DOSEN PENGAMPU :
A. PROFESI
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. seseorang yang menekuni Suatu profesi tertentu disebut profesional, sedangkan profesional
sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada Sebutan orang yang menyandang Suatu profesi dan sebutan tentang penampilan
seseorang dalam mewujudkan kerja sesuai dengan profesinya.
B. Profesional
1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman dan keterampilan yang tinggi.
2. bermoral tinggi
9. menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-gerik dan kewenangannya.
Bidan sebagai tenaga profesional harus memiliki komitmen yang tinggi untuk:
2. pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan, berlanjut diskusi formal dan informal dengan sejawat
3. pada puncaknya mampu mengambil keputusan yang etis untuk memecahkan masalah etika
4. menggunakan 2 pendekatan dalam pengambilan keputusan etis yaitu berdasarkan prinsip dan berdasarkan asuhan
kebidanan(beauchamp childress,1994)
Menurut beauchamp childress,menyatakan ada 4 pendekatan prinsip dalam etika kesehatan :
Ketidakpuasan dalam pendekatan berdasarkan prinsip memunculkan konflik serta Dilema etis yang mengarahkan bidan pada
pendekatan berdasarkan asuhan yaitu sebagai berikut:
4. mengingat kembali arti tanggung jawab moral, kebaikan,kepedulian, perasaan kasih sayang, serta menerima kenyataan
(taylor,1993)
C. Etika profesi
Etika profesi menurut kaiser dalma (suhrawadi Lubis,1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan
tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
1. Tanggung jawab
2. Keadilan
3. Otonomi
dalam pemberian layanan kebidanan bidan haruslah berlandaskan pada fungsi dan moralitas pelayanan kebidanan meliputi :
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan atau membahayakan orang lain
3. Menjaga privasi setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan Apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku atau perilaku manusia antara baik,buruk, benar atau salah sesuai dengan moral
yang berlaku pada umumnya
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap tindak-tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa disebut dengan kode etik profesi
bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan menggunakan prinsip sebagai berikut prinsip kerja bidan adalah :
6. Memberdayakan atau mengajarkan untuk promosi,informed choice dan ikut serta dalam mengambil keputusan
9. Undang-Undang No.24/2013 tentang perubahan atas undang-undang no.23 tahun 2006 tentang adminitrasi kependudukan
15. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 tentang pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan
17. Kepmenkes No.1457/MENKES/SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota
21. Peraturan mentri kesehatan nomor 1464/per/MENKES/2010 tentang izindan penyelenggaraan praktik bidan
24. Peraturan bersama Mandagri dan Menkes No.15/2010,dan No.162/Menkes/PB/2010 tentang pelaporan kematian
danpenyebab kematian
25. Kepmenpan No.01 tahun 2008 tentang jabatan fungsional bidan dan angka kreditnya
F.KESALAHAN PROFESIONAL (MALPRAKTIK )
Malpraktik berasal dari kata "mala" artinya salah atau tidak Semestinya. Sedangkan praktik adalah proses penanganan kasus dari
seorang profesional sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan oleh kelompok profesinya. Dalam bidang kesehatan
malpraktik adalah penyimpangan penanganan kasus atau masalah kesehatan(termasuk penyakit) oleh petugas kesehatan sehingga
menyebabkan dampak buruk bagi penderita (notoatmodjo,2010).
Menurut lestari dan sujatmiko dalam isfanyandrie (2005),malpraktik medic dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1. Malpraktik etik
Disebut malpraktik etik apabila tenaga kesehatan melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika
profesinya.misalnya,dalam melakukan praktik ,bidan membeda-bedakan pasiennya berdasarkan golongan dan
kedudukan.
2. Malpraktik yuridis
Dibagi menjadi 3 bentuk :
a. Malpraktik perdata
Terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan tidak terpenuhinya isi perjanjian(wanprestasi)didalam
transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan atau terjadinya perbuatan melanggar hukum sehingga menimbulkan
kerugian bagi pasien.
b. Malpraktik pidana
Terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat akibat tenaga kesehatan kurang hati-hati ataupun
kurang cermat,dalam melakukan upaya perawatan terhadap pasien.
Ada 3 bentuk dari malpraktik pidana yaitu :
1). Malpraktik pidana karena kesengajaan
2). Malpraktik pidana karena kecerobohan
3). Malpraktik pidana karena kealpaan
3. Malpraktik administratif
Terjadi apabila tenaga kesehatan melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi negara yang berlaku misalnya
menjalankan tanpa adanya izin praktik,menjalankan praktik bidan dengan izin praktik yang sudah kadaluwarsa.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bidan untuk menghindari dugaan malpraktik antara lain :
a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya karena perjanjian berupa daya upaya bukan
perjanjian akan berhasil
b. Sebelum melakukan intervensi ,lakukankan informed consent.
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis
d. Apabila ada keragu-raguan dalam melakukan suatu tindakan,konsultasikan kepada senior atau dokter
e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien,keluarga,dan masyarakat sekitar.