Anda di halaman 1dari 15

0

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah
- Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang negara dan hukum.
Walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang saya hadapi, tiada daya dan upaya
kecuali atas pertolongan Allah SWT.
kami sendiri juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga nantinya makalah ini dapat menjadi lebih
baik.
Makalah ini dikembangkan secara teoritis yang dapat dikembangkan
mahasiswa/mahasiswi melalui diskusi agar dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang ingin membacanya.

Palembang, 8 April 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………….4
Rumusan Masalah………………………………………………………4
Tujuan…………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN

Pengertian negara………………………………………7
Unsur negara…………………………………………8

Pengertian hukum…………………………………………………10
Bidang hukum………………………………………………..11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA ……. …………………………………………………1

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara hukum adalah negara berdasarkan atas hukum dan keadilan

bagi warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat

perlengkapan negara atau dengan kata lain diatur oleh hukum. Hal yang

demikian akan mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup warganya.1

Pemikiran negara hukum di mulai sejak Plato dengan konsepnya

“bahwa penyelenggaraan negara yang baik adalah yang didasarkan pada

pengaturan (hukum) yang baik yang disebut dengan istilah nomoi”. Kemudian

ide tentang negara hukum popular pada abad ke-17 sebagai akibat dari situasi

politik di Eropa yang didominasi oleh absolutisme. Dalam perkembangannya,

paham negara hukum tidak dapat dipisahkan dari paham kerakyatan. Sebab

pada akhirnya, hukum yang mengatur dan membatasi kekuasaan negara atau

pemerintah diartikan sebagai hukum yang dibuat atas dasar kekuasaan dan

kedaulatan rakyat. Dalam kaitannya dengan negara hukum, kedaulatan rakyat

merupakan unsur material negara hukum, di samping masalah kesejahteraan

rakyat.2

Salah satu asas penting negara hukum adalah asas legalitas. Asas

legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan gagasan negara hukum.

Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk Undang-undang dan berbagai

keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan sebanyak mungkin

memperhatikan kepentingan rakyat. Gagasan negara hukum menuntut agar

4
penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintah harus didasarkan pada Undangundang dan memberikan
jaminan terhadap hak-hak dasar rakyat yang tertuang

dalam Undang-undang. Menurut Sjachran Basah, asas legalitas berarti upaya

mewujudkan duet integral secara harmonis antara paham kedaulatan hukum

dan paham kedaulatan rakyat berdasarkan prinsip monodualitas selaku pilarpilar, yang sifat hakikatnya
konstitutif. Penerapan asas legalitas, menurut

Indroharto, akan menunjang berlakunya kepastian hukum dan berlakunya

kesamaan perlakuan.3

Lembaga negara adalah alat perlengkapan negara sebagaimana

dimaksudkan oleh Undang-undang Dasar 1945, yaitu :4

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

4. Presiden dan Wakil Presiden

5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

6. Mahkamah Agung (MA)

7. Mahkamah Konstitusi (MK)

8. Komisi Yudisial (KY)

Jadi lembaga-lembaga tinggi negara itu menurut Undang-undang Dasar

1945 adalah untuk menampung kekuasaan agar bisa dilaksanakan,

5
B. Batasan Masalah

Agar pembahasan judul skripsi ini terarah, maka penulis membatasinya

hanya pada Kewenangan Mahkamah Konstitusi Mengadili Sengketa Pemilihan

Umum Kepala Daerah dalam Perspektif Negara Hukum di Indonesia.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah Dasar Kewenangan Mahkamah Konstitusi mengadili sengketa

Pemilihan Umum Kepala Daerah dalam Perspektif Negara Hukum Di

Indonesia ?

2. Bagaimana Pelaksanaan Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam

memutus Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dalam

Perspektif Negara Hukum Di Indonesia?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan Penelitian

a) Untuk mengetahui dasar kewenangan mahkamah konstitusi dalam

mengadili sengketa pemilihan umum kepala daerah dalam perspektif

negara hukum di Indonesia.

6
BAB 2 PEMBAHASAN

Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang melaksanakan tata
tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen

Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi yang berada dalam suatu wilayah tertentu, yang di dalamnya terdapat
rakyat, dan pemerintahan yang sah.

Pemerintah tersebut memiliki kekuasaan dan wewenang untuk mengatur rakyatnya.

Tujuannya, untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Fungsi Negara

Fungsi dari negara yaitu untuk mengatur kehidupan yang ada dalam seluruh wilayah negara untuk
mencapai tujuan bersama.

Selain itu, negara berfungsi untuk menjaga ketertiban masyarakat, mengusahakan kesejahteraan rakyat,
membentuk pertahanan, dan menegakkan keadilan.

Unsur-Unsur Negara

7
Unsur-unsur suatu negara itu meliputi berikut ini.

1. Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang mendiami wilayah suatu negara.

Rakyat adalah unsur yang terpenting dalam negara karena rakyat yang mendirikan dan membentuk
suatu negara. Rakyat terdiri atas penduduk dan bukan penduduk.

Penduduk, yaitu semua orang yang tinggal dan menetap dalam waktu lama di suatu negara. Mereka
lahir secara turun-temurun dan besar di dalam suatu negara.

Sementara, bukan penduduk adalah orang yang tinggal sementara di suatu negara. Misalnya, turis
mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Penduduk dapat dibedakan menjadi warga negara dan warga negara asing.

Warga negara adalah semua orang yang menurut undang-undang diakui sebagai warga negara.

Sebaliknya, warga negara asing adalah orang yang mendapat izin tinggal di suatu negara, bukan sebagai
duta besar, konsul, dan konsuler.

2. Wilayah

Wilayah merupakan tempat tinggal rakyat di suatu negara dan merupakan tempat menyelenggarakan
pemerintahan yang sah.

Wilayah suatu negara terdiri atas daratan, lautan, dan udara. Wilayah suatu negara berbatasan dengan
wilayah negara lainnya.

8
Batas-batas wilayah negara dapat berupa bentang alam contohnya sungai, danau, pegunungan, lembah,
laut.

Atau menggunakan batas buatan seperti pagar tembok, pagar kawat berduri, patok.Bisa juga
menggunakan batas menurut ilmu pasti berdasarkan garis lintang dan garis bujur.

3. Pemerintahan yang Sah

Pemerintahan yang sah dan berdaulat adalah pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat dan mempunyai
kekuasaan tertinggi. Pemerintahan yang sah juga dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat serta
pemerintahan negara lain.

4. Pengakuan dari Negara Lain

Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena menyangkut keberadaan
suatu negara.

Apabila negara merdeka tidak diakui oleh negara lain maka negara tersebut akan sulit untuk menjalin
hubungan dengan negara lain.

Pengakuan dari negara yang lain terdiri dari 2 sifat, yaitu de facto dan de jure.

Pengakuan de facto, artinya pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara merdeka.

Pengakuan seperti ini belum bersifat resmi.

Sedangkan, pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain
sehingga terjadi hubungan ekonomi, sosial, budaya, dan diplomatik.

9
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan

kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan

masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan

sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang

berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan

kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas

kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih. Administratif hukum

digunakan untuk meninjau kembali dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur

persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan

peraturan atau tindakan militer. Filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum

akan jauh lebih baik daripada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela.

Hingga saat ini, belum ada kesepahaman dari para ahli mengenai pengertian hukum. Telah banyak para
ahli dan sarjana hukum yang mencoba untuk memberikan pengertian atau definisi hukum, tetapi belum
ada satupun ahli atau sarjana hukum yang mampu memberikan pengertian hukum yang dapat diterima
oleh semua pihak.Ketiadaan definisi hukum yang dapat diterima oleh seluruh pakar dan ahli hukum
pada gilirannya memutasi adanya permasalahan mengenai ketidaksepahaman dalam definisi hukum
menjadi mungkinkah hukum didefinisikan atau mungkinkah kita membuat definisi hukum? Lalu
berkembang lagi menjadi perlukah kita mendefinisikan hukum?

Ketiadaan definisi hukum jelas menjadi kendala bagi mereka yang baru saja ingin mempelajari ilmu
hukum. Tentu saja dibutuhkan pemahaman awal atau pengertian hukum secara umum sebelum
memulai untuk mempelajari apa itu hukum dengan berbagai macam aspeknya. Bagi masyarakat awam
pengertian hukum itu tidak begitu penting. Lebih penting penegakannya dan perlindungan hukum yang
diberikan kepada masyarakat. Namun, bagi mereka yang ingin mendalami lebih lanjut soal hukum, tentu
saja perlu untuk mengetahui pengertian hukum.Secara umum, rumusan pengertian hukum setidaknya
mengandung beberapa unsur sebagai berikut:

Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan berisikan perintah
dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk
mengatur perilaku manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.

10
Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang untuk itu. Peraturan hukum
tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau badan yang memang memiliki kewenangan
untuk menetapkan suatu aturan yang bersifat mengikat bagi masyarakat luas.

Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat bukan untuk dilanggar namun
untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur pula mengenai aparat yang berwenang untuk mengawasi
dan menegakkannya sekalipun dengan tindakan yang represif. Meski demikian, terdapat pula norma
hukum yang bersifat fakultatif/melengkapi.[11]

Hukum memliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum akan dikenakan sanksi
yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan hukum.[10]

BIDANG HUKUM

Hukum dapat dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum pidana/hukum publik, hukum
perdata/hukum pribadi, hukum acara, hukum tata negara, hukum administrasi negara/hukum tata
usaha negara, hukum internasional, hukum adat, hukum islam, hukum agraria, hukum bisnis, dan hukum
lingkungan.

Hukum pidana Sunting

Hukum pidana termasuk pada ranah hukum publik. Hukum pidana adalah hukum yang mengatur
hubungan antar subjek hukum dalam hal perbuatan - perbuatan yang diharuskan dan dilarang oleh
peraturan perundang - undangan dan berakibat diterapkannya sanksi berupa pemidanaan dan/atau
denda bagi para pelanggarnya.

Dalam hukum pidana dikenal 2 jenis perbuatan yaitu kejahatan dan pelanggaran.

Kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan peraturan perundang - undangan
tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat. Pelaku
pelanggaran berupa kejahatan mendapatkan sanksi berupa pemidanaan, contohnya mencuri,
membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya.

Pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh peraturan perundangan namun tidak
memberikan efek yang tidak berpengaruh secara langsung kepada orang lain, seperti tidak
menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam berkendaraan, dan sebagainya.

Di Indonesia, hukum pidana diatur secara umum dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
yang merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda, sebelumnya bernama Wetboek van
Straafrecht (WvS). KUHP merupakan lex generalis bagi pengaturan hukum pidana di Indonesia di mana

11
asas-asas umum termuat dan menjadi dasar bagi semua ketentuan pidana yang diatur di luar KUHP (lex
specialis)

Hukum perdata Sunting

Salah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-individu dalam
masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil. Salah
satu contoh hukum perdata dalam masyarakat adalah jual beli rumah atau kendaraan .

Hukum perdata dapat digolongkan antara lain menjadi:

Hukum keluarga

Hukum harta kekayaan

Hukum benda

Hukum perikatan

Hukum waris

Hukum acara Sunting

Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga disebut hukum formil. Hukum
acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara dan siapa yang berwenang menegakkan
hukum materiil dalam hal terjadi pelanggaran terhadap hukum materiil. Tanpa hukum acara yang jelas
dan memadai, maka pihak yang berwenang menegakkan hukum materiil akan mengalami kesulitan
menegakkan hukum materiil. Untuk menegakkan ketentuan hukum materiil pidana diperlukan hukum
acara pidana, untuk hukum materiil perdata, maka ada hukum acara perdata. Sedangkan untuk hukum
materiil tata usaha negara, diperlukan hukum acara tata usaha negara. Hukum acara pidana harus
dikuasai terutama oleh para polisi, jaksa, advokat, hakim, dan petugas Lembaga Pemasyarakatan.

Hukum acara pidana yang harus dikuasai oleh polisi terutama hukum acara pidana yang mengatur soal
penyelidikan dan penyidikan, oleh karena tugas pokok polisi menurut hukum acara pidana (KUHAP)
adalah terutama melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan. Yang menjadi tugas jaksa adalah
penuntutan dan pelaksanaan putusan hakim pidana. Oleh karena itu, jaksa wajib menguasai terutama
hukum acara yang terkait dengan tugasnya tersebut. Sedangkan yang harus menguasai hukum acara
perdata termasuk hukum acara tata usaha negara terutama adalah advokat dan hakim. Hal ini
disebabkan di dalam hukum acara perdata dan juga hukum acara tata usaha negara, baik polisi maupun

12
jaksa (penuntut umum) tidak diberi peran seperti halnya dalam hukum acara pidana. Advokatlah yang
mewakili seseorang untuk memajukan gugatan, baik gugatan perdata maupun gugatan tata usaha
negara, terhadap suatu pihak yang dipandang merugikan kliennya. Gugatan itu akan diperiksa dan
diputus oleh hakim. Pihak yang digugat dapat pula menunjuk seorang advokat mewakilinya untuk
menangkis gugatan tersebut.

Tegaknya supremasi hukum itu sangat tergantung pada kejujuran para penegak hukum itu sendiri yang
dalam menegakkan hukum diharapkan benar-benar dapat menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan
kejujuran. Para penegak hukum itu adalah hakim, jaksa, polisi, advokat, dan petugas Lembaga
Pemasyarakatan. Jika kelima pilar penegak hukum ini benar-benar menegakkan hukum itu dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disebutkan di atas, maka masyarakat akan menaruh respek yang
tinggi terhadap para penegak hukum. Dengan semakin tingginya respek itu, maka masyarakat akan
terpacu untuk menaati hukum.

13
BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

Kewajiban warga negara menjungjung tinggi hukum menunjukkan bahwa warga negara harus
taat hukum. Siapa pun dan bagaimanapun posisi warga negara itu, apabila sudah berhadapan
dengan hukum, ia tidak bisa menghindar dari jeratan hukum. Demikian pula, terhadap
pemerintahan. Warga negara berkewajiban menaati penguasa yang legitimate, adil, dan jujur.
Penguasa ibarat sopir dalam sebuah kendaraan. Warga negara Sebagai penumpang sudah
seyogyanya mengikuti sopirnya. Apabila penumpangnya ribut terus menerus, kendaraan itu
tidak dapat mencapai tujuan. Tentu saja, dengan catatan bahwa selama sopir itu tidak ugal-
ugalan, mabuk dan melanggar rambu lalu lintas. Jika demikian, Penumpang harus memberi
peringatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum

https://bobo.grid.id/read/082429567/pengertian-negara-dan-unsur-unsur-dari-negara-beserta-
fungsinya?page=all

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Negara

15

Anda mungkin juga menyukai