Anda di halaman 1dari 5

1) Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan

Berikut fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan:


1. Memenuhi hak- hak pasien.
2. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien.
3. Melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan/membahayakan orang lain.
4. Menjaga privacy setiap individu.
5. Bersikap adil dan bijaksana.
6. Sebagai acuan dalam berperilaku sesuai norma.
7. Memberikan informasi yang benar.
8. Melakukan tindakan yang benar.
9. Menjadi acuan dalam pemecahan masalah etik.
10. Berperilaku sesuai dengan etika dan kode etik profesi
11. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam
organisasi profesi

j. Peranan etika dan moral dalam pelayanan kebidanan

g. Hak dan kewajiban bidan

1) HAK

a. Pengertian

Hak merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau kelompok yang satu terhadap yang lain atau terhadap
masyarakat. Menurut pendapat lain hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhn
pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.

b. jenis- jenis hak

Hak terdiri dari 3 jenis yaitu :

a) Hak kebebasan
b) Hak kesejahteraan
c) Hak legislatif

c. Teori tentang hak

Hak itu mengandung suatu individualisme yang merugikan solidaritas dalam masyarakat. Hak ditegaskan
berarti menempatkan individu diatas masyarakat. Kritik atas hak antara lain dikemukakan oleh marx. Menurut
marx hak– hak itu tidak lain dari pada hak- hak manusia yang egoistis. Dengan hak ini egoisme manusia
mendapat legitimasinya

d. Peranan hak

a) Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang dengan
kelompok.
b) Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.
c) Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
2) Kewajiban bidan
 Kewajiban utama dalam penerapan profesi
Nilai luhur dalam pelayanan kebidanan, mengacu pada nilai esensial 7 (tujuh) kewajiban utama (Jones,
1994) dalam penerapan profesi, yaitu:
 Duty of Fidelity, bidan berkewajiban taat terhadap janji, memiliki loyalitas dan tidak
berbohong
 Duty of beneficence, bidan memiliki kewajiban membantu orang lain.
 Duty of non-malifecence, bertindak tidak membahayakan.
 Duty of Justice, bidan harus berlaku adil, tidak boleh mendiskriminasi, menghakimi.
 Duty of Reparation, bidan mampu memberikan menggaransi atas tindakan asuhan
secara bertanggung jawab.
 Duty of Gratitude, mampu berterimakasih/bersyukur, misalnya kepada orang tua,
orang yang pernah berjasa.
 Duty of Self-improvement, kewajiban untuk meningkatkan diri.

 Nilai perilaku professional bidan


Bidan harus memegang teguh pada nilai perilaku profesional bidan, yaitu :
a. Bertindak sesuai dengan keahlian didukung oleh pengetahuan dan pengalaman serta
keterampilan yang tinggi.
b. Mengetahui batas kemampuan.
c. Bermoral tinggi.
d. Berlaku jujur kepada orang lain maupun kepada diri sendiri.
e. Tidak melakukan tindakan coba-coba yang tidak didukung ilmu pengetahuan.
f. Tidak memberikan janji berlebihan
g. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh tindakan komersial.
h. Mengembangkan kemitraan.
i. Terampil berkomunikasi.
j. Mempu mengadvokasi pilihan ibu.
k. Memegang teguh etika profesi.
l. Menyadari ketentuan hukum yang membatasi geraknya.

 Karakter baik yang dapat mendasari kebajikan


a. Bersikap rendah hati. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia
seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui
dan menghargai keunggulan orang lain.
b. Berpikir positif. Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari sisi pisitif, bahkan dalam situasi
yang buruk sekalipun. Memiliki semangat tinggi, fleksibel, memiliki rasa humor. Dia lebih suka
membicarakan harapan daripada keputus asaan, lebih suka mencari solusi, lebih suka memuji
daripada mengecam.
c. Berlaku adil. Berlaku adil kepada siapapun dan apapun, orang yang mampu berlaku adil
biasanya akan bertanggung jawab, juju, menghormati diri sendiri dan orang lain, bekerja
dengan tulus ikhlas, santun dan toleransi.
d. Berjiwa besar. Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.
Keruka menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam
kesedihan dan keputusasaan. Memiliki sifat emoati, mampu merasakan kebaikan orang lain,
mampu bersikap baik, dermawan, bersikap melayani, bukan dilayani.
e. Empati. Orang yang memiliki sikap empati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa
menempatkan diri pada posisi orang lain. Kerika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar
terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka mamksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia
selalu berusaha memahami dan mngerti orang lain.
f. Tangguh. Berpendirian teguh, ulet, sabar, memiliki daya tahan, percaya diri serta berani
mengambil keputusan yang bertanggung jawab, mampu berpikir panjang, kreatif dan inovatif.
g. Memiliki integritas. Orang yang memiliki integritas ditunjukkan dengan karakter yang tepat
janji, konsisten, memiliki komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat, serta
bisa dipercaya dan diandalkan.
h. Bijaksana. Mampu membuat keputusan yang rasional, tahu cara menerapkan kebajikan,
mampu memprioritaskan masalah .
i. Memiliki self control yang baik. Mampu memanage emosi dan rangsang, mampu menunda
kepuasan, mampu melawan godaan, sikap tidak berlebihan, mampu mengendalikan diri-
seksual dan disiplin
j. Pandai bersyukur. Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang bisa menikmati hidup,
tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan, menghargai keberuntungan.
Biasanya mempunyai potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain,
menganngap hidup ini ‘ringan’, tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha
mengecilkan masalah-masalah besar.

3) Etika Profesi Bidan


a. Pengertian profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode erik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Pekerjaan tidak sama dengan
profesi. Seseorang yang menekuni suau profesi tertentu disebut proffesional, sedangkan
proffesional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan
untuk kerja sesuai dengan profesinya.

b. Profesional
- Perilaku profesional yang diharapkan masyarakat diantaranya :
1. Bertindak sesuai dengan kehalian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman
dan keterampilan yang tinggi
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidakn melakukan tindakan yang coba-coba yang tidak didukung ilmu pengetahuan
profesinya
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas pengetahuan
9. Menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-gerik dan
kewenangannya.

- Bidan sebagai tenaga kesehatan memiliki komitmen yang tinggi untuk :


1. Memberikan asuhan berkualitas sesuai dengan standar etis (etika profesi)
2. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan, berlanjut sdiskusi
formal dan informal dengan sejawat
3. Pada puncaknya mampu mengambil keputusan yang etis untuk memecahkan
masalah etika
4. Menggunakan 2 pendekatan dalam pengambilan keputusan etis yaitu
berdasarkan prinsip dan berdasarkan asuhan kebidanan (Beauchamp childress,
1994)

- Pendekatan prinsip dalam etika kesehatan menurut Beauchamp Childress ada 4 (empat) :
1. Tindakan diarahkan sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonom setiap
orang
2. Menghindarkan berbuat sesuatu kesalahan
3. Murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya
4. Keadilan dan keberanian menjelaskan manfaat dan risiko dihadapi

- Ketidakpuasan yang menimbulkan konflik serta dilema etis adalah :


1. Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan
2. Meningkatkan penghormatan martabat klien
3. Mendengarkab dan menganaisa saran sejawat sebagai tanggung jawab
profesional
4. Mengingat kembali arti tanggung jawab moral, kebaikan, kepedulian, empati,
perasaan kasih sayang serta menerima kenyataan ( Taylor,1993)

c. Etika Profesi

Etika profesi menurut kaiser dalam ( suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup berupa
keadilan untuk memberikan pelayanan proffesional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
Berikut merupakan prinsip Etika profesi :
1. Tanggung jawab
2. Keadilan
3. Otonomi

d. Etika Pelayanan Kebidanan


Dalam pemberian layanan kebidanan, bidab haruslah berlandaskan pada fungsi dan moralitas
pelayanan kebidanan yang meliputi :
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan
atau membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuar adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima atau dalam
menganalisis suatu masalah
6. Mengarakan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yang benar
8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar
atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengan prngaturan hal-hal yang bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di
dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalnkan tugas profesinya yang biasa
disebut kode etik profesi.

e. Pelaksanaan Etika Dalam Pelayanan Kebidanan


Bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan menggunakan prinsip sebagai berikut
Prinsip kerja bidan adalah :
1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan
2. Praktek berdasarkan fakta / evidence based
3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4. Pemakaian teknologi secara etis
5. Memahami perbedaan budaya dan etnik
6. Memberdayakan / mengajarkan untuk promosi, informed choice dan ikut serta dalam
pengambilan keputusan
7. Sabar tapi rasional, advokasi
8. Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai