Dosen Pengampu :
Arwadi Sinuraya, ST, MT
OLEH :
RICARD ALFREDO PURBA (5193530024)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Rekayasa ide ini. Adapun tujuan saya dalam penyusunan makalah
Rekayasa ide ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Mesin-mesin Listrik Arus Searah.
Rekayasa ide ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Mesin-mesin ListrikArus Searah
di program studi S1 Teknik Elektro. Saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan-
kekurangan dalam penulisan rekayasa ide ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk rekayasa ide ini menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Permasalah.................................................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Permasalahan
1. Bagaimana metode yang umum diterapkan pada materi tersebut, apakah mudah dipahami
dan sesuai dan benar.
2. Mencari dan membandingkan adakah metode penyelesaian yang lebih sederhana untuk
menyelesaikan permasalahan pada materi tersebut.
3. Apakah kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan dalam penyelesaian
sistem.
C. Tujuan penelitian
1. Membuat ide baru dalam menyelesaikan soal beserta pembuktiannya dengan menggunakan
metode yang lebih baru.
2. Melatih diri untuk menganalisa kumpulan informasi yang diperoleh dan berpikir kreatif.
3.Mengasah kemampuan berpikir kritis dengan cara membandingkan informasi dari beberapa
sumber referensi dan ide yang diberikan.
4. Menemukan suatu permasalahan sehubungan dengan materi sistem persamaan linier.
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC
alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang
mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat
difungsikan sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan
sebagai motor DC.
Motor DC adalah motor yang digerakkan oleh energi listrik arus searah. Salah
satu jenis motor DC adalah motor DC magnet permanen. Motor DC tipe ini banyak
ditemui penggunaanya baik di industri maupun di rumah tangga. Pada umumnya,
penggunaan motor DC jenis ini adalah untuk sumber – sumber tenaga yang kecil,
seperti pada rumah tangga dan otomotif.
dilepas dari sumber suplai luar. Kumparan berikutnya bergerak di bawah sikat – arang
dan membawa arus I. Dengan demikian, gaya F terus menerus diproduksi sehingga
rotor berputar secara kontinyu.
B. Komponen Motor DC
Komponen-komponen yang terdapat pada motor DC yaitu:
1. Kutub Medan
stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang di antara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan di antara kutub -
kutub dari utara menuju selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih
kompleks, terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima
l i s t r ik d ar i sumber daya luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Rotor
Bila arus masuk menuju kumparan jangkar, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Rotor yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakkan beban. Untuk motor DC yang kecil, rotor berputar dalam
medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan kutub
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arus berbalik untuk merubah
kutub – kutub utara dan selatan rotor.
3. Komutator
Komponen ini terdapat pada motor DC dan berfungsi untuk membalikkan arah
arus listrik dalam kumparan jangkar. Komutator juga membantu dalam transmisi
arus antara kumparan jangkar dan saluran daya.
2.2 Komponen-komponen Motor Arus Searah
C. Pengelompokkan Motor DC
Berdasarkan penguatannya, motor arus searah dapat diklasifikasi-kan menjadi
motor DC penguatan terpisah dan penguatan sendiri ( self excited ). Motor-motor pada
masing-masing kelompok memiliki karakteristik kecepatan-torsi yang berbeda.
Kumparan medan sama seperti pada penguat terpisah, tetapi kumparan medan
terhubung secara paralel dengan rangkaian rotor. Satu sumber yang sama
digunakan untuk menyuplai kumparan medan dan rotor. Oleh karena itu, total arus
dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus jangkar. Kecepatan
motor DC jenis ini pada prakteknya konstan, tidak tergantung pada beban (hingga
torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang). Oleh karena itu, motor DC jenis ini
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.
4. Motor DC seri
Konfigurasi motor DC tipe ini menggunakan gabungan dari kumparan seri dan
shunt/ paralel. Pada motor DC jenis ini, kumparan medan dihubungkan secara
paralel dan seri dengan kumparan jangkar. Dengan demikian, motor DC jenis ini
akan memiliki torsi penyalaan awal yang baik dan kecepatan yang stabil. Semakin
dihasilkan kutub-kutub magnit dengan medan magnit yang dihasilkan arus jangkar.
Dari percobaan Oerstedt diketahui bahwa disekitar konduktor yang dialiri arus listrik,
terdapat medan magnit. Dari percobaan Maxwell diketahui bahwa jika arus listrik
yang mengalir pada konduktor arahnya mendekati kita, maka medan magnit yang
terbentuk disekitar konduktor mempunyai arah berlawanan jarum jam. Sebuah motor
listrik berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Bagian-bagian penting pada motor DC dilukiskan pada gambar 4.1:
Gambar skema suatu motor DC
Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor maupun sebagai
generator, perbedaannya hanya terletak pada konversi dayanya. Generator adalah
suatu mesin listrik yang mengubah daya masuk mekanik menjadi daya keluar listrik,
sebaliknya motor mengubah daya masuk listrik menjadi daya keluar mekanik.
Prinsip dasar motor arus searah adalah berdasarkan hukum Lorentz, yaitu jika
sebatang konduktor berarus listrik ditempatkan diantara kutub-kutub magnit (kutub
utara dan kutub selatan), maka pada konduktor tersebut akan bekerja suatu gaya yang
menggerakkan konduktor itu. Arah gerak konduktor tersebut ditentukan berdasarkan
kaidah tangan kiri Fleming, yaitu jika telapak tangan kiri diletakkan antara kutub utara
dan kutub selatan dan garis-garis gaya dari kutub utara menembus telapak tangan kiri
ke kutub selatan , maka arah arus listrik pada konduktor dinyatakan searah dengan
keempat jari, dan arah gaya pada konduktor itu dinyatakan searah ibu jari seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.2
Fluks magnit dengan arah melingkar yang dihasilkan arus mengalir pada
konduktor jangkar ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut ini.
bertambah besar pada bagian atas konduktor yang berdekatan dengan kutub utara dan
pada bagian bawah konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan. Sedangkan
kerapatan fluks menjadi berkurang pada bagian bawah konduktor yang berdekatan
denggan kutub utara dan pada bagian atas konduktor yang berdekatan dengan kutub
selatan. Kerapatan fluks tidak seragam ini menyebabkan konduktor yang berdekatan
dengan kutub utara mengalami gaya berarah ke atas, sedangkan konduktor yang
berdekatan dengan kutub selatan mengalami gaya berarah ke bawah. Kedua gaya
tersebut akan menghasilkan torsi yang memutar jangkar searah jarum jam.
Besar gaya yang bekerja pada konduktor tersebut dinyatakan dengan :
F = Iℓ
B
Dimana :
F = gaya (N)
B = kerapatan fluks magnit (Wb/m2)
I = arus yang mengalir pada konduktor
ℓ = panjang konduktor (m)
Berlaku hubungan-hubungan
Pada saat motor berputar, belitan jangkarnya akan dibangkitkan suatu gaya gerak
listrik (GGL) awal yang ditentukan dengan persamaan dibawah ini
E b = ɸ ZN × (P A) Volt
N = [EB ɸ] × [a PZ]
Atau
Vt − E
Ia b
=
Ra
Jika pada persamaan sebelumnya dikalikan dengan arus yang mengalir jangkar
didapatkan:
E b Ia = daya mekanik yang setara dengan daya listrik yang timbul padajangkar
U1
+ -
R1 9.999 A
U3
+ -
DC 1e-009Ohm 2.000u
A
2kΩ
Key=A 0% U2
+ - DC 10MOhm
0.080
A
V1 DC 1e-009Ohm
R2 S1
20 V A
250Ω DC_MOTOR_ARMATURE
U1
+ -
R1 1.221u
A
U3
+ -
DC 1e-009Ohm 0.244p
A
2kΩ
Key=A 100% U2
+ - DC 10MOhm
9.764n
A
V1 DC 1e-009Ohm
R2 S1
20 V A
250Ω DC_MOTOR_ARMATURE
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar tegangan/voltage
bias basis yang diberikan lewat potensiometer VR 1 maka semakin besar pula arus dan
motor DC di atas ada 2 buah dioda Dioda 1 & Dioda 2 1N4004 yg keduanya berperan
sebagai sumber untuk membuat tegangan/voltage induksi dari motor DC.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA