Anda di halaman 1dari 6

ETIKA PROFESI BIDAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :

RIZKA AYU HANDAYANI (PO71240190026)

YAYUK DWISTI ANDINA (PO71240190024)

PUTRI (PO 71240190015)

DOSEN PENGAMPU :

SRI YUN UTAMA. S.Pd,MKM

NIP. 19570601 198206 2 001

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

PROGRAM STUDI DIII JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


ETIKA PROFESI BIDAN

A. PROFESI

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. seseorang yang menekuni Suatu profesi tertentu disebut profesional, sedangkan profesional
sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada Sebutan orang yang menyandang Suatu profesi dan sebutan tentang penampilan
seseorang dalam mewujudkan kerja sesuai dengan profesinya.

B. Profesional

Perilaku profesional perilaku profesional yang diharapkan masyarakat di antaranya:

1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman dan keterampilan yang tinggi.

2. bermoral tinggi

3. berlaku jujur,baik pada orang lain maupun diri sendiri

4. tidak melakukan tindakan yang coba-coba yang pengetahuan profesinya

5. tidak memberikan janji yang berlebihan

6. tidak melakukan tindakan semata mata didorong oleh pertimbangan komersial

7. memegang teguh etika profesi

8. mengenal batas-batas pengetahuan

9. menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-gerik dan kewenangannya.

Bidan sebagai tenaga profesional harus memiliki komitmen yang tinggi untuk:

1. memberikan asuhan berkualitas sesuai dengan standar etis (etika profesi)

2. pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan, berlanjut diskusi formal dan informal dengan sejawat

3. pada puncaknya mampu mengambil keputusan yang etis untuk memecahkan masalah etika

4. menggunakan 2 pendekatan dalam pengambilan keputusan etis yaitu berdasarkan prinsip dan berdasarkan asuhan
kebidanan(beauchamp childress,1994)
Menurut beauchamp childress,menyatakan ada 4 pendekatan prinsip dalam etika kesehatan :

1. tindakan diarahkan sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap orang

2. menghindarkan berbuat sesuatu kesalahan

3. murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya

4. keadilan dan keberanian menjelaskan manfaat dari resiko yang dihadapi

Ketidakpuasan dalam pendekatan berdasarkan prinsip memunculkan konflik serta Dilema etis yang mengarahkan bidan pada
pendekatan berdasarkan asuhan yaitu sebagai berikut:

1. Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan

2. meningkatkan penghormatan martabat klien

3. mendengarkan dan menganalisa saran sejawat sebagai tanggung jawab profesional

4. mengingat kembali arti tanggung jawab moral, kebaikan,kepedulian, perasaan kasih sayang, serta menerima kenyataan
(taylor,1993)

C. Etika profesi

Etika profesi menurut kaiser dalma (suhrawadi Lubis,1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan
tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Berikut merupakan prinsip etika profesi:

1. Tanggung jawab

2. Keadilan

3. Otonomi

D. Etika pelayanan kebidanan

dalam pemberian layanan kebidanan bidan haruslah berlandaskan pada fungsi dan moralitas pelayanan kebidanan meliputi :

1. menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien

2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan atau membahayakan orang lain
3. Menjaga privasi setiap individu

4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya

5. dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan Apa alasannya

6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah

7. Menghasilkan tindakan yang benar

8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya

9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku atau perilaku manusia antara baik,buruk, benar atau salah sesuai dengan moral
yang berlaku pada umumnya

10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak

11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik

12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik

13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi

14. Mengatur sikap tindak-tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa disebut dengan kode etik profesi

E. pelaksanaan etika dalam pelayanan kebidanan

bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan menggunakan prinsip sebagai berikut prinsip kerja bidan adalah :

1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan

2. Praktek berdasarkan fakta atau evidance based

3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

4. Pemakaian teknologi secara etis

5. Memahami perbedaan budaya dan etnnik

6. Memberdayakan atau mengajarkan untuk promosi,informed choice dan ikut serta dalam mengambil keputusan

7. Sabar tapi rational deadsquad,advokasi

8. Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat

E. PERATURAN HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROFESI BIDAN

1. Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan


2. Undang-Undang RI No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah

3. Undang-Undang RI No.8 /1999 tentang perlindunga konsumen (UUPK)

4. Undang-Undang RI No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

5. Undang-Undang RI No.14/2008 tentang keterbukaan informasi publik

6. Undang-Undang RI No.36/2009 tentang kesehatan

7. Undang-Undang RI No.25/2009 tentang pelayanan publik

8. Undang-Undang RI No.44/2009 tentang rumah sakit

9. Undang-Undang No.24/2013 tentang perubahan atas undang-undang no.23 tahun 2006 tentang adminitrasi kependudukan

10. peraturan pemerintah No.32 tahu n 1996 tentang tenaga kesehatan

11. peraturan pemerintah RI No.61/2014 tentang kesehatan reproduksi

12. Kepmenkes No.369/menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan

13. Kepmenkes No.938 /menkes/SK/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan

14. Kepmenpan No.1/2008 tentang jabatan fungsional bidan

15. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 tentang pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan

16. Kepmenkes No.46/2013 tentang registrasi tenaga kesehatan

17. Kepmenkes No.1457/MENKES/SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota

18. Kepmenkes no.129/menkes/SK/II/2009 tentang standar pelayanan minimal RS

19. Permenkes No.369/2007 tentang standar profesi bidan

20. Permenkes No.938/2007 tentang standar asuhan kebidanan

21. Peraturan mentri kesehatan nomor 1464/per/MENKES/2010 tentang izindan penyelenggaraan praktik bidan

22. Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis

23. Permenkes No.155/menkes/per/I/2010 tentang penggunaan KMS bagi balita

24. Peraturan bersama Mandagri dan Menkes No.15/2010,dan No.162/Menkes/PB/2010 tentang pelaporan kematian
danpenyebab kematian

25. Kepmenpan No.01 tahun 2008 tentang jabatan fungsional bidan dan angka kreditnya
F.KESALAHAN PROFESIONAL (MALPRAKTIK )

Malpraktik berasal dari kata "mala" artinya salah atau tidak Semestinya. Sedangkan praktik adalah proses penanganan kasus dari
seorang profesional sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan oleh kelompok profesinya. Dalam bidang kesehatan
malpraktik adalah penyimpangan penanganan kasus atau masalah kesehatan(termasuk penyakit) oleh petugas kesehatan sehingga
menyebabkan dampak buruk bagi penderita (notoatmodjo,2010).

Menurut lestari dan sujatmiko dalam isfanyandrie (2005),malpraktik medic dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :

1. Malpraktik etik
Disebut malpraktik etik apabila tenaga kesehatan melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika
profesinya.misalnya,dalam melakukan praktik ,bidan membeda-bedakan pasiennya berdasarkan golongan dan
kedudukan.
2. Malpraktik yuridis
Dibagi menjadi 3 bentuk :
a. Malpraktik perdata
Terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan tidak terpenuhinya isi perjanjian(wanprestasi)didalam
transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan atau terjadinya perbuatan melanggar hukum sehingga menimbulkan
kerugian bagi pasien.
b. Malpraktik pidana
Terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat akibat tenaga kesehatan kurang hati-hati ataupun
kurang cermat,dalam melakukan upaya perawatan terhadap pasien.
Ada 3 bentuk dari malpraktik pidana yaitu :
1). Malpraktik pidana karena kesengajaan
2). Malpraktik pidana karena kecerobohan
3). Malpraktik pidana karena kealpaan

3. Malpraktik administratif

Terjadi apabila tenaga kesehatan melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi negara yang berlaku misalnya
menjalankan tanpa adanya izin praktik,menjalankan praktik bidan dengan izin praktik yang sudah kadaluwarsa.

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bidan untuk menghindari dugaan malpraktik antara lain :

a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya karena perjanjian berupa daya upaya bukan
perjanjian akan berhasil
b. Sebelum melakukan intervensi ,lakukankan informed consent.
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis
d. Apabila ada keragu-raguan dalam melakukan suatu tindakan,konsultasikan kepada senior atau dokter
e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien,keluarga,dan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai