Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOLOGI REPRODUKSI

“HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN HORMON”


Makalah ini Disusun Guna Memenui

Tugas Mata Kuliah Biologi Reproduksi

Dosen Pengampu : Elies Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb.

Disusun oleh :
Melati Putri Aridhany (202005009)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Biologi
Reprodukdi “HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN HORMON ”.

Penulisan makalah Biologi Reproduksi ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak
pihak. Saya menulis makalah hubungan ovarium dan gonadotropin hormon ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Reproduksi, dengan dosen pengampu Elies Meilinawati
S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi para
pembaca untuk memahami mengenai Organ Reproduksi. Selain itu, penulis juga berharap
agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema reproduksi ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran
pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, saya memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah
Biologi Reproduksi ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mojokerto, 8 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI:

BAB 1.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................4
BAB 2......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN HORMON.............................................................................................5
2.2 HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN
HORMON...............................................................................................................................5
2.3 EFEK DAN SEKRESI HORMON PADA OVARIUM...............................................6
BAB 3 ...................................................................................................................................10.
PENUTUP.............................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................10
3.2 SARAN............................................................................................................................10
DAFTAR ISI ........................................................................................................................10

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan organ–organ kelamin betina sewaktu pubertas dipengaruhi
oleh hormone–hormone gonadotropin dan hormone–hormone gonadal.  Pelepasan FSH ke
dalam aliran darah menjelang pubertas menyebabkan pertumbuhan folikel–folikel pada
ovarium. Sewaktu folikel–folikel itu tumbuh dan menjadi matang, berat ovarium meninggi
dan estrogen diekskresikan di dalam ovaroium untuk di lepaskan ke dalam aliran darah.
Estrogen menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan saluran kelamin betina. Ovarium
merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus dibawah tuba
uteri dan terikat disebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengan (hari ke-14)
siklus menstruasi. Ovarium mempunyai tiga fungsi yaitu, memproduksi ovum , memproduksi
hormone estrogen dan memproduksi progesteron. Gonadotropin merupakan hormon yang
diproduksi oleh aktivitas sel pada ovari dan testis. Gonadotropin sangat berperan dalam
kesuburan. Hal yang terpenting adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH), yang keduanya disekresikan oleh kelenjar pituitari. Jenis gonodotropin yang
lain adalah hormon hCG (human Chorionic Gonodotrophin) yang diproduksi oleh plasenta
pada awal kehamilan. Beberapa gonadotropin digunakan untuk penyembuhan terhadapa
kemandulan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa pengertian hormon?
2.Bagaimana hubungan ovarium dan gonadotropin hormon?
3.Bagaimana efek dan sekresi hormon pada ovarium?

1.3 TUJUAN

Makalah ini dibuat agar membantu para pembaca dan kita semua agar memahami tentang
hubungan ovarium dan gonadotropin hormon.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HORMON

Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dekeluarkan,
hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek
tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia :

a. Perubahan fisuk yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk
tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminim pada
wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
b. Perubahan psikologi yaitu prilaku feminim dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
c. Perubahan sistem reproduksi pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual
(estrogen oleh ovarium dan testoteron oleh testi).

Pada wanita terdapat releasing factor (RF) yang dikeluarkan dari hipotalamus ke hipofisis
yang merangsang pengeluaran. Follicle Stimulating Hormone(FSH) dan luteiniing hormone
(LH), keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior.

2.2 HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN HORMON

Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovarium mempunyai tiga fungsi yaitu,
memproduksi ovum, memproduksi hormone estrogen dan memproduksi progesterone.
Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel pada ovari dan testis.
Gonadotropin sangat berperan dalam kesuburan. Hal yang terpenting adalah follicle
stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH), yang keduanya disekresikan oleh
kelenjar pitutari. Jenis gonadotropin yang lain adalah hormon hCG (human Chorionic
Gonadotrophin) yang diproduksi oleh plasenta pada awal kehamilan. Beberapa gonadotropin
digunakan untuk penyembuhan terhadap kemandulan

5
2.3 EFEK DAN SEKRESI HORMON PADA OVARIUM

Efek Hormon Ovarium


Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon
akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
1.Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk
tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada
wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2.Perubahan Psikologis yaitu perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
3.Perubahan Sistem Reproduksi pematangan organ reproduksi, produksi organ 
seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
 Pada wanita terdapat releasing factor (RF) yang dikeluarkan dari hipotalamus ke hipofisis
yang merangsang pengeluaran. Follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone
(LH), keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior.
1.Hormone estrogen
Disekresi oleh sel-sel trache intravolikel ovarium, korpus latum dan plasenta, sebagian kecil
oleh korteks adrenal. Estrogen mempermudah pertumbuhan folikel ovarium dan
meningkatkan tuba uterine dan jumlah otot uterus dan kadar protein kontraktil uterus.
Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH, dalam beberapa
keadaan menghambat sekeresi LH dan pada keadaan lain meningkatkan LH.
Efek dari hormone estrogen adalah:
1.Mempertahankan fungsi otak.
2.Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
3.Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran
kemih, vagina, dan pembuluh darah).
4.Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang  feminin.
5.Produksi sel pigmen kulit. 
6.Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan
kencang serta mampu  menahan air
7.Hormone progesterone
Hormone ini dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, yang bertanggungjawab atas
perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina.
Efek hormone progesteron adalah:
1.Mengatur siklus haid.

6
2.Mengembangkan jaringan payudara.
3.Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
4.Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
5.Keseimbangan elektolit
6.Peningkatan sekresi air dan natrium.
7.FSH (follicle stimulating hormone)
Hormone ini mulai ditemukan pada gadis berumur 11 tahun dan jumlahnya terus-menerus
bertambah hingga dewasa. FSH ini dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofise.
Pambentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalam jumlah
yang cukup, suatu keadaan yang terjadi pada kehamilan.
FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan kematangan folikel atau sel
telur dalam ovarium  dan juga berpengaruh pada peningkatan hormon estrogen pada wanita
4.LH (luteinizing hormone)
LH bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graff.
LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari progesterone dalam sel granulosa. Bila
estrogen dibentuk dalam jumlah yang cukup besar akan menyebabkan pengurangan produksi
FSH sedangkan produksi Lh bertambah hingga tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH
dapat merangsang terjadinya ovulasi.
5.Prolaktin (luteotropin, LTH)
Hormone ini ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine
wanita hamil, masa laktasi dan menopause dibentuk oleh sel alfa (asidofil) dari lobus anterior
kelenjar hipofise.
Hormon ini berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesterone dari
corpus luteum dan memproduksi ASI.
6.Hormon Gonadotropik (Hormon perangsang folikel yang berasal dari FSH)
Hormon ini merangsang perkembangan folikel de graaf di dalam ovarium dan pembentukan
spermatozoa di dalam testis.
 Sekresi Hormon Ovarium
Perubahan yang terjadi selama pubertas, baik pemunculan karakter seks primer maupun
sekunder, semuanya diregulasi neurohormon. Ada banyak hormon yang mengatur hal
tersebut, dan cara kerjanya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Secara garis besar terdapat tiga hirarki hormonal yang berperan saat pubertas pada wanita
yaitu:
1.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang dihasilkan oleh hipotalamus.
2.Follicle-stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH) yang dihasilkan oleh
hipofisis anterior sebagai respons atas GnRH.
3.Estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium sebagai respons atas FSH dan LH.

7
4.Gonadotopin-releasing hormone (GnRH)
GnRH adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh hipotalamus, yang menstimulasi sel-sel
gonadotrop pada hipofisis anterior. Di hipotalamus sendiri pengeluaran GnRH diatur oleh
nukleus arkuata. Neuron pada nukleus arkuata memiliki kemampuan untuk memproduksi dan
melepas gelombang GnRH ke hipofisis.
2.Gonadotropin
Gonadotropin pada wanita meliputi Follicle-stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing
hormone (LH). Baik FSH dan LH disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior pada usia
antara 9-12 tahun. Efek dari sekresi hormon tersebut adalah siklus menstruasi yang terjadi
pada usia sekitar 11-15 tahun. Periode ini dikatakan pubertas sedangkan siklus menstruasi
pertama disebut menarche.
FSH dan LH bekerja menstimulasi ovarium dengan berikatan pada reseptor FSH dan reseptor
LH. Reseptor yang teraktivasi akan meningkatkan laju sekresi sel, pertumbuhan, dan
proliferasi sel.
3.Follicle-stimulating hormone (FSH)
FSH merupakan hormon yang memiliki struktur glikoprotein, diproduksi di sel gonadotrop
hipofisis, distimulasi oleh hormon aktivin dan dihambat oleh hormon inhibin. FSH berfungsi
dalam pertumbuhan, perkembangan, maturasi saat pubertas, dan reproduksi.
Pada wanita, FSH menstimulasi maturasi sel-sel germinal, menstimulasi pertumbuhan folikel
terutama pada sel-sel granulosa dan mencegah atresia folikel. Pada akhir fase folikular kerja
FSH dihambat oleh inhibin dan pada akhir fase luteal aktivitas FSH kembali meningkat untuk
mempersiapkan siklus ovulasi berikutnya, demikian seterusnya.
Kerja FSH juga dihambat oleh estradiol (estrogen) yang dihasilkan oleh folikel matang
sehingga menyebabkan folikel tersebut dapat mengalami ovulasi sedangkan folikel lainnya
mengalami atresia.
 1.Luteinizing hormone (LH)
LH merupakan hormon yang memiliki struktur glikoprotein heterodimer, diproduksi di sel
gonadotrop hipofisis dan kerjanya tidak dipengaruhi oleh aktivitas aktivin, inhibin, dan
hormon seks.
Pada saat FSH menstimulasi pertumbuhan folikel, khususnya sel granulosa, maka
pengeluaran estrogen akan memicu munculnya reseptor untuk LH. LH akan berikatan pada
reseptornya tersebut dan estrogen akan mengirim umpan balik positif untuk mengeluarkan
lebih banyak lagi LH. Dengan semakin banyaknya LH, maka akan memicu ovulasi
(pengeluaran ovum) dari folikel sekaligus mengarahkan pembentukan korpus luteum. Korpus
luteum yang terbentuk akan menghasilkan progesteron yang berguna pada saat implantasi.
1.Estrogen dan progestin
Estrogen
Pada wanita yang sedang tidak hamil, estrogen diproduksi di ovarium dan korteks adrenal,
sedangkan pada wanita hamil estrogen juga diproduksi di plasenta. Ada tiga macam estrogen
yang terdapat dalam jumlah signifikan: β-estradiol, estrone, dan estriol. β-estradiol banyak
diproduksi di ovarium sedangkan estrone lebih banyak diproduksi di korteks adrenal dan sel-

8
sel teka. Adapun estriol adalah turunan β-estradiol dan estrone yang sudah dikonversi di hati.
Karena β-estradiol memiliki potensi estrogenik 12 kali lebih kuat dibanding estrone dan 80
kali lebih kuat dari estriol, maka β-estradiol dikatakan sebagai estrogen mayor.
Efek dari estrogen adalah menstimulasi proliferasi seluler dan pertumbuhan organ seks dan
jaringan lainnya terkait reproduksi.
Progestin
Progestin terpenting adalah progesteron. Pada wanita yang sedang tidak hamil, progesteron
diproduksi oleh korpus luteum pada paruh terakhir siklus ovarium.

9
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ovarium adalah organ reproduksi
wanita dan gonadotropin hormone berperan penting bagi alat reproduksi wanita ini
3.2 SARAN
Penyusun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik dari ibu dosen sangat saya harapkan. Agar makalah ini bisa lebih baik lagi
dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://diaharumvilantika.wordpress.com/2014/12/14/

10

Anda mungkin juga menyukai