MAKALAH Gender Dan Kesehatan Reproduksi Kelompok 3
MAKALAH Gender Dan Kesehatan Reproduksi Kelompok 3
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Gender dan Kesehatan Reproduksi
Dosen pengampu: Dr. Widia Shofa I.,SST.,M.Kes
Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Rini Eka Rahayu ( 15301. 11. 19085)
2. Rizki Citra Dewi Pratiwi ( 15301. 11. 19086)
3. Rosda Zamzani ( 15301. 11. 19087)
4. Sinarmi ( 15301. 11. 19088)
5. Siti Fatimatus Zahro ( 15301. 11. 19089)
6. Siti Sunarsih ( 15301. 11. 19090)
7. Siti Widayati ( 15301. 11. 19091)
8. Solekhah Fitriawati ( 15301. 11. 19092)
9. Suwartiningsih ( 15301. 11. 19094)
10. Thiwud Puji Lestari ( 15301. 11. 19095)
11. Titis Dyah Anggraini ( 15301. 11. 19096)
12. Uswati Trisna Ayu ( 15301. 11. 19097)
13. Wida Fristya Yuhari ( 15301. 11. 19098)
14. Wiwik Irawati ( 15301. 11. 19099)
15. Yulia Ningrum ( 15301. 11. 19100)
16. Zakia Eka Warda ( 15301. 11. 19101)
17. Zulia Khikmawati ( 15301. 11. 19102)
18. Herlina Puspita Sari ( 15301. 11. 19103)
19. Nusa Herlina ( 15301. 11. 19104)
20. Emi Hasmiwati ( 15301. 11. 19105)
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Gender dan Kesehatan Reproduksi
Dosen pengampu: Dr. Widia Shofa I.,SST.,M.Kes
OLEH:
Kelompok 3
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT karena telah melimpahkan
karunia serta rahmatnya sehingga akhirnya membuat kami bisa segera membuat sebuah makalah
hingga selesai yang bertemakan mengenai gender dan kesehatan reproduksi pada Permasalahan
Seksualitas dalam kesehatan reproduksi “Disfungsi seksual, paraphilia, perilaku seksual
kompulsif, kekerasan seksual, dan permasalahan reproduksi”.
Kemudian berikutnya dengan ketulusan hati kami harapkan kontribusi pembaca dalam
memberikan kritik dan sarannya. Agar di kemudian hari dapat kami jadikan sebagai bahan acuan
dalam penyusunan makalah dengan baik dan benar.
Kami sangat menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna
sebab masih terdapat banyak kesalahan didalam nya.Tak luput juga kami haturkan rasa terima
kasih yang sebanyak – banyak nya kepada segenap pihak yang mendukung serta membantu kami
selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampung.
Demikian makalah ini, kita susun jauh dari kata sempurna. Harapan kami dalam
penyusunan makalah ini, tentu saja bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan terhadap siapa
saja yang membacanya.
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
Kesimpulan.........................................................................................................44
Saran...................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak di inginkan, kenikmatan seks
sebagai bagian dari hubungan intim dan kendali yang lebih besar terhadap keputusan
seksual seseorang. Seks merupakan aspek intim yang penting, dalam hubungan saling
mencintai antara satu orang dengan orang lain. Seks merupakan aspek hidup yang
kepribadian yang lain, dengan susunan biologis dan dengan rasa umum tentang diri
sendiri (sense of self). Ini termasuk persepsi sebagi laki-laki atau wanita, yang
Seksualitas abnormal yaitu perilaku seksual yang destruktif bagi diri sendiri
maupun oranglain, yang tidak dapat diarahkan kepada seseorang pasangan, yang diluar
stimulasi organ seks primer, dan yang di sertai dengan rasa bersalah dan kecemasan
Bagi kebanyakan orang, banyak yang tidak peduli tentang apakah perilaku
seksual yang normal dan apakah jenis-jenis dan gangguan seksual. Gangguan seksual
merupakan masalah dasar bagi pria dan wanita yang mengganggu kemampuan mereka
masyarakat. Ada penderita yang merasa bersalah atau depresi dengan pemilihan objek
atau aktivitas seksual nya yang tidak normal. Namun banyak pula yang tidak merasa
terganggu dengan penyimpangan tersebut kecuali bila ada reaksi dari masyarakat
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yang
1.3. Tujuan
bagian dari sistem reproduksi pada manusia serta penyakit yang mungkin terjadi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. pengertian
Istilah disfungsi seksual menunjukkan adanya gangguan pada salah satu atau lebih aspek
fungsi seksual. Bila didefinisikan secara luas, disfungsi seksual adalah gangguan yang
terjadi pada salah satu atau lebih dari keseluruhan siklus respon seksual yang normal.
Perangsangan terjadi sebagai hasil dari pacuan yang dapat berbentuk fisik atau
psikis. Kadang fase perangsangan ini berlangsung singkat, segera masuk ke fase
plateau. pada saat yang lain terjadi lambat dan berlangsung bertahap memerlukan
waktu yang lebih lama. Pemacu dapat berasal dari rangsangan erotik maupun non
Fase Plateau
Pada fase ini, bangkitan seksual mencapai derajat tertinggi yaitu sebelum
Fase Orgasme
Orgasme adalah perasaan kepuasan seks yang bersifat fisik dan psikologik
(sexual tension) setelah terjadi fase rangsangan yang memuncak pada fase plateau.
Fase Resolusi
Pada fase ini perubahan anatomik dan faal alat kelamin dan luar alat kelamin
yang telah terjadi akan kembali ke keadaan asal. Sehingga adanya hambatan atau
gangguan padasalah satu siklus respon seksual diatas dapat menyebabkan terjadinya
disfungsi seksual.
3
4
Pada dasarnya disfungsi seksual dapat terjadi baik pada pria ataupun wanita, etiologi
Faktor Fisik
Gangguan organik atau fisik dapat terjadi pada organ, bagian-bagian badan
tertentu atau fisik secara umum. Bagian tubuh yang sedang terganggu dapat
Faktor fisik yang sering mengganggu seks pada usia tua sebagian karena
penyakit-penyakit kronis yang tidak jelas terasa atau tidak diketahui gejalanya dari
luar. Makin tua usia makin banyak orang yang gagal melakukan koitus atau
dan hiperprolaktinemia.
tricyclic antidepressant.
Faktor Psikis
Faktor psikoseksual ialah semua faktor kejiwaan yang terganggu dalam diri
(kecemasan) yang menyebabkan disfungsi seksual. Pada orang yang masih muda,
seksualnya. Disfungsi seksual pria yang dapat menimbulkan disfungsi seksual pada
wanita juga. Masalah psikis meliputi perasaan bersalah, trauma hubungan seksual,
a. Pada Pria.
Obesitas.
Adanya penyakit infeksi, seperti TBC, hepatitis, sehingga hilangnya kadar hormon
estrogen
b. Pada Wanita
a. Pengertian
kesehatan tubuh, faktor psikis dan pengalaman seksual sebelumnya. Jika di antara
faktor tersebut ada yang menghambat atau faktor tersebut terganggu, maka akan
hipoaktif ialah berkurangnya atau hilangnya fantasi seksual dan dorongan secara
persisten atau berulang yang menyebabkan gangguan yang nyata atau kesulitan
interpersonal.
6
menimbulkan gangguan.
hipoaktif. Pada usia 40-60 tahun, dorongan seksual hipoaktif merupakan keluhan
terbanyak. Pada dasarnya GDS disebabkan oleh faktor fisik dan psikis, antara lain
a. Disfungsi ereksi
Pengertian
dengan baik.
Disfungsi ereksi disebut primer bila sejak semula ereksi yang cukup
ereksinya.
Pada dasarnya DE dapat disebabkan oleh faktor fisik dan faktor psikis.
yang diterima. Walaupun penyebab dasarnya adalah faktor fisik, faktor psikis
a. Ejakulasi dini
Pengertian
ketentuan sebagai berikut : ejakulasi terjadi dalam waktu cepat, tidak dapat
Ada beberapa teori penyebab ED, yang dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu penyebab psikis dan penyebab fisik. Penyebab fisik berkaitan
terjadinya ED.
b. Ejakulasi terhambat
Pengertian
(ET) justru tidak dapat mengalami ejakulasi di dalam vagina. Tetapi pada
misalnya masturbasi dan oral seks, tetapi sebagian tetap tidak dapat mencapai
Dalam 10 tahun terakhir ini hanya 4 pasien datang dengan keluhan ET.
sejak masa kecil yang menganggap kelamin wanita adalah sesuatu yang kotor,
a. Pengertian
Hambatan orgasme dapat disebabkan oleh penyebab fisik yaitu penyakit SSP
Pria yang mengalami hambatan orgasme tetap dapat ereksi dan ejakulasi, tapi
2.1.4.5. Dispareunia
a. Pengertian
Salah satu penyebab dispareunia ini adalah infeksi pada kelamin. Ini berarti
terjadi penularan infeksi melalui hubungan seksual yang terasa sakit itu. Pada
pria,dispareunia hampir pasti disebabkan oleh penyakit atau gangguan fisik berupa
peradangan atau infeksi pada penis, buah pelir, saluran kencing, atau kelenjar
Disfungsi seksual baik yang terjadi pada pria ataupun wanita dapat dapat
mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dan kualitas hidup, oleh karena itu perlu
Prinsip penatalaksanaan dari disfungsi seksual pada pria dan wanita adalah sebagai
berikut:
d. Pengobatan untuk memulihkan fungsi seksual, yang terdiri dari pengobatan bedah
dan pengobatan non bedah (konseling seksual dan sex theraphy, obat-obatan, alat
Diantara yang paling sering terjadi adalah pasien tidak dapat mengutarakan masalahnya
semua kepada dokter, serta perbedaan persepsi antara pasien dan dokter terhadap apa
Oleh karena masalah disfungsi seksual melibatkan kedua belah pihak yaitu pria
dan wanita, dimana masalah disfungsi seksual pada pria dapat menimbulkan disfungsi
seksual ataupun stres pada wanita, begitu juga sebaliknya, maka perlu dilakukan dual
sex theraphy. Baik itu dilakukan sendiri oleh seorang dokter ataupun dua orang dokter
2.2. Paraphilia
Istilah paraphilia (para berarti ‘’salah atau abnormal’’ dan philia berarti
‘’ketertarikan’’) secara harfiah berarti penympangan yang melibatkan objek daya tarik
mencakup ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar atau aktivitas seksual yang
tidak pada umumnya. Fantasi, dorongan, atau perilaku harus berlangsung setidaknya
selama 6 bulan dan menyebabkan distress atau hendaya signifikan. Tapi seseorang yang
memiliki kritria tersebut, belum tentu bisa dikatakan seseoraang tersebut parafilia , karena
Perilaku seksual adalah bermacam-macam dan ditentukan oleh suatu interaksi faktor-
faktor yang kompleks. Seksualitas abnormal yaitu perilaku seksual yang destruktif bagi diri
sendiri maupun orang lain, yang tidak dapat di arahkan kepada seseorang pasangan, yang
diluar stimulasi organ seks primer, dan yang di sertai dengan rasa bersalah dan kecemasan
Rafelia secara harfiah ‘para’ artinya penyimpangan ‘filia’ artinya objek atau situasi
yang disukai. Parafilia adalah dorongan seksual yang mendalam dan berulang yang
menimbulkan fantasi seksual yang difokuskan pada objek yang bukan pada manusia saja,
penderita atau penghinaan diri sendiri atau partnernya, atau anak-anak atau orang-orang
10
yang tidak mengizinkan. Parafilia dapat di artikan juga yang menunjukkan pada objek
seksual yang menyimpang (misalnya dengan benda atau anak kecil) maupun aktivitas yang
Penyimpangan ini bisa mengganggu hubungan seksual yang sehat (mengingat banyak
penderita parafilia yang menikah. Parafilia di golongkan kriteria tingkat ringan yaitu bila
penderita hanya mengalami dorongan parafilia yang kuat tetapi tidak melakukannya. Di
anggap sedang bila melakukan kadang- kadang dan di anggap berat bila berulang-ulang
dilakukan. Parafilia lebih banyak diderita pria daripada wanita dengan perbandingan 20:1.
1. Pedofilia
hasratnya dengan cara menyetubuhi anak- anak dabawah umur. Hal ini dilakukan oleh
adalah ketertarikan pada anak-anak, kecenderungan seksual mereka dan perilaku mereka
itu sangat bervariasi. Beberapa dari tidak mengeluarkan impuls mereka, namun memiliki
menelanjangi anak, menyentuh alat kelamin anak, memaksa anak melakukan aktivitas
oral- genital, dan berusaha memaksakan hubungan seksual melalui vaginal atau anal.
(Richard)
2. Ekshibisionisme
menunjukkan alat genital pada orang yang tidak dikenal dan yang tidak menduganya,
dengan tujuan agar korban terkejut, syok, atau terangsang secara seksual. Orang
penderita ekshibisionisme biasanya tidak tertarik pada kontak seksual aktual dengan
a. Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6 bulan, fantasi, dorongan, atau
perilaku yang menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan memamerkan alat
kelamin kepada orang lain yang tidak dikenal yang tidak menduganya.
11
b. Orang tersebut bertindak berdasarkan dorongan tersebut, atau dorongan dan fantasi
interpersonal.
Adalah ketertarikan seksual yang kuat dan berualang terhadap objek yang tidak
hidup. Orang dengan paraphilia fetisisme (fetishim) terkuasai oleh suatu objek dan
mereka menjadi bergantung pada objek ini untuk mencapai kepuasan seksual, lebih
menyukai hal tersebut daripada memiliki intimasi seksual dengan pasangan. Objek
fetisisme yang paling umum adalah bagian-bagian dari pakaian yang biasa, seperti
pakaian dalam, stocking, sepatu, dan lain-lain, tetapi ada sejumlah rujukan kejiwaan
yang melaporkan adanya objek fetisime yang luas, meliputi sesuatu yang terbuat dari
karet, objek dari kulit, popok, peniti, dan bahkan lengan yang diamputasi.
4. Froteurisme
yang berkaitan dengan melakukan sentuhan yang berorientasi seksual pada bagian tubuh
seseorang yang tidak menaruh curiga akan terjadi hal itu. Seseorang yang mengidap
gangguan ini biasa menggosokkan penisnya ke paha atau pantat seseorang perempuan
atau menyentuh payudara atau kelaminnya. Biasanya tindakan ini dilakukan di dalam bis
a. Berulang, intens, dan terjadi dalam periode minimal 6 bulan, fantasi, dorongan, atau
perilaku yang menimbulkan gairah seksual yang menumbulkan gairah seksual yang
berkaitan dengan menyentuh atau menggosokkan bagian tubuhnya pada orang yang
tidak menghendakinya.
5. Masokhisme seksual
Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun
yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan
kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang
berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri. Gangguan ini biasanya terjadi sejak
12
kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan
ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah satu-satunya
kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen makosis adalah
perempuan. Istilah ini berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19,
terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit. Dalam arti lebih luas, masokisme
mengacu pada pengalaman menerima kenikmatan atau kepuasan dari penderitaan sakit.
ketika seseorang merasa terlalu bersalah atau takut untuk mengungkapkannya secara
lahiriah.
a. Berulang, intens, dan terjadi dalam periode minimal 6 bulan, fantasi, dorongan, atau
perilaku yang menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan tindak (bukan
fantasi) yang dilakukan oleh orang lain untuk memperrmalukan atau memukul
dirinya.
b. Menyebabkan distress bagi orang yang bersangkutan atau mengalami hendaya dalam
6. Sadomasokhis
lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan
sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual.
Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini adalah pengulangan dari perilaku
selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan atau penurunan
kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku atau terkait dorongan atau
fantasi. Sadomasokisme bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual
a. Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6 bulan, fantasi, dorongan, atau
perilaku yang menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan tindakan (bukan
b. Menyebabkan distress bagi orang yang bersangkutan atau mengalami hendaya dalam
fungsi social atau pekerjaan atau orang tersebut bertindak berdasarkan dorongan
7. Sadisme seksual
atau rasa sakit pada orang lain. Diagnosis klinis untuk sadisme seksual biasanya tidak
diberikan, kecuali jika orang tersebut merasa tertekan akibat perilakunya atu
8. Transvestik fetishisme
Adalah dorongan yang kuat dan berulang serta fantasi yang berhubungan dengan
melibatkan memakai pakaian dari lawan jenisnya, dengan tujuan untuk mendapatkan
9. Voyeurisme
kegiatan melihat/memperlihatkan orang, biasanya orang tak dikenal yang sedang tidak
berpakaian atau membuka pakaian atau sedang melakukan aktivitas seksual dimana
mereka tidak menduganya. Tujuannya adalah untuk mencapai kepuasan seksual. Orang
mendapatkan kepuasaan seksual dengan melihat orang lain yang sedang tanpa busana
a. Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6 bulan, fantasi, dorongan, atau
perilaku yang menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan tindakan mengitip
orang lain tanpa busana atau sedang melakukan hubungan seksual tanpa diketahui
yang bersangkutan.
interpersonal.
14
seksual dengan berhubungan fisik dan sering kali berhubungan dengan anak-anak
prapubertasi yang tidak memiliki hubungan darah dengan mereka. Lalu pedofilia dapat
dia artikan orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik
a. Berulang, intens dan terjadi selama 6 bulan, fantasi, dorongan, perilaku yang
dan fantasi tersebut menyebabkan orang yang bersangkutan mengalami distress atau
masalah interpersonal.
c. Orang yang bersangkutan minimal berusia 16 tahun dan 5 tahun lebih tua dari anak
yang menjadi korbannya. Lalu untuk incest sendiri adalah hubungan seks dengan
sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak
umum.
1. Perspektif Psikodinamika
ego dari ketakutan dan ingatan dan direpres, dan mewakili fiksasi pada tahap
seseorang yang takut akan hubungan heteroseksual yang konvensional, bahkan yang
terbelakang, dan tidak adekuat untuk hubungan sosial dan persetubuhan heteroseksual
yang dianggang tidak pantas oleh masyarakat. Namun teori yang terbaru mengenai
parafilia mengalami penyiksaan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak, dan
tumbuh dalam keluarga yang hubungan antara orang tua dengan anak terganggu.
sosial serta self-esteem yang rendah, kesepian, dan kurangnya hubungan intim yang
sering terlihat pada parafilia. Kepercayaan bahwa sexual abuse pada masa kanak-
kanak merupakan predisposisi untuk munculnya, ternyata, masih perlu ditinjau ulang.
Distorsi kognitif juga memiliki peran dalam pembentukan parafilia. Orang dengan
dilakukan antara lain dengan mengatribusikan kesalahan kepada orang atau hal lain,
kemampuan sosial yang tidak adekuat serta reinforcement yang tidak konvensional
Karena sebagian besar parafilia illegal, banyak orang dengan parafilia yang masuk
penjara dan di perintahankan oleh pengadilan untuk mengikuti terapi. Para pelaku
dengan baik menunjukkan efek negative yang timbul apabila tidak dilakukan
treatment.
1. Terapi psikoanalitis
karakter, sehingga sulit unutk diberi perawatan sehingga sulit untuk diberi perawatan
dengan hasil yang memuaskan. Psikoanalisa belum member kontribusi yang besar
2. Teknik Behavioral
terapeutik untuk mengubah aspek seksual individu. Pada awalnya, dengan pandangan
bahwa parafilia merupakan ketertarikan terhadap objek seksual yang tidak pantas,
prosedur yang dilakukan adalah dengan terapi aversif. Terapi aversif dilakukan
berkaitan dengan parafilia. Metode lain, disebut satiation, dimana seseorang diminta
untuk bermarturbarsi untuk waktu yang lama, sambil berfantasi lantang. Kedua terapi
tersebut , apabila digabungkan dengan terapi lain seperti kemampuan social, dapat
lain yang dilakukan adalah orgasmic reorientation, yang bertujuan membuat pasien
mereka member respon seksual terhadap rangsangan lain yang tidak konvensional.
Selain tekni itua, ada teknik lain yang umum digunakan, seperti pelatihan social
skills.
3. Penanganan Kognitif
pada individu dengan parafilia. Diberikan pula pelatihan empati agar individu
4. Penanganan Biologis
Intervensi biologis yang sempat banyak diberikan dua generasi yang lalu adalah
karena pemakaian waktu yang tidak terbatas serta efek samping yang mungkin
muncul dari pemakaian jangka panjang. Baru-baru ini, fluoxetine (Prozac) telah
digunakan, karena obat tersebut kadang-kadang efektif untuk mengobati obsesi dan
kompulsi. Karena parafilia terbentuk dari pikiran dan dorongan yang serupa dengan
parafilia.
5. Usaha Hukum
mengenai pelaku kejahatan seks. Dikenal sebagai Megan’s Law, hukum tersebut
seksual, yang dianggap berbahaya. Dengan hukum ini, diharapkan masyarakat dapat
kejahatannya.
2.3.1.1. Definisi
sosial, hak asasi, peran gender, inisiatif legal dan kriminal sehingga dapat
namun perlu disadari bahwa definisi-definisi akan kekerasan seksual lahir dari
seksual juga dapat terjadi saat korban tak dapat menolak atau menerima
tindakan seksual, misalnya ketika mabuk, dalam pengaruh obat, tidur atau
penetrasi terhadap vulva atau anus dengan menggunakan penis, bagian tubuh
lain atau objek yang dilakukan secara paksa. Kekerasan seksual dapat juga
seperti kontak paksa antara mulut dan penis, vulva atau anus.
terhadap orang dengan cacat mental atau fisik maupun pelecehan seksual
pelakunya, namun tujuan utama dari hal tersebut adalah untuk menunjukkan
kekuasaan dan dominasi terhadap korban. Seringkali, para pria yang memaksa
istrinya untuk berhubungan merasa bahwa hal tersebut adalah sah karena ia
yang tertangkap.
seksual. Menurut WHO terdapat faktor-faktor yang lebih penting pada tahap
adalah dilakukan oleh pasangan intim, yang berarti salah satu faktor risiko
menemukan bahwa dari 4000 perempuan yang diikuti selama 3 tahun, rasio
c. Kesehatan mental
mental pada remaja dan dewasa. Pada suatu penelitian berdasar populasi,
adalah 33% pada perempuan dengan riwayat kekerasan seksual saat dewasa,
15% pada perempuan dengan riwayat kekerasan seksual oleh pasangan intim
gejala depresi, keluhan somatik, konsumsi rokok dan gangguan perilaku saat
dewasa memiliki risiko lebih untuk melakukan tindakan bunuh diri (WHO,
2010).
d. Pengasingan social
Pada berbagai lingkungan sosial, dipercayai pria tak bisa mengendalikan
seksual dapat berarti sang perempuan harus diasingkan, atau dalam kasus yang
2.3.2. Depresi
2.3.2.1. Pengertian
2.3.2.2. Etiologi
1) Faktor biologis
a) Norepinefrin
b) Serotonin
c) Dopamin
d) Neurokimia
kondisi depresi.
penurunan volume dari salah satu atau kedua regio otak, yaitu
24
2) Faktor Genetik
tersebut, risiko bagi anak secara kasar meningkat dua kali lipat.
3) Faktor Psikososial
b) Faktor Kepribadian
c) Teori kognitif
mencakup:
menuntut;
d) Learned Helplessness
ketika berada di situasi belajar baru. Mereka tetap pasif dan tidak
yang mencakup perubahan nafsu makan dan berat badan, pola tidur dan
seorang individu. Perempuan lebih sering menjadi korban dari kekerasan seksual.
Meskipun begitu, pria juga dapat mengalaminya dan pria juga mengalami dampak
cidera fisik, baik genital maupun luar genital, dan pada kasus ekstrim mereka dapat
mengalami kematian. Kematian dapat terjadi baik karena tindakan kekerasan itu
sebagai hukuman pada korban yang melaporkan tindakan tersebut) maupun akibat
memiliki risiko tinggi untuk mengalami kehamilan yang tak diharapkan, aborsi tidak
aman, penyakit menular seksual, disfungsi seksual, infertilitas, nyeri pelvis, pelvic
inflammatory disease, infeksi saluran kemih dan cidera genital (WHO, 2010).
penggunaan obat-obatan berlebih dan perilaku bunuh diri. Pada jangka panjang,
kronis, kelelahan, gangguan tidur, rasa mual yang berulang, gangguan makan, nyeri
didefinisikan sebagai pola respon stres dari seseorang yang telah mengalami
kognitif, psikologis dan/atau perilaku. RTS dapat terbagi menjadi fase akut dan fase
jangka panjang. Fase akut merupakan masa disorganisasi, ia terjadi sekitar 2 sampai
mana reaksi emosional tersebut cenderung diekspresikan atau ditahan. Fase jangka
panjang merupakan masa reorganisasi dan terjadi setelah 2-3 minggu dari kejadian.
Pada masa ini, korban mulai menata ulang hidupnya. Fase jangka panjang ini dapat
mengalami syok, rasa takut yang intens, perasaan hampa, kebingungan, rasa
bersalah, terangsang berlebih serta tingkat kecemasan yang tinggi. Sekitar sepertiga
dari korban pemerkosaan akan mengalami post traumatic stress disorder (PTSD)
(SVRI, 2010).
pertama sebelum terjadi penurunan intensitas tiga bulan setelahnya. Bagi banyak
dalam periode ini, namun bagi sisanya, simptom-simptom tersebut bertahan untuk
mencakup durasi, derajat dan frekuensi dari kekerasan seksual, serta hubungan
Bagi seorang yang mengalami kekerasan seksual, secara psikis ia tak hanya
kekerasan seksual masih menjadi stigma dan seringkali yang disalahkan adalah
mana stres eksternal dapat menjadi salah satu etiologi penting pada gangguan
berasal dari keluarga dan kerabat atau lapis terdekat seseorang adalah
dukungan sosial yang dianggap paling penting dan berperan penting dalam
menghadapi kondisi stres (Myers, 2014). Oleh sebab itu hubungan antara
Keintiman bisa terjadi baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain
dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang kurang baik lebih berisiko
yang tidak sehat diantaranya adalah (1) keluarga yang tidak utuh (broken
interpersonal antara anggota keluarga (ayah, ibu, dan anak) yang tidak baik
manusia dibedakan menjadi organ reproduksi pada pria dan wanita. Organ reproduksi
pria menghasilakan sperma dan organ reproduksi wanita menghasilkan ovum (sel
telur).
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi
luar dan organ reproduksi dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan skrotum.
Organ reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.
1. Penis
kelamin wanita. Di dalam penis terdapat tiga rongga. Dua rongga bagian atas
membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh pembuluh darah dan
berjumlah dua buah, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara skrotum
kanan dan skrotum kiri terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot
skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis
suhu tubuh).
sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Dalam
30
sperma.
2) Saluran kelamin
dan uretra.
sperma).
menuju uretra.
saluran kelamin dari vesikula seminalis dan saluran urine dari kantong
kemih.
3) Kelenjar kelamin
fosfolipid.
bersifat basa.
31
penghasil sperma):
a. Hormone gonadotropin
c. Luteinizing Hormone/LH
hormone testosterone.
d. Hormone Testosterone
berikut :
menjadi spermatid.
motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan
Organ reproduksi wanita terdiri atas organ kelamin luar dan organ kelamin
dalam. Organ kelamin luar berupa vulva dan labium. Organ kelamin dalam berupa
1. Vulva merupakan celah paling luar dari alat kelamin wanita. Pada bagian
dalam vulva terdapat saluran urine dan saluran reproduksi. Pada daerah dekat
2. Labium merupakan bagian yang membatasi Vulva. Ada dua macam labium,
yaitu labium mayora (terletak di sebelah luar) dan labium minora (terletak di
sebelah dalam). Antara labium mayora dan minora bagian atas terbentuk
33
tonjolan kecil yang disebut klitoris. Pada klitoris terdapat korpus kavernosa
Bartholin. Lender ini berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran
bayi.
dan kiri. Bagian terbawah uterus menyempit yang disebut serviks (leher
embrio hingga siap lahir. Uterus dibatasi oleh dinding endometrium yang
kehamilan.
telur). Sel telur terbentuk melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium.
sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir
bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai
selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai
berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan
mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah
menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi
berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut
bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari
pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder.
diantaranya:
Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
lapisan, lapisan luar disebut Corona dan lapisan dalam di sebut Zona Pelusida.
berikut:
35
c. Siklus Menstruasi
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa
puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50
tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi
dengan mengetahui dan memahaminya, maka dapat dideteksi kapan sel telur
siap untuk dibuahi. Selain manusia, beberapa hewan khususnya primate besar
hari, namun tidak menutup kemungkinan, antara satu wanita dengan wanita lain
memiliki rentang waktu siklus yang sama, dimana ada yang lebih pendek yaitu
21 hari atau bahkan lebih panjang yaitu 30 hari. Lamanya masa menstruasi
Berikut ini tahapan siklus menstruasi yang terjadi pada wanita setiap 1 periode
siklus:
Fase Menstruasi
Pada fase siklus menstruasi ini, dinding Rahim meluruh dan keluar dari
tubuh dalam bentuk darah. Peluruhan dinding rahim terjadi akibat berkurangnya
kadar hormone yang berperan dalam aktivitas seksual tubuh seperti hormone
esterogen dan progesterone. Fase untuk siklus menstruasi ini, terjadi selama
antara 1 hingga 7 hari. Namun tidak menutup kemungkinan lebih lama dari itu
untuk beberapa wanita tertentu. Selain itu, jumlah darah yang keluar pada setiap
waktu siklus menstruasi dengan pola: sedikit di waktu-waktu awal dan semakin
Fase Praovulasi
atau ovum ini dipicu oleh hormone yang bernama hormone estrogen dimana
semakin matang. Siklus menstruasi pada fase ini berlangsung selama antara hari
Fase Ovulasi
Didalam fase ovulasi dalam siklus menstruasi, sel telur atau ovum
berada dalam kondisi yang sangat baik dan tepat untuk dibuahi. Dengan
terjadinya pembuahan pada masa ovulasi, maka wanita yang mengalami siklus
menstruasi ini akan cenderung hamil. Namun, hal itu tergantung pula dengan
kondisi sel sperma yang datang. Jika sel sperma tersebut cukup kuat untuk
membuka dinding sel telur yang dirancang sangat kuat, maka kehamilan dapat
terjadi.
disebut berada pada masa subur. Untuk pasangan suami istri yang sangat
hamil lebih tinggi, maka perlu dideteksi kapan tepatnya waktu subur sang istri
dalam siklus menstruasi nya terjadi. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dapat
menjadi indikasi bahwa sang istri berada pada masa subur yaitu adanya
perubahan lender serviks, terjadi perubahan suhu basal tubuh serta perubahan
alat pendeteksi masa subur yang saat ini banyak dijual di pasaran maupun
apotek-apotek.
Fase Pascaovulasi
Fase ini merupakan fase atau masa di dalam siklus menstruasi dimana
ovum mengalami kemunduran jika fertilisasi atau pembuahan tidak terjadi. Pada
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang
dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah
sebagai berikut.
ovarium.
badan berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu
pertumbuhan endometrium.
- Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti.
Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya
yang disebut menstruasi.
Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk
gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit. Penyakit pada sistem
reproduksi manusia dapat disebabkan juga oleh virus ataupun bakteri. Penyakit
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani
dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang
terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan
pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra
sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
5. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
39
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
7. Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada
sama sekali.
8. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi
pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
9. Hernia inguinalis
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
10. Kanker prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak
kematian pada pria usia lanjut.
11. Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang
bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam
skrotum (kantung zakar).
12. Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis
pada pada hubungan kelamin yang normal.
13. Infertilitas (kemandulan)
Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan
faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan
sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif,
terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
- Tersumbatnya saluran sperma
- Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
14. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore
primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi
sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder
adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi.
40
15. Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena
iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser.
16. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus,
oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
17. Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada
panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina
abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
18. Kanker rahim
Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan
endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana
janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.
19. Kanker payudara
Yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita
yang telah menopause. Pengobatannya dengan operasi, sinar radio aktif, dan obat-
obatan.
20. Fibroadenoma
Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada
payudara. Pengobatannya dengan operasi.
21. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa
sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
22. Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal.
Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat
hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
23. Condyloma
41
Yaitu tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger
ayam atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV),
atau virus yang menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan
melalui kontak langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit
ini ditemukan di seputar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar
anus, hingga mulut rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat
menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati
dengan obat oles, suntik, maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif dapat
24. Bartolinitis
dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai
disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian
dalam vagina agak keluar. Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea,
kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk
Jika terus berlanjut, dokter akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat
25. Vulvovaginatis
26. Candidiasis / keputihan
42
karena infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat
kondisi organ intim yang terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat
dari gula darah yang tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan
menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus
pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa
dilakukan. Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat
27. Kista ovarium
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung
telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput
28. Infertilitas (kemandulan)
Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif
29. Syphilis
berbentuk spiral yaitu Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang berbagai
organ dalam tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang
intim (misalnya ciuman), melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke
bayinya.
30. Gonorrhoea
43
Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari
Neisseria gonorrhoeae.
gelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes
(HSV2). Gejalanya dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila
tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa
menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit
ini dengan obat antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ
karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma
gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya
adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria
34. HIV (AIDS)
dalam waktu yang lama, penderita tidak memiliki sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, penderita dapat terbunuh oleh infeksi penyakit ringan, seperti flu atau
tifus.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
Kesehatan seksual merupakan suatu aspek kesehatan yang berhubungan dengan organ-
organ kelamin dan perilaku seksual. Kesehatan seksual yaitu pencegahan penyakit menular
seksual dan kehamilan yang tidak di inginkan, kenikmatan seks sebagai bagian dari
hubungan intim dan kendali yang lebih besar terhadap keputusan seksual seseorang.
Seks merupakan aspek intim yang penting, dalam hubungan saling mencintai antara satu
orang dengan orang lain. Seks merupakan aspek hidup yang pribadi dan tersendiri yang
dukungan dan pengawasan dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat serta pribadi
anak itu sendiri. Dan pengenalan identitas ini berfungsi supaya tidak terjadi penyalahgunaan
3.2. Saran
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat
ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat ini atas
44
45
DAFTAR PUSTAKA
Askep disfungsi seksual diakses pada tanggal 30 april 2020 dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/document/198171518/115282691-
ASKEP-DISFUNGSI-
SEKSUAL&ved=2ahUKEwiFksbWrZ_pAhWxguYKHRMEAB8QFjAGegQIBRAH&us
g=AOvVaw3q8c8uQXxq5UHKlO78ljuZ
Corey, Gerald.2013. Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika ADITAMA
Halgin, Richard P. Whitbourne,Susan krauss. 2010. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis pada
Gangguan Psikologis. Jakarta: Salamba Humanika
Makalah penyakit reproduksi dan upaya pencegahannya di akses pada tanggal 30 April 2020 dari
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://bisnisrumahq.blogspot.com/2017/12/makalah-
penyakit-reproduksi-dan-upaya.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwjU6Li3q5_pAhXF63MBHZplDCYQFjAEegQlAxAB&usg=AOv
Vaw0MZuTzz1chDwSMlFcUFZkP
46