1. Meningkatkan pemahaman Bapeda dan badan legislatif (DPR, DPRD) agar pendidikan
inklusi dapat terlaksana secara efektif.
2. Sosialisasi
3. Kunjungan kerja
Tahapan ini dilakukan oleh pihak sekolah dan pemerintah daerah dalam mempersiapkan
masuknya pendidikan inklusif.
1. Pelatihan pendidikan inklusif bagi sekolah umum dan sekolah luar biasa/pusat sumber.
8. Kampanye Publik
Tahapan ini dilakukan oleh pihak sekolah dan pemerintah daerah untuk memfasilitasi
sekolah inklusif untuk menunjang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Sekolah inklusif ini pun tetap berada dalam pantauan dan penilaian untuk melihat bagaimana
perkembangan dari adanya pendidikan inklusif disekolah.
Dalam melaksanakan pendidikan inklusif adapun beberapa hal yang harus disiapkan oleh
guru dan warga sekolah untuk memaksimalkan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus
(ABK) yaitu :
• Identifikasi semua hal yang ada di sekolah, apakah sudah sesuai dengan semangat
pendidikan inklusif atau belum.
• Mulai menerapkan identifikasi bagi semua anak dan melaksanakan asesmen bagi yang
terdeteksi mempunyai hambatan belajar.
• Mulai menerapkan layanan individual bagi anak-anak yang mempunyai hambatan belajar
(bukan berarti harus memisahkan anak dari kelasnya).
• Mulai menerapkan sistem penilaian portofolio. Dan bagi ABK yang tidak mampu mengikuti
KKM, maka dibuatkan KKM tersendiri.