Disusun oleh:
POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan serta kemampuan sehingga mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, Kelompok kami mendapat kesulitan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak kesulitan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. dr. Sudi Astono,
MS atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada Kami dalam
pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari pembaca
sekalian. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................................................................14
B. Saran ....................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan kerja berkaitan erat dengan keefisienan kerja seorang karyawan.
Tingkat produktivitas seorang karyawan akan rendah jika kesehatannya terganggu
akibat lingkungan kerja yang buruk. Sebaliknya, seorang karyawan yang bekerja
dilingkungan kerja yang bersih, sehat dan tenang akan mampu mencapai tingkat
produktivitas yang tinggi. Selain produktivitas kualitas atau mutu produk juga akan
mengalami peningkatan.
Gangguan kesehatan kerja yang tidak ditanggulangi sesegera mungkin
menyebabkan timbulnya penyakit yang secara umum digolongkan menjadi dua
yaitu penyakit umum dan penyakit akibat kerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat
kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja seperti
peningkatan moral kerja, penurunan absensi dan peningkatan produktivitas.
Adapun faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain adalah kapasitas kerja,
beban tambahan akibat lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimana keselamatan dan
kesehatan kerja juga merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
melindungi tenaga kerja dan mengatur hak-hak serta kewajiban pegawai terhadap
perusahaan. Perlindungan terhadap tenaga kerja merupakan suatu kewajiban yang
harus diberikan oleh pihak perusahaan terhadap pegawainya, sehingga pegawai
dapat bekerja lebih tenang, aman, nyaman dan target produksi dapat terpenuhi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kesehatan Kerja?
2. Apa saja Dasar-Dasar Kesehatan Kerja?
3. Apa saja prinsip – prinsip Kesehatan Kerja?
4. Bagaimana Pentingnya Kesehatan Kerja dalam Pelaksanaan Program K3?
5. Apa Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pekerja dan Keluarganya, Perusahaan, dan
Pemerintah?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Kesehatan Kerja.
2. Untuk mengetahui Dasar-Dasar Kesehatan Kerja.
3. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Kesehatan Kerja
4. Untuk mengetahui Pentingnya Kesehatan Kerja dalam Pelaksanaan Program
K3.
5. Untuk mengetahui Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pekerja dan Keluarganya,
Perusahaan, dan Pemerintah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kesehatan kerja menurut Suma’mur didefinisikan sebagai spesialisasi
dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya, agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau
mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit-penyakit umum.
4
B. Dasar – Dasar Kesehatan Kerja
5
j) Permenaker No. 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
2. Ruang Lingkup
1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
a. Sarana dan Prasarana.
b. Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter
Perusahaan dan paramedis Perusahaan).
c. Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja,
pengesahan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja).
2) Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
a. Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan).
b. Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
c. Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
berdasarkan tingkat resiko yang diterima).
d. Purna Bakti (dilakukan tiga bulan sebelum memasuki masa
pensiun).
3) Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak P3K).
4) Pelaksanaan Gizi Kerja.
a. Kantin (50-200 tenga kerja wajib menyediakan ruang makan,
lebih dari 200 tenaga kerja wajib menyediakan kantin
Perusahaan).
b. Katering pengelola makanan bagi Tenaga Kerja.
c. Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga Kerja.
d. Pengelola dan Petugas Katering.
5) Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
6
a. Prinsip Ergonomi: Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
Efisiensi Kerja, Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja, dan
Faktor Manusia dalam Ergonomi.
b. Beban Kerja: Mengangkat dan Mengangkut, Kelelahan,
Pengendalian Lingkungan Kerja, Pelaksanaan Pelaporan
(Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Di dalam pekerjaan perlu adanya penyerasian, antara lain:
1) Beban kerja
a. Beban fisik seperti Kerusakan alat indera, stamina karyawan
yang usang atau rusak.
b. Beban mental seperti Emosi karyawan yang tidak stabil,
kepribadian karyawan yang rapuh.
2) Lingkungan kerja
a. Faktor fisika seperti Pengaturan dan penggunaan sumber
cahaya yang tidak tepat.
b. Faktor kimia
- Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran
pernafasan
- Kabut dan racun serangga yang menimbulkan keracunan
- Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hidrogen
sulfide dan lain-lain
- Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit
- Cairan beracun
c. Faktor biologi
- Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi
- Penyakit Antharak (semacam infeksi) dari hewan atau
Brucela pada karyawan penyaki kuli
7
d. Faktor ergonomic
e. Faktor piskologi
- Proses kerja yang rutin dan membosankan
- Hubungan kerja yang terlalu menekan/ sangat menuntun
- Suasana kerja yang serba kurang nyaman
3) Kapasitas kerja
a. Pengetahuan dan keterampilan
b. Kesegaran jasmani dan rohani
c. Status kesehatan
d. Usia
e. Jenis kelamin
f. Ukuran tubuh
4. Dimensi dan Indikator Kesehatan Kerja
Menurut Manullang (1995: 87), dimensi dan indikator Kesehatan kerja
adalah:
1) Lingkungan kerja secara medis
Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari
sikap perusahaan dalam menangani hal-hal sebagai berikut:
a. Kebersihan lingkungan kerja
b. Suhu udara dan ventilasi ditempat kerja
c. Sistem pembuangan sampah dan limbah industri
2) Sarana kesehatan tenaga kerja
Upaya-upaya dari perusahaan untuk meningkatkan Kesehatan
dari tenaga kerjanya, hal ini dapat dilihat dari:
a. Penyediaan air bersih
b. Sarana olah raga dan kesempatan rekreasi
c. Sarana kamar mandi dan wc
3) Pemeliharaan kesehatan kerja
a. Pemberian makanan yang bergizi
b. Pelayanan kesehatan tenaga kerja
8
c. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
9
- Kemungkinan pajanan faktor bahaya (hazards)
- Riwayat penyakit sebelumnya dan pada keluarga
Penanganan penyakit pada pekerja
- Pengobatan medis sesuai kebutuhan
- Perbaikan K3 terkait penyakit yang diderita → pengendalian
teknis, administratif dan pemberian PPE/APD
10
5) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya
6) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, dan alat-alat dan
sumber produksi lainnya saat bekerja
7) Memperlancar, meningkatkan, dan mengamankan produksi industri
serta pembangunan.
11
Pekerja mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat
seperti kebakaran, gempa, kecelakaan, dan sebagainya
Pekerja mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya
lebih aman
Pekerja dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan
kerja
Pekerja mampu untuk menghindarkan keluarganya dari penyakit-
penyakit yang mungkin bisa tertular dari tempat kerja
Pekerja mampu untuk tetap memiliki penghasilan
Pekerja mampu untuk tetap berkontribusi terhadap perekonomian
keluarganya
12
Perusahaan dapat terlindungi dari denda yang muncul akibat
kecelakaan kerja
Menurunkan biaya kesehatan dan asuransi yang timbul
Meningkatkan produktivitas barang dan jasa
Perusahaan dapat memperoleh kontrak kerja yang baik dengan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
Munculnya peluang bisnis terkait dengan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan dua arah
antara pekerjaan dan kesehatan. Tujuan akhir dari diterapkannya Kesehatan
Kerja itu sendiri adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif, sehingga produktivitas meningkat dan kebutuhan finansial dapat
dipenuhi, yang memiliki dampak pada peningkatan status kesejahteraan
masyarakat. Kesehatan kerja merupakan pencegahan kecelakaan akibat kerja.
Ciri pokok kesehatan kerja adanya upaya preventif dan promotif, upaya preventif
berpedoman agar perusahaan tersebut dapat mencegah timbul penyakit akibat
oleh limbah atau produk perusahaan tersebut. Sedangkan upaya promotif
berpedoman dengan meningkatnya kesehatan pekerja, akan meningkatkan
produktivitas kerja.
Setidaknya ada tiga aIasan mengapa K3 perlu diimplementasikan dalam
pekerjaan apa pun, yaitu pertama, Perlindungan hidup dan kesehatan di tempat
kerja adalah hak mendasar pekerja. Oleh karena itu penerapan program
Kesehatan Kerja di Perusahaan sangat penting, karena merupakan salah satu
tanggung jawab perusahaan.
B. Saran
Kesehatan adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitas kesehatan dengan senantiasa
memeliharanya. Serta diperlukannya kerja sama/kolaborasi antara tenaga kerja,
perusahaan, dan pemerintah dalam menjalankan peran masing-masing yang
bertujuan untuk terciptanya lingkungan dan kondisi kerja yang sehat, aman dan
nyaman.
14
DAFTAR PUSTAKA
M. Jusuf Hanafiah, Amri Amir. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta:
EGC.
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2015/08/pengertian-dasar-
hukum-dan-ruang.html?m=1
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2015/08/pengertian-dasar-
hukum-dan-ruang.html
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja
15