Ujang Chandra S
Fakultas Hukum, Universitas Subang
Telp/Fax/HP: 081312126661; e-mail: ujangch@gmail.com
Abstrak. Kemerdekaan berekspresi adalah hak setiap warga negara untuk menginformasikan
pikiran dengan lisan, tertulis, dan begitu bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Penyampaian pendapat "secara lisan", antara lain dengan cara
berbicara, dialog, dan diskusi, sedangkan penyampaian pendapat "tertulis", antara lain, oleh
petisi, gambar, pamflet, poster, brosur, selebaran, dan spanduk. Sementara itu yang dimaksud
dengan "dll", antara lain, dengan sikap diam, dan mogok makan".
Abstract. Independence of expression is the right of every citizen to inform mind with oral,
written, and so freely and responsibly in accordance with the provisions of the legislation in
force. Submission of opinions "verbally", among others by means of speech, dialogue, and
discussion, while the delivery of opinions "in writing", among others, by petition, pictures,
pamphlets, posters, brochures, flyers, and banners. While it is meant by "etc.", among others, by
the attitude of silence, and the hunger strike ".
1 3
Konsiderans menimbang huruf b Undang- Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan
Undang Nomor 9 Tahun 1998. Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia,
2
Konsiderans menimbang huruf c dan d YHDS bekerjasama dengan Alumni, Bandung,
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. 2001, hlm. 185.
Jurnal Komunikasi Volume. 3 No. 1, April 2017 45
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian-ISSN: 2461-0836 2017
http://ninnaastuti.blogspot.com/2012/01/keb
publik. Mereka mencoba untuk
ebasan-berpendapat.html, akses tanggal 12 Pebruari membangun suatu perspektif negatif
2013, jam 15 : 32 WIB.
Jurnal Komunikasi Volume. 3 No. 1, April 2017 50
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian-ISSN: 2461-0836 2017
normatif dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 Indonesia, YHDS bekerjasama dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Alumni, Bandung, 2001.
Bahder Johan Nasution, Hukum
Perangkat perundang-undangan dalam
Ketenagakerjaan Kebebasan Berserikat
mengatur kemerdekaan mengemukakan
Bagi Pekerja, Mandar Maju, Bandung,
pendapat pada dasarnya dimaksudkan agar
2004.
setiap orang dalam mengemukakan
Eugenia Liliawati Muljono, Undang-Undang
pendapatnya dilakukan secara bebas dan
Nomor 9 Tahun 1998 tentang
bertanggung jawab. Dengan demikian, norma-
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat
norma masyarakat tetap dijunjung tinggi
di Muka Umum, Harvarindo, Jakarta,
dalam rangka menghormati hak orang lain.
1999.
Oleh karena itu, hendaknya dapat menghargai
Gunawan Setiadja, Hak Asasi Manusia
kemerdekaan mengemukakan pendapat yang
Berdasarkan Ideologi Pancasila,
dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Kasisius, Yogyakarta, 1993.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa Harum Pudjiarto, Hak Asasi Manusia : Kajian
kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah Filosofis dan Implementasinya dalam
hak setiap warga negara untuk menyampaikan Hukum Pidana di Indonesia,
pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya Universitas Atma Jaya, Yogyakarta,
secara bebas dan bertanggung jawab sesuai 1999.
dengan ketentuan peraturan Koesparmono Irsan, Hukum dan Hak Asasi
perundangundangan yang berlaku. Manusia, Pusat Kajian Kepolisian dan
Mengemukakan pendapat bagi setiap warga Hukum, Jakarta, 2009.
negara dapat dilakukan melalui saluran Kunarto, Merenungi Kiprah Polri menghadapi
tradisional dan saluran modern berupa unjuk Gelora Anarkhi 2, Cipta Manunggal,
rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum, Jakarta, 1999.
atau mimbar bebas. Perangkat perundang- Kuntjoro Purbopranoto, Hak Asasi Manusia
undangan dalam mengatur kemerdekaan dan Pancasila, Pradya Paramita,
mengemukakan pendapat pada dasarnya Jakarta, 1982.
dimaksudkan agar setiap orang dalam Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik,
mengemukakan pendapatnya dilakukan secara Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
bebas dan bertanggung jawab. 1993.
Munir Ba’al Bahi, al-Mawrid : Modern
English-Arabic Dictionary, Dar al-‘Ilmi
III. Penutup li Al-Malayin, Baerut, 1979.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat Mustafa Kamal Pasha, et. al., Pancasila dalam
di muka umum adalah hak asasi manusia yang tinjauan Historis dan filosofis Citra
dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Karsa Mandiri, Yogyakarta, 2003.
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Deklarasi Ni’matul Huda & Sri Hastuti Puspitasari (ed.),
Universal Hak-Hak Asasi Manusia. Kontribusi Pemikiran untuk 50 Tahun
Kemerdekaan setiap warga negara untuk Prof. Dr. Moh. Mahfud MD., FH UII,
menyampaikan pendapat di muka umum Yogyakarta, 2007.
merupakan perwujudan demokrasi dalam Pranz Magnis Suseno, Etika Politik,
tatanan kehidupan masyarakat berbangsa dan Gramedia, Jakarta, 1988.
bernegara yang penyampaiannya dilaksanakan Ray August, Publik International Law : Text,
secara bertanggung jawab sesuai dengan Cases, and Readings, Engewood Cliffs,
ketentuan peraturan perundang-undangan New Jersey, 1995.
yang berlaku. Sudiman Kartohadiprodjo, Pengantar Tata
Hukum Indonesia, Ghalia Indonesia,
Daftar Pustaka Jakarta, 1977.
Supriyadi, Hukum Lingkungan di Indonesia :
Manan, Bagir. Perkembangan Pemikiran dan Sebuah Pengantar, Ghalia Indonesia,
Pengaturan Hak Asasi Manusia di Jakarta, 2006.