SISTEM LINIER
DISUSUN
O
L
E
H
Wandi Arbyan : 5191230004
Assalamualaiku Wr.Wb Puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt, Tuhan yang Maha
Esa yang telah melimpahkan karunianya, rahmatnya dan hidayahnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Critical book review ini dengan harapan dapat bermanfaat di mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan Critical book review ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan
serta masukan dari semua pihak. Untuk itu saya berterimakasih kepada bapak Rudi salman
selaku dosen mata kuliah Sistem linier yang telah membantu dan memberi pengarahan
kepada saya sehingga Critical book review ini dapat selesai tepat waktu. Semoga Critical
book review ini didapatkan pengetahuan ataupun wawasan mengenai jurnal yang dikritik
dan juga dalam pembuatan Critical book review berikutnya akan lebih baik lagi.
Wandi Arbyan
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Tujuan.........................................................................................................................
C. Manfaat.......................................................................................................................
D. Identitas Buku............................................................................................................
BAB II Pembahasan
A. Ringkasan Buku.........................................................................................................
B. Kelebihan dan kekurangan.......................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinyal adalah besaran yang diamati dalam selang waktu tertentu. Dalam selang waktu yang
dimaksud, biasanya besaran berubah secara dinamis. Dalam keseharian dikenal sinyal suara atau
sinyal gambar yang besarannya senantiasa berubah terhadap waktu. Namun besaran yang tidak
berubah terhadap waktu secara teknis disebut sinyal juga asalkan merupakan pengamatan dalam
selang waktu tertentu. Sehingga cahaya yang keluar dari sebuah lampu (meskipun intensitasnya
tetap) disebut sinyal cahaya. Sebuah sepeda motor mempunyai besaran fisik: berat, warna,
ukuran, kecepatan, jumlah persnelling, dan lain-lain. Semuanya adalah sinyal yang dikeluarkan
oleh sepeda motor jika diamati dalam selang waktu tertentu. Namun di antara besaran-besaran
yang dimiliki oleh sepeda motor, mungkin hanya kecepatan yang sifatnya dinamis, besaran lain
bersifat statis.
B. Tujuan penulisan
1. Melatih mahasiswa menyusun makalah critical book report dalam upaya lebih meningkatkan
pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.
2. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang sistem
linier.
C. Manfaat
1. Menjadikan mahasiswa untuk lebih rajin dalam membaca dan memahami buku
2. Untuk memperluas pengetahuan mahasiswa khususnya tentang sistem linier.
4
D. Identitas buku:
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku
Sinyal
Sinyal adalah sebuah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Sinyal dikatakan sebagai fenomena artinya sinyal itu membawa
informasi. Sinyal dikatakan secara kuantitatif artinya dari sinyal kita bisa mendapatkan
persamaan matematika walaupun hanya berupa pendekatan.
Menurut Willsky, sinyal adalah fungsi dari variabel bebas. Salah satu variabel bebas untuk sinyal
adalah waktu. Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa sinyal adalah fungsi waktu.
Sistem
Sistem adalah bagian dari lingkungan yang menyebabkan sinyal tertentu dalam lingkungan itu
dapat saling dihubungkan. Secara singkat sinyal masukan dan sinyal keluaran dihubungkan
melalui sistem.
Komputer
6
Universitas
Pabrik
Bendungan
Pembangkit listrik tenaga angin
Oven
instrumentasi alat kesehatan
Sebuah sistem memproses sinyal masukan untuk menghasilkan sinyal keluaran. Di dalam sistem
terdapat banyak aturan untuk memproses yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika.
Secara umum tidak ada hubungan antara jumlah sinyal masukan dengan keluaran. Oleh karena
itu, seseorang tidak dapat menyimpulkan bahwa sistem dengan n masukan harus memiliki
keluaran.
Arah sinyal masukan selalu menuju sistem, sedang sinyal keluaran selalu menjauhi sistem. Hal
ini berlaku untuk sistem dengan satu blok. Hal yang sama dapat dikembangkan untuk sistem
dengan banyak blok.
a. Suatu system sebab-akibat atau kausal (causal) atau tak mendahului menghasilkan
keluaran yang pada setiap waktu to , hanya merupakan fungsi dari nilai masukan yang ada
sampai dengan dan termasuk to . Dengan perkataan lain, system tidak memberi tanggapan
terhadap nilai masukan sampai masukan tersebut betul-betul dikenakan pada system. Dengan
pernyataan seperti ini, jelas bahwa semua system fisika yang nyata termasuk system kausal.
7
Namun, akan kita perlihatkan bahwa system tak kausal dapat diterapkan dalam berbagai
penerapan.
b. Keadaan state system merupakan konsep yang mendasar. Keadaan adalah himpunan
terkecil variable yang dipilih sedemikian rupa sehingga apabila nilainya diketahui pada to dan
semua masukan diketahui untuk waktu yang lebih besar dari to , maka keluaran system dapat
dihitung untuk waktu yang lebih besar dari to .
Secara umum, masukan, keadaan, dan keluaran, adalah himpunan variable yang akan kita
nyatakan sebagi besaran vector. Sebagai contoh, suatu masukan n-variabel ditulis sebagai :
Kita memekai u,y, dan x masing-masing untuk menyatakan variabel masukan, variabel
keluaran, dan variabel keadaan.
1. Sinyal Diskrit
8
Sinyal diskrit adalah sinyal yang hanya ada pada waktu tertentu. Misalnya kita mengukur suhu
dalam sebuah ruangan setiap 1 menit, dengan demikian kita tidak bisa mengetahui suhu pada
menit ke 1,5. Setiap komponen sinyal diskrit diberi nomor sesuai dengan urutan pembacaan atau
pengambilan datanya. Jarak antar pembacaan ini disebut waktu sampling.
Sebutan diskrit ini dipergunakan untuk menunjukkan kondisi sumbu waktunya. Artinya nomor
komponen sinyal harus berupa bilangan bulat sedangkan nilai dari sinyalnya bisa berupa
bilangan riil.
Beberapa contoh sinyal diskrit adalah:
• Keluaran dari sebuah ADC
• Laporan jumlah produksi mesin per jam
• Gambar digital dalam komputer
• Catatan IHSG Bursa Efek Jakarta per minggu
• Catatan fluktuasi nilai tukar mata uang asing dalam 1 tahun
2. Sinyal Kontinu
Sinyal kontinu menggunakan bilangan riil sebagaimana sinyal diskrit menggunakan bilangan
bulat. Karena menggunakan bilangan riil, maka kita bisa mendapatkan nilai sinyal kapanpun. Hal
ini tentu saja berbeda dengan sinyal diskrit.Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk
gelombang yang yang kontinu (merupakan variable kontinu), yang membawa informasi dengan
mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh
isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Sinyal analog berupa sinyal listrik atau getaran.
Suatu sinyal x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog ketika memiliki
nilai pada setiap saat.Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat
9
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada
sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sinyal adalah sebuah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Sinyal dikatakan sebagai fenomena artinya sinyal itu membawa
informasi. Sinyal dikatakan secara kuantitatif artinya dari sinyal kita bisa mendapatkan
persamaan matematika walaupun hanya berupa pendekatan.
Sinyal dibagi menjadi dua, yaitu:
Sinyal diskrit
Sinyal kontinu
Sistem adalah bagian dari lingkungan yang menyebabkan sinyal tertentu dalam lingkungan
itu dapat saling dihubungkan. Secara singkat sinyal masukan dan sinyal keluaran dihubungkan
melalui sistem.
B. Saran
Kami mengetahui adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Maka dari itu
diharapkan adanya saran dari bapak dosen pengampu mata kuliah sistem linier dan saran dari
teman-teman mahasiswa sekalian agar makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Gabel, Robert A., Roberts, Richard A., and Wospakrik, Hans J., “Sinyal dan Sistem Linear”
edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1998.
13