STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA PSIKOSOSIAL
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
dengan rahmatNya buku Standar Asuhan Keperawatan (SAK) Diagnosa
Fisik dan Diagnosa Psikososial ini dapat terwujud. Buku ini disusun
sebagai pedoman bagi mahasiswa keperawatan dan perawat pelaksana
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien secara profesional
sehingga tujuan terapi dapat tercapai.
1. Ibu Dewi Irawati, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Penyusun
1
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA
PSIKOSOSIAL
1. Pengertian
Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman
2
b. Tindakan keperawatan:
1) Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, akibat
2)Melatih teknik relaksasi fisik, pengendalian pikiran & emosi
4
EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN ANSIETAS
Penilaian
No Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Pasien
SP 1 Pasien
Assesmen ansietas dan latihan relaksasi
SP 2 Pasien
Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi
dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5
jari) dan kegiatan spiritual
B Keluarga
SP 1 Keluarga
Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
SP 2 Keluarga
5
II STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KETIDAKBERDAYAAN
1. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya
tidak akan mempengaruhi hasil secara bermakna ; suatu keadaan
dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau
kegiatan yang baru dirasakan (NANDA, 2005).
9
EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN KETIDAKBERDAYAAN
Penilaian
No Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Pasien
SP 1 Pasien
Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir
positif
SP 2 Pasien
Evaluasi ketidakberdayaan, manfaat
mengembangkan harapan positif dan latihan
mengontrol perasaan ketidakberdayaan
B Keluarga
SP 1 Keluarga
Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
SP 2 Keluarga
10
III STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KEPUTUSASAAN
1. Pengertian
Keputusaasan merupakan perasaan seorang individu yang melihat keterbatasan
atau tidak adanya alternatif atau pilihan dalam menyelesaikan masalahnya.
b.Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan, penyebab,
proses terjadi, tanda dan gejala, akibat
2)Melatih keluarga merawat pasien dengan ansietas
3) Melatih keluarga melakukan follow up
14
EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN KEPUTUSASAAN
Penilaian
No Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Pasien
SP 1 Pasien
Assesmen keputusasaan dan latihan berfikir
positif melalui penemuan harapan dan makna
hidup
SP 2 Pasien
Evaluasi keputusasaan, manfaat berfikir positif,
dan latihan melakukan aktivitas untuk
menumbuhkan harapan dan makna hidup
B Keluarga
SP 1 Keluarga
Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
SP 2 Keluarga
15
IV. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN CITRA TUBUH
1. Pengertian
Citra tubuh merupakan komponen dari konsep diri yang dipengaruhi oleh pertumbuhan
kognitif dan perkembangan fisik. Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang
disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya, termaksud persepsi masa lalu dan
sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Gangguan
citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan bentuk, struktur dan fungsi
tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Beberapa penyebab gangguan citra tubuh: tindakan invasif (pasang infus, cateter,
mag slang, oksigen), operasi, perubahan fungsi (lumpuh, sesak nafas, buta, tuli)
19
EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN GANGGUAN CITRA TUBUH
Penilaian
No Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Pasien
SP 1 Pasien
Assesmen dan penerimaan citra tubuh
SP 2 Pasien
Evaluasi latihan peningkatan citra tubuh
B Keluarga
SP 1 Keluarga
Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
SP 2 Keluarga
20
V STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengertian
Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negatif yang berkembang
sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri
seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA, 2005).
b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, proses terjadinya
masalah, tanda dan gejala dan akibat
2) Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif
3) Membantu mengembangkan kembali harga diri positif melalui
melalui kegiatan positif
21
SP1 Pasien: Asesmen harga diri rendah dan latihan melakukan kegiatan positif:
1)Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil
pasien sesuai nama panggilan yang disukai
b)Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas
agar proses penyembuhan lebih cepat
2)Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan
pengendalian ansietas
3)Bantu pasien mengenal harga diri rendah:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
b)Bantu pasien mengenal penyebab harga diri rendah
c)Bantu klien menyadari perilaku akibat harga diri rendah
d) Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaan
evaluasi diri yang positif yang terdahulu
4) Bantu pasien mengidentifikasi strategi pemecahan yang lalu,
kekuatan, keterbatasan serta potensi yang dimiliki
5) Jelaskan pada pasien hubungan antara harga diri dan
kemampuan pemecahan masalah yang efektif
6) Diskusikan aspek positif dan kemampuan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
7) Latih satu kemampuan positif yang dimiliki
8)Latih kemampuan positif yang lain
9)Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna
untuk menumbuhkan harga diri positif
24
EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL
Penilaian
No Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Pasien
SP 1 Pasien
Asesmen harga diri rendah dan latihan
melakukan kegiatan positif
SP 2 Pasien
Evaluasi harga diri rendah, manfaat latihan
melakukan kemampuan positif 1, melatih
kemampuan positif 2
B Keluarga
SP 1 keluarga
Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
SP 2 Keluarga
25
26