ORANGTUA / Wali *
IBU
Ayah
Nama lengkap Ny. JM
: Tn.
Tanggal lahir (umur) 25 tahun
: 27 tahun
Alamat : Komplek Dwikora, Jl. Mentimun, Kota Bekasi, Jawa Barat
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan Ibu Rumah
: TNI Tangga
AU (Praka)
Penghasilan : ±--Rp 1,6 juta/bulan
Hubungan dengan orang tua : anak kandung/angkat/tiri/asuh *
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Benjolan pada leher kiri sejak 6 hari sebelum datang ke poliklinik.
Pasien dibawa orangtua ke poliklinik anak dengan keluhan benjolan pada leher kiri sejak 6 hari yang lalu.
Benjolan terasa nyeri. Keluhan tidak disertai nyeri tenggorokan dan nyeri saat mengunyah. Keluhan disertai dengan
demam yang berlangsung selama 3 hari. Demam tidak disertai menggigil, sakit kepala +. Pasien sudah minum obat
ibuprofen sirup 3x1 namun keluhan belum membaik.
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Keluarga pasien juga tidak ada yang
mengalami keluhan seperti ini. Menurut orang tua, di lingkungan sekitar rumah tidak ada yang mengalami keluhan
seperti ini. Pasien tidak ada alergi terhadap makanan dan obat.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Kehamilan
Perawatan antenatal Trimester 1 : 1 kali Trimester 2 : 1 kali Trimester 3 : 2 kali
Kelahiran
Tempat kelahiran Rumah sakit Penolong persalinan Dokter
Keadaan Bayi
Berat badan lahir 2900 gram Panjang badan lahir 49 cm
BCG lupa
DPT/DT lupa
Polio lupa
Campak 9 bulan
MMR lupa
Pemeriksaan Fisik
• Tanggal: 6 November 2020, jam 11.00
• Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda-tanda vital : HR 100 x/menit, RR 24 x/menit, T 36,6 °C
• Data Antropometri
• Berat badan 18 kg
• Tinggi badan (tidak tahu)
• Lingkar kepala (tidak tahu)
• Lingkar dada (tidak tahu)
• Lingkar lengan atas (tidak tahu)
Pemeriksaan Sistematis
Kepala
• Bentuk dan ukuran : normosefali
• Rambut dan kulit kepala : hitam, distribusi merata
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, edema palpebra -/-,
refleks pupil +/+
• Telinga : normotia, liang telinga lapang, sekret -/-, serumen prop -/-
• Hidung : bentuk normal, deviasi septum -, sekret -/-
• Bibir : bibir tidak kering, sianosis -, pucat –
• Gigi geligi : caries dentis –
• Mulut : mukosa mulut merah muda
• Lidah : normoglosia, devias -, atrofi -, coated tongue –
• Tonsil : tonsil T1-T1, kripta tidak melebar, detritus –
• Faring : hiperemis -, pseudomembran -, post nasal drip –
Status Lokalis
• Terdapat massa dengan diameter ±5 cm, bentuk bulat, konsistensi kenyal, batas tidak tegas, nyeri
tekan +
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah Tepi : -
• Air seni: -
• Tinja : -
• Lain-lain : -
Resume
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 11 bulan dibawa orang tua dengan keluhan benjolan di leher kiri
sejak 6 hari lalu. Benjolan terasa nyeri, tidak disertai nyeri tenggorokan dan nyeri saat mengunyah. Keluhan
disertai demam yang berlangsung selama 3 hari. Demam tidak disertai menggigil, sakit kepala +.
Pada pemeriksaan fisik, secara generalis dalam batas normal. Status lokalis, terdapat massa dengan
diameter ± 5 cm, bentuk bulat, konsistensi kenyal, batas tidak tegas, nyeri tekan +.
Diagnosis kerja Diagnosis banding Anjuran PP
Parotitis sinistra - Limfadenitis colli -
Prognosis
Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanactionam: bonam
Penatalaksanaan
-
Penatalaksanaan
Definisi
Mumps atau Epidemic Parotitis
Penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi dari paramyxovirus yang menyerang
kelenjar parotis, kelenjar submandibula, dan kelenjar sublingualis, bersifat self limiting.
Cara penularan: kontak langsung dengan saliva dan airborne droplet.
Terjadi pada semua usia, paling sering usia 5-15 tahun, 85% kasus pada anak berusia <15
Epidemiologi
tahun, jarang pada orang tua. Masa inkubasi 14-21 hari. Virus sangat infeksius pada 1-3
hari sebelum pembengkakan sampai 2 minggu setelah pembengkakan, sehingga dapat
menimbulkan wabah di masyarakat.
• Sering tampak pada kelenjar parotis dan jarang pada kelenjar submandibula dan
Manifestasi
sublingualis.
• Bengkak, nyeri, bersifat unilateral atau bilateral, demam, lesu, sakit kepala
Apriasari ML, Soenartyo H. Mumps unilateral pada pasien remaja. Oral Medicine Dental Journal, 2009;1(2):1-5.
Patofisiologi
Medical Centric. Mumps, Causes, Signs and Symptoms, Diagnosis and Treatment. Available at: https://www.youtube.com/watch?v=Akr5SJQEv_0&t=95s
Komplikasi Penanganan
• Orchitis • Simptomatik
• Epididymitis • Istirahat yang cukup
• Oophoritis • Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
• Meningitis
• Pankreatitis
• Arthritis
• Miokarditis
Pencegahan
• Vaksin MMR: 15 bulan
Apriasari ML, Soenartyo H. Mumps unilateral pada pasien remaja. Oral Medicine Dental Journal, 2009;1(2):1-5.
Analisis Kasus
No Kasus Teori
1 Pasien berusia 3 tahun 11 bulan. • 85% kasus mumps terjadi pada anak
Pemeriksaan klinis terdapat < 15 tahun.
benjolan pada leher kiri. • Mumps menyerang paling banyak
Pasien belum pernah mengalami pada kelenjar parotis.
keluhan seperti ini sebelumnya. • Apabila seseorang pernah
menderita mumps, maka pada saat
dewasa 95% memiliki antibody
untuk melawan infeksi penyakit ini.
Analisis Kasus
No Kasus Teori
2 Keluarga pasien maupun Penularan mumps memiliki masa
lingkungan sekitar rumah tidak inkubasi 2-3 minggu melalui kontak
ada keluhan seperti ini. langsung dengan saliva dan airborne
droplet, sehingga apabila seseorang
kontak langsung dengan penderitas
dan belum pernah menderita mumps
maka akan mudah tertular.
Kesimpulan
Mumps merupakan merupakan penyakit akut yang disebabkan
oleh infeksi paramyxovirus. Cara penularan dapat melalui kontak
langsung dengan saliva dan airborne droplet. Penanganan penyakit
mumps dapat memberikan prognosis yang baik dan mengurangi risiko
komplikasi.