Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

CIRI KHAS ARSITEKTUR RENAISSANCE SERTA PENERAPANNYA


PADA BANK INDONESIA (YOGJAKARTA)

BIDANG KEGIATAN:
PKM – PENELITIAN

Diusulkan Oleh:

I wayan Suartama Putra 1662122013 Angkatan 2016

UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – PENELITIAN

Judul Kegiatan : Ciri khas Arsitektur Renaissance serta


penerapannya pada Bank Indonesia
(Yogjakarta)
1. Bidang Kegiatan : PKM - P
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : I Wayan Suartama Putra
b. NIM : 1662122013
c. Jurusan : Teknik Arsitektur
d. Perguruan Tinggi : Universitas Warmadewa
e. Alamat Rumah dan No. HP : Br. Tegalnarungan , Sobangan , Mengwi ,
Badung, Bali/ 083119942589
f. Email : suartamaputra46@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 Orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Agus Kurniawan, S.T., M.T.
b. NIDN : 0813037101
c. Alamat Rumah dan No. Telp. : Karangsari Regency Kav. B4, Jl.
Karangsari I Padangsambian, Denpasar /
081353133399

Denpasar, 16 Januari 2019


Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur Ketua Pelaksana

(I Wayan Suartama Putra )


(Ni Wayan Meidayanti Mustika, S.T., M.T.) NIM. 1662122013
NIK. 19810519 2005012002

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T.) (Agus Kurniawan, S.T., M.T.)


NIK. 230700204 NIDN. 081353133399

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Sasaran ...................................................................................... 1
1.3 Manfaat ......................................................................................................... 1
1.4 Metode .......................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Definisi Renaisance .................................................................................. 3
2.2 Sejarah Renaisance ................................................................................. 3
2.3 Arsitektur Renaisance .............................................................................. 4
2.4 Karakter Arsitektur .................................................................................. 5
2.5 Bangunan Renaisance ............................................................................. 7
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 7
3.1 Metode Penelitian ..................................................................................... 9
3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................... 9
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 10
3.4 Analisis Data .......................................................................................... 10
BAB 4. PENERAPAN ARSITEKTUR ................................................................ 12
4.1 Arsitektur Renaissance ............................................................................... 12
4.2 Bentuk dan penerapan Arsitektur Renaissance .......................................... 12
BAB 5. PENUTUP ............................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 17
5.2 Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 19
Lampiran 1. Biodata Ketua .............................................................................. 19
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ................................. 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bank Indonesia (Yogjakarta) ................................................................ 7


Gambar 2. Konstruksi kubah Bank Indonesia (Yogjakarta) ................................. 12
Gambar 3. Bukaan jendela Bank Indonesia (Yogjakarta) ..................................... 13
Gambar 4. Jendela pada atap Bank Indonesia (Yogjakarta) ................................ 13
Gambar 5. Ornament atap Bank Indonesia (Yogjakarta) ...................................... 13
Gambar 6. Ornamen pembatas Bank Indonesia (Yogjakarta) ............................... 14
Gambar 7. Konstruksi dinding Bank Indonesia (Yogjakarta) ............................... 14
Gambar 8. Kolom pada Bank Indonesia (Yogjakarta) .......................................... 14
Gambar 9. Jendela memanjang Bank Indonesia (Yogjakarta) .............................. 15
Gambar 10. Bukaan pada kaki bangunan Bank Indonesia (Yogjakarta) ............. 15

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata Re


berarti kembali dan naitre berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat
diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang
ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan
Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.

Menurut pendapat para ahli sejarah, Renaissance awalnya dimulai di Italia.


Mengapa demikian? Setelah runtuhnya Romawi Barat tahun 476M, Italia
mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan menjadi sepi. Selama abad 8-11
perdagangan di laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung
perang salib (abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali
untuk pemberangkatan pasukan perang salib ke Palestina. Setelah perang salib
berakhir pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang
berhubungan kembali dengan dunia timur. Muncullah Republik dagang di Italia
seperti Genoa, Florence, Venesia, Pisa di Milano. Kota-kota ini dikuasai oleh para
pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya disebut golongan borjuis antara
lain keluarga Medicci dari Florence. Mereka mendorong terjadinya pendobrakan
terhadap polapola tradisional dari abad pertengahan.

1.2 Tujuan dan sasaran

1.2.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui Zaman Arsitektur Renaissance.


2. Untuk mengetahui ciri – ciri dan krakteristik Arsitektur Renaissance.

1.2.2 Sasaran

1. Sasaran PKM ini adalah untuk Mahasiswa Universitas Warmadewa maupun


Universitas lain yang ada di Bali.
2

1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memahami tentang definisi Arsitektur


Renaissance seperti karakteristik dari bangunan tersebut khususnya yang
berada di Indonesia.

1.4 Metode

Dalam laporan ini menggunakan metode kualitatif dengan dua tipe


yaitu sekunder dan fisik. Yang mana sekunder didapat dari hasil laporan
orang/pihak lain dan fisik yang didapat dari ornamen, material dan unsur
fisik lainnya.
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian renaisance

Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya


kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis
renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang
dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya
Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa
menyangkut segala hal.

Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuah


pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai
renaissance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban
Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya
mengalami masa keemasan.

2.2 Sejarah renaissance

Abad Renaisans adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14


hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan
berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala
sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan
kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang
luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi
mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi
dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam
hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya
sebutan “Renaissance Men”.

Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia.


Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut
4

membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari Romawi Timur menuju
Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan untuk
menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh
mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang
sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi ketuhanan.

Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici


yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi
penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini
membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi
perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan
pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di
Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.
Potret keluarga Medici

Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici


yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi
penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini
membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi
perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan
pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di
Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.

Dengan kebebasan besar itu, seniman bisa berkumpul dan mendirikan


gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melalui gilda
ini seniman mendelegasikan pekerjaan, bekerja sama, hingga mendidik bakat-
bakat baru.

Selian itu ada satu hal lagi kjejadian penting yang melatar belakangi
munculnya renaissance yaitu, Perang Salib. Karena pada saat itu gereja dan
kerajaan di eropa bias di bilang dalam keadaan lemah karena sedang berperang.
Hal itu memberikan peluang kepada para seniman, ilmuan, dan para kaum
humanis untuk mendobrak tradisi lama dan mengembalikan kejayaan eropa
seperti pada jaman romawi dan yunani kuno.
5

2.3 Arsitektur renaissance

Arsitektur Renaisans (yang berjaya dalam abad 15–17 M) memperlihatkan


sejumlah ciri khas arsitektur. Munculnya kembali langgam-langgam Yunani dan
Romawi seperti bentuk tiang langgam Dorik, Ionik, Korintia dan sebagai-nya;
(meskipun pada perkembangan selanjutnya peng-gunaan langgam tersebut mulai
berkurang) dapat disam-paikan sebagai ciri yang pertama. Bentuk-bentuk
denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil yang sistematik, yaitu bentuk simetris,
jelas dan teratur dengan teknik konstruksi yang bersahaja (kalau dibandingkan
dengan masa sekarang, masa abad 20 khususnya). Di satu pihak, ketaatan pada
dalil-dalil ini mencerminkan perlakuan yang diberlakukan pada arsitektur yakni,
arsitektur ditangani dengan menggunakan daya nalar atau pikiran yang rasional.
Perlakuan yang menggunakan daya nalar ini sekaligus menjadi titik penting
perjalanan arsitektur Barat mengingat sebelumnya arsitektur sepenuhnya
diperlakukan hanya dengan menggunakan daya rasa seni bangunan. Dengan
kesetiaan pada dalil itu pula sebaiknya kehadiran detil dan perampungan yang
ornamental maupun dekoratif diposisikan. Maksudnya, unsur-unsur yang
ornamental dan dekoratif dari bangunan dihadirkan sebagai penanda dan penunjuk
bagi dalil-dalil yang digunakan. Sebuah ilustrasi sederhana dapat disampaikan di
sini untuk memberikan penjelasan tentang hal itu.

Dengan perhitungan dan pertimbangan struktur/konstruksi bangunan,


maka jarak antar kolom dapat dibuat sebesar a meter. Akan tetapi, karena jarak a
meter dengan tinggi kolom yang b meter tidak menghasilkan kesesuaian dengan
dalil yang menunjuk pada perbandingan 2b=3a, maka di antara kedua kolom itu
dimunculkanlah rupa yang tak jauh berbeda dari rupa kolom (dinamakan pilaster)
sehingga nisbah (ratio) 2b:3a dapat dipenuhi. Ringkas kata, dalam masa Renaisans
ini terjalinlah kesatuan gerak dalam berarsitektur, yakni kesa-tuan gerak nalar dan
gerak rasa. Di masa ini pula arsitektur Yunani dan Romawi ditafsir kembali
(reinterpretation) dengan menggunakan nalar (di-matematik-kan) dengan tetap
mempertahankan rupa-pokok Yunani (pedimen dan pilar/kolom yang menandai
konstruksi balok dipikul tiang)) serta Romawi (bangun dan konstruksi busur,
yakni konstruksi bagi hadirnya lubangan pada konstruksi dinding pemikul).
6

Dimana tiang-tiang beserta balok murni masuk ke dalam arsitektur Yunani. Gaya
ini disebut Gaya Dorik dan lebih murni dibandingkan gaya ionik.Tiang gaya ionik
dari Bait Olympicon terkesan lebih muda. Lebih elegan dan lebih langsing.Setelah
tahun 1600-an, arsitektur Renaisans mulai meninggalkan gaya-gaya klasik,
kemudian disambung dengan kebudayaan Barok (Baroque) dan Rococo. Barok
dan Rococo dianggap merupakan bentuk dari kebudayaan Renaisans juga. Contoh
dari aliran Barok adalah gereja St. Peter di Roma.

2.4 Karakter Arsitektur

Proporsi yang harmonis menguasai perhatian arsitek seniman Renaissance,


yang berusaha menghubungkan matra tiap bagian utama bangunannya dengan
satu modul, atau satuan panjang yang menjadi dasar. Contoh proporsi
Michaelangelo yang rumit pada rancangan gereja St. Petrus (yang tak pernah
dilaksanakan), adalah satuan bangunan diukur secara vertical dengan
perbandingan 3 : 2 : 1. garis bentuk bangunan merupakan segitiga samasisi,
merupakan bentuk geometris yang benar-benar simetri.

Prinsip keindahan dan konsep desain arsitektur yang di jadikan sebagai dasar
acuan bagi arsitek renaisans adalah sebagai berikut:

1. Order atau keteraturan berarti keteraturan dalam memilih komponen, konsisten


dalam skala, logika hubungan antarkomponen,modul, dsb.

2. Eurithmy adalah keindahan dan keserasian antar komponen arsitektur yang


akhirnyamembentuk kesatuan arsitektonis dan proporsi yang indah serta sesuai
antara dimensi lebar, tinggi, dan kedalaman ruang.

3. Symmetry adalah keseimbangan antar bagian bangunan

4. Propriety adalah keterpaduan antara gaya atau prinsip bentuk tertentu yang
menjadikan bangunan memiliki sosok arsitektur yang sesuai dan konsisten

5. Economy menunjukan manajemen pelaksanaan yang baik dan biyaya yang


masuk akal
7

Penemuan terbesar pada masa renaissance dalam bidang seni adalah di


temukannya metode perspektif. Yang di mana persektif ini menjadi hal yang
sangat penting dalam senirupa saat ini. Dengan adanya perspektif dapat
membantu kita dalam mebuat desain bngunan dan menambah kesan artistic dalam
karya kita.

2.5 .Bangunan Renaisance

Bangunan Masa Renaissance

( Gambar 1 ) Bank Indonesia (Yogjakarta)

Kantor Bank Indonesia atau lebih dikenal Gedung BI menjadi satu dari sepenggal
sejarah jaman kolonial di Yogyakarta. Salah satu, Kawasan 0 kilometer memang
menjadi pusatnya bangunan-bangunan bersejarah di Yogya. Di ujung selatan Jalan
Malioboro yang berbatasan langsung dengan serambi depan Keraton dulunya
berbagai aktivitas berputar. Mulai perniagaan atau perdagangan, pemerintahan
hingga aktivitas bisnis dan ruang publik.

Bangunan berarsitektur Eropa ini, sedari awal difungsikan sebagai Kantor Cabang
(KC) De Javasche Bank (DJB) ”Djokdjakarta” dibuka pada 1 April 1879 sebagai
8

kantor cabang ke-8 di Indonesia. Bangunan yang hingga kini masih megah dan
kokoh tersebut, dirancang oleh Arsitek Belanda Marius J. Hulswit dan Edward
Cuypers dengan menampilkan aura kemegahan arsitektural bergaya Eropa.

Hulswit adalah arsitek professional yang pertama di Indonesia. Sebelumnya,


desain arsitek dibuat di Belanda dan dikirimkan ke Indonesia untuk dikerjakan
oleh arsitek amatir. Hulswit adalah arsitek yang mensupervisi bangunan
Algemeene di Surabaya dan membangun Gereja Katedral di Jakarta. Gedung
Bank Indonesia Jogja, sedikit banyak diwarnai oleh gaya Algemeene yang kala itu
cukup tren sebagai bangunan berukuran menengah atau sedang.

Secara struktur, gedung BI Jogja, terdiri dari bangunan dengan tiga lantai dengan
fungsi yang berbeda di setiap lantainya. Lantai paling bawah difungsikan sebagai
ruang penyimpanan bisa dilihat dari ruang khazanah yang berfungsi menyimpan
uang. Ruang utama dan kasir terdapat di lantai satu, sedangkan lantai dua dulunya
adalah tempat tinggal bagi direksi dan keluarganya.

Setelah lebih dari 100 tahun, bangun dari gedung ini pun tidak banyak berubah.
Kalaupun ada perubahan skala nya adalah perubahan-perubahan kecil. Sedangkan
di bagian dalam gedung, perubahan juga lebih karena pergeseran fungsi atau
peruntukkan menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan.

Tak hanya tampilan fisiknya yang anggun dan megah ala bangunan neo-
renaissance, konstruksi gedung peninggalan Belanda ini juga sangat kuat.
Masyarakat yang kerap melewati kawasan Kilometer nol Yogyakarta pasti akan
ikut mengagumi tampilan fisiknya.
9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Metode yang memiliki dua tipe yaitu sekunder dan fisik. Yang mana
sekunder didapat dari hasil laporan orang/pihak lain yang menghasilkan suatu
kesimpulan dari Arsitektur Renaissance serta perkembangannya di Indonesia dan
fisik yang didapat dari ornamen, material dan unsur fisik lainnya yang dillihat dari
fasad maupun interior bangunan Arsitektur Renaissance.

Adapun pada laporan ini juga menggunakan metode historis interpretative


dengan cara pencarian, pengelompokan, dan penganalisaan data. Sehingga dapat
ditemukan ciri dan keunikan dari Arsitektur Renaissance. Dalam bentuk foto
berisikan penjelasan.

3.2 Tahapan penelitian

a Pengumpulan Data

Langkah pertama adalah melakukan pengumpulan. Pada tahap ini


dilakukan pengumpulan data-data berupa teori, foto dan lainnya dari buku, journal
maupun internet. Data yang terkumpul nantinya akan dianalisis elemen-elemen
yang berkaitan dengan Arsitektur Renaissance.

b. Pengolahan dan Pengembangan Data

Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan proses evaluasi terhadap


data. Disini dilakukan pemahaman serta analisa data secara sistematis. Data yang
telah terkumpul diidentifikasi untuk menemukan unsur-unsur yang menjelaskan
perwujudan Arsitektur Renaissance pada objek kajian lalu dikembangkan
menjadi data yang siap saji dan informatif.

c. Penyajian Data

Setelah melalui evaluasi dan data telah teridentifikasi. Data kemudian


diurai sesuai objek kajian. Data kemudian menjadi sebuah uraian informasi yang
menjelaskan setiap perwujudan Arsitektur Renaissance.

d. Menarik Suatu Simpulan

Semua data hasil analisa akan di simpulkan untuk mengetahui perwujudan


konsep Arsitektur Renaissance.
10

JUDUL :
Ciri khas Arsitektur Renaissance
serta penerapannya pada Bank
Indonesia (Yogjakarta)

Pengumpulan data

STUDI LITERATUR :
 Arsitektur Renaissance
 Arsitektur Bank Indonesia
(Yogjakarta)

Analisis data

PENERAPAN :
1. Wujud
2. bentuk

Sintesa

KESIMPULAN
11

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data pada laporan ini menggunakan studi yang
dikumpulkan dari artikel, jurnal maupun sumber internet yang relevan sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan dari Arsitektur Renaissance dan Arsitektur yang
ada pada bangunan Bank Indonesia (Yogjakarta)

3.4 Analisa Data

Menganalisi semua data yang telah di dapatkan dari tahap sekunder


maupun fisik dan menyimpulkan apa saja unsur dar Arsitektur Renaissance serta
bagaimana penerapan dan perkembangan pada Bank Indonesia (Yogjakarta)
12

BAB IV

PENERAPAN ARSITEKTUR

4.1 Wujud Arsitektur Renaissance.

arsitektur Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan, karena


menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya
pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi. Selain itu ilmu pengetahuan,
ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan berkembang dengan baik. Di masa ini
arsitekturnya ikut berusaha menghi-dupkan kembali kebudayaan klasik jaman
Yunani dan Romawi dengan jalur garap dan jalur pikir yang tersendiri, tidak
menggunakan jalur garap dan pikir Yunani-Romawi. Dengan demikian, meskipun
dalam wajah dan tatanan arsitektur dapat disaksikan keserupaan, keserupaan ini
adalah hasil dari penafsiran dan penalaran, bukan semata-mata pencontohan dan
bukan pula `penghadir-an kembali demi nostalgia’. Salah satu penerapan
arsitektur renaissance yaitu pada gedung bank Indonesia Yogyakarta .Gedung
Bank Indonesia Yogyakarta awal mulanya adalah sebuah kantor cabang De
Javasche Bank Djogdjakarta. Gedung tersebut dibangun sekitar tahun 1879.
Pembangunan Kantor Cabang De Javasche Bank Yogyakarta ini merupakan
usulan dari Firma Dorrepaal and Co Semarang.

Pada waktu itu perdagangan di Yogyakarta dan sekitar mulai meningkat seiring
dengan banyaknya pabrik-pabrik gula yang berdiri di daerah Yogyakarta.
Perekonomian meningkat dan perputaran uang jugameningkat.

Kantor Cabang De Javasche Bank di Yogyakarta dengan luas sekitar 300 meter
persegi itu terletak di jantung kota. Tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, Gedung
Agung dan Benteng Vredeburg.
13

4.1 Bentuk dan penerapan Arsitektur Renaissance.


Penerapan langgam Renaissance pada disain bangunan:

a. Louvre, konstruksi kubah sebagai ornamen atap.

( gambar 2 ) konstruksi kubah bank indonesia

b. Lantern, bukaan jendela pada Louvre untuk penerangan alami dan


ventilasi.

( gambar 3 ) bukaan jendela bank indonesia


14

c. Lucarne, jendela pada bidang atap miring sebagai ornamen dekoratif juga
penerangan alami danventilasi.

( gambar 4 ) jendela pada atap bank indonesia

d. Amortizement, ornamen dekoratif di ujung/ pengakhiran atap.

( gambar 5 ) ornament atap bank indonesia

e. Balustrade, ornamen pembatas kepala dan badan bangunan, serta pada


badan ke kaki bangunan.

( gambar 6) ornamen pembatas bank indonesia


15

f. Tympanium,konstruksi dinding berbentuk segitiga di atas pintu masuk


utama.

( gambar 7) konstruksi dinding bank indonesia

g. Deretan kolom mengapit jendela.

( gambar 8) kolom pada bank Indonesia


h. Jendela memanjang ke arah vertical.

( gambar 9 ) Jendela memanjang bank Indonesia


16

i. Oculus, bukaan berbentuk persegi dan setengah lingkaran pada kaki bangunan.

( gambar 10 ) bukaan pada kaki bangunan bank Indonesia


17

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
ARSITEKTUR RENAISSANCE Arsitektur Renaissance adalah
arsitekturperiode antara 15 awal abad 17 dan awal di berbagaidaerah Eropa, di
mana ada kebangkitan sadar danpengembangan unsur-unsur tertentu dari Yunani
kunodan Romawi dan material budaya berpikir. Gaya,arsitektur Renaissance
diikuti arsitektur Gothic dandigantikan oleh arsitektur Baroque .Gaya Renaissance
tempat penekanan padasimetri , proporsi , geometri dan keteraturan bagianseperti
yang ditunjukkan dalam arsitektur klasik kunodan khususnya arsitektur Romawi
kuno , yang banyakcontoh tetap. pengaturan Tertib dari kolom , pilasterdan
ambang , serta penggunaan lengkungan setengah lingkaran, hemispherical kubah ,
relungdan aedicules proporsional menggantikan sistem yang lebih kompleks dan
profil tidak teraturabad pertengahan bangunan.

5.2 Saran

Arsitektur Renaissance merupakan arsitektur yang sangan menarik dan perlu di


pertahankan yang juga termasuk kedalam unsure budaya,Dalam pelestariannya
peran masyarakat sangat di perlukan untuk tetap menjaga kelestarian warisan
jaman dulu ini agar generasi selanjutnya bisa mengetahui arsitektur renaissance
yang ada di Indonesia .
18

DAFTAR PUSTAKA
.
www.wikipedia.com/sejarah renaissance.html

http://kunciduniakecilku.blogspot.co.id/2014/09/makalah-abad-pertengahan-
zaman-renaisans.html

http://kendakaku.blogspot.co.id/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/article/view/4122/3636

http://www.hariansejarah.id/2016/10/sejarah-perbankan-indonesia.html

http://edupaint.com/jelajah/arsitektur-nusantara/8060-arsitektur-gedung-bank-
indonesia-yogyakarta.html
19

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Wayan Suartama Putra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Arsitektur
4 NIM/NIDN 1662122013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sobangan , 4 april 1998
6 Email Suartamaputra46@gmail.com
7 No. Telp. / HP 083119942589

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 1 SMP Negeri SMK Negeri 1
Sobangan 1 Mengwi Denpasar
Jurusan - - Teknik Gambar
Bangunan
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Denpasar, 16 Januari 2019

(Dewa Ngakan Putu Yudistira Prawira)


20

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : I Wayan Suartama Putra
NIM : 1662122013
Program Studi : Teknik Arsitektur
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM – Penelitian saya dengan judul CIRI
KHAS ARSITEKTUR RENAISSANCE SERTA PENERAPANNYA PADA
BANK INDONESIA (YOGJAKARTA)

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Denpasar, 16 Januari 2019

Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Yang menyatakan,

(Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T.) (I Wayan Suartama Putra )


NIK. 230700204 NIM. 1662122013

Anda mungkin juga menyukai