Anda di halaman 1dari 9

Darussalam Nutrition Journal, Mei 2020,4(1):35-43 P-ISSN 2579-8588

E-ISSN 2579-8618

PENGARUH EXPLANATION VIDEO TERHADAP


PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET
TAMBAH DARAH DI SMPN 65 JAKARTA UTARA

(The Effects of Explanation Video of Knowledge and Compliance the


Consumption of Iron Supplement at SMPN 65 North Jakarta)

Dhita Noverina1*, Lintang Purwara Dewanti1, Laras Sitoayu1


1
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul
*Email : dhitanoverina@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Hasil penjaringan kesehatan tahun 2018 dilakukan pihak UKS SMPN 65 Jakarta
Utara, diketahui 2,6% siswi kelas VII terduga anemia dan tahun 2019 kelas VII sebanyak 9,6%
memiliki riwayat anemia. Tujuan penelitian untuk menganalisis Pengaruh Explanation Video
dalam pencegahan anemia remaja putri terhadap pengetahuan dan kepatuhan konsumsi Tablet
Tambah Darah di SMPN 65 Jakarta Utara. Metode : Penelitian dilakukan selama satu bulan,
pada11 Desember 2019-10 Januari 2020 dengan desain Quasi Eksperimental pretest-posttest
control group. Total populasi 380 siswi, dengan sampel 215 siswi. Pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling purposive. Hasil: Analisis uji Wilcoxon Signed Rank terdapat
perbedaan tingkat pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada kelompok
intervensi (p≤0,0001). Kelompok control sebelum dan sesudah intervensi tidak terdapat perbedaan
tingkat pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada kelompok kontrol (p >
0,083). Kesimpulan: Ada pengaruh media explanation video dalam pencegahan anemia remaja
putri terhadap pengetahuan dan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah di SMPN 65 Jakarta
Utara.

Kata Kunci: Anemia, Explanation Video,Pendidikan Gizi, Pengetahuan, Remaja Putri

ABSTRACT
Backgorund: The results of health screening in 2018 conducted jointly with school public health of
SMPN 65 North Jakarta, 2.6% of VII grade students were suspected of being anemia and the
results of health screening in 2019 of class VII were 9.6% who had a history of anemia. The
purpose is analyzing the effects of explanation video in prevention adolescent girls anemia on
knowledge and compliance the consumption of iron supplement at SMAN 65 north jakarta.
Method: This research was conducted for one month, from 11 December 2019 to10 January
2020. The design of the research was quasi experimental pretest and posttest. A total 380 students,
with total sample by 215 students. Analysis of the Wilcoxon Signed Rank Test p≤0.05. Results:
There were differences in the level of knowledge and compliance to the consumption of iron
supplement in the intervention group (p ≤0.001). Control group before and after the intervention,
there was in no difference in the level of knowledge and compliance the consumption of iron
supplement in the control group (p> 0.083). Conclusion: There was an effects of health promotion
with explanation video media in prevention anemia adolescent girls on knowledge and compliance
the consumption of iron supplement at SMPN 65 North Jakarta.

Keyword: anemia, adolescent girls, explanation videos, nutrition education knowledge

35
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

Media digunakan dalam


PENDAHULUAN kegiatan pembelajaran karena
memiliki kemampuan dalam
Menurut WHO (2008) 50% dari menyajikan peristiwa yang kompleks
total kasus anemia disebabkan oleh menjadi lebih sederhana,
kurangnya asupan zat besi, anemia meningkatkan motivasi dan perhatian
gizi besi (AGB) merupakan anemia dalam proses belajar dan
yang paling sering terjadi di meningkatkan sistematika dalam
Indonesia. Anemia pada umumnya pembelajaran (Hasyim, 2008).
dijumpai pada golongan rawan gizi
salah satunya yaitu anak-anak Kepatuhan adalah suatu
sekolah khususnya remaja putri perubahan perilaku dari perilaku
(Rematri) (Kiswari, 2014). yang tidak menaati peraturan ke
Kemenkes, R. I. (2013) tentang riset perilaku yang menaati peraturan.
kesehatan dasar menyatakan bahwa Masalah kepatuhan merupakan
prevalensi anemia di Indonesia kendala utama suplementasi besi
mencapai 21,7%, pada remaja usia harian, karena itu suplementasi
15-24 tahun sebesar 18,4% adapun mingguan sebagai alternatif untuk
yang mendominasi adalah pada mengurangi masalah kepatuhan
kelompok perempuan sebesar 23,9%. tersebut. Untuk menjaga kepatuhan
konsumsi suplemen besi, dapat
Keberhasilan pencegahan dan dilakukan dengan berbagai upaya
penanggulangan anemia pada rematri seperti memberikan sosialisasi pada
dan WUS perlu dukungan awal kegiatan berupa booklet
manajemen yang SMART (Specific, maupun tatp muka, mengonsumsi
Measurable, Attainable, Relevant, suplemen besi langsung di depan
Timely). Intervensi perubahan petugas, dan mengirimkan pesan
perilaku dimulai dari penyediaan singkat kepada sampel penelitian
pedoman tata laksana serta (Adawiyani, 2013; Nurdhiani et al,
pengembangan media komunikasi, 2017).
informasi, dan edukasi (KIE). Tujuan
dari intervensi ini adalah perubahan Penelitian Fitriana (2015) bahwa
pengetahuan dan sikap siswa yang intervensi pendidikan gizi dengan
akan menyebabkan siswa mau media video memberikan pengaruh
mengonsumsi TTD (Kemenkes, pada peningkatan pengetahuan
2016). subjek.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
Promosi kesehatan adalah proses promosi kesehatan dengan media
untuk memberdayakan masyarakat explanation video dalam pencegahan
melalui kegiatan menginformasikan, anemia remaja putri dengan
mempengaruhi dan membantu pengetahuan dan kepatuhan
masyarakat agar berperan aktif untuk konsumsi TTD di SMPN 65 Jakarta
mendukung perubahan perilaku dan Utara.
lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan (Dwiana et METODE
al., 2019).
Penelitian ini menggunakan
metode Quasy Eksperiment.

36
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

Rancangan penelitian yang Populasi dalam penelitian ini


digunakan pada penelitian ini adalah seluruh Siswi di SMPN 65 Jakarta
menggunakan design one equivalent Utara. Pemilihan sampel berdasarkan
control group. kriteria ekslusi. Kriteria ekslusi pada
penelitian ini adalah tidak bersedia
Penelitian dilakukan pada mengikuti seluruh rangkaian
tanggal 11 Desember 2019- 10 penelitian, tidak hadir pada saat
Januari 2020 bertempat di SMPN 65 penelitian. Sampel yang diambil
Jakarta Utara yang memiliki program kelas VII dengan jumlah siswi 108
suplementasi TTD sejak Februari dan kelas VIII dengan jumlah siswi
2019. Pemilihan lokasi berdasarkan 107 di SMPN 65 Jakarta Utara.
survey awal tim peneliti yang Pengambilan sampel menggunakan
menunjukkan bahwa pengetahuan teknik purposive sampling.
gizi tentang anemia kurang dan
kepatuhan konsumsi TTD masih Sebelum pengolahan data lebih
rendah meskipun berada ditengah lanjut, dilakukan uji homogenitas.
kota yang memiliki kemudahan akses Hal ini dilakukan untuk mengetahui
untuk memperoleh pengetahuan ada tidaknya perbedaan karakteristik
lebih. siswi pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan nilai
sig>0.05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Jumlah
Karakteristik Responden
n (%)
Kelompok Intervensi
Umur
11 Tahun 1 (0,9)
12 Tahun 61 (56,5)
13 Tahun 44 (40,7)
14 Tahun 2 (1,9)
TOTAL 108 (100)
Kelompok Kontrol
Umur
13 Tahun 50 (46,7)
14 Tahun 53 (49,5)
15 Tahun 4 (3,7)
TOTAL 107 (100)

Berdasarkan Tabel 1 dijelaskan, kelas intervensi sebanyak 108 siswi


kelompok intervensi didominasi dan total siswi pada kelas kontrol
dengan umur 12 Tahun (61%) , umur 107 siswi. Pada kelas intervensi
13 tahun ( 40.7%),umur 14 tahun menggunakan media explanation
(1,9%) dan umur 11 tahun (0,9%) video dengan durasi video ± 7 menit
sedangkan pada kelompok kontrol yang diputar sebanyak 2 kali dan
didominasi dengan umur 14 Tahun pada kelas kontrol menggunakan
(49.5%), umur 13 tahun (46,7%), media leaflet yang berisikan
umur 15 tahun (3,7%). Total siswi

37
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

penjelasan tablet tambah darah, dan baik jika skor >80, pengetahuan
tanda gejala anemia. sedang jika skor 60-80, dan
Berdasarkan pendapat Piaget pengetahuan rendah jika skor <60
tentang teori perkembangan kognitif, (Kemenkes,2015).
maka peserta didik usia SMP masuk Berdasarkan Tabel 2 pada
pada kelompok tahap operasional kelompok intervensi nilai Median±
formal (mulai 11 tahun dan
SE pengetahuan sebelum diberikan
seterusnya) dimana pada tahap ini
intervensi berupa media explanation
peserta didik sudah mampu berpikir
abstrak, yaitu berpikir mengenai ide video pada pre-test adalah 60±1,100
dan memikirkan beberapa alternative menandakan sebelum intervensi pada
pemecahan masalah remaja tidak lagi kelas intervensi tingkat pengetahuan
menerima informasi apa adanya cukup. Pada saat post test nilai
tetapi mereka akan memproses Median± SE menjadi 87±0,840 yang
informasi itu serta berarti pengetahuan baikPost test
mengadaptasikannya dengan dilakukan setelah tujuh hari
pemikiran mereka sendiri (Dardjito intervensi pada kelompok intervensi.
& Anadari, 2016)
Proses edukasi gizi tidak terlepas
Kelas kontrol menggunakan dari pengaruh penggunaan alat
media leaflet, Media leaflet peraga atau media yang mampu
digunakan sebagai media pendidikan
mendukung berlangsungnya kegiatan
kesehatan dikarenakan dalam media
ini sasaran dapat menyesuaikan dan edukasi tersebut (Moerdiyanto,
belajar mandiri, pengguna dapat 2008). Hal ini sejalan dengan
melihat isinya disaat santai, penelitian yang dilakukan oleh
informasi dapat dibagi dengan Ervina dan warsiti (2013) dengan
keluarga dan teman, dapat judul pengaruh penyuluhan media
memberikan informasi lebih detail audio visual video terhadap tingkat
mengenai informasi yang tidak dapat pengetahuan pemeriksaan payudara
diberikan secara lisan dan sendiri (sadari) pada kader posyandu
mengurangi kebutuhan mencatat di tejokusuman Rw 04 Notoprajan
(Rokhmawati 2015). Leaflet Yogyakarta Tahun 2013
berisikan tentang pengertian tablet menunjukkan bahwa terdapat
tambah darah, penjelasan anemia,
pengaruh penyuluhan media audio
pemilihan makanan yang
visual video terhadap tingkat
mengandung zat besi, dan cara
pencegahan anemia. Kelas kontrol pegetahuan tentang SADARI.
tidak diberikan edukasi lebih hanya Tabel 3 Kelompok kontrol nilai
pemberian leaflet saja Median±SE sebelum diberikan media
Pengetahuan Siswi Tentang leaflet pada pre-test adalah 60±1,090
Anemia Pada Kelompok Intervensi yaitu tingkat pengetahuan
dan Kelompok Kontrol cukup.Setelah dilakukan intervensi
pembelajaran dengan media leaflet
Data pengetahuan dibedakan
tanpa edukasi Nilai Median±SE pada
menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan
saat post-test adalah 60±1,033.

38
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

Berdasarkan uji normalitas yang explanation video adalah 80±2,770


telah dilakukan diperoleh data yang berarti adanya kepatuhan
pengetahuan tidak normal, sehingga konsumsi TTD.
pada kelompok intervensi maupun Hasil ini didapat berdasarkan
kelompok kontrol nilai sig p ≤ 0.05 riwayat konsumsi TTD sebelum
yang berarti berdistribusi tidak intervensi. Kepatuhan kelompok
normal. intervensi setelah diberikan
pembelajaran menggunakan media
Kepatuhan Konsumsi Tablet explanation video yang diukur
Tambah Darah Pada Kelompok kepatuhannya sampai 1 bulan dengan
Intervensi dan Kelompok Kontrol konsumsi 4 tablet tambah darah
Sebelum dan Sesudah Intervensi dalam waktu 1 bulan dengan
menggunakan kartu kontrol untuk
Kepatuhan adalah suatu
mengukur kepatuhannya,
perubahan perilaku dari perilaku
Median±SE setelah intervensi yang
yang tidak menaati peraturan ke
dilakukan nilai kepatuhan konsumsi
perilaku yang menaati peraturan.
tablet tambah darah adalah
Masalah kepatuhan merupakan
100±1,488 yang berarti sudah
kendala utama suplementasi besi
banyak yang patuh mengonsumsi
harian, karena itu suplementasi
TTD.
mingguan sebagai alternatif untuk
mengurangi masalah kepatuhan Kelompok kontrol hanya
tersebut. Untuk menjaga kepatuhan diberikan media leaflet dilihat
konsumsi suplemen besi, dapat riwayat kepatuhannya menggunakan
dilakukan dengan berbagai upaya riwayat konsumsi tablet tambah
seperti memberikan sosialisasi pada darah sebelum intervensi nilai
awal kegiatan, mengonsumsi median dan standar eror 60±1,937
suplemen besi langsung di depan yang berarti kurangnya kepatuhan
petugas, dan mengirimkan pesan siswi mengonsumsi TTD.
singkat kepada sampel penelitian
(Sandra, 2004). Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ordenes dan
Data kepatuhan minum kapsul Bongga (2006) dengan judul
besi akan dibedakan menjadi 3 kepatuhan minum tablet besi pada
kategori. Kategori tersebut antara ibu hamil . Pada penelitian tersebut
lain; jika tingkat kepatuhan ≥75 alasan terbanyak ketidakpatuhan ibu
persen dikategorikan patuh, jika karena lupa minum obat tablet besi
tingkat kepatuhan 50-74 persen 62%, lupa membawa obat ketika
dikategorikan kurang patuh, dan jika mengunjungi keluarga 19%,
tingkat kepatuhan <50 persen dikate- mengalami efek samping 16%, lupa
gorikan tidak patuh (Kemenkes membawa obat tablet besi ketika
2015). bepergian keluar provinsi 9%,
ketersediaan obat habis 6%, sibuk
Pada kelompok Intervensi
mengurus keluarga 3%, memiliki
Berdasarkan Tabel 4. nilai
tekanan darah tinggi 1%, merasa
Median±SE kepatuhan konsumsi
sehat 1%, ketakutan bahwa tablet
tablet tambah darah sebelum
besi dapat membahayakan bayi 1%
diberikan intervensi berupa media

39
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

dan nasehat bidan untuk pada pasien ODHA (p=0,003). Hal


mengkonsumsi tablet besi dilain ini disebabkan oleh adanya
waktu apabila tekanan darah tinggi penggunaan media sebagai alat bantu
1% (Mursiany, dkk. 2013). yaitu media audio visual.
Perbedaan Hasil Pengetahuan Pengetahuan anemia pada
Anemia dan Kepatuhan Konsumsi kelompok kontrol dengan nilai
Tablet Tambah Darah Pada Kelas Median±SD pada saat pre-test dan
Intervensi dan Kelas Kontrol post test adalah 60±11,270 dan
60±10,682 dengan nilai p Value
Pada Tabel 3, dapat dilihat 0,083. Maka dapat disimpulkan
bahwa nilai Median±SD pada bahwa tidak terdapat perbedaan yang
pengetahuan anemia pada kelompok signifikan antara pengetahuan
intervensi pretest adalah 60±11,428 anemia sebelum dan sesudah
dan posttest adalah 60±11,270 intervensi menggunakan leaflet.
dengan nilai p 0,001 sehingga dapat
disimpulkan terdapat perbedaan yang Kepatuhan konsumsi TTD pada
signifikan antara pengetahuan kelompok kontrol dengan nilai
anemia pre-test dan post test pada Median±SD sebelum dan sesudah
kelompok intervensi. adalah 60±20,041 dan 75±25,370
dengan nilai p Value 0,25. Maka
Kepatuhan Konsumsi TTD pada dapat disimpulkan bahwa tidak
kelompok intervensi dengan nilai terdapat perbedaan kepatuhan
Median±SD sebelum dan sesudah konsumsi TTD sebelum dan sesudah
intervensi 80±28,786 dan intervensi menggunakan media
100±15,460 dengan nilai p 0,001.
leaflet.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan Hasil analisis pada kelompok
antara kepatuhan konsumsi TTD kontrol bahwa tidak adanya
pada saat sebelum dan sesudah perbedaan (p=0,083) Tingkat
intervensi menggunakan media video Pengetahuan pre test dan post test
explanation. terhadap pemberian intervensi
menggunakan media leaflet dan tidak
Tingkat kepatuhan konsumsi memengaruhi adanya peningkatan
TTD pada pemberian intervensi kepatuhan konsumsi Tablet Tambah
menggunakan video explanation Darah (p=0,525). Hal ini sesuai
pada kelompok intervensi dengan penelitian Maisa dkk (2011),
mempengaruhi adanya peningkatan rendahnya kepatuhan berhubungan
kepatuhan konsumsi TTD dengan beberapa faktor, antara lain
menggunakan uji statistik non efek samping yang ditimbulkan
parametrik Wilcoxon test (p=0,0001). ketika minum tablet Fe pada
Hasil penelitian ini sejalan gastrointestinal, persediaan tablet Fe
dengan Sinta Fresia (2016) yang yang tidak mencukupi, penyuluhan
menyatakan terdapat perbedaan yang yang kurang cukup oleh petugas
signifikan terhadap pengaruh edukasi kesehatan mengenai manfaat tablet
menggunakan media audio visual Fe dan efek samping.
terhadap kapatuhan konsumsi obat

40
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

Tabel 2. Pengetahuan Siswi Sebelum dan Sesudah Intervensi


Kelompok Nilai Pengetahuan Median±SE Minimum Maksimum
Intervensi PreTest 60±1,100 33 87
Post Test 87±0,840 67 100
Kontrol PreTest 60±1,090 33 87
Post Test 60±1,033 33 87

Tabel 3. Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Kelompok Intervensi


dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi
Nilai Kepatuhan
Kelompok Median±SE Minimum Maksimum
Konsumsi TTD
Intervensi Sebelum 80±2,770 0 80
Sesudah 100±1,488 50 100
Kontrol Sebelum 60±1,937 0 80
Sesudah 75±2,453 25 100

Tabel 4. Hasil Analisis Wilcoxon Signed-Rank

Kelompok Variabel Median±SD p


Intervensi Pengetahuan
Pre-Test 60±11,428 0,001*
Post-Test 87±8,731
Kepatuhan
Sebelum 80±28,786 0,001*
Sesudah 100±15,460
Kontrol Pengetahuan
Pre-Test 60±11,270
0,083
Post-Test 60±10,682
Kepatuhan
Sebelum 60±20,041 0,525
Sesudah 75±25,370

KESIMPULAN tentang kesehatan tidak hanya


tentang anemia.
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan di SMPN 65 Jakarta DAFTAR PUSTAKA
Utara maka dapat disimpulkan Adawiyani, R. 2013. Pengaruh
bahwa terdapat pengaruh yang
Pemberian Booklet Anemia
signifikan terhadap pengetahuan dan terhadap Pengetahuan,
kepatuhan konsusmsi tablet tambah Kepatuhan Minum Tablet
darah menggunakan media Tambah Darah dan Kadar
explanation video. Saran yang dapat Hemoglobin Ibu Hamil.
digunakan untuk penelitian yang
Calyptra, 2(2), 1-20.
akan datang dimana perlu adanya
pengembangan lebih lanjut mengenai
Aditianti, A., Permanasari, Y.,
media animasi atau media lain, dan Julianti, E. D. 2015.
juga dapat mengangkat topik lain
Pendampingan Minum Tablet

41
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

Tambah Darah (TTD) dapat Lohse, B., ... & Wardlaw, M. K.


Meningkatkan Kepatuhan 2014. Best Practices in
Konsumsi TTD Pada Ibu Hamil Nutrition Education for Low-
Anemia. Penelitian Gizi dan Income Audiences. National
Makanan (The Journal of Institute of Food and
Nutrition and Food Research), Agriculture.
38(1), 71–78.
Rahmiati, B. F., Naktiany, W. C., &
Agustina, E. E., Laksono, B., Ardian, J. 2019. Efektivitas
&Indriyanti, D. R. 2017. Intervensi Pendidikan Gizi Pada
Determinan Risiko Kejadian Program Suplementasi Besi
Anemia pada Remaja Putri Terhadap Pengetahuan, Sikap
Berdasarkan Jenjang dan Perilaku. Ghidza: Jurnal
Pendidikan di Kabupaten Gizi dan Kesehatan, 3(2), 47-
Kebumen. Public Health 51.
Perspective Journal, 2(1), 26–
33. Cahyono, S. B. 2015. Peningkatan
Pengetahuan Siswi Tentang
Ahmady, A., Hapzah, H., & Anemia Setelah Mendapatkan
Mariana, D. 2017. Penyuluhan Pendidikan Gizi dengan Media
Gizi Dan Pemberian Tablet Video Animasi. Jurnal UMS, 2–
Besi terhadap Pengetahuan dan 12
Kadar Hemoglobin Siswi
Sekolah Menengah Atas Negeri Darmawansyih. 2017. Hubungan
di Mamuju. Jurnal Kesehatan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
Manarang, 2(1), 15. Terhadap Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil di Kecamatan
Akib, A., &Sumarmi, S. 2017. Patallassang Kabupaten Gowa
Kebiasaan Makan Remaja Putri Tahun 2016. Alami Journal
yang Berhubungan dengan (Alauddin Islamic Medical
Anemia : Kajian Positive Deviance Journal), 1(1), 51–59.
Food Consumption Habits of
Female Adolescents Related to Dardjito, E. and Anandari, D., 2016.
Anemia: A Positive Deviance Anemia Gizi Besi pada Remaja
Approach. Amerta Nutrition, 1(2), Putri di Wilayah Kabupaten
105–116. Banyumas. Kesmas Indonesia:
Jurnal Ilmiah Kesehatan
Arumsari, E. 2008. Faktor Risiko Masyarakat, 8(1), 16-31.
Anemia pada Remaja Putri
Peserta Program Pencegahan Hasanah, N. U. R. 2018. Evaluasi
dan Penanggulangan Anemia pelaksanaan program pemberian
Gizi Besi (PPAGB) di Kota tablet tambah darah pada remaja
Bekasi. Jurnal Gizi dan putri di wilayah kerja
Pangan, 6(1), 74–83. puskesmas Kulisusu Kabupaten
Butonutara tahun 2018.
Baker, S., Auld, G., MacKinnon, C.,
Ammerman, A., Hanula, G.,

42
Noverina, et al Vol. 4, No. 1, Mei 2020

Husein, R. 2016. Universitas Waluyo, D., Hidayanty, H., &


Indonesia Universitas Indonesia Seweng, A. 2019. Pengaruh
Depok, (1606970695), 85–93. pendidikan gizi anemia
terhadap peningkatan
Ismawati, K. 2018. Pengaruh pengetahuan pada anak remaja
Pemberian Kartu Kontrol sma negeri 21 makassar. Jurnal
Terhadap Peningkatan kesehatan masyarakat
Pengetahuan dan Kepatuhan maritim, 3(1).
Konsumsi Tablet Tambah
Darah Pada Ibu Hamil di Nuradhiani, A., Briawan, D., dan
Wilayah Kerja Puskesmas Atari Dwiriani, C. M. 2017.
Jaya Kabupaten Konawe Dukungan guru meningkatkan
Selatan. Skripsi. kepatuhan konsumsi tablet
tambah darah pada remaja putri
Kemenkes, R. I. 2013. Riset di Kota Bogor. Jurnal Gizi dan
kesehatan dasar. Jakarta: Pangan, 12(3), 153–160.
Badan Penelitian dan https://doi.org/10.25182/jgp.201
pengembangan Kesehatan 7.12.3.153-160
Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes, R. I. 2018. Hasil Utama


Riskesdas. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
Kemenkes RI.

Kiswari, R., 2014. Hematologi dan


Transfusi, Erlangga, Jakarta.

Lee, W. W., Owens, D. L.,


Francisco, S., & Pfeiffer, C. A.
J. (2004). REVIEW:
Multimedia-Based Instructional
Design: Computer-Based
Training, Web-Based Training,
and Distance Learning. Turkish
Online Journal of Distance
Education, 5(2), 91–93.

Mularsih, S. 2017. Hubungan


Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Anemia dengan
Perilaku Pencegahan Anemia
Pada Saat Menstruasi di SMK
Nusa Bhakti Kota Semarang.
Jurnal Kebidanan, 6(2), 80.

43

Anda mungkin juga menyukai