Anda di halaman 1dari 13

TAKE HOME

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Ujian Tengah


Semester Mata Kuliah Kebijakan Lingkungan Yang Di Bimbing
Oleh Dosen Pengampu Dr. Imam Hanafi, S. Sos, M.Si.

Oleh:

LERIN DIARWATI
115030101111052
Kelas: D

Jurusan Ilmu Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
2012

1
Environmental Management System1

Environmental Management System merupakan sistem dalam


memanajemen lingkungan yang didalamnya berupa perencanaan yang sengaja
dibuat untuk memperbaiki cara kita mengelola lingkungan dan sebagainya.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di
mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh
umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai
penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari,
dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak
hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam
pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang
memiliki hubungan di antara mereka.2
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.3

Lingkungan adalah Sekeliling area operasi organisasi yang mencakup


udara, air, tanah, sumber daya, tumbuhan, hewan, manusia, dan keterkaitannya.
ISO 14001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan,
yaitu : Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi
berkaitan dengan lingkungan. Sehingga sistem manajemen lingkungan
merupakan bagian dari seluruh system manajemen yang mencakup struktur
organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses
dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan, pencapaian, peninjauan
dan pemeliharaan kebijakan lingkungan.

Dari penjabaran secara kompleks pengertian sistem dan manajemen di


atas maka akan timbul beberapa pertanyaan. Apakah itu sistem manajemen
lingkungan? Apa tujuan adanya sistem manajemen lingkungan? Adakah
keuntungan yang diperolah dari sistem manajemen lingkungan? Bagaimana cara
penerapan sistem manajemen lingkungan? Ditujukan kepada siapa sistem
manajemen lingkungan dibuat? Dan masih ada beberapa pertanyaan yang
mendasari tentang sistem manajemen lingkungan ini. Berikut ada beberapa

1
Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
2
http://id.wikipedia.org
3
F. Dalimunte, Ritha, SE, MSi. 2003. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen.
Universitas Sumatera Utara; Fakultas Ekonomi.

2
jawaban dari pertanyaan di atas yang dapat membantu kita untuk memahami
peran adanya sistem manajemen lingkungan.

1. Environmental Management System

Environmental Management System dalam bahasa Indonesia memiliki


arti Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Sistem Manajemen Lingkungan
merupakan ilmu yang di dalamnya merupakan sebuah atau banyak rencana-
rencana yang dibuat untuk perencanaan mau dibawa kemana kondisi lingkungan
atau nasib lingkungan kita yang akan mendatang. Tahukah anda apa yang
dimaksud dengan Environmental Management System atau Sistem Manajemen
Lingkungan (SML). Ada beberapa macam pengertian Sistem Manajemen
Lingkungan berdasarkan sumber-sumber yang berbeda, diantaranya;

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian dari keseluruhan


sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab,
pelaksanaan prosedur, dan sumber daya untuk mengembangkan,
mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi dan memelihara kebijakan
lingkungan. Lingkungan adalah Sekeliling area operasi organisasi yang
mencakup udara, air, tanah, sumber daya, tumbuhan, hewan, manusia, dan
keterkaitannya.

Sistem Manajemen Linkungan memiliki beberapa poin penting


didalamnya, yaitu bersifat dinamis dan selalu berkembang, melibatkan semua
orang, setiap komponen saling ketergantungan, terintegrasi ke dalam sistem
manajemen organisasi, konsistensi dalam kegiatan dan perilaku, standar operasi,
mencerminkan visi jangka panjang dan kegiatan jangka pendek.

Manajemen Lingkungan adalah segala aktifitas atau kegiatan dengan


memanfaatkan SDA dan SDM untuk mencapai tujuan tertentu. Kalau dalam versi
englishnya, Environment Management System is part of an organization’s
management system used to develop and implement its environmental policy and
manage its environmental aspects.

Sistem Manajemen Lingkungan adalah “The part of the overall


management system which includes organizational structure planning, activities,
responsibilities, practices, procedures, process, and resources for developing,
implementing, achieving, reviewing, and maintaining the environmental policy”.

Dalam ISO 14001 yang mengatur tentang SML mewajibkan kita untuk
mengidentifikasi banyaknya aspek yang mempengaruhi suatu lingkungan baik di
lingkungan internal ataupun di lingkungan eksternal dalam suatu lokasi kegiatan.
Aspek / aspect dapat didefinisikan sebagai suatu bagian atau komponen dari
kegiatan dalam proses produksi atau kegiatan lainnya yang berinteraksi atau
berhubungan dengan lingkungan.Kalau ada aspek pasti ada dampak / Impacts,
definisinya adalah segala aktifitas atau kegiatan produksi yang berakibat
perubahan terhadap lingkungan baik yang menguntungkan atau merugikan.

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) menurut ISO 14001 (butir 3.5)


didefinisikan sebagai bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
termasuk di dalamnya struktur organisasi, aktivitas perencanaan (practices),
prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, implementasi,

3
pencapaian, reviewing, serta mempertahankan atau penetapan kebijakan
lingkungan. 4

ISO 14001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen


Lingkungan, yaitu : Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengontrol
organisasi berkaitan dengan lingkungan.

Sistem Manajemen Lingkungan ialah sebuah siklus yang berkelanjutan


dari perencanaan, pelaksanaan, pengkajian ulang dan perbaikan langkah yang
diambil oleh organisasi untuk mencapai kesesuaian dengan peraturan
perundangan lingkungan. Sistem Manajemen Lingkungan menyediakan
keinginan dan konsistensi dari organisasi untuk mengarahkan perhatian
lingkungan terhadap pengalokasian sumber daya, pembagian tanggung jawab
dan evaluasi berkelanjutan dari penerapan, proses dan prosedur.5

Keperluan (requirement) dalam SML (menurut ISO 14001) termasuk di


antaranya adanya kebijakan lingkungan (environmental policy), perencanaan,
implementasi serta operasional, pengecekan (checking) serta tindakan perbaikan
(corrective action), serta management review dalam pencapaian perbaikan yang
berkelanjutan (continual improvement).Dalam skala internasional SML juga
diterapkan dalam sertifikasi usaha perjalanan serta pariwisata (travel and
tourism) dunia Green Globe 21.6

Posisi Sistem Manajemen Lingkungan7

Perencanaan sebelum Pelaksanaan kegiatan: Limbah akibat kegiatan:


kegiatan:
 RKL  Pengendalian penc.
 AMDAL  RPL  PP Udara
 ANDAL  Produksi Bersih  PP Air dan Laut
 RKL  Audit Lingkungan  PPL B3
 RPL  SML  PKL
 Ekolabel, dll  Superkasih
 Proper
 CDM
1.1

Manajemen dan Lingkungannya

Setiap organisasi, baik yang yang berskala besar, menengah, maupun


kecil semua akan berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi berbeda.
Lingkungan organisasi (organizational environment) dapat diartikan sabagai
kekuatan – kekuatan  yang memperngaruhi, baik secara langsung maupun tidak

4
Dalam, 2002b; tidak dipublikasikan; Dalam, 2003; ISO 14001, 1996.
5
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2228337-sistem-manajemen-
lingkungan/#ixzz2B8MLl3SJ
6
Green Globe 21, 2003.
7
Naim, Meuthia. 2006. Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001. Cisarua:
Hotel Graha Dinar.

4
langsung terhadap kinerja organisasi. Penulis lainya membagi lingkungan
organisasi menjadi dua bagian, yaitu lingkungan makro (macro environment)
dengan lingkungan mikro (mikro enviroment).

Pada bagian ini akan secara khusus mengkaji lingkungan eksternal


perusahaan (external enviroment), baik yang sifatnya langsung (direct) maupun
yang sifatnya umum (general enviroment) dan lingkungan internal perusahaan
(internal envioment). Pada gambar dibawah ini

1) Lingkungan eksternal langsung

Lingkungan eksternal langsung merupakan kekuatan-kekuatan yang


berada diluar kemampuan atau kendali perusahaan yang berpengaruh secara
langsung terhadap kinerja organisasi dan manajemen.
Lingkungan tesebut meliputi; perusahaan, penyedia, penglanggan, lembaga
perantara, pesaing, dan masyarakat umum.

 Perusahaan.
Di dalam organisasi atau perusahaan tentu memiliki bidang-bidang
kegiatan atau yang sering kali kita sebut sebagai fungsi-fungsi,  antara lain fungsi
keuangan, operasional, pemasaran, sumber daya manusia, penelitian, dan
pengembangan, serta akuntansi.

 Pemasok.
Pemasok ini berfungsi sebagai penyedia fasilitas dan sarana yang
dibutuhkan oleh perusahaan.

 Pelanggan.
Pelanggan atau konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang
berbeda-berda. Perbedaan itu disebabkan karena mereka memiliki latar
belakang budaya, ekonomi, dan pendidikan yang berbeda-beda.

 Lembaga Keuangan.
Lembaga ini berperan sebagai penjamin sekaligus penyedia sumber dana
keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

 Pesaing.
Persaingan yang semakin ketat menuntut manajemen untuk
memperhatikan para pesaingnya. Manajemen harus waspada dan mengawasi
gerak gerik pesaing.

5
Pemerintah.
Peranan pemerintah sangat besar dalam keberhasilan suatu organisasi.
Melalui kebijakannya pemerintah sering kali bertindak kurang proposional dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam organisasi.

2) Lingkungan internal perusahaan

Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada


dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. 
Kekuatan-kekuatan yang ada dalam lingkungan internal tersebut meliputi,
pekerja, dewan komisaris, dan pemegang saham.

Pekerja/karyawan.
Karyawan merupakan salah satu sumber dan sekaligus input yang
berharga yang dimilki oleh perusahaan.

 Dewan Komisaris.
Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya
terdiri dari beberapa bahkan ribuan orang yang terlibat didalamnya.


Pemegang Saham.
Para pemegang saham memiliki kepentingan tanggung jawab tertentu
pada perusahaan.

3) Hubungan lingkungan dan organisasi

Dalam model ini Thomson membagi dua dimensi utama yang digunakan
yaitu;

1. Tingkat perubahan, dan


2. Tingkat homogenitas.

Sementara itu, tingkat homogenitas melihat sejauh mana lingkungan yang


diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.8

Berikut ini adalah beberapa aspek yang harus diidentifikasi dalam


kegiatan produksi :

1. Emisi Udara
2. Pengolahan Limbah
3. Penggunaan Bahan Baku dan SDA
4. Penggunaan Energi
5. Isu di Masyarakat sekitar Lokasi
6. Dll

Beberapa Dampak yang ditimbulkan antara lain :

1. Kebakaran
2. Tumpahan Limbah di sekitar lokasi
3. Pencemaran Udara , Air dan Tanah

8
http://dianzou.blogspot.com/2010/11/manajemen-dan-lingkungannya.html

6
2. Tujuan dan Prinsip Environmental Management System

Pada saat ini hampir 3000 perusahaan di Indonesia sudah mendapatkan


sertifikasi ISO, baik untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu maupun Sistem
Manajemen Lingkungan. Jumlah ini masih sangat sedikit dari potensi jumlah
perusahaan (jika dilihat dari skala dan kebutuhannya) yang perlu memiliki Sistem
Manajemen. Di masa datang, dalam kondisi ekonomi yang lebih baik akan lebih
banyak perusahaan-perusahaan yang berupaya untuk menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan/Mutu, sebagaimana halnya dengan jumlah perusahaan
bersertifikat ISO di negara-negara lain yang sudah mencapai belasan ribu.
Perkembangan dan potensinya ini tidak terlepas dengan kebutuhan pasar
terhadap perlunya standarisasi system manajemen pada kualitas produk (dan
jasa) dan kinerja lingkungan perusahaan-perusahaan.

Perkembangan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 di


Indonesia sendiri tidak terlepas dengan semakin populernya Sistem Manajemen
Mutu (SMM) ISO 9001 pada pertengahan tahun 1990-an dan dorongan berbagai
pihak terkait bahwa adopsi SML di Indonesia tidak boleh terlambat sebagaimana
terjadi pada SMM. Faktor eksternal lain adalah pengelolaan lingkungan
membutuhkan terobosan strategi sebagai pelengkap pendekatan penegakan
hukum yang kita tahu sangat lemah di Indonesia. Kedua faktor ini mengarah
pada penerapan SML di Indonesia yang cepat (bahkan ketika Standar SML
14001 masih berupa draf pada akhir tahun 1996). Walaupun pertumbuhannya
kemudian terhambat dengan datangnya krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga
sekarang. Selama lima tahun umur penerapan SML di Indonesia, baru kurang
lebih 200 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14001.9

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan


(SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung
perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan
kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang isu
yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi.
Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan perusahaan

9
http://www.paradigm-consultant.com/2009/05/05/sistem-manajemen-lingkungan-iso-
14001/

7
untuk menjamin pihak yang berkepentingan bahwa SML yang sesuai tersedia.
Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.

Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga


kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling
mememungkinkan. Pengelolaan lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin hanya
merupakan satu langkah kecil, namun demikian proses ini akan berkembang dan
meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan, pencatatan,
dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk sertifikasi yang diharapakan
dapat membantu kondisi lingkungan(Pramudya, 2001).10

Namun melihat perkembangan industri dewasa ini, pada tahun 2003


dilakukan revisi terhadap system tersebut dan diluncurkan pada tahun 2004.
Standard tersebut untuk selanjutnya disebut ISO 14001:2004.
ISO 14001:2004 dibangun atas dasar elemen – elemen yang menetapkan :

 Spesifikasi aspect dan dampak lingkungan


 Prosedur dan instruksi kerja yang akurat
 Proses yang konsisten
 Kesesuaian dengan tujuan dan target organisasi dalam meningkatkan kinerja
lingkungan
 Minimasi limbah
 Keterkaitan dengan peraturan dan perundangan
 Konsistensi hasil, kejujuran penerapan dan deskripsi produk yang cermat
 Evaluasi kinerja
 Kesehatan dan keselamatan pekerja
 Komunikasi ke pihak – pihak terkait perlindungan lingkungan

ISO 14001:2004 adalah sistem manajemen yang dinamis, dimana dapat


diterapkan bersama system manajemen mutu ISO 9001dan dapat disesuaikan
dengan dengan perubahan organisasi dan industri, perubahan peraturan /
perundangan yang berlaku maupun perubahan ilmu dan teknologi.

2.1 Tujuan dan sasaran

Tujuan lingkunganmerupakan tujuan lingkungan secara menyeluruh yang


konsisten dengan kebijakan lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi untuk
dicapai. Sasaran linkunganmerupakan persyaratan kinerja secara rinci yang
dapat diterapkan oleh organisasi yang dihasilkan dari tujuan lingkungan dan
perlu ditetapkan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut.(ISO 14001: 2004)

 Menetapkan dan memelihara tujuan dan sasaran yang terdokumentasi pada


setiap fungsi dan tingkatan manajemen di perusahaan.
 Pertimbangan aspek-aspek hukum dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya,
aspek penting lingkungan, pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan bisnis
dan operasi, dan pandangan pihak terkait.
 Konsisten dengan kebijakan lingkungan, termasuk merefleksikan komitmen
terhadap pencegahan pencemaran.

10
http://industri17imafa.blog.mercubuana.ac.id/tag/tujuan-penerapan-sistem-manajemen-
lingkungan/

8
2.2 Prinsip-prinsip pokok11

Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan


meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh
tahapan produksi. Disamping itu, Produksi Bersih juga melibatkan upaya-upaya
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku bahan penunjang dan
energi diseluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih
diharapkan sumberdaya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara
berkelanjutan.

Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dituangkan 5R (Re-


think, Re-use, Reduction, Recovery, and Recycle) adalah sebagai berikut:

 Re-think adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal
kegiatan akan beroperasi, implikasi dari re-think adalah;
a. Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik pada
proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami
betul analisis daur hidup produk.
b. Upaya produksi bersih ini tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa
adanya perubahan dalam pola pikir, sikap, dan tingkah laku dari
semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat maupun
kalangan dunia usaha.
 Reuse atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang
memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami
perlakuan fisika/ kimia/ biologi. Implikasi dari reuse adalah penggunaan
kembali un-treated water, pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan
kimia sejenisnya.
 Reduction atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang
dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran diawal produksi.
Implikasi dari reduction adalah mengurangi dan meminimalisasi penggunaan
bahan baku air dan energi serta menghindari pemakaian bahan baku
berbahaya dan beracun serta mereduksi terbentuknya limbah pada
sumbernya sehingga mencegah dari atau mengurangi timbulnya masalah
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta resikonya terhadap manusia.
 Recovery adalah teknologi untuk memuliakan suatu bahan/ energy dari suatu
limbah untuk kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau
tanpa perlakuan fisika/ kimia/ biologi. Implikasi recovery adalah me-recover
khrom pada limbah padat dari industry kulit, merecover timah hitam dari
limbah aki bekas, dll.
 Recycling atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk
memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula
yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/ kimia/ biologi. Implikasi recycling
adalah daur ulang limbah plastic menjadi bijih plastik, daur ulang air proses,
energy, dll.

Prinsip-prinsip diatas, lebih diarahkan pada pengaturan diri sendiri (self


regulation) daripada pengaturan secara command and control. Jadi pelaksanaan
program produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan peraturan pemerintah

Tanzil, J., Drs. 2011. Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan. Jakarta: CS


11

Online Solution.

9
saja, tetapi lebih didasarkan pada kesadaran untuk merubah sikap dan tingkah
laku seluruh stakeholder.

3. Keuntungan Environmental Management System

Masalah lingkungan mempunyai implikasi penting yang terus meningkat


bagi perusahaan dan organisasi lainnya, tergantung pada bagaimana reaksi
pada perusahaan tersebut. Ternyata perhatian terhadap lingkungan dapat
memiliki pengaruh positif dan negatif yang cukup luas pada perusahaan dalam
mencapai tujuan dan sasarannya. Lingkungan menyodorkan resiko sebanyak
peluang yang ada. Perusahaan yang memahami hal ini, secara bertahap
mempunyai paling tidak dua alasan utama yaitu untuk menghemat dan
memperluas pasar atau mengakses pasar baru. Alasan-alasan lainnya yaitu
mengurangi gangguan sosial yang berasal dari keberadaan industri itu sendiri
misalnya, mengurasi kebisingan, polusi air, polusi udara, kemacetan, dan social
responsibilty. Yang dimaksud dengan social responsibility yaitu perusahaan
sebaiknya mengembalikan profit kepada masyarakat (pajak) dan kontribusi
kepada masyarakat melalui acara-acara budaya, ilmu pengetahun, seni dan
atletik.

Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi


perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu meningkatkan kinerja
lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses pasar. ISO 14001; 2004
memiliki  banyak manfaat diantaranya:

 menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan


 meningkatkan kinerja lingkungan
 memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
 mengurangi dan  mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
 dapat  menekan biaya produksi
 dapat mengurangi kecelakaan kerja
 dapat memelihara  hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan
pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
 memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak
manajemen  puncak terhadap lingkungan.
 dapat  mengangkat  citra  perusahaan,
 meningkatkan  kepercayaan  konsumen  dan
 memperbesar pangsa pasar.
 mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
 dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
 mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan
 meningkatkan hubungan dengan supplier.
 langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan

Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan merupakan suatu


metode yang sistematis, terstruktur dan terorganisir dalam penerapan Produksi
Bersih di industry. Metode ini terbukti sangat efektif dan telah berhasil diterapkan
pada beberapa industri menengah dan besar di Indonesia dengan memberikan
tiga keuntungan sekaligus dari segi finansial, lingkungan, dan organisasi.
Penerapan metode ini juga dapat mendukung program lingkungan di industri
seperti 5R, 5S, Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001, Total Cost
Reduction dan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan)

10
yang dikembangkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kelebihan dari
metode ini adalah;12

 Dapat mengindentifikasi inefficiency dari suatu proses produksi pada


industri sampai detail dengan memperkenalkan konsep NPO (Non
Product Output).
 Dengan tindakan perbaikan dari segi efisiensi bahan baku, energy, air
dan pengurangan limnbah, dapat meningkatkan kinerja lingkungan di
industri tsb.
 Beberapa temuan dalam identifikasi masalah dapat dilakukan perbaikan
dari segi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
 Setelah metode ini diperkenalkan ke industri, untuk selanjutnya dapat
dilakukan sendiri oleh internal perusahaan (swadaya). Sehingga kedepan
program ini dapat berkelanjutan.

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem


manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set
pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi,
tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumberdaya dalam upaya mewujudkan
kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen
lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan
performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak
lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat digunakan
untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan peningkatan performasi
lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan peraturan
lingkungan hidup dari Pemerintah.

Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkungan


harus mencakup beberapa unsur utama sebagai berikut :

a) Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen


lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.
b) Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan
peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan
pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.
c) Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung
jawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.
d) Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan,
pengukuran dan audit.
e) Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian daan efektivitas sistem
untuk mencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi
(Bratasida, 1996).13

Keuntungan penerapan ISO 14001 diantaranya;14

 Penghematan biaya
 Peningkatan jumlah produksi
 Peningkatan turnover
12
Tanzil, J., Drs. 2011. Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan. Jakarta: CS
Online Solution.
13
Kimberly F. Kodrat. 2001. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. PPS IPB. 
14
http://qims-consulting.com/?p=75

11
 Peningkatan pangsa pasar
 Meningkatkan image dan market share
 Memperbaiki hubungan industri-pemerintah
 Memuaskan criteria investor dan memperbaiki akses modal
 Penataan peraturan lingkungan
 Peningkatan kesadaran karyawan
 Meningkatkan kinerja karyawan
 Meningkatkan citra perusahaan
 Perbaikan lingkungan kerja
 Memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa organisasi memiliki
komitmen untuk menerapkan managemen lingkungan

 Memelihara hubungan baik dengan masyakat / publik

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Manajemen


Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan secara
sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses,
serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan
mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik,
melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.
Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan
tuntutan dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk
memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah.

Kelangsungan Lingkungan adalah salah satu tantangan terbesar yang


kita semua hadapi. Berbagai organisasi sekarang ini melaksanakan usaha
mereka dalam struktur legal yang semakin kompleks, dimana para pemangku
kepentingan semakin banyak menuntut dan berharap banyak akan pengelolaan
lingkungan yang lebih baik. Untuk mengoperasikan secara efektif dalam
lingkungan ini, berbagai organisasi sekarang harus lebih giat
mendemonstrasikan manajemen proaktif mengenai dampak lingkungan akibat
kegiatan usaha yang mereka lakukan. Manajemen lingkungan yang efektif
memerlukan perpaduan praktek yang bertanggungjawab dalam setiap proses
usaha sehari-hari.15

15
http://www.saiglobal.com/assurance/environmental/?ccode=ID

12
Daftar Pustaka

F. Dalimunte, Ritha, SE, MSi. 2003. Sejarah Perkembangan Ilmu


Manajemen. Universitas Sumatera Utara; Fakultas Ekonomi.

Hasibun, Malayu, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta:


Bumi Aksara, Cet. 6, 2007

Juniarfan, Priyahita. 2012. Sistem Manajemen Lingkungan. Wordpress.


Jakarta.

Tanzil, J., Drs. 2011. Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan.


Jakarta: CS Online Solution.

Kimberly F. Kodrat. 2001. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.


PPS IPB. 

Naim, Meuthia. 2006. Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO


14001. Cisarua: Hotel Graha Dinar.

Hanafi, Mamdu. 1997. Manajemen. Jogjakarta: Akademi manajemen


perusahaan YKPN.

Fauziah, Ima. 2006. Sistem Manajemen Lingkungan. Jakarta: Teknik


Industri Universitas Mercu Buana Jakarta.

Hilman, Muti Sophira. 2012. Kajian Manfaat Penerapan ISO 14001 pada
12 Perusahaan. Jakarta Pusat.

Ima, F. 2011. Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan.


http://industri17imafa.blog.mercubuana.ac.id/tag/tujuan-penerapan-sistem-
manajemen-lingkungan/. Diakses pada 30 Oktober 2012 pukul 14:45.

Arfan, Priyahitajuni. 2012. Sistem Manajemen Lingkungan.


http://priyahitajuniarfan.wordpress.com/2012/02/26/sistem-manajemen-
lingkungan/. Diakses pada 30 Oktober 2012 pukul 15:13.

Usman, Husaini, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan,Jakarta


Bumi Aksara, Cet.I, 2008.

Siagian, Sondang P, 1979. Peranan staf dalam management. Jakarta:


Gunung Agung.

13

Anda mungkin juga menyukai