Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DESAIN BALOK T DAN BALOK L

SALSABILA FIDAUSIYA

07231911050

PROGRAM STUDI SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2020
Salsabila Firdausiya
07231911050
i

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan dan
dapat menyusun makalah tentang “Desain Balok T Dan Balok L”. Guna memenuhi tugas mata kuliah
Struktur Beton 1.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                         Ternate, 10 Oktober 2020

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Penampang Balok T Dan Balok L............................................................................................... 3


B. Contoh Soal Penyelesain Penampang Balok T Dan Balok L..................................................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 17

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
1

BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang

Beton adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan. Kelebihan  beton bila
dibandingkan dengan material lain diantaranya adalah tahan api, tahan lama, kuat tekannya cukup tinggi
mudah dibentuk ketika masih segar. Beton juga telah  banyak mengalami perkembangan baik dalam
teknologi pembuatan campurannya ataupun teknologi pelaksanaannya. .Bahan dasar beton pada beton
adalah semen, pasir, kerikil dan air. Perkembangan yang telah sangat dikenal adalah ditemukannya
kombinasi antara material beton dan baja tulangan yang digabungkan menjadi satu kesatuan konstruksi
dan dikenal sebagai beton bertulang.

Beton bertulang sebagai elemen balok umumnya diberi tulangan memanjang (lentur) dan tulangan
sengkang (geser). Tulangan lentur untuk menahan beban lentur yang terjadi pada balok, sedangkan
tulangan geser untuk menahan gaya geser. Balok  beton merupakan bagian dari struktur bangunan yang
berfungsi untuk menopang lantai diatasnya, balok juga berfungsi sebagai penyalur momen menuju kolom-
kolom. Balok  beton merupakan salah satu elemen struktur portal dengan bentang yang arahnya
horizontal. Beban yang bekerja pada balok biasanya berupa beban lentur, beban geser, maupun beban
puntir, sehingga perlu baja tulangan untuk menahan beban-beban tersebut. Tulangan ini berupa tulangan
memanjang (tulangan longitudinal) dan tulangan geser (begel).

Kuat lentur balok harus lebih kuat dan mampu mendukung beban diatasnya. Oleh karena itu, tulangan
balok perlu diperkuat menggunakan kawat untuk menambah kuat lentur balok tersebut.. Pada umumnya
pelat-pelat lantai dan balok-balok merupakan satu kesatuan,secara otomatis balok-balok dilengkapi
dengan suatu tambahan lebar dibagian atasnya yang disebut  flens. Balok-balok seperti itu dikenal sebagai
balok-balok T. Bagian balok dibawah flens disebut badan. Tegangan lentur  flens tidak sama untuk tiap
balok tegangan ini terbesar pada badan dan cenderung untuk turun sesuai dengan jarak dari badan.

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa Penampang Balok T Dan Balok L ?


2. Bagaimana Contoh Soal Penyelesain Penampang Balok T Dan Balok L ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Mengenai Penampang Balok T Dan Balok L.


2. Untuk Mengetahui Contoh Soal Penyelesain Penampang Balok T Dan Balok L.

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada seluruh Mahasiswa, terutama kepada
Mahasiswa Fakultas Teknik.

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
3

BAB  II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan Mengenai Penampang Balok T Dan Balok L

Pada umumnya balok beton biasanya dicor monolit dengan pelat sehingga lendutan pada balok
mengakibatkan bagian pelat yang bersebelahan dengan balok ikut melendut. Pada Kondisi ini dapat
dianggap ada bagian pelat dan balok bekerja bersama-sama dalam memikul beban luar. Tegangan tekan
terjadi pada bagian badan balok dan sambungan pelat. Dalam kondisi ini perlu diketahui berapa bagian
lebar pelat yang efektif menerima distribusi gaya-gaya balok (berapa bagian lebar efektif flens).

Gambar 1. Lenturan balok dengan flens

Selain dari sistem portal, analisis balok T juga dilakukan pada sistem balok pra-cetak penampang T yang
menerima beban pelat. Elemen pelat dapat terletak bebas diatas balok, seperti pelat lantai kendaraan pada
jembatan.

Analisis dan perencanaan balok T yang merupakan kesatuan monolit dengan pelat lantai atau atap,
didasarkan pada tanggap pelat dengan balok yang berinteraksi saat menahan momen lentur positif. Pelat
akan berlaku sebagai lapis sayap tekan (flens) dan balok sebagai badan. Selain sebagai bagian dari balok,
flens balok T juga harus direncanakan dan diperhitungkan tersendiri terhadap lenturan arah melintang, hal
mana balok sebagai tumpuannya. Ini berarti pelat yang berfungsi sebagai flens berperilaku sebagai
komponen struktur yang bekerja pada dua arah lenturan saling tegak lurus. Gambar 2 memperlihatkan
balok T berdasarkan zona tekan beton.

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
4

Gambar 2. Ketetapan analisis balok T berdasarkan zona tekan beton

Lebar efektif flens (be) sesuai dengan SNI 03-2847-2002 Pasal 10.10 diambil sebagai nilai terkecil dari
nilai-nilai berikut:

1. Untuk balok T : balok yang mempunyai flens kedua sisi balok


be < ¼ L atau be < bw + b1 + b2
dengan b1 = 8t1 atau ½ L1 dan b2 = 8t2 atau ½ L2
2. Untuk balok L : balok yang mempunyai flens hanya disatu sisi balok
be < bw + b3
dengan b3 = 1/12 L atau 6t1 atau ½ L1

Gambar 5.3. Lebar efektif flens

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
5

 Analisis Balok T dan Balok L

Gambar 4. Penampang balok T pada kondisi momen maksimum

Gambar 4 memperlihatkan penampang balok T, pada kondisi momen maksimum. Tinggi garis netral
biasanya kecil, karena besarnya luas penampang flens, sehingga akan terjadikeruntuhan tarik ( fs = fy )

Pada kondisi ini dimana a < hf, balok dapat dianalisis dengan analisis balok persegi dengan mengganti b
(atau bw) dengan be.

Sebuah balok dianggap sebagai balok T jika seluruh daerah flens mengalami tekan. Kemungkinan letak
garis netral jika sebuah balok T menahan lentur :

1. Garis netral jatuh dalam flens

be
'cu=0,003 0,85 f'c
c a Cc
hf

d - a/2
d h

As
Ts
s

bw

Gambar 5. Garis netral jatuh di flens

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
6

Keseimbangan gaya-gaya horisontal :

Cc = T s

0,85 f’c a be = As fy

As f y
a=
Dimana 0,85 f' c be

Momen nominal Mn = As fy (d – a/2)

2. Garis netral jatuh dalam badan (c > h f)

be
0,85 f'c

hf Cf = Asf fy
a Cc
Asf c

d h d - a/2 d - hf/2

As As Ts = (As - Asf) fy
Tf = Asf fy

bw

Gambar 6. Garis netral jatuh di badan (web)

Dalam kondisi ini bisa terjadi 2 (dua) kemungkinan yaitu :

- c > hf tetapi a ≤ hf : balok dianalisis dengan analisis balok persegi (sama seperti kasus 1).
- c dan a > hf : balok dianalisis dengan analisis balok T.

Analisis balok T dapat diidentikan dengan analisis balok persegi dengan tulangan rangkap. Adanya flens
disisi kiri dan kanan badan balok yang mengalami tekan dapat dianalogikan adanya tulangan tekan
imajiner seluas Asf yang kapasitas gayanya ekivalen dengan kapasitas gaya flens disisi kiri dan kanan
balok (Cf).

Komponen gaya tekan : cf = 0,85 f’c (be – bw) hf

( As− Asf ) . fy
T 2=( As− Asf ) . fy Cw=0,85 f c ' bw . a Dimana : a=
0,85 f c ' bw

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
7

Momen tambahan : Mn 2= ( As−Asf ) . fy ¿


Total kekuatan lentur nominal :
 1   1 
Mn  Asf . fy  d  hf    As  Asf  fy  d  a 
 2   2 

 Batasan Tulang Maximum Balok T

Untuk menjamin perilaku yang daktail, SNI 2002 pasal 12.3 butir 3 mensyaratkan :
ρ≤ 0,75ρb 
Untuk balok T yang berperilaku seperti balok persegi, perhitungan ρb dapat dihitung menggunakan rumus
yang diberikan pada bab sebelumnya. Jika zona kompresi pada balok T berbentuk “T” maka perlu dihitung
luas tarik yang berhubungan dengan keruntuhan seimbang (balanced), yaitu :
Asb = Cb/fy –> Cb = 0,85.fc’. [(b-bw)hf+bw.a]
sehingga, A max ≤ Asb

 Batasan Tulang Minimum Balok T

SNI 2002 pasal 12.5 butir 2 mensyaratkan batasan tulangan minimum untuk balok T yaitu :
Asmin = (√f’c / 2.fy) bw.d
atau
Asmin = (√f’c / 4.fy) bf.d 

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
8

 Balok T dengan Tulangan Rangkap

Serupa dengan penampang balok persegi empat, pemasangan tulangan tekan pada penampang balok T
adalah mengurangi lendutan balok akibat penyusutan dan rangkak bahan, disamping meningkatkan

kapasitas penampang. Pada penampang yang menerima momen nominal rencana positif M (+)
nd ,

tulangan tekan ditempatkan pada sisi atas, sedangkan bagi momen nominal rencana negatif (tumpuan)

M (−)
nd , penempatan tulangan tekan disisi bawah.

Tulangan tekan tidak sama untuk momen lentur lapangan dengan momen negatif tumpuan. Gambar 5.6
menjelaskan dimensi, parameter, diagram regangan, tegangan dan gaya dalam penampang dengan

A's As
ρ' = ρ=
tulangan rangkap. Jika rasio tulangan tekan bd dan rasio tulangan tarik bd , akan dibahas
beberapa kondisi dalam desain dan pemeriksaan penampang tulangan rangkap.

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
9

Gambar 7. Diagram regangan, tegangan dan gaya balok T tulangan rangkap

Analisis penampang kondisi seimbang ( balance)

Dari diagram momen dan gaya (Gambar 8) :

C sb ' = A'sb f 's


C cb1 =0 .85 f 'c [ β 1 b w c b − A'sb ]
C cb2 =0 .85 f 'c [ β 1 ( b m−b w ) t f ] ; T ab= A sb f y

A sb
ρb =
Dengan bd , maka :

C sb ' = A'sb f 's =ρ'b f 's bd ;


bw cb
(
C cb1 =0 .85 f 'c [ β 1 b w c b − A'sb ] =0 . 85 f 'c bd β 1
bd
− ρ'b ; )
( ( b m−b w ) t f )
[
C cb2 =0 .85 f 'c [ β 1 ( b m−b w ) t f ] =0 .85 f 'c bd β 1
bd ] ;
T ab=ρb f y bd

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
10

Gambar 8. Diagram regangan, tegangan dan gaya balok T tulangan rangkap kondisi seimbang

Dua kemungkinan tegangan yang terjadi pada tulangan tekan berdasarkan regangan

c b −d'
ε 's= (0 . 003)
cb :

a. f 's =f y , jika ε 's≥ ε y

b. f 's =Es ε 's , jika ε 's ≤ε y

Dari keseimbangan gaya : Csb’ + Ccb1 + Ccb2 = Tab :

(( bm −bw ) t f )
ρ'b f 's bd+ 0. 85 f 'c bd β 1 ( bw cb
bd )
−ρ'b + 0 .85 f 'c bd β1 [ bd ]
= ρb f y bd

f 's ( ( b m−b w ) t f )
ρb =ρ'b
fy ( b c
+m β 1 w b − ρ'b + m β 1
bd ) bd [ ]
SNI 03-2847-2002 menetapkan rasio tulangan  rencana dengan pemasangan tulangan tekan tidak boleh

'
3 __ ' f s
maksimum ρ= ρ b +ρb
melampaui nilai 4 fy hal mana :

( ( b m−bw ) t f )
__
ρ b =m β 1 ( bw c b
bd )
− ρ'b + m β 1 [ bd ]
TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
11

 Prosedur desain balok T dengan tulangan rangkap


Merencanakan jumlah tulangan rangkap untuk momen nominal rencana M nd dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :

Mu
a. Menetapkan nilai Mn = φ
b. Menetapkan rasio tulangan tekan terhadap tulangan utama (tarik) : A’s= As; 0<  1.
A ¿
s∗ ¿=0 . 85 f ' b t
c. Menghitung luas tulangan kritis c w f .

Periksa apakah Mn < ¿ ¿ . Jika ya, analisis serupa dengan


balok persegi dengan b = bm.
d. Dengan Mn > , berdasarkan kesetimbangan gaya (Gambar 8) :
C c 1 +C c 2 +C s ' =T a
0 . 85 f 'c [ β 1 b w c− A 's ]+ 0 .85 f 'c [ β 1 ( b m−b w ) t f ] + A's f 's =A s f y
0 . 85 f 'c [ β 1 b w c−αA s ] +0 . 85 f 'c [ β 1 ( bm −bw ) t f ] +αA s f 's= A s f y
0 . 85 f 'c bw a+ [ β 1 ( bm−b w ) t f ] =A s f y +α ( 0 . 85f 'c−f 's )
{ } [ ]
0 . 85 b w a+ [ β1 ( bm−bw ) t f ]
{ }
A s= ' '
f y + α ( 0. 85 f c −f s ) (1)

Dari kesetimbangan momen :

C c 1 z c 1 +C c 2 z c 2 +C s' z s' =M nd
0 . 85 f 'c [ β 1 b w c− A 's ]∗( d −0 .5 a )+0. 85 f 'c [ β 1 ( b m−b w ) t f ] ( d-t f ) + A's f 's∗( d−d ' ) =M nd
(2)
Untuk mendapatkan nilai As, ditetapkan secara uji-coba terlebih dahulu a. Harga a berkisar antara
'
d ≤a≤a b . Nilai a memberikan harga c = a/1, sehingga regangan tulangan tekan

'
c−d
ε 's= (0 . 003)
c diketahui. Apabila ’s  y, tegangan tekan baja f’s = Es’s, sedangkan jika ’s  y, f’s
= fy

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
12

e. Nilai a, fy, fc ’, dan f’s dimasukkan ke persamaan (1) untuk mendapatkan As. Harga As, a, f’c, dan f’s
kemudian disubstitusikan kedalam persamaan (2). Apabila nilai persamaan sebelah kiri tanda sama
dengan, cocok dengan nilai Mn, berarti tulangan As merupakan desain kebutuhan tulangan tarik pada
penampang. Bila tidak sama, proses uji-coba diulangi dengan menetapkan nilai a baru sampai
terpenuhinya persamaan (2).
f. Tulangan perlu As diperiksa terhadap batasan tulangan maksimum menurut (2).

B. Contoh Soal Penyelesain Penampang Balok T Dan Balok L

1. Hitunglah besarnya kapasitas momen maksimum dari penampang balok T, dengan b = 810 mm, bw =
200 mm, d = 310 mm, As = 1935 mm2, Es = 200.000 MPa, fy = 400 MPa dan fc’ = 21 MPa, jika : 1). hf
= 100 mm

Solusi :

Tebal flens, hf = 100 mm

Asumsi baja tulangan tarik sudah leleh, fs = fy dan garis netral berada pada flens.

Tinggi blok tegangan :

As . f y 1935 . 400
a= = = 53 , 53 mm
0 , 85 . f 'c . b 0 , 85 . . 21 .810

c = a/b1 = 53,53/0,85 = 62,98 mm < hf = 100 mm : Garis netral berada di flens. ok!

Perhitungannya adalah balok persegi biasa dengan lebar ”b”, Kapasitas momen penampang

M n = A s .f y . ( d − 0,5 .a )
= 1935 . 400 . ( 310 − 0,5. 53 ,53 ) = 219 , 22 kN .m
Check tulangan tarik sudah leleh atau belum :
d−c 310 − 62,98
ε s = 0,003. = 0 ,003. = 0,01177
c 62,98
f y 400
εy = = = 0 ,002
Es 200 . 000
εs > ε y
TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
13

tulangan tarik sudah leleh.

2. Sebuah balok beton dengan dimensi lebar b w = 300 mm, lebar be = 1000 mm, tinggi h = 500 mm, tinggi
hf = 100 mm dibuat dengan menggunakan beton mutu f’c = 22,5 MPa dan baja tulangan fy = 300 MPa.
Jika jumlah tulangan tarik dalam balok ini adalah 3 D-22, hitung :

a). Momen lentur nominal

b). Momen maksimum yang dapat dipakai dalam desain.

Penyelesaian :

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
14

3. Perhatikan Gambar Dibawah ini :

bm = 900 mm
900
tf = 120 mm
12
A
0
h = 650 mm s’

65 60
bw = 300 mm 0 6.5
sengk
ang

fc' = 22.5 MPa A


s

fy = 360 MPa
30
0
0.85f 'c
m= fy =18.82

Perencanaan tulangan balok T dengan tulangan rangkap. Data-data :

Penampang beton : Lebar badan bw = 300 mm; Tinggi balok h = 650 mm;
Lebar bm = 900 mm; Tebal flens tf = 120 mm
Mud = 115 kN-m; tul = 22 mm; s = 10 mm; selimut beton = 22.5 mm;
TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
15

fc' = 22.5 N/mm2; fy = 360 N/mm2


Rasio tulangan tekan = 0.2; Faktor reduksi = 0.8

Perhitungan :
- Tinggi efektif penampang :
d=h−se limut beton−φs −0 . 5∗φ tul = 606.50 mm

d '= selimut beton +φs +0 .5∗φ tul = 43.50 mm

- Momen retak :

M r = 0.37*bw∗d 2∗0.3 √ f 'c = 58102806 N-mm

- Tulangan minimum :

bw Mr
(
A min = 0 . 85∗f 'c∗
fy )(
∗ d− d 2 −

0. 425 f 'c∗bw ) = 269.88 mm2

- Tinggi garis netral pada kondisi berimbang :

0 . 003
c b=
[ 0 . 003+
fy
200000
∗d
]
= 379.06 mm; ab = 322.20 mm

- Regangan dan tegangan baja tulangan tekan :

c b−d '
ε s' =
[ ] cb
∗0 . 003
= 0.0027 ; y = 0.0018

fs' = 360 N/mm2 ; 1 = 0.85

- Tulangan maximum :

( 0 .85∗f 'c∗β1∗cb∗bw )+ 0. 85∗f 'c∗( bm−bw )∗t f


A maks =
f y −0 . 2∗f s ' =11200.14 mm2

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
16

c
(
M nmaks=0. 2 A maks∗f s' ∗( d−d ' ) + ( 0 . 85∗f 'c∗β 1∗c b∗bw )∗ d−β 1∗ b
2 )
'
+ 0 .85∗f c∗( b m−b w )∗t f ∗( d−0. 5∗t f )
[ ]
Mnmaks = 2029920949 N-mm

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

T beam atau dalam bahasa Indonesianya adalah balok T, adalah balok yang pengecorannya
dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran pelat lantai atau sering disebut (monolit). Sehingga plat
beton diperhitungkan sebagai sayap dari balok, dengan lebar sayap tertentu. Secara umum balok T dibagi
menjadi 2 yaitu balok pinggir (exterior) dan balok tengah (interior)

Pada umumnya pelat-pelat lantai dan balok-balok merupakan satu kesatuan,secara otomatis balok-
balok dilengkapi dengan suatu tambahan lebar dibagian atasnya yang disebut  flens. Balok-balok seperti
itu dikenal sebagai balok-balok T. Bagian balok dibawah flens disebut badan. Tegangan lentur  flens tidak
sama untuk tiap balok tegangan ini terbesar pada badan dan cenderung untuk turun sesuai dengan jarak
dari badan.

sSewaktu menahan momen positif, serat atas akan mengalami tekan. Jika pada balok  persegi, bagian
yang memikul tegangan tekan hanya sebesar lebar balok, maka pada  balok T, bagian yang memikul tekan
lebih lebar lagi.

B. SARAN

Saran yang dapat saya sampaikan adalah Pembaca dapat mengetahui desain penampang balok T dan
balok L, Dan juga cara penyelesaian soalnya. Semoga makalah ini dapat memberi wawasan dan
pengetahuan kepada pembaca.
TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L
Salsabila Firdausiya
07231911050
17

 
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38591892/TUGAS_MAKALAH_beton_dasar_docx

https://www.berbagaireviews.com/2018/07/balok-t-dan-balok-l-analisis-balok-t.html?m=1

https://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/

https://www.scribd.com/doc/29181561/Analisis-Balok-T

TUGAS 3
BALOK T DAN BALOK L

Anda mungkin juga menyukai