Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KESEHATAN KERJA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Kerja I

Dosen Pengampu: Dr. dr. Sudi Astono, MS.

Disusun oleh:

Aprillianto Aji Syahputra 022019003

Enggar Mulia Ramadhani W 022019008

Isnaini Asyifa Rahmah 022019013

Farah Diva Istanada 022019018

Nethaliza Batara 022019023

Widya Juliastuti 022019028

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan serta kemampuan sehingga mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, Kelompok kami mendapat kesulitan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak kesulitan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. dr. Sudi Astono,
MS atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada Kami dalam
pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari pembaca
sekalian. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.

Ciracas, 1 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3

A. Pengertian Kesehatan Kerja ..................................................................................3


B. Dasar – Dasar Kesehatan Kerja ............................................................................5
C. Prinsip – Prinsip Kesehatan Kerja..........................................................................9
D. Pentingnya Kesehatan Kerja dalam Pelaksanaan Program K3 ..........................10
E. Manfaat Kesehatan Kerja.................................................................................... 11
1. Pekerja dan Keluarganya ...............................................................................11
2. Perusahaan ....................................................................................................12
3. Pemerintah .....................................................................................................13

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................14

A. Kesimpulan ..........................................................................................................14
B. Saran ....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan kerja berkaitan erat dengan keefisienan kerja seorang karyawan.
Tingkat produktivitas seorang karyawan akan rendah jika kesehatannya terganggu
akibat lingkungan kerja yang buruk. Sebaliknya, seorang karyawan yang bekerja
dilingkungan kerja yang bersih, sehat dan tenang akan mampu mencapai tingkat
produktivitas yang tinggi. Selain produktivitas kualitas atau mutu produk juga akan
mengalami peningkatan.
Gangguan kesehatan kerja yang tidak ditanggulangi sesegera mungkin
menyebabkan timbulnya penyakit yang secara umum digolongkan menjadi dua
yaitu penyakit umum dan penyakit akibat kerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat
kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja seperti
peningkatan moral kerja, penurunan absensi dan peningkatan produktivitas.
Adapun faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain adalah kapasitas kerja,
beban tambahan akibat lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimana keselamatan dan
kesehatan kerja juga merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
melindungi tenaga kerja dan mengatur hak-hak serta kewajiban pegawai terhadap
perusahaan. Perlindungan terhadap tenaga kerja merupakan suatu kewajiban yang
harus diberikan oleh pihak perusahaan terhadap pegawainya, sehingga pegawai
dapat bekerja lebih tenang, aman, nyaman dan target produksi dapat terpenuhi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kesehatan Kerja?
2. Apa saja Dasar-Dasar Kesehatan Kerja?
3. Apa saja prinsip – prinsip Kesehatan Kerja?
4. Bagaimana Pentingnya Kesehatan Kerja dalam Pelaksanaan Program K3?
5. Apa Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pekerja dan Keluarganya, Perusahaan, dan
Pemerintah?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Kesehatan Kerja.
2. Untuk mengetahui Dasar-Dasar Kesehatan Kerja.
3. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Kesehatan Kerja
4. Untuk mengetahui Pentingnya Kesehatan Kerja dalam Pelaksanaan Program
K3.
5. Untuk mengetahui Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pekerja dan Keluarganya,
Perusahaan, dan Pemerintah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Kerja

Kesehatan Kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat


melakukan pekerjaan. Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan kerja
bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik,
mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara
ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.
Menurut PP no 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja adalah upaya
yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat
Kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan)
adalah upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja
agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan, serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan
Sutrisno dan Kusmawan (2006:5) mendefinisikan kesehatan kerja
sebagai berikut: “Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan
sebagai unsur – unsur yang menunjang terhadap jiwa-raga dan
lingkungan kerja yang sehat

3
Kesehatan kerja menurut Suma’mur didefinisikan sebagai spesialisasi
dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya, agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau
mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit-penyakit umum.

Adapula Fokus utama Kesehatan Kerja (Joint ILO/WHO Committee,


1995) :

1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas


pekerjanya;
2. Peningkatan lingkungan dan kondisi kerja untuk menciptakan situasi
keselamatan dan kesehatan kerja yang kondusif; dan
3. Pengembangan organisasi dan budaya kerja yang mendukung:
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
b. Peningkatan situasi sosial yang positif,
c. Kelancaran proses kerja dan
d. Peningkatan produktivitas.

4
B. Dasar – Dasar Kesehatan Kerja

1. Dasar – dasar hukum kesehatan kerja :

a) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


pasal 3 (tiga) dan pasal 8 (delapan).

b) Peraturan Menteri Perburuhan no 7 Tahun 1964 tentang


Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di
Tempat Kerja.

c) Permenaker No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan


Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.

d) Permenaker No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor


Penyakit Akibat Kerja.

e) Permenaker No 3 Tahun 1983 tentang Pelayanan Kesehatan


Kerja.

f) Permenaker No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan


Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat
Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Dasar Jamsostek.

g) Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 333 Tahun 1989 tentang


Diagnosa dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.

h) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1979 tentang


Pengadaan Kantin dan Ruang Makan.

i) Surat Edaran Dirjen Binawas tentang Perusahaan Catering


Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.

5
j) Permenaker No. 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

k) Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Ruang Lingkup
1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
a. Sarana dan Prasarana.
b. Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter
Perusahaan dan paramedis Perusahaan).
c. Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja,
pengesahan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja).
2) Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
a. Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan).
b. Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
c. Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
berdasarkan tingkat resiko yang diterima).
d. Purna Bakti (dilakukan tiga bulan sebelum memasuki masa
pensiun).
3) Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak P3K).
4) Pelaksanaan Gizi Kerja.
a. Kantin (50-200 tenga kerja wajib menyediakan ruang makan,
lebih dari 200 tenaga kerja wajib menyediakan kantin
Perusahaan).
b. Katering pengelola makanan bagi Tenaga Kerja.
c. Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga Kerja.
d. Pengelola dan Petugas Katering.
5) Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.

6
a. Prinsip Ergonomi: Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
Efisiensi Kerja, Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja, dan
Faktor Manusia dalam Ergonomi.
b. Beban Kerja: Mengangkat dan Mengangkut, Kelelahan,
Pengendalian Lingkungan Kerja, Pelaksanaan Pelaporan
(Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Di dalam pekerjaan perlu adanya penyerasian, antara lain:
1) Beban kerja
a. Beban fisik seperti Kerusakan alat indera, stamina karyawan
yang usang atau rusak.
b. Beban mental seperti Emosi karyawan yang tidak stabil,
kepribadian karyawan yang rapuh.
2) Lingkungan kerja
a. Faktor fisika seperti Pengaturan dan penggunaan sumber
cahaya yang tidak tepat.
b. Faktor kimia
- Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran
pernafasan
- Kabut dan racun serangga yang menimbulkan keracunan
- Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hidrogen
sulfide dan lain-lain
- Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit
- Cairan beracun
c. Faktor biologi
- Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi
- Penyakit Antharak (semacam infeksi) dari hewan atau
Brucela pada karyawan penyaki kuli

7
d. Faktor ergonomic
e. Faktor piskologi
- Proses kerja yang rutin dan membosankan
- Hubungan kerja yang terlalu menekan/ sangat menuntun
- Suasana kerja yang serba kurang nyaman
3) Kapasitas kerja
a. Pengetahuan dan keterampilan
b. Kesegaran jasmani dan rohani
c. Status kesehatan
d. Usia
e. Jenis kelamin
f. Ukuran tubuh
4. Dimensi dan Indikator Kesehatan Kerja
Menurut Manullang (1995: 87), dimensi dan indikator Kesehatan kerja
adalah:
1) Lingkungan kerja secara medis
Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari
sikap perusahaan dalam menangani hal-hal sebagai berikut:
a. Kebersihan lingkungan kerja
b. Suhu udara dan ventilasi ditempat kerja
c. Sistem pembuangan sampah dan limbah industri
2) Sarana kesehatan tenaga kerja
Upaya-upaya dari perusahaan untuk meningkatkan Kesehatan
dari tenaga kerjanya, hal ini dapat dilihat dari:
a. Penyediaan air bersih
b. Sarana olah raga dan kesempatan rekreasi
c. Sarana kamar mandi dan wc
3) Pemeliharaan kesehatan kerja
a. Pemberian makanan yang bergizi
b. Pelayanan kesehatan tenaga kerja

8
c. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

C. Prinsip-Prinsip Kesehataan Kerja (Sudi Astono, 2020)


1. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja:
 Kesehatan kerja merupakan multi disiplin ilmu sehingga
penerapannya memerlukan multi profesi dan kerja sama lintas
sektor (multi stake holder)
 Secara teknis/ operasional penerapan kesehatan kerja
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan
norma K3 dan berkaitan dengan program kesehatan lainnya
serta jaminan sosialnya
 Fokus utama program kesehatan kerja adalah mencegah dan
menanggulangi PAK, KK disertai dengan mencegah dan
menanggulangi penyakit/ gangguan kesehatan lainnya pada
pekerja
2. Prinsip Penanganan Kesehatan Kerja
 Pendekatan pencegahan harus diutamakan (PAK, KK dan
penyakit/ gangguan kesehatan lainnya)
 Pengobatan pada pekerja yang sakit harus menggunakan
pendekatan kesehatan kerja dan K3
 Setiap gangguan/ keluhan penyakit pada pekerja harus
dipikirkan kemungkinan akibat kerja
→ Pastikan : PAK, PTK atau non PAK?
 Penempatan pekerja harus disesuaikan dengan kondisi
kesehatan (fisik, mental dan sosial)
3. Pendekatan Kesehatan Kerja terhadap pekerja sakit:
 Anamnesis riwayat penyakit dan pekerjaan
 Gali informasi
- Kondisi kerja dan lingkungan kerja

9
- Kemungkinan pajanan faktor bahaya (hazards)
- Riwayat penyakit sebelumnya dan pada keluarga
 Penanganan penyakit pada pekerja
- Pengobatan medis sesuai kebutuhan
- Perbaikan K3 terkait penyakit yang diderita → pengendalian
teknis, administratif dan pemberian PPE/APD

D. Pentingnya Kesehatan Kerja dalam Pelaksanaan Program K3


Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek dari Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), yang merupakan salah satu aspek
perlindungan bagi tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003. Setidaknya ada tiga aIasan mengapa K3 perlu
diimplementasikan dalam pekerjaan apa pun, yaitu pertama,
Perlindungan hidup dan kesehatan di tempat kerja adalah hak mendasar
pekerja.
Oleh karena itu penerapan program Kesehatan Kerja di
Perusahaan sangat penting, karena merupakan salah satu tanggung
jawab perusahaan. Upaya penerapan program Kesehatan Kerja dapat
meliputi:
1. Upaya Proteksi.
2. Upaya Pencegahan agar pekerja tidak terkena penyakit umum dan
PAK/PTK.
3. Upaya Promosi Hidup Sehat terhadap pekerja.

Selain itu, pentingnya kesehatan kerja lainnya yaitu:

1) Mencegah terjadinya kecelakaan


2) Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja
3) Mencegah/mengurangi kematian
4) Mencegah/mengurangi cacat tetap

10
5) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya
6) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, dan alat-alat dan
sumber produksi lainnya saat bekerja
7) Memperlancar, meningkatkan, dan mengamankan produksi industri
serta pembangunan.

Program Kesehatan Kerja di Perusahaan dilakukan melalui


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja (Sudi Astono, 2020),
merupakan upaya Kesehatan Kerja yang mencakup:

1. Pencegahan penyakit (preventif),


2. Peningkatan kesehatan (promotif),
3. Penanganan penyakit (kuratif),
4. Pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
5. Perbaikan dan peningkatan kondisi K3 (OSH correction &
Improvement).

No. 1 – 5 dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor bahaya dan


risiko yang ada di tempat kerja yang berpengaruh terhadap kesehatan
tenaga kerja (hazards & risk based program)

E. Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pekerja dan Keluarganya,


Perusahaan, serta Pemerintah :
1. Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pekerja dan Keluarganya
 Pekerja memahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya
 Pekerja memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi
kecelakaan
 Pekerja memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam
peraturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan kerja

11
 Pekerja mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat
seperti kebakaran, gempa, kecelakaan, dan sebagainya
 Pekerja mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya
lebih aman
 Pekerja dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan
kerja
 Pekerja mampu untuk menghindarkan keluarganya dari penyakit-
penyakit yang mungkin bisa tertular dari tempat kerja
 Pekerja mampu untuk tetap memiliki penghasilan
 Pekerja mampu untuk tetap berkontribusi terhadap perekonomian
keluarganya

2. Manfaat Kesehatan Kerja bagi Perusahaan


 Perusahaan dapat melindungi pekerjanya dan fasilitas produksi
dari kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja
 Perusahaan dapat mengurangi loss time yang terjadi karena
kecelakaan kerja
 Perusahaan dapat mengurangi dari tingginya biaya atau tagihan
asuransi
 Perusahaan dapat patuh terhadap regulasi terkait dengan
keselamatan dan kesehatan kerja
 Perusahaan mendapatkan citra positif karena penerapan
Keselamatan dan kesehatan kerja baik dari pekerja, keluarga
pekerja, masyarakat, dan juga negara
 Perusahaan dapat memperoleh berbagai penghargaan terkait
keselamatan dan kesehatan kerja
 Perusahaan mampu tetap melanjutkan bisnis dan melindungi nilai
saham dari dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan ataupun
penyakit akibat kerja

12
 Perusahaan dapat terlindungi dari denda yang muncul akibat
kecelakaan kerja
 Menurunkan biaya kesehatan dan asuransi yang timbul
 Meningkatkan produktivitas barang dan jasa
 Perusahaan dapat memperoleh kontrak kerja yang baik dengan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
 Munculnya peluang bisnis terkait dengan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja

3. Manfaat Kesehatan Kerja bagi Pemerintah


 Negara dapat melindungi tenaga kerjanya
 Negara dapat melaksanakan kesepakatan internasional yang
telah disepakati
 Negara mendapatkan citra positif terhadap perlindungi tenaga
kerjanya dari masyarakat dan dari internasional
 Negara dapat terus menggerakkan perekonomian
 Negara dapat terlindungi dari ketidakstabilan politik akibat isu
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
 Negara dapat mengurangi biaya yang ditimbulkan dari
pembayaran asuransi milik negara kepada pekerja yang
mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan dua arah
antara pekerjaan dan kesehatan. Tujuan akhir dari diterapkannya Kesehatan
Kerja itu sendiri adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif, sehingga produktivitas meningkat dan kebutuhan finansial dapat
dipenuhi, yang memiliki dampak pada peningkatan status kesejahteraan
masyarakat. Kesehatan kerja merupakan pencegahan kecelakaan akibat kerja.
Ciri pokok kesehatan kerja adanya upaya preventif dan promotif, upaya preventif
berpedoman agar perusahaan tersebut dapat mencegah timbul penyakit akibat
oleh limbah atau produk perusahaan tersebut. Sedangkan upaya promotif
berpedoman dengan meningkatnya kesehatan pekerja, akan meningkatkan
produktivitas kerja.
Setidaknya ada tiga aIasan mengapa K3 perlu diimplementasikan dalam
pekerjaan apa pun, yaitu pertama, Perlindungan hidup dan kesehatan di tempat
kerja adalah hak mendasar pekerja. Oleh karena itu penerapan program
Kesehatan Kerja di Perusahaan sangat penting, karena merupakan salah satu
tanggung jawab perusahaan.

B. Saran

Kesehatan adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitas kesehatan dengan senantiasa
memeliharanya. Serta diperlukannya kerja sama/kolaborasi antara tenaga kerja,
perusahaan, dan pemerintah dalam menjalankan peran masing-masing yang
bertujuan untuk terciptanya lingkungan dan kondisi kerja yang sehat, aman dan
nyaman.

14
DAFTAR PUSTAKA

M. Jusuf Hanafiah, Amri Amir. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta:
EGC.

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2015/08/pengertian-dasar-
hukum-dan-ruang.html?m=1

Suma’mur PK,Msc.DR.(1993 ). Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja edisi ke IX,


Jakarta: PT gunung agung

Direktorat Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Dan K3 Kementrian


Ketenagakerjaan RI.( 2015 ) . Modul Pembinaan Calon Ahli K3 Umum Kementrian
Tenaga Kerja RI. Jakarta: Kementrian Ketenagakerjaan RI

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2015/08/pengertian-dasar-
hukum-dan-ruang.html

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja

Harington. 2005. Buku saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: Rineka Cipta.

15

Anda mungkin juga menyukai