Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putri Syifaulatifah

Nim : 18053014

Fakultas/ Prodi : FAI/ Ekonomi Syariah (4)

Mata Kuliah : Akuntansi Bank Syariah

Dosen Pengampu : Pak Fauzan

Jawaban

1. Akuntansi syariah ialah proses akuntansi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah, baik
dalam siklus akuntansinya maupun pencatatannya. Lebih jelasnya ialah suatu proses akuntansi
untuk transaksi-transaksi syariah seperti murabahah, musyrakah, mudharabah dan lainnya.

akuntansi konvensional didasarkan pada menafsirkan dan mengklasifikasikan data. Informasi


yang disampaikan kepada pelanggan adalah prakiraan yang terbaik untuk memastikan bahwa dia
akan berinvestasi dalam sistem tersebut.

َ ْ‫ًمًّى فَا ْكتُبُوهُ َو ْليَ ْكتُبْ بَ ْينَ ُك ْم َكاتِبٌ بِ ْال َع ْد ِل َواَل يَأ‬Z[ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن إِلَى أَ َج ٍل ُم َس‬
َ ُ‫ب َكاتِبٌ أَ ْن يَ ْكت‬
2. ُ ‫ب َك َما عَلَّ َمهُ هَّللا‬
‫ض ِعيفًا أَوْ اَل يَ ْستَ ِطي ُع أَ ْن‬َ ْ‫ق َسفِيهًا أَو‬ ُّ ‫ق هَّللا َ َربَّهُ َواَل يَبْخَ سْ ِم ْنهُ َش ْيئًا فَإ ِ ْن َكانَ الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْال َح‬ ِ َّ‫ق َو ْليَت‬ُّ ‫فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْليُ ْملِ ِل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْال َح‬
‫ضوْ نَ ِمنَ ال ُّشهَدَا ِء أَ ْن‬ ِ ‫ن ِم ْن ِر َجالِ ُك ْم فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ُكونَا َر ُجلَ ْي ِن فَ َر ُج ٌل َوا ْم َرأَت‬Zِ ‫يُ ِم َّل هُ َو فَ ْليُ ْملِلْ َولِيُّهُ بِ ْال َع ْد ِل َوا ْستَ ْش ِهدُوا َش ِهي َد ْي‬
َ ْ‫َان ِم َّم ْن تَر‬
ُ‫ص ِغيرًا أَوْ َكبِيرًا إِلَى أَ َجلِ ِه َذلِ ُك ْم أَ ْق َسط‬
َ ُ‫ب ال ُّشهَدَا ُء إِ َذا َما ُدعُوا َواَل تَسْأ َ ُموا أَ ْن تَ ْكتُبُوه‬ َ ْ‫َض َّل إِحْ دَاهُ َما فَتُ َذ ِّك َر إِحْ دَاهُ َما اأْل ُ ْخ َرى َواَل يَأ‬ ِ ‫ت‬
‫ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح أَاَّل تَ ْكتُبُوهَا َوأَ ْش ِهدُوا إِ َذا‬ ِ ‫ِع ْن َد هَّللا ِ َوأَ ْق َو ُم لِل َّشهَا َد ِة َوأَ ْدنَى أَاَّل تَرْ تَابُوا إِاَّل أَ ْن تَ ُكونَ تِ َجا َرةً َحا‬
َ ‫ض َرةً تُ ِديرُونَهَا بَ ْينَ ُك ْم فَلَي‬
‫ق بِ ُك ْم َواتَّقُوا هَّللا َ َويُ َعلِّ ُم ُك ُم هَّللا ُ َوهَّللا ُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬ٌ ‫ضا َّر َكاتِبٌ َواَل َش ِهي ٌد َوإِ ْن تَ ْف َعلُوا فَإِنَّهُ فُسُو‬
َ ُ‫تَبَايَ ْعتُ ْم َواَل ي‬

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu
orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah
dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka
(boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika
seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan
lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu.
(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan
di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.

Dalam ayat diatas terkandung Perintah untuk menulis utang piutang dipahami oleh banyak
ulama sebagai anjuran bukan kewajiban. Memang sungguh sulit perintah itu diterapkan oleh
kaum muslimin ketika turun ayat ini jika perintah utang-piutang bersifat wajib karena
kepandaian tulis menulis pada masa itu sangatlah langka.

Perintah tulis menulis mencakup perintah kepada kedua orang yang bertransaksi, dalam arti
salah seorang menulis dan apa yang dituliskan di serahkan kepada mitranya jika mitra pandai
tulis baca, dan bila tidak panda, atau keduanya tidak pandai maka hendaklah mencari orang
ketiga.

Sedangkan dasar hukum dari Al-Hadist:

‫ق يَ ْه ِدي إِلَى ْالبِ ِّر َوإِ َّن ْالبِ َّر يَ ْه ِدي إِلَى‬ َّ ‫ إِ َّن ال‬: ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و َسلَّم قال‬
َ ‫ص ْد‬ َّ ِ‫ عَن ا ْب ِن َم ْسعُو ٍد رضي هَّللا عنه عن النَّب‬: ‫فَاألَ َّو ُل‬
َ ‫ي‬
‫ َوإِ َّن ال َّرج َُل‬، ‫ار‬ ِ َّ‫ُور يَ ْه ِدي إِلَى الن‬
َ ‫ُور َوإِ َّن الفج‬ َ ‫ وإِ َّن ْال َك ِذ‬، ً ‫صدِّيقا‬
ِ ‫ب يَ ْه ِدي إِلَى الفج‬ ِ ِ ‫َب ِع ْن َد هَّللا‬
َ ‫ق َحتَّى يُكت‬
ُ ‫ َوإِ َّن ال َّر ُج َل ليصْ ُد‬، ‫ال َجنَّ ِة‬
‫ق عليه‬ ٌ ‫َب ِع ْن َد هَّللا ِ َك َّذابا ً متف‬
َ ‫ لَيَ ْك ِذبُ َحتَّى يُكت‬.
Pertama: Dari Ibnu Mas’ud ‫ رضي هللا عنه‬dari Nabi ‫صلی هللا عليه وسلم‬, sabdanya: “Sesungguhnya
Kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan ke
syurga dan sesungguhnya seseorang selalu berbuat jujur sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai
seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada Kejahatan dan
sesungguhnya Kejahatan itu menunjukkan kepada neraka dan sesungguhnya seseorang yang
selalu berdusta maka dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang pendusta.” (Muttafaq ‘alaih).

3. Basis Akrual adalah “penyandingan pendapatan dan biaya pada periode di saat terjadinya”,
bukan pencatatan pada saat pendapatan tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan
(Cash Basis). Al-Baqarah ayat 282 : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia
menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada
hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia
sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki diantaramu). Jika tak ada dua
orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu
ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu
enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis
hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih
adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu`amalahmu itu), kecuali jika mu`amalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal
itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Cash basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat
menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas.
4. Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi
diartikan pembagian laba.

Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu, revenue yang
berarti; hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang berarti
bagi atau bagian

5. Menurut ilmu fiqih hukim riba dan bunga adalah haram karena ada unsur penindasan dan
pemaksaan

6. Dengan cara mrmpromosikan dan mengenal kan betapa pentingnya bank syariah karena
dengan bank syariah tidak ada unsur pemaksaan dan penindasan. Selain itu juga kita harus
menyadarkan masyarakat akan penting nya produk syariah termasuk perbankan syariah.

7. Bagi hasil adalah alternatif pembagian keuntungan yang sistemnya berdasarkan dari penetapan
akad di awal yang telah disepakati sebelumnya dan akan meningkat seiring dengan keuntungan
yang diperoleh perusahaan.

Profit sharing yaitu pembagian keuntungan berdasarkan keuntungan yang didapat dari suatu
usaha. Keuntungan ini didapat dari laba bersih yang merupakan selisih antara pendapatan usaha
yang dikurangi dengan biaya lain-lain.

8. - Tadlis, yaitu sebuah situasi di mana salah satu dari pihak yang bertransaksi berusaha untuk
menyembunyikan informasi dari pihak yang lain (unknown to one party) dengan maksud untuk
menipu pihak tersebut atas ketidaktahuan akan informasi objek yang diperjualbelikan.

- Ikhtikar. Ikhtikar adalah sebuah situasi di mana produsen/penjual mengambil keuntungan di


atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply (penawaran) agar harga produk yang
dijualnya naik.

- Bai’ Najasy adalah sebuah situasi di mana konsumen/pembeli menciptakan demand


(permintaan) palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga
jual produk itu akan naik.

- Taghrir (Gharar), yaitu menurut mahzab Imam Safi`e seperti dalam kitab Qalyubi wa Umairah:
Al-ghararu manthawwats `annaa `aaqibatuhu awmaataroddada baina amroini aghlabuhuma wa
akhwafuhumaa. Artinya: “gharar itu adalah apa-apa yang akibatnya tersembunyi dalam
pandangan kita dan akibat yang paling mungkin muncul adalah yang paling kita takuti”.

- Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam tarnsaksi bisnis tanpa adanya pengganti (iwad)
yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut (Imam Sarakhzi).

9. Mudharabah

adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal)
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal.

Musyarakah

syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil di
mana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dalam melakukan usaha, dengan
proporsi pembagian profit bisa sama atau tidak.

Ijarah

Ijarah merupakan salah satu bentuk transaksi ekonomi yang sangat melekat dalam kehidupan
manusia .

ISTISHNA’

Istishna’ (‫ )استصناع‬adalah bentuk ism mashdar dari kata dasaristashna’a-yastashni’u ( – ‫اتصنع‬


‫)يستصنع‬. Artinya meminta orang lain untuk membuatkan sesuatu untuknya.

Salam

Kata salam berasal dari kata at-taslîm (‫)التَّ ْسلِيْم‬. Kata ini semakna dengan as-salaf (‫ )ال َّسلَف‬yang
bermakna memberikan sesuatu dengan mengharapkan hasil dikemudian hari.

Wadiah

Dalam bidang ekonomi syariah, wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat nasabah yang bersangkutan menghendaki.

Wakalah
Pengertian Wakalah

Wakalah menurut bahasa berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian madat.

Hiwalah

Hiwalah diambil dari kata tahawwul (berpindah) atau tahwil (pemindahan). Hiwalah maksudnya
adalah memindahkan utang dari tanggungan muhiil (pengutang pertama) kepada tanggungan
muhaal ‘alaih (pengutang kedua).

Kafalah

Pengertian Kafalah. Kafalah menurut bahasa berarti menanggung. Firman Allah Swt. : ‫َو َكفَّلَهَا َز َك ِريَّا‬
“Dan Dia (Allah) menjadikan Zakarya sebagai penjamin (Maryam)” (QS. Ali Imran :37)
Menurut istilah arti kafalah adalah menanggung atau menjamin seseorang untuk dapat
dihadirkan dalam suatu tuntutan hukum di Pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai