Anda di halaman 1dari 4

SASARAN STATISTIK KECELAKAAN

Untuk mengetahui pandangan secara menyeluruh, angka kecelakaan dari tahun ke tahun di
gunakan ukuran statistic kecelakaan yang umumnya terbagi dalam:

1. Tingkat kekerapan = jumlah kecelakaan yang terjadi x 1.000.000


(Frequency rate (FR)) Jam kerja orang

2. Tingkat keparahan = jumlah hari yang hilang x 1.000.000


(Severity rate (SR)) jam kerja

3. Safe-T-Score = jumlah kecelakaan yang terjadi x 1.000.000


Jam kerja orang
1.000.000 jam kerja orang kini

Untuk kecelakaan berdasarkan pengelompokan kecelakaan dan statistic kecelakaan


seperti tersebut di atas dapat dilaksanakan sesudah terjadinya kecelakaan. Ini merupakan
salah satu cara menganalisis yang dapat di tempuh.

Contoh:

1. P.T. Persada Nusantara bulan Desember 1998 mempunyai 250 karyawan. Jumlah
kerja pada bulan itu adalah 43.250 jam. Dalam bulan Tersebut terjadi 5 kecelakaan.
FR = 5 x 1.000.000 = 115,6
43.250

Untuk ini berarti bahwa untuk 250 karyawan yang bekerja selama 1000000 jam terjadi 115,6
kali kecelakaan titik untuk menghitung FR selama beberapa bulan, jumlah kejadian di kali
1.000.000 harus dibagi dengan jumlah jam kerja setiap bulan. jangan dibuat merata kejadian,
karena hal itu tidak memberikan gambaran yang benar.

2. Tingkat keparahan (SR) dapat dihitung berdasarkan jumlah hari yang hilang akibat
kecelakaan titik jumlah hari yang hilang tidak sama bagi seluruh negara titik oleh
internasional labour organization ditetapkan angka-angka sebagai berikut:
a. Setiap kematian …………………………………………….. 6.000 hari
b. Lumpuh sama sekali …………………………………………. 6.000 hari
c. Lumpuh sebagian, tangan hilang sebagian………………….. 4.500 hari
Tangan
- dari pergelangan tangan sampai sambungan jari ……………….. 3.000 hari
Jempol
- dari permulaan sambungan-sambungan Tengah ………………... 600 hari
- sesudah sambungan Tengah …………………………………….. 300 hari
Jari-jari tangan (kecuali ibu jari)
- dari permulaan sambungan sampai sambungan Tengah………… 3000 hari
- bagian sebelum sambungan Tengah …………………………….. 150 hari
- sambungan jari sampai sambungan akhir kecuali tulang rusuk ….. 75 hari
- ujung jari dengan tidak atau perawatan operasi tulang……. Jumlah hari
sesungguhnya selama tidak mampu berjalan
- ibu jari tangan …………………………………………………. 600 hari
- telunjuk ………………………………………………………… 400 hari
- jari tengah ……………………………………………………… 300 hari
- jari manis ………………………………………………………. 240 hari
- kelingking ……………………………………………………... 200 hari
Paha
- semua bagian tubuh di atas lutut ………………………………. 4.500 hari
- semua bagian di atas mata kaki sampai ke pada lutut …………. 3.000 hari
Kaki
- mata kaki dan sebelum sambungan jari-jari kaki………………. 2.400 hari
- jempol kaki sebelum sambungan sampai
pada dan termasuk sambungan jari-jari…………………………. 300 hari
- jempol kaki pada atau sebelum sambungan Tengah …………… 150 hari
- Dua jempol kaki ……………………………………………....... 600 hari
Kehilangan fungsi dari:
- satu mata/buta…………………………………………………… 1.800 hari
-satu telunga/tuli …………………………………………………. 600 hari
-kedua telinga/tuli………………………………………………… 3.000 hari
Sedangkan dalam menghitung SR ini dipergunakan rumus sebagai berikut:
Angka keparahan (SR) = jumlah hari yang hilang x 1.000.000
Jumlah jam kerja orang
Untuk mempermudah pengertian tentang SR ini Baiklah diberikan contoh:
Pada PT Persada Nusantara dalam semester 1 tahun 1998 dengan jumlah jam kerja
260.000 jam, telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan:
1 Orang kehilangan sebelah mata
1 Orang kehilangan sebelah ibu jari
1 orang cacat sebagian dari tangan dan
12 orang tidak mampu masuk bekerja selama 150 hari.
Berapa SR nya?
Jawaban:
Berdasarkan pedoman ILO, hari yang hilang sebagai akibat kecelakaan yang terjadi
adalah sebagai berikut:
1 kehilangan sebelah mata ………………………………………………… 1.800 hari
1 Kehilangan ibu jari tangan ……………………………………………… 600 hari
1 cacat sebagian dari tangan ……………………………………………… 750 hari
12 orang sementara tidak mampu bekerja selama………………………… 150 hari
Jumlah ………. 3.300 hari
SR= 3.300 x 1.000.000 = 12.692.
260.000
Angka SR = 12.692 berarti bahwa dalam perusahaan tersebut dalam waktu 1000000
jam waktu produktif selama 12692 hari Hilang
Dengan demikian kerugian perusahaan akibat terjadinya kecelakaan kerja dapat
dinilai dengan uang.
SAFE-T-Score adalah angka yang tidak mempunyai dimensi. Arti angka Safe-T-
Score positif menunjukkan keadaan yang memburu, sedangkan angka negatif
menunjukkan keadaan membaik titik Sebagaimana telah dijelaskan pada bab
sebelumnya,
a. STS antara + 2.00 dan -2.00 tidak menunjukkan perubahan yang berarti;
b. STS diatas + 2,00 menunjukkan keadaan memburuk;
c. STS di bawah -2,00 menunjukkan keadaan membaik.
Angka-angka kekerapan di berbagai tempat hampir tidak mempunyai arti jika tidak
diadakan perbandingan dengan menggunakan rumus Safe-T-Score.

Anda mungkin juga menyukai