Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ALAT INDUSTRI KIMIA

“ALAT PENGERING (DRIER)”

OLEH
NAMA : PUTRI AMBIKA SIREGAR
NIM : 1901070
KELAS : TEKNIK KIMIA B
DOSEN PENGAMPU: YENNY SITANGGANG, ST, MT

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNIOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2021
1. Apa yang dimaksud dengan proses pengeringan

Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima,
menggunakan panas. Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam
pengolahan pasca panen. Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara
simultan yang memerlukan panas untuk menguapkan air dari permukaan bahan tanpa mengubah
sifat kimia dari bahan tersebut. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke
udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju
pemindahan kandungan air dari bahan akan mengakibatkan berkurangnya kadar air dalam bahan
tersebut. Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai
kelembaban nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan. Kemampuan udara membawa uap air
bertambah besar jika perbedaan antara kelembaban nisbi udara pengering dengan udara sekitar
bahan semakin besar. Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air. Cara tersebut
dilakukan dengan menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di
sekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di udara.
Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara. Di Industri
kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses pengeringan ini
dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan pengepakan suatu produk ataupun
proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan
transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan.

2. Faktor yang menentukan keberhasilan proses pengeringan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan yaitu faktor yang berhubungan
dengan udara pengering dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan.
Faktor-faktor yang termasuk golongan pertama adalah suhu, kecepatan volumetric, aliran udara
pengering dan kelembaban udara. Faktor-faktor yang termasuk golongan kedua adalah ukuran
bahan, kadar air awal dan tekanan parsial di dalam bahan.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan

A. Luas Permukaan
Makin luas permukaan bahan  makin cepat bahan menjadi kering Air menguap melalui
permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah akan merembes ke bagian
permukaan dan kemudian menguap.

B. Perbedaan Suhu dan Udara Sekitarnya

Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan makin cepat
pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula penghilangan air dari bahan. Air yang
keluar dari bahan yang dikeringkan akan menjenuhkan udara sehingga kemampuannya untuk
menyingkirkan air berkurang. Jadi dengan semakin tinggi suhu pengeringan maka proses
pengeringan akan semakin cepat.

C. Kecepatan Aliran Udara

Makin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air dari permukaan bahan
sehinngga dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan bahan. Udara yang bergerak dan
mempunyai gerakan yang tinggi selain dapat mengambil uap air juga akan menghilangkan uap
air tersebut dari permukaan bahan pangan, sehingga akan mencegah terjadinya atmosfir jenuh
yang akan memperlambat penghilangan air. Apabila aliran udara disekitar tempat pengeringan
berjalan dengan baik, proses pengeringan akan semakin cepat, yaitu semakin mudah dan semakin
cepat uap air terbawa dan teruapkan.

D. Tekanan Udara

Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk mengangkut air
selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti kerapatan udara makin
berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak tetampung dan disingkirkan dari bahan pangan.
Sebaliknya jika tekanan udara semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab,
sehingga kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju
pengeringan.

E. Kelembapan Udara

Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering udara maka makin cepat
pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan menahan uap air Setiap bahan
mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masing-masing. kelembaban pada suhu tertentu
dimana bahan tidak akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air
dari atmosfir (Supriyono, 2003).

3. Kendala pada proses pengeringan skala industry

Kendala pada proses pengeringan skala industry antara lain yaitu biaya, biatya yang dikeluarkan
suatu perusahaan melakukan proses pengeringan skala industry yaitu pada alatny yang relative
mahal. Dibutuhkan nya ruang kerja yang memadai agar alat dapat bekerja secara efisien. Proses
pengeringan skala industry dengan menggunakan tidak bisa semua jenis bahan dalam
pengaplikasiannya.

4. Alasan mengapa banyak produk industri (padat, cair dan gas) harus dikeringkan

Alasan mengapa produk industry harus dikeringankan adalah untuk mengurangi kandungan air
bahan sampai batas tertentu sehingga aman disimpan sampai pemanfaatan yang lebih lanjut.
Dengan pengeringan, bahan menjadi lebih tahan lama disimpan, volume bahan lebih kecil,
mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan, mempermudah transportasi, dan biaya
produksi menjadi murah.

5. Alat pengeringan fasa padat skala industry

a. Pengering Putar (Rotary Dryer)

Pengering putar terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang berputar, horisontal atau
gerak miring ke bawah kearah keluar. Umpan masuk dari satu ujung silinder, bahan kering
keluar dari ujung yang satu lagi.
b. Pengering konveyor (Screen Conveyor Dryer)

Lapisan bahan yang akan dikeringkan diangkut perlahan-lahan diatas logam melalui kamar atau
terowongan pengering yang mempunyai kipas dan pemanas udara.

c. Pengering Menara (Tower Dryer)

Pengering menara terdiri dari sederetan talam bundar yang dipasang bersusun keatas pada suatu
poros tengah yang berputar. Zat padat itu menempuh jalan seperti melalui pengering, sampai
keluar sebagian hasil yang kering dari dasar menara.

d. Pengering Konveyor Sekrup ( Screw Conveyor Dryer)


Pengering konveyor sekrup adalah suatu pengering kontinyu kalor tak langsung, yang pada
pokoknya terdiri dari sebuah konveyor sekrup horizontal (konveyor dayung) yang terletak di
dalam selongsong bermantel berbentuk silinder.

e. Alat Pengering Tipe Rak (Tray Dryer)

Tray dryer atau alat pengering tipe rak, mempunyai bentuk persegi dan didalamnya berisi rak-
rak, yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan. Bahan diletakan di atas rak
(tray) yang terbuat dari logam yang berlubang. Kegunaan lubang-lubang tersebut untuk
mengalirkan udara panas. Ukuran yang digunakan bermacam-macam, ada yang luasnya 200 cm2
dan ada juga yang 400 cm2 . Luas rak dan besar lubang-lubang rak tergantung pada bahan yang
dikeringkan. Apabila bahan yang akan dikeringkan berupa butiran halus, maka lubangnya
berukuran kecil.

6. Aplikasi pengeringan skala industi dan produk yang dihasilkan


1. Pengeringan semprot (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan bahan pangan
cair seperti susu dan kopi (dikeringkan dalam bentuk larutan ekstrak kopi).
2. Fluidized Bed Drying Cocok digunakan untuk pengeringan granula pati kentang dan
kacang kapri.
3. Pengeringan gabungan dengan caa bahan padat, cair dan gas di campurkan kemudian
bahan tersebut dikeringkan sesuai titik didih yang ditentukan. Contoh produk : Minyak
dan gas biomassa.
4. Conveyor driyng cocok digunakan untuk mengeringkan bahan seperti kernel kelapa
sawit.
5. Pengeringan makanan cepat saji dengan menggunakan Vaccum Dryer supaya gizi pada
makanan terjaga.

Anda mungkin juga menyukai