonografi atau MRI adalah
diagnosisnya.