Anda di halaman 1dari 4

Terang Ilmu

By : -tha

Ku peluk buku usang pemberian wanita tua di terminal kota.


Membaca dalam bis menuju tanah rantauan, ditemani awan yang sedang bersedih.
Kubuka satu persatu halaman, menyelami setiap untai kata yang tercipta.
Mencari makna tersirat sebagai bekal menghadapi dunia.

Buku bukan hanya tentang pembelajaran di sekolah.


Ilmu dalam buku ada banyak rupa, dari yang nyata hingga khayalan belaka.
Yang mampu menuntunmu menuju surga atau menyesatkanmu untuk ke neraka.
Dan terkadang mampu membangkitkan asa untuk mencapai cita.
Menyisakan waktumu untuk membaca tidak akan sia-sia.

Akan ada tanya yang kemudian terjawab.


Akan banyak pesan yang dapat dipetik untuk disebarkan.
Hingga menjadikanmu terang bagi kegelapan yang sedang melanda
Menerima
By : Musa

Akan ada masanya air hujan tak lagi ke bawah


Akan datang waktunya warna Pelangi tak lagi indah
Akan tiba saatnya semua tak terasa lagi mudah
Semuanya perlahan akan berubah

Disaat senyum tak lagi terasa berharga


Disaat air tak menghilangkan rasa dahaga
Disaat dua hati tak lagi bersama
Apakah kita bisa menerima?

Tanya
By : Ana

Kita ini apa ?


Ibarat lembaran kertas tanpa tinta
Terkadang harus merasakan perihnya goresan pena
Atau gembira karena diberi warna
Jika salah mungkin Kita bisa menghapusnya
Tapi tidak dengan bekasnya

Tiap lembarnya memiliki makna


Kita hanya perlu melaluinya, dan
Tak bisa kembali ke halaman sebelumnya
Karena kita adalah tokoh utama
Di setiap alur cerita-Nya
Belajar dari luka
By : Jasmine

Kemarin..
Bagai mimpi dalam teriknya mentari
Tuan senyum beribu janji
Hingga hati pun tanggal putuskan nadi
Kemarin..
Tuan tawarkan rasa semerah delima
Pikat sukma tuk tinggalkan raga
Berebut tempat dalam bahtera, menuju samudra
Kini..
Tak bisa bibir ini melengkung lagi
Senyuman mentari pun tak sanggup keringkan hati
Meski rembulan bersinar, daratan tak nampak lagi
Garis pantai bak fatamorgana
Bahtera ini, hanyut entah kemana
Karena Tuan,
Tinggalkan dayung di tepian daratan
Menjadi Segalanya
By : Tina

Impianku sederhana
Seperti langit yang tak perlu kemewahan untuk berwibawa
Dan bumi yang selalu merendah meski ia sangat luar biasa
Seperti itu
Bintang cantik bersinar dan rembulan terlihat mempesona
Aku ingin seperti mereka
Menjadi setitik cahaya dalam kegelapan
Membasmi ketakutan, memberi kehidupan
Dan kekuatan
Aku ingin lebih kuat dari berlian
Hingga ketika aku jatuh, aku hanya akan tersenyum
Kemudian bangkit tanpa rasa sakit
Sambil berkata,
“Aku bukan apa, siapa dan bagaimana.
Aku adalah segalanya, yang hidup dengan banyak cita
Dengan itu, aku akan hidup bahagia
Dan baik baik saja”

Anda mungkin juga menyukai